Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pengaruh Dukugan Orangtua terhadap Minat Belajar Siswa Serta Implikasinya dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling Suci Rahmadia; Nurhayati Nurhayati; Shevia Fera Susika; Tiara Haliza; Anggi Marselina; Yulianti Yulianti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9768

Abstract

Dalam dunia Pendidikan, orangtua merupakan sekolah utama bagi anak-anaknya. Dimulai dari orangtualah anak mulai belajar segala hal. Tujuanya untuk mambekali dukungan orangtua terhadap belajar anak juga akan memberi dampak pada pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Ketika diperlukannya pelayanan yang melibatkan orangtua guru bimbingan dankonseling akan lebih mudal melakukan layanan yang efektif bagi anak. Metode yang digunakan yaitu metode literature review dengan ringkasan dari sumber bacaan yang berkaitan. Dengan hasil, bahwasanya dukungan orangtua sangatlah penting bagi proses belajar siswa. Ketika orang tua memperhatikan belajar anaknya, maka secara otomatis dapat meningkatkan hasil belajar. Dengan begitu membantu guru BK dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
Meningkatkan Kualitas Hidup: Panti Asuhan dalam Menghadapi Rasa Iri Hati dengan Layanan Konseling Benget Manaon Silaban; Nurhayati Nurhayati; Senly Anggun Tirani; Affan Yusra
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rasa iri hati adalah emosi yang dapat muncul pada setiap individu, termasuk anak-anak yang tinggal di panti asuhan. Kehidupan di panti asuhan seringkali menempatkan anak-anak dalam situasi yang penuh tantangan dan perjuangan, sehingga perasaan iri hati dapat timbul ketika melihat kebahagiaan atau kesuksesan orang lain. Untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak di panti asuhan, layanan konseling menjadi salah satu pendekatan yang efektif dalam mengatasi rasa iri hati. Artikel ini akan membahas pentingnya layanan konseling dalam membantu anak-anak panti asuhan menghadapi rasa iri hati dan mewujudkan peningkatan kualitas hidup mereka.
Ameliorasi Lahan Gambut dan Keragaan Produktivitas Berbagai Varietas Unggul Baru Adaptif Jagung (Zea mays L.) Nurhayati, N.; Swastika, S.; Fahroji, F.; Yuliani, N.; Widyanto, H.; Ritonga, E.; Jubaedah, J.; Lbs, Abdillah
Seminar Nasional Lahan Suboptimal Vol 11, No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-11 “Optimalisasi Pengelolaan Lah
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nurhayati, N., Swastika, S., Fahroji, F., Yuliani, N., Widyanto, H., Ritonga, E., Jubaedah, J., & Lbs, A. (2023). Peatland amelioration and productivity performance of various new superior varieties of corn (Zea mays L.). In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-11 Tahun 2023, Palembang  21 Oktober 2023. (pp. 54-64).  Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).Peatlands are organic soils that have varied characteristics and generally have low fertility. Corn plants growing on peat often experience problems in terms of nutrient availability. This research aimed to determine the productivity performance of several New Superior Varieties (NSV) of corn on peatlands treated with ameliorant. The research method used Factorial Randomized Block Design with 2 factors and 3 replications. The first factor is the corn variety and the second factor is the type of ameliorant. The ameliorant used was sourced from agricultural waste, namely empty palm fruit bunch compost, chicken manure compost and rice husk biochar. Observations made included peatland characteristics, plant growth, corn production, and farming business analysis. The thickness of the peat ranges from 40-60 cm, classified as shallow peat with sapric peat maturity level. The results of the study showed that there was no interaction between the provision of ameliorant and corn plant varieties on the vegetative growth of corn plants. The highest cob length was obtained for Nasa 29 and Bima 20 Uri varieties. The hybrid corn varieties Nasa 29, Bima 2, and Bima 20 Uri were able to adapt and produce on peatlands, respectively 2.8 t/ha; 3.2 t/ha, and 3.3 t/ha. NSV of corn technology and peatland amelioration can increase farmers' income.
Effect of Using Black Garlic Instead of Fresh Garlic in The Ration on The Performances and Blood Cholesterol Properties of Quail Berliana Berliana; Nurhayati Nurhayati; Nelwida Nelwida; Raden Abdul Muthalib; Yun Alwi
Jurnal Agripet Vol 23, No 1 (2023): Volume 23, No. 1, April 2023
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v23i1.27604

