Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12 Sri Harmanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah sepeda motor yang semakin banyak menyebabkan kebutuhan sepatu rem juga semakin meningkat.  Sepatu rem sepeda motor ini dibuat dengan proses pengecoran cetak tekanan tinggi atau High Pressure Die Casting (HPDC). Hal ini mendorong para pengusaha Industri Kecil Menengah (IKM)  khususnya di Juwana, Pati , Jawa Tengah untuk memproduksi komponen tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah  meneliti pengaruh tekanan injeksi terhadap kekerasan pada proses pengecoran cetak tekanan tinggi dengan material Aluminium Die Casting 12 (ADC 12). Metode penelitian yang dilakukan adalah pemilihan material ADC 12, pembuatan mesin HPDC, proses pengecoran HPDC, pembuatan spesimen, pengujian kekerasan, pengambilan data, dan analisa  data. Variabel  penelitian  yang digunakan adalah tekanan injeksi sebesar: 3, 4, 5, 6, dan 7 MPa. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah semakin tinggi tekanan injeksi,  kekerasannya juga semakin tinggi. Kekerasan tertinggi yang dicapai material ADC 12 adalah 85,2 BHN pada tekanan injeksi 7 MPa. Kata kunci : tekanan injeksi, kekerasan, HPDC, ADC 12
Pengaruh Penambahan Magnesium Terhadap Regangan Dan Kekerasan Pada Bahan ADC Sri Harmanto
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 13, No 1 (2018): Volume 13, Nomor 1, April 2018
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.039 KB) | DOI: 10.32497/rm.v13i1.1097

Abstract

Selama ini brake shoe (sepatu rem) pada sepeda motor menggunakan bahan ADC 12 dengan prosentase Magnesium (Mg) yang rendah sehingga terkadang timbul retak setelah proses penuangan. Salah satu upaya untuk menghindari retak adalah dengan cara menambahkan bahan Magnesium (Mg) agar  keuletan brake shoe meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh penambahan prosentase Mg terhadap regangandan kekerasan pada bahan ADC 12. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah :  Studi literatur, Pemilihan bahan dan peralatan, Pembuatan cetakan logam, Proses pengecoran, Pembuatan spesimen, Pengujian tarik dan kekerasan, Analisa data, dan Kesimpulan. Parameter yang digunakan adalah prosentase penambahan  Mg Pada ADC 12, dengan variabel : 2,5 %; 5 %; 7,5 %;10 %; dan 12,5 %. Hasil dari penelitian ini adalah semakin tinggi prosentase penambahan Mg semakin tinggi regangannya namun semakin rendah kekerasannya.Dengan Mg 2,5 % regangan yang terjadi sebesar 0,53 %, sedangkan dengan penambahan Mg 12,5 % sebesar 2,83 %. Sedangkandengan Mg sebesar 2,5 % kekerasan yang terjadi adalah 49,5 HRB, sedangkan dengan penambahan Mg sebesar 12,5 % adalah 18,9 HRB. Adapun luaran dari penelitian ini berupa Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa cetakan logam dan data-data hasil penelitian yang dipublikasikan dalam bentuk jurnal Jurnal ilmiah     ber-ISSSN.
Pengaruh Kekasaran Ampelas Terhadap Kekasaran Permukaan Bahan Aluminium, Kayu Jati, Dan Mahoni Sri Harmanto
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 13, No 2 (2018): Volume 13, Nomor 2, Agustus 2018
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.267 KB) | DOI: 10.32497/rm.v13i2.1239

