Articles
Pengaruh Dukugan Orangtua terhadap Minat Belajar Siswa Serta Implikasinya dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Suci Rahmadia;
Nurhayati Nurhayati;
Shevia Fera Susika;
Tiara Haliza;
Anggi Marselina;
Yulianti Yulianti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9768
Dalam dunia Pendidikan, orangtua merupakan sekolah utama bagi anak-anaknya. Dimulai dari orangtualah anak mulai belajar segala hal. Tujuanya untuk mambekali dukungan orangtua terhadap belajar anak juga akan memberi dampak pada pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Ketika diperlukannya pelayanan yang melibatkan orangtua guru bimbingan dankonseling akan lebih mudal melakukan layanan yang efektif bagi anak. Metode yang digunakan yaitu metode literature review dengan ringkasan dari sumber bacaan yang berkaitan. Dengan hasil, bahwasanya dukungan orangtua sangatlah penting bagi proses belajar siswa. Ketika orang tua memperhatikan belajar anaknya, maka secara otomatis dapat meningkatkan hasil belajar. Dengan begitu membantu guru BK dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
Dampak Keluarga Broken Home terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA Negeri 2 Kota Jambi
Yulianti Yulianti;
Dwi Wahyuningsih;
Laras Triayunda;
Erica Farichatin Aida;
Sherly Sri Novita;
Muhammad Rai Farhan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (109.46 KB)
Kondisi keluarga yang broken home sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar anak. Anak-anak dari keluarga broken home cenderung kurang termotivasi dibandingkan anak-anak dari keluarga yang utuh. Stigma masyarakat menunjukkan bahwa jika kondisi keluarga siswa broken home, maka akan berdampak terhadap motivasi mereka untuk belajar di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak keluarga broken home terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling yaitu berjumlah tiga siswa SMA Negeri 2 Kota Jambi. Pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penenelitian menunjukkan adanya dampak eksternal dan dampak internal terhadap motivasi belajar siswa SMA Negeri 2 Kota Jambi.
Penerapan Layanan Bimbingan Konseling terhadap Perkembangan Perilaku Sosial Peserta Didik di SMA Negeri 2 Kota Jambi
Yulianti Yulianti;
Dwi Wahyuningsih;
Erica Farichatin Aida;
Sherly Sri Novita;
Laras Triayunda;
Muhammad Rai Farhan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (111.42 KB)
Penelitian ini membahas tentang Penerapan Layanan Bimbingan dan Konseling Terhadap Perkembangan Prilaku Sosial Peserta Didik di SMA Negeri 2 Kota Jambi. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui bagaimana penerapan layanan bimbingan dan konseling terhadap perkembangan perilaku sosial peserta didik di SMA Negeri 2 Kota Jambi. Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik keals XI IPA 5 di SMAN 2 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitiaan kualitatif deskrptif dengan menggunakan desain penerapan bi,bingan konseling dalam pelayanannya. Penelitian ini menggunakan isntrumen berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penerapan Layanan Bimbingan Konseling Terhadap Prilaku Sosial Peserta Didik di SMA Negeri 2 Kota Jambi sangat baik digunakan dalam perkembangan sosial peserta didik.
Persepsi Remaja Mengenai Pendidikan Seksual
Yulianti Yulianti;
Muhammad Fariz Al Farisi;
Rezika Pratiwi;
Ega Ayuningtyas;
Khairunnisa Khairunnisa
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (128.987 KB)
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui presepsi remaja mengenai pendidikan seks. Pendidikan seks merupakan pelajaran yang ditujukan untuk menumbuhkan pemahaman diri dan harga diri, mempererat hubungan keluarga, mengembangkan keterampilan untuk hubungan manusia yang sehat, dan bertanggung jawab saat menciptakan hubungan seksual dan seksual. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun informan dalam penilitian ini remaja putra dan remaja putri. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara. wawancara adalah teknik pengambilan data dimana data tersebut diambil melalui kegiatan tanya jawab melalui komunikasi lisan dalam bentuk terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur adapun hasil dari penelitian ini yaitu persepsi remaja mengenai pendidikan seksual remaja memandang pendidikan seks sebagai hal yang memiliki nilai positif, penting untuk dipelajari, dan juga memiliki manfaat bagi remaja guna membantu permasalahan hidup yang dialaminya. Pendidikan seks membantu remaja untuk mengetahui arah perilaku seksual yang dihadapinya agar terhindar dari hal yang negatif yang berdampak pada dirinya dan juga agar tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma kehidupan. Remaja memandang bahwa pendidikan seks menjadi alat yang berfungsi untuk mencegah penyalahgunaan seks terjadi pada diri remaja. Pendidikan seks dianggap mampu untuk menjawab rasa ingin tahu remaja dan perasaan penasarannya akan hal-hal yang memiliki kaitan dengan seks.