Abstract

ABSTRACT. This study aimed to determine the effects of using black garlic (BG) instead of fresh garlic (FG) in the ration on the performances and quail blood cholesterol properties. Two hundred 3-week-old female quails were fed five experimental diets for 8 weeks. Each treatment was repeated four times with ten quails each. The treatment diets were: T0= commercial feed (CF) without FG and BG supplementation, T1= CF + 3% FG, T2= CF + 2% FG + 1% BG, T3= CF + 1% FG + 2% BG, and T4= CF + 3% BG. The parameters measured were feed consumption, egg production, egg weight, egg mass, feed conversion ratio, meat quality, and blood cholesterol properties. This study found no significant (P0.05) difference among treatment groups on feed conversion, egg weight, egg mass, total cholesterol, LDL, and HDL. Meat fat decreased significantly (P0.05) by increasing levels of dietary black garlic. A diet with black garlic supplementation significantly increased feed consumption, egg production, and meat protein (P0.05). It is concluded that substituting 100% garlic with black garlic in the diet could increase quail performance without adverse effects on blood cholesterol properties.(Pengaruh penggunaan bawang hitam sebagai pengganti bawang putih dalam ransum terhadap performa dan kadar kolesterol darah puyuh)ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bawang hitam (BG) sebagai pengganti bawang putih (FG) dalam ransum terhadap performa dan kolesterol darah puyuh. Dua ratus ekor puyuh betina berumur 3 minggu diberi pakan perlakuan selama 8 minggu dan diulang sebanyak empat kali. Setiap unit perlakuan terdiri dari sepuluh ekor puyuh. Pakan perlakuan adalah: T0= pakan komersial (CF) tanpa suplementasi FG dan BG, T1= CF + 3% FG, T2= CF + 2% FG + 1% BG, T3= CF + 1% FG + 2% BG, dan T4= CF + 3% BG. Parameter yang diukur adalah konsumsi pakan, produksi telur, berat telur, massa telur, rasio konversi pakan, kualitas daging, dan sifat kolesterol darah. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata (P0,05) antar kelompok perlakuan terhadap konversi pakan, bobot telur, massa telur, kolesterol total, LDL, dan HDL. Lemak daging menurun secara signifikan (P0,05) dengan peningkatan kadar bawang hitam dalam ransum. Pakan yang disuplementasi dengan bawang hitam nyata meningkatkan konsumsi pakan, produksi telur, dan protein daging (P0,05). Disimpulkan bahwa penggantian 100% bawang putih dengan bawang hitam dalam pakan dapat meningkatkan performa puyuh tanpa memberikan efek negatif terhadap kolesterol darah.
Penggunaan Tepung Kunyit (Curcuma domestica) dalam Ransum yang Mengandung Black Garlic terhadap Performa Ayam Broiler Berliana Berliana; Nelwida Nelwida; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Agripet Vol 22, No 1 (2022): Volume 22, No. 1, April 2022
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v22i1.23581