Abstract

Proses pengampelasan menjadi permasalahan utama yang menghambat proses produksi kerajinan di UKM pengecoran aluminium dan mainan anak dari bahan kayu jati dan mahoni sehingga tidak bisa memenuhi pesanan sesuai target. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh kekasaran ampelas terhadap kekasaran permukaan pada bahan aluminium, kayu jati, dan kayu mahoni. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah : Studi literatur, Pemilihan bahan dan peralatan,  Modifikasi mesin ampelas sabuk (Belt Sanders), Pembuatan spesimen, Proses pengampelasan, Pengujian kekasaran, Analisa data, dan Kesimpulan. Parameter yang digunakan adalah nomor ampelas (Mesh), dengan variabel : 60, 100, 150, 180, dan 240. Hasil dari penelitian ini adalah semakin tinggi nomor ampelas , semakin halus permukaan bahan. Pada aluminium dengan ampelas no. 60, kekasaran rata-ratanya adalah 3,52 µm, sedangkan dengan no. 240, kekasaran rata-ratanya adalah 1,09 µm. Pada bahan kayu jati dengan ampelas no 60 dan no. 240, kekasaran yang diperoleh adalah 10,20 µm dan 3,67 µm , sedangkan pada bahan kayu mahoni dengan ampelas no 60 dan no. 240, kekasaran yang diperoleh adalah 10,70 µm dan 3,47 µm. Adapun luaran dari penelitian ini adalah Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa mesin ampelas sabuk dan data-data hasil penelitian yang dipublikasikan dalam bentuk Jurnal ilmiah ber-ISSSN.
PENGGUNAAN MESIN GERGAJI PITA DAN MESIN AMPELAS DI UKM REPLIKA MOBIL BOYOLALI Sri Harmanto; Ahmad Supriyadi; Moch. Abdul Kodir
ABDIMAS UNWAHAS Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v3i2.2498

Abstract

Kerajinan kayu di Boyolali dan Klaten Jawa Tengah ini sudah banyak dipasarkan di kota-kota besar seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Bali. Bahkan secara kontinyu sudah diekspor ke Jepang, Amerika, dan beberapa Negara di Eropa, seperti : Inggris, Jerman, Spanyol, dan Italia. Produk-produk yang dihasilkan antara lain : replika mobil dan sepeda motor Harly Davidson, dan mainan anak-anak dari bahan kayu, seperti : mobil-mobilan, bus, bolduser, pesawat terbang , becak, dan lain-lain. Tujuan dari kegiatan PPPE ini adalah untuk penerapan IPTEKS, khususnya masalah penggergajian dan pengampelasan agar terjadi peningkatan mutu, jumlah, harga jual, dan omset penjualan produk. Sedangkan di bidang manajemen adalah agar terjadi peningkatan kinerja karyawan, harga dan omset penjualan, dan memudahkan dalam mengetahui kondisi keuangan UKM. Metode yang diterapkan di dalam kegiatan PPPE ini adalah pendahuluan (introduction), penilaian (assesment), dan pelaksanaan (implementasi). Hasil dari kegiatan PPPE ini adalah : terwujudnya Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa mesin gergaji pita dan mesin ampelas sabuk yang bisa menaikkan jumlah produk sebesar 15,4 %, harga jual produk sebesar 7,7 %, dan omset penjualan sebesar 10,8 %. Luaran dari kegiatan PPPE ini adalah : artikel ilmiah, prosiding seminar nasional, publikasi media cetak, modul pelatihan pengampelasan, manajemen produksi, dan keuangan, dan TTG.Kata kunci : Gergaji pita, Ampelas sabuk, replika mobil
Rekayasa Metal Slipper pada Brake Shoe Sepeda Motor untuk Meningkatkan Produktifitas: Studi kasus di PT Mitrametal Perkasa Alfauzi, Abdul Syukur; Ardjo, Anwar Sukito; Tjahjono, Bambang; Purnomo, Adhy; Bagas, Alfian; Saputra, Eko; Harmanto, Sri
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 17, No 2 (2022): Volume 17, Nomor 2, Agustus 2022
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v17i2.3721