Persepsi Siswa Terhadap Layanan Konseling Individual di SMP Negeri 11 Kota Jambi
Freddi Sarman;
Nur Hasanah Harahap;
Yulianti Yulianti;
Zubaidah Zubaidah;
Dinny Rahmayanty
Jurnal Wahana Konseling Vol. 6 No. 1 (2023): JUANG: Jurnal Wahana Konseling
Publisher : Universitas PGRI Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31851/juang.v6i1.11292
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap persepsi siswa kelas VIII terhadap layanan konseling individual yang dilakukan oleh guru pembimbing mulai dari tahap pengantaran, tahap penjajakan, tahap penafsiran, tahap pembinaan sampai pada tahap penilaian di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan populasi siswa kelas VIII yang sudah melakukan konseling individual sebanyak 44 siswa. Sampel diambil secara total sampling yaitu sebanyak 44 siswa. Kemudian data angket diolah dengan menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan 76,40% siswa kelas VIII mempunyai persepsi yang berada pada tingkat tinggi terhadap layanan konseling individual yang dilakukan di SMP N 11 Kota Jambi, yang dijabarkan pada (1) persepsi siswa kelas VIII terhadap layanan konseling individual pada tahap pengantaran berada pada tingkat tinggi yaitu 81,18% (2) persepsi siswa kelas VIII terhadp layanan konseling individual pada tahap penjajakan berada pada tingkat tinggi yaitu 74,60% (3) persepsi siswa kelas VIII terhadap layanan konseling individual pada tahap penafsiran berada pada tingkat tinggi yitu 76,98% (4) persepsi siswa kelas VIII terhadap layanan konseling individual pada tahap pembinaan berada padadd tingkat tinggi 79,85% (5) persepsi siswa kelas VIII terhadap layanan konseling individual pada tahap penilaian berada pada tingkat tinggi yaitu 86,05%. Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa layanan konseling perorangan sudah berjalan dengan baik. Agar program layanan konseling individual lebih optimal lagi guru pembimbing perlu untuk memperdalam lagi keterampilan tentang pelaksanaan konseling inidividual.
Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Pendidikan Anak
Yulianti Yulianti;
Dewi Sulastri;
Laila Syaharani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/innovative.v3i2.549
Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas bagi bangsa, maka orang tua perlu membangun pendidikan anak dengan setinggi-tingginya, sebab itu yang bertanggung jawab akan mutu pendidikan anak adalah orang tua. Biasanya orang tua memiliki kesibukan dalam pekerjaan yang menyebabkan anak tidak di perhatikan dalam masalah pendidikannya. Oleh sebab itu, orang tua sangat bertanggung jawab terhadap pendidikan anak dengan tugas-tugas yang harus dilakukan dengan menjaga, memberikan kasih sayang, dan memberikan pendidikan yang baik bagi anak ketika anak masih kecil hingga dewasa. Metode yang digunakan dalam penelitian jurnal ini adalah literature review. Referensi jurnal dikumpulkan melalui mesin pencarian google dan google scholar yang dipublikasikan 10 tahun terakhir dengan kriteria yang relevan berkaitan dengan Tanggung Jawab Orang Tua dalam Pendidikan Anak
Pola Komunikasi Keluarga Dalam Menjaga Keharmonisan
Yulianti Yulianti;
Mona Mona;
N Cantika
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/innovative.v3i2.610
Pola komunikasi dapat dilihat bagaimana cara orang tua membangun komunikasi dengan anak, pola komunikasi mempengaruhi keharmonisan dalam keluarga. Komunikasi antarpribadi anak dan orang tua termasuk dalam pola komunikasi antara orang tua dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis artikel yang berhubungan dengan pola komunikasi keluarga dalam menjaga keharmonisan. Desain yang digunakan adalah library research, artikel dikumpulkan dengan mesin pencari Google Scholar, dan E-book. Dari artikel yang ditemukan kemudian dianalisis sehingga terdapat pembahasan pola komunikasi yang baik dapat menciptakan suasana dan kondisi yang hangat dan serasi antar anggota, adanya komunikasi dapat membentuk kedekatan, keterbukaan, dan kepuasan anggota keluarga.