Abstract

ABSTRACT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung kunyit (Curcuma domestica) dalam ransum yang mengandung black garlic terhadap performa ayam broiler. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam broiler umur sehari (DOC) sebanyak 200 ekor dari strain New Lohman MB 202, tepung black garlic, tepung kunyit, ransum komersial nonantibiotic produksi Japfa Comfeed serta 20 unit kandang beserta perlengkapannya. Ayam broiler dibagi dalam 5 perlakuan dengan 4 ulangan, setiap ulangan terdiri dari 10 ekor. Perlakuan yang diberikan adalah P0= 100% ransum komersial tanpa antibiotik, P1= P0+3% black garlic, P2=P1+0.5% tepung kunyit, P3=P1+1.0 tepung kunyit dan P4= P1+1.5% tepung kunyit sedangkan untuk periode akhir semua ayam pada perlakuan P1, P2, P3 dan P4 hanya diberikan ransum komersil yang mengandung black garlic. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, bobot karkas dan morfometrik usus halus. Pengaruh yang nyata perlakuan terhadap peubah yang diamati dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan tepung kunyit dalam ransum yang mengandung black garlic berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap semua peubah yang diamati. Disimpulkan bahwa penambahan tepung kunyit sampai 1.5% dalam ransum yang mengandung black garlic pada fase awal tidak dapat digunakan untuk meningkatkan performa ayam broiler.(The use of turmeric flour (Curcuma domestica) in rations containing black garlic on broiler chicken performance)ABSTRAK. This study aims to determine the effect of using turmeric flour (Curcuma domestica) in rations containing black garlic on broiler performance. The material used was 200 DOC broilers, which were divided into 5 treatments with 4 replications where each replication consisted of 10 chickens. Treatment consisted of P0 = 100% commercial ration without antibiotics, P1=P0+3% black garlic, P2=P1+0.5% turmeric flour, P3=P1+1.0 turmeric flour, and P4= P1+1.5% turmeric flour. These treatments were offered during the starter phase. During the finishing period, all chickens groups P1, P2, P3 and P4 were fed rations containing 100% commercial feed and 3% of black garlic. This study was designed using a completely randomized design (CRD), if there is an effect on the treatment, it will be further tested with Duncan's test. The observed variables were ration consumption, body weight gain, ration conversion, carcass weight, and small intestine morphometrics. The results of the analysis of variance showed that the use of turmeric flour in rations containing black garlic had no significant effect (P0.05) on all observed variables. It is concluded that the addition of turmeric flour up to 1.5% in the ration containing black garlic during the starter phase had not been able to improve the performance of broiler chickens.
Substitusi Tepung Bawang Putih (Allium sativum) dengan Bawang Hitam (Black Garlic) dalam Ransum terhadap Umur Bertelur dan Bobot Telur Pertama Puyuh (Coturnix - coturnix japonica) Berliana Berliana; Nurhayati Nurhayati; Nelwida Nelwida
Jurnal Agripet Vol 18, No 2 (2018): Volume 18, No. 2, Oktober 2018
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v18i2.12779