Abstract

Brake Shoe merupakan komponen penting pada sistem pengendalian kendaraan bermotor. Proses pemasangan Brake Shoe terhadap metal slipper pada mesin press di PT. Mitrametal Perkasa, masih dilakukan dengan menggunakan tuas manual. Hal ini menyebabkan kualitas pekerjaan tidak maksimal, operator cepat kelelahan, proses tekan masih menggunakan gaya yang bervariasi sehingga mengakibatkan hasil kualitas produk yang berbeda-beda. Permasalahan tersebut menyebabkan hasil produk tidak seragam dan waktu produksi tidak efisien. Oleh karena itu penelitian ini penting dilakukan untuk meningkatkan produktifitas perakitan brake Shoe. Tujuan penelitian ini adalah menurunkan waktu perakitan brake shoe sepeda motor terhadap metal slipper dengan membuat perancangan dies dengan mesin press hidrolik semi otomatis agar dapat mengurangi cycle time dan mampu meningkatkan produktivitas. Metode penelitian menggunakan Root Cause Analysis (RCA) yang meliputi fishbone diagram, dan pengujian alat. Hasil yang diperoleh dari hasil pengujian yaitu cycle time sebesar 10,171 detik, gaya tekan sebesar 67,824 N, dan gaya tekan minimum yang diijinkan sebesar 1010,65 N. Kesimpulan yang diperoleh adalah penelitian ini dapat menurunkan cycle time sebesar 16,528% dan meningkatkan kapasitas produksi sebesar 400 produk per hari.
Penerapan Mesin Pengolah Bawang Merah sebagai Pengembangan Produk Bawang Merah Goreng Kelompok Ekonomi Rejosari “Kerjo” Yanuar, Padang; Pramono, Agus; Widodo, Ignatius Gunawan; Supandi, Supandi; Harmanto, Sri; Khoryanton, Ampala; Safriana, Eni
Medani : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jpm.v2i3.411

Abstract

Kelompok Ekonomi Rejosari “KERJO” merupakan perkumpulan masyarakat untuk melakukan sebuah usaha Bersama, lokasi kelompok ini berada di wilayah Rejosari Kelurahan Genuk Kecamatan Ungaran Barat Kab. Semarang, ada beberapa jenis kegiatan yang dikerjakan oleh kelompok ini diantaranya jasa merangkai bunga, souvenir dan produk makanan ringan. Untuk produk makanan, Bawang merah goreng menjadi produk yang banyak laku dikarenakan kepraktisan dan cita rasa yang original, proses produksi pada pembuatan Bawang merah goreng masih sepenuhnya menggunakan alat-alat sederhana seperti pisau, alas kayu untuk merajang dimana kedua alat tersebut bersumber tenaga dari orang (pekerja).Tujuan tim pengabdian dosen jurusan teknik mesin adalah untuk membantu penyelesaian masalah mitra yaitu lamanya proses waktu pencucian dan pengelupasan kulit bawang merah dengan penerapan teknologi mesin pengupas kulit ari bawang, Metode dalam pengabdian ini identifikasi masalahan mitra melalui wawancara dan pengamatan secara langsung, tahap berikutnya adalah melakukan grup discussion untuk membahas solusi permasalahan, merancang alat, pembuatan alat dilanjutkan proses pengujian. Implementasi kegiatan langsung dilaksanakan bersama mitra, diakhiri serah terima alat serta pendampingan dalam bidang operasional dan perawatan. Hasil yang didapatkan adalah waktu proses pencucian dan pengelupasan kulit bawang menjadi lebih singkat ± 15-20 menit, serta pemberian label dan perubahan kemasan menjadi lebih menarik  The Rejosari Economic Group "KERJO" is a community association to carry out a joint business, the location of this group is in the Rejosari a, Genuk, West Ungaran District, Kab. Semarang, there are several types of activities carried out by this group, including flower arranging services, souvenirs and snack products. For food products, fried shallots are a product that sells a lot due to its practicality and original taste, the production process for making fried shallots still uses simple tools such as knives, wooden chopping mats where both tools are powered by people (workers). The aim of the service team is to help solve partner problems, namely the length of time for the process of washing and peeling shallot skin using onion skin peeling machine technology. The method in this service is to identify partner problems through interviews and direct observation. The next stage is to conduct group discussion to discuss problem solutions, designing tools, making tools followed by the testing process. Implementation of activities is carried out directly with partners, ending with the handover of equipment and assistance in the areas of operations and maintenance. The results obtained are that the process of washing and peeling onion skins is shorter by ± 15-20 minutes, and labeling and packaging changes become more attractive.
SEMI-AUTOMATIC TORQUE MACHINE DAN RUBBER PAD SILICONE GUNA MENGURANGI CACAT PRODUK DAN CYCLE TIME PADA KEMASAN KOSMETIK TWIST REFILL JAR Yanuar Hafiz, Muchamad; Harmanto, Sri; Sugiono, Friska Ayu Fitrianti
JURNAL REKAYASA ENERGI Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Rekayasa Energi
Publisher : Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/jre.v3i1.48