Dampak Pola Komunikasi Orang Tua Otoriter Terhadap Efikasi Diri Anak
Yulianti Yulianti;
Putri Bulqis;
Putri Tri Rizki
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/innovative.v3i2.727
Pada era sekarang banyak anak sekarang memiliki efikasi diri yang rendah seperti tidak memiliki kepercayaan diri dalam menyelesaikan masalah, mengerjakan tugas, dan berhadapan dengan berbagaimasalah karna itu Tujuan penelitian literature reviewini adalah untuk mengetahui dan melihat dampak pola komunikasi orang tua otoriter terhadap efikasi diri anak. Penelitian ini menggunakan metode literature review dari beberapa jurnal, hasil literature review menunjukan bahwa pada pola pengasuhan dan pola komunikasi sangat berpengaruh dan memiliki kontribusi pada perkembangan anak pola komunikasi memiliki 3 macam yaitu pola komunikasi membebaskan, pola komunikasi otoriter dan pola kominikasi deskripstif. pada pola komunikasi otoriter memiliki dampak yang positif dan negatif pad efikasi diri anak, semakin tinggi dan ketat komunikasi otoriter orang tua akan semakin tinggi pula efikasi diri anak, dan juga semakin tinggi komunikasi otoriter maka semakin rendah efikasi anak. Karna itu orang tua harus bijak dalam memilih dan menerapkan pola komunikasi yang baik terhadap perkembangan anak.
Komunikasi Keluarga Sebagai Sarana Keharmonisan Keluarga
Yulianti Yulianti;
Margaretha Tri Astuti;
Laras T riayunda
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/innovative.v3i2.860
Komunikasi keluarga adalah komunikasi dalam keluarga yang merupakan cara anggota keluarga untuk berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya dan menjadi titik tolak untuk membentuk nilai-nilai yang diperlukan sebagai pedoman hidup. Keharmonisan keluarga merupakan indikasi kualitas hubungan yang baik antara orang tua dan anggota keluarga. Untuk mencapai keharmonisan dan kesejahteraan dalam keluarga, diperlukan model komunikasi yang baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur atau literature review bersumber dari berbagai literatur mengenai komunikasi dalam keluarga sebagai sarana keharmonisan keluarga. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang teori dan konsep komunikasi keluarga sebagai alat untuk keharmonisan keluarga. Literatur komunikasi keluarga menjadi sumber utama dalam penulisan artikel ini dan disarikan dari berbagai sumber informasi seperti buku, artikel jurnal tentang pokok bahasan, kemudian pembahasan yang relevan disarikan dari masing-masing literatur tersebut. Komunikasi, keluarga, keharmonisan keluarga adalah konsep yang memiliki hubungan timbal balik dan hubungan satu sama lain. Faktor penting dalam membangun kehidupan keluarga yang kuat adalah menciptakan komunikasi yang baik antar anggota keluarga. Jika komunikasi dapat terjalin dengan baik dalam sebuah keluarga maka akan tercipta pula suatu keharmonisan dalam keluarga tersebutBerdasarkan hasil studi literatur yang ada, dapat disumpulkan bahwa komunikasi keluarga itu sangat penting sebagai sarana keharmonisan dalam keluarga. Jika keluarga mempunyai komunikasi yang baik akan tercipta keluarga yang harmonis sehingga kekeluargaannya bisa bertahan. Jika dalam keluarga ada permasalahan jalan keluarnya adalah mempunyai komunikasi keluarga yang baik agar suasana dalam keluarga tetap baik dan harmonis.
Pola Komunikasi Orang Tua Dalam Membentuk Kepribadian Anak
Yulianti Yulianti;
Syindi Jumaliza;
Melinda Yuliyani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/innovative.v3i2.991
Dalam menjalankan rutinitas kehidupan sehari-hari tentu tidak terlepas dengan adanya komunikasi. Komunikasi yang baik akan berdampak baik pula bagi orang yang melakukannya. Orang tua memiliki peran utama dalam pendidikan anak di lingkungan keluarga. Dalam hal ini orang tua harus menerapkan pola komunikasi yang baik untuk pembentukan karakter anak. Tentu apabila orang dengan cara berkomunikasi yang baik, akan menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki kepribadian yang baik pula. Sama halnya didalam keluarga, orang tua yang menerapkan pola komunikasi yang baik akan membentuk kepribadian anak didalam keluarga tersebut. Hal ini akan berdampak positif bagi kepribadian anak tersebut. Begitupun sebaliknya, jika pola komunikasi yang diterapkan kurang baik, justru akan berdampak buruk pula bagi pembentukan kepribadian anak. Anak akan belajar dari dalam lingkungan keluarganya. Dan mencontoh gaya bicara ataupun tingkahlaku orang tuanya di rumah. Anak sangat membutuhkan pola komunikasi yang baik untuk pembentukan karakter meraka. Pembentukan kesadaran kepada anakdari orang tua merupakan dasar dalam mewujudkan pembentukan kepribadian anak.