Abstract

ABSTRAK. Untuk mendapatkan produksi terbaik dalam pemeliharaan puyuh maka harus memperhatikan ransum yang diberikan dimana ransum yang berkualitas baik akan meningkatkan penyerapan zat makanan yang berguna untuk meningkatkan performa awal produksi seperti umur pertama bertelur, bobot badan saat pertama bertelur, bobot telur pertama dan konversi ransum yang terbaik pula. Performa awal merupakan kunci keberhasilan untuk produksi selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa awal bertelur pada puyuh yang bahan pakannya diganti dari tepung bawang putih menjadi bawang hitam. Materi yang digunakan adalah 200 ekor puyuh betina umur 3 minggu yang dipelihara sampai umur bertelur pertama. Perlakuan yang diberikan adalah penggantian tepung bawang putih dengan bawang hitam sehingga diperoleh 5 perlakuan dan 4 ulangan dimana setiap ulangan terdiri dari 10 ekor puyuh. Perlakuannya adalah P0=100% ransum komersil tanpa penambahan tepung bawang putih dan bawang hitam (kontrol), P1=100% ransum komersil+3% tepung bawang putih+0% bawang hitam, P2=100% ransum komersil+2% tepung bawang putih+1% bawang hitam, P3=100% ransum komersil+1% tepung bawang putih+2% bawang hitam, P4=100% ransum komersil +0% tepung bawang putih+3% bawang hitam. Penelitian ini didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan jika terdapat pengaruh pada perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak Duncan. Peubah yang diamati meliputi konsumsi ransum, bobot badan dan umur saat bertelur pertama dan konversi ransum. Hasil dari penelitian menunjukkan penggantian tepung bawang putih dengan bawang hitam tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (P0.05) terhadap konsumsi ransum, bobot badan dan umur saat bertelur pertama, dan konversi ransum puyuh. Kesimpulan yang diperoleh bahwa substitusi tepung bawang putih dengan bawang hitam sampai 3 % dalam ransum belum dapat memperbaiki performa awal produksi telur pada puyuh.(Substitution garlic with black garlic in the ration on early egg production of layer quail (Coturnix - coturnix japonica))ABSTRACT. Quail production depends on the feed and feeding where feed quality will increase quail ability to digest and absorb the nutrients, thus, will improve the performance of early egg production, body weight at first egg laid, egg weight and feed conversion. The performance of early egg production is key to success and subsequent determinant of production. This study aimed to determine the performance of early egg production of quail fed ration contained garlic that was substituted by black garlic. The study used 200 female quail at 3 weeks of age and was kept until the first day of laying egg. The treatments were the substitution level of garlic with black garlic, namely P0 = 100% commercial feed without garlic and black garlic, P1 = 100% commercial feed + 3% garlic + 0% black garlic, P2 = 100% commercial feed + 2% garlic + 1% black garlic, P3 = 100% commercial feed + 1% garlic + 2% black garlic, and P4 = 100% commercial feed + 0% garlic + 3% black garlic. The research was designed into Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 4 replications those 10 quails each. The parameters were feed consumption, body weight and age at the first day of laying egg, and feed conversion. Data were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and the significant effect of the treatment would be tested using Duncans Multiple Range Test. Results of this study showed that there was not significant different (P0.05) among treatment groups on feed consumption, body weight and age at the first day of laying egg, and feed conversion. It is concluded that using black garlic up to 3 % or 2.91 % in ration to substitute garlic does not improve quail early egg production performance yet.
Penggunaan Kulit Nanas Fermentasi dalam Ransum yang Mengandung Gulma Berkhasiat Obat Terhadap Konsumsi Nutrient Ayam Broiler Wasir Ibrahim; Rita Mutia; Nurhayati Nurhayati; Nelwida Nelwida; Berliana Berliana
Jurnal Agripet Vol 16, No 2 (2016): Volume 16, No. 2, Oktober 2016
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v16i2.4142

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kulit nanas fermentasi ke dalam ransum yang mengandung gulma berkhasiat obat terhadap konsumsi nutrient ayam broiler. Penelitian ini menggunakan DOC jantan strain cob umur 2 hari sebanyak 200 ekor yang dipelihara selama 42 hari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. P0 = 0% tepung kulit nanas fermentasi (TKNF) dalam ransum mengandung 0% gulma obat(GO), (kontrol positif), P1 = 0% TKNF dalam ransum mengandung 2 % gulma obat (GO),(kontrol negatif), P2 = 7.5% TKNF dalam ransum mengandung 2 % gulma berkhasiat obat, P3 = 15% TKNF dalam ransum mengandung 2 % gulma berkhasiat obat, P4 = 22.5% TKNF dalam ransum mengandung 2 % gulma berkhasiat obat. Parameter yang diamati kandungan gizi kulit nanas sebelum dan sesudah fermentasi dan konsumsi nutrient. Pengaruh yang nyata terhadap parameter yang diamati dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan, Data yang diperoleh dari setiap parameter dianalisis ragam (ANOVA) menggunakan bantuan software SPSS 16.0. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan kulit nanas yang fermentasi dengan yoghurt dalam ransum yang mengandung gulma berkhasiat obat pada taraf 15% memberikan hasil terbaik pada konsumsi nutrient ayam broiler.(Fermented pineapple peel supplementation with addition of medicinal weeds on nutrient intake consumption of broiler chicken)ABSTRACT. The aim of this study was to determine the effect of using fermented pineapple peel in the ration containing medicinal weeds on nutrient consumption and performance of broiler . Two hundred 2 days male broiler chicken cob strain were used in this study and kept for 42 days. Completely randomized design (CRD)was applied with 5 treatments and 5 replicates. Treatments consisted of P0 = 0% of fermented pineapple peels meal (FPPM) in ration containing 0% medicinal weed (MW), positive control). P1 = 0% of fermented pineapple peels meal (FPPM) in the ration containing 2 % medicinal weed (MW), negative control). P2 = 7.5% of FPPM in the ration containing 2 % medicinal weed (MW). P3 = 15% of FPPM in the ration containing 2 % medicinal weed (MW). P4 = 22,5% of FPPM in the ration containing 2 % medicinal weed (MW). The parameters measured was nutrien intake before and after fermented peel and consumption. The observed data were analyzed by statistical product and service solution (SPSS 16.0). Results showed that use of fermented pineapple peel meal up to 15% with addition medicinal weeds was the best on nutrient consumption of broiler chicken.
Performa Ayam Broiler yang Mengkonsumsi Kulit Nanas yang Difermentasi dengan Yogurt dalam Ransum Mengandung Gulma Obat Nurhayati Nurhayati; Berliana Berliana; Nelwida Nelwida
Jurnal Agripet Vol 16, No 1 (2016): Volume 16, N0. 1, April 2016
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v16i1.3657