Abstract

Proses perakitan yang dilakukan pada kemasan kosmetik terdapat beberapa tahapan, diantaranya proses perakitan inner jar kedalam outer jar, penguncian inner jar kedalam outer jar yang dilakukan oleh operator secara manual. Hal tersebut berpotensi inner jar tidak terkunci kedalam outer jar yang disebabkan oleh faktor kelelahan pada operator yang melakukan proses perakitan dalam jumlah banyak. Dengan adanya alat bantu semi otomatis torque machine dengan sistem kontrol elektropneumatik, sehingga dapat mengurangi waktu proses serta mengurangi produk tidak terkunci yang dapat berpotensi menjadi cacat produk. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Root Cause Analysis yaitu mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada proses perakitan inner jar kedalam outer jar serta mengetahui solusi penyelesaian yang terjadi. Hasil penelitian yang dilakukan pada proses perakitan sebelum adanya alat bantu membutuhkan waktu proses 9,15 detik untuk satu kali proses assembly. Setelah adanya alat bantu torque machine didapatkan hasil waktu proses 7,23 detik dengan waktu proses yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebesar 8 detik. Sehingga penurunan waktu proses perakitan dapat berkurang hingga 20,9 %.
Rancang Bangun dan Analisis Variasi Kecepatan Putaran Welding Rotary Table Pada Proses Pengelasan Stub Shaft Guna Meningkatkan Kualitas Hasil Pengelasan: Studi Kasus di PT. X Indonesia Susanto, Arif; Kristiawan, Timotius Anggit; Harmanto, Sri
Journal of Mechanical Engineering and Applied Technology Vol. 2 No. 2 (2024): VOLUME 2 ISSUE 2 YEAR 2024 (JULY 2024)
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jmeat.v2i2.5756