Abstract

ABSTRAK. Penelitian bertujuan untuk mengetahui performa ayam broiler yang mengkonsumsi kulit nanas yang difermentasi (KNF) dengan yogurt dalam ransum mengandung gulma obat (GO). Materi yang digunakan yaitu 200 ekor ayam broiler jantan umur 2 hari, ransum mengandung gulma obat dan kulit nanas yang difermentasi dengan yogurt. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu T0 (ransum kontrol, ransum mengandung 0 % KNF dan 0 % GO), T1 (ransum mengandung 0 % KNF dan 2 % GO), T2 (ransum mengandung 7,5 % KNF dan 2 % GO), T3 (ransum mengandung 15 % KNF dan 2 % GO), dan T4 (ransum mengandung 22,5 % KNF dan 2 % GO). Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan (PBB), bobot akhir dan konversi ransum. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan Uji kontras ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum yang mengandung KNF berpengaruh nyata (P0.05) terhadap konsumsi ransum, PBB, bobot akhir, dan konversi ransum. Konsumsi dan konversi ransum meningkat dengan peningkatan pemberian KNF sedangkan bobot badan menurun. Disimpulkan bahwa pemberian tepung kulit nanas setelah difermentasi dengan yogurt sebanyak 22,5 % di dalam ransum mengandung campuran gulma obat dapat menurunkan performa ayam broiler.(Broiler chicken performance fed fermented pineapple peel by yogurt in diet containing medicinal weed)ABSTRACT. Research aimed to determine broiler performance fed different level of yoghurt - fermented pineapple peel (FPPM) in the diet containing medicinal weed. Two hundred 2 day - old male broiler chicken, diet containing medicinal weed (MW) and yoghurt - fermented pineapple peel used in this study. The experimental design was a completely randomized design with 5 treatments and 5 replications. The treatments were T0 (control, diet containing 0% FPPM and 0% MW), T1 (diet containing 0% FPPM and 2% MW), T2 (diet containing 7.5% FPPM and 2% MW), T3 (diet containing 15% FPPM and 2% MW), and T4 (diet containing 22.5% FPPM and 2% MW). The variables were feed consumption, body weight gain, live weight and feed conversion ratio. Data were analyzed by ANOVA and Contrast orthogonal Test. The results showed that there was a significant effect (P0,05) of treatment on the feed consumption, body weight gain, live weight and feed conversion ratio. Feed consumption and feed conversion ratio increased with increasing level of FPPM in the diet, however, body weight decreased. It is concluded that feeding yoghurt - fermented pineapple peels up to 22,5 % in the broiler diet containing medicinal weed decreased broiler chicken performance.
Penggunaan Kulit Nanas Fermentasi dalam Ransum yang Mengandung Gulma Berkhasiat Obat Terhadap Lemak dan Kolesterol Ayam Broiler Wasir Ibrahim; Rita Mutia; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Agripet Vol 15, No 1 (2015): Volume 15, N0. 1, April 2015
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v15i1.2287

Abstract

(Use of Fermented Pineapple Peel in the Ration Containing Medicinal Weeds on Fat and Cholesterol of Broiler Chicken)ABSTRACT. The objective of the experiment was to determine the effect of using fermented pineapple peel in the ration containing medicinal weeds on fat and cholesterol broiler chicken. The experiment was designed into completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replicates. Treatments consisted of P0 = 0% of fermented pineapple peels meal (FPPM) in ration containing 0% medicinal weed (MW), positive control). P1 = 0% of fermented pineapple peels meal (FPPM) in the ration containing 2 % medicinal weed (MW), negative control). P2 = 7,5% of FPPM in the ration containing P1. P3 = 15% of FPPM in the ration containing P1. P4 = 22,5% of FPPM in the ration containing P1. Two hundred 2 days old male broiler chicken were used in this study and kept for 42 days. The parameters were feed consumption, liver weight, bile volume, meat fat level, and meat and blood cholesterol. The observed data were analyzed by Statistical Product and Service Solution (SPSS 16.0) and significant effect among treatments were tested by Duncans Multiple Range Test. The results of thus study showed that the treatments were significant effect (P 0.05) on feed consumption, meat fat of thigh. but were not significant effect (P 0.05) on liver weight, bile volume, meat fat level and meat and blood cholesterol. It is concluded that use of fermented pineapple peel in the ration improved fat and cholesterol on broiler chicken.
Quality of Agricultural by Products Fermented by Trichoderma harzianum Nurhayati Nurhayati; Nelwida Nelwida
Jurnal Agripet Vol 14, No 2 (2014): Volume 14, No. 2, Oktober 2014
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v14i2.1869

Abstract

(Kualitas limbah produk pertanian yang difermentasi dengan trichoderma harzianum)ABSTRAK. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh fermentasi menggunakan Trichoderma harzianum terhadap kualitas limbah pertanian sehingga dapat digunakan sebagai bahan pakan non konvensional pada ternak unggas. Sekam padi, kulit pisang dan kulit nanas digunakan dalam penelitian ini dan difermentasi dengan T. harzianum selama 7 hari. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan 2 faktor yaitu 3 jenis limbah pertanian (sekam padi, kulit pisang dan kulit nanas) dan 4 level T. harzianum ( 0, 4, 8 dan 12%). Setiap unit perlakuan diulang 4 kali. Parameter yang diamati yaitu kandungan bahan kering, protein kasar dan serat kasar. Data yang dihimpun dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (P0.05) kualitas kulit nanas, kulit pisang dan sekam padi setelah difermentasi menggunakan T. harzianum. Kandungan protein kasar kulit nanas dan sekam padi lebih tinggi dibandingkan kulit pisang sedangkan kandungan serat kasarnya lebih rendah. Semakin meningkat level penggunaan T. harzianum pada fermentasi kulit nanas dan sekam padi maka semakin meningkat kandungan protein kasar dan semakin menurun kandungan serat kasarnya. Berbeda dengan kulit pisang, yang kualitasnya tidak nyata dipengaruhi oleh meningkatnya level T. harzianum. Disimpulkan bahwa T. harzianum dapat digunakan untuk memfermentasi limbah pertanian yang kaya kandungan serat untuk meningkatkan kandungan protein dan menurunkan serat kasarnya. Kulit nanas dan sekam padi memiliki kualitas lebih tinggi setelah difermentasi menggunakan 12 % T. harzianum. Kulit pisang tidak disarankan untuk difermentasi menggunakan T. harzianum.