Abstract

Proses pengelasan stub shaft di PT X Indonesia masih menggunakan meja manual tidak berputar, sehingga berakibat pada   hasil   pengelasan   stub   shaft   yang   berbentuk   oval,   dengan   begitu   mengharuskan   operator   welder   melakukan penambahan pengelasan yaitu 4-6 kali pengelasan memutar supaya hasil pengelasan berbentuk sesuai apa yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, penelitian tentang rancang bangun dan analisis variasi kecepatan putaran welding rotary table pada proses pengelasan stub shaft guna meningkatkan kualitas hasil pengelasan sangat penting dilakukan. Tujuan penelitian   ini   adalah   mempercepat   proses   pengelasan,   Melakukan   analisa   kecepatan   normal   yang   diperlukan   untuk melakukan pengelasan stub shaft, dan meningkatkan kualitas hasil pengelasan dengan membuat welding rotary table sebagai alat bantu dalam melakukan stub shaft. menggunakan motor listrik 0,5 Hp 1380 Rpm dan kontrol kecepatan menggunakan   inverter   ATV310.   Metode   yang   digunakan   untuk   merancang   bangun   welding   rotary   table   yaitu Identification   of   need,   Definition   of   problem,   Synthesis,   Analysis   and   Optimization,   Evaluation,   dan   Preparation. Pengujian   pengelasan   stub   shaft   menggunakan   welding   rotary   table   dilakukan   pada   shaft   Ø100   dan   Ø125.   Hasil menunjukkan pengelasan pada layer 1 paling baik jika digunakan pada frequensi 7,6-7,1 Hz atau 2,28-2,3 rpm. Pada layer   2   paling   baik   jika   digunakan   frequensi   7-5,3   Hz   atau   2,1-1,59   rpm.   Pada   layer   3   paling   baik   jika   digunakan frequensi 4,1-3,4 Hz atau 1,23-1,02 rpm. Pada layer 4 paling baik jika digunakan frequensi 3,1-2,7 Hz atau 0,93-0,81 rpm.   Pada   layer   5   paling   baik   jika   digunakan   frequensi   2,4-2,1   Hz   atau   0,72-0,63   rpm.   Pada   layer   6   paling   baik digunakan   frequensi   2,2-2   Hz   atau   0,66-0,6   rpm.   Rata-rata   waktu   yang   diperlukan   untuk   pengelasan   stub   shaft menggunakan alat welding rotary table yaitu berkisar 10-11 menit.
RANCANG BANGUN ALAT CETAK PLASTIK VAKUM UNTUK MENURUNKAN PROSENTASE CACAT PRODUK DI LABORATORIUM METROLOGI DAN CETAK PLASTIK Nailul Ulum, Muhammad Showi; Harmanto, Sri; Satito, Aryo; Yanuar, Padang; Hamid, Abdul; Iyadul, Fatih
Journal of Mechanical Engineering and Applied Technology Vol. 2 No. 3 (2024): VOLUME 2 ISSUE 3 YEAR 2024 (NOVEMBER 2024)
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jmeat.v2i3.6074

Abstract

AbstrakVacum Forming is process packaging in industrial, wich one deformation of plastic and formed on mold with difference preassure. In food and drinking industrial show positive progress and make bigger contribution for economic grow in Indonesia. At this moment Vacum Forming industrial in Indonesia is just owned big industrial wich have good purchasing power tools in range hundreds of million to billions of rupiah. Metrologi dan Cetak Plastik laboratory in Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang one of the topics is Vacum Forming. Equipment Used is very simple, manny time try and erors needed for have good product without any defects by way temperature varible, pressure, warm-up time and forging. The most difficult is warm-up process where must tu set the hight temperature waring and gap between the material and the heater. The purpose of the research is to know the influence of warming temperatures, time of warming, thick of plastic and pressure on the quality, The result of this research the best variable is time for warm-up 135 second, time of forging 40 second. Ticknes variable is 0,5 mm, 0,3 mm and 0,25mm, the best ticknes of plastic is 0,25 mm.
Penerapan Mesin Perajang Dan Penggoreng Kentang Semi Automatis Guna Mempercepat Proses Produksi Kentang Goreng Produk UMKM “Make - D” Yanuar, Padang; Gunawan Widodo, Ign.; Ayu Janitra, Atikah; Harmanto, Sri; Khoryanton, Ampala; Safriana, Eni; Pambekti, Arif; Prihatmini, Eri
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 : Juli (2025): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UMKM Make-D is located in Dieng Kulon Tourism Village, one of the villages in Batur District, Banjarnegara Regency. Potato chips are a typical souvenir from this area, along with the increase in tourist visits in proportion to the demand for potato chips. The production process is still traditional, making it difficult for UMKM to meet customer demand. The goal of the mechanical engineering lecturer community service team is to implement a semi-automatic chopping and frying machine to help speed up the production process of quality fried shallots. The method in this community service begins with identifying partner problems, the next stage is to conduct a group discussion with the community service team to discuss problem solutions, the result of this community service is the application of appropriate technology for semi-automatic chopping and frying machines to improve the potato chip production process.