Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Indonesia

DUKUNGAN ATASAN DAN TEMAN SEJAWAT MEMENGARUHI EKSPEKTASI PERAWAT DALAM PENERAPAN JENJANG KARIR Tuti Afriani; Rr. Tutik Sri Hariyati; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 20 No 2 (2017): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v20i2.516

Abstract

Abstrak Masalah utama yang dihadapi perawat di Indonesia adalah masalah kualitas sumber daya manusia.Sistem jenjang karir merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dukungan atasan dan teman sejawat ekspektasi perawat dalam penerapan jenjang karir di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan korelasi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 145 perawat di salah satu rumah sakit Kabupaten Bogor Jawa Barat dengan teknik simple random sampling.Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Regresi Logistik Berganda. Terdapat hubungan dukungan atasan (p value = 0,000) dan dukungan teman sejawat (p value = 0,023) dengan ekpektasi perawat terhadap penerapan jenjang karir di rumah sakit. Dukungan atasan (OR = 3,806) dan jenis kelamin (OR = 2,278) merupakan faktor yang paling dominan dengan ekspektasi perawat. Penelitian ini merekomendasikan agar pimpinan rumah sakit mendukung sistem jenjang karir dan memotivasi perawat meningkatkan kompetensi melalui sistem jenjang karir sehingga ekspektasi perawat meningkat terhadap manfaat dari sistem ini.Kata kunci: dukungan atasan, dukungan teman sejawat, ekspektasi, jenjang karir perawat.AbstractThe main problem faced by nurses in Indonesia is a nursing quality. Nursing Clinical Ladder System (CLS) is one way to improve the quality of nurses in providing nursing care. This study is aimed to identify superiors and peers support affecting nurses’ expectations towards the implementation of nursing clinical ladder system. This research is using Cross Sectional descriptive correlation and simple random sampling technique, and has involved 145 nurses at one hospital in Kabupaten Bogor Jawa Barat. Data were analyzed by Chi-Square test and Multiple Logistic Regression. There is found a significant relationships between leader’s support (p= 0,000) and colleagues’ support (p= 0,023) and the nurses' expectations towards the implementation of CLS. The leader support (OR= 3,806) and the gender factor (OR=2,278) are the dominant factors of nurses’ expectation. It is recommended that hospital leaders support CLS and motivate nurses to improve their competence through this system so that CLP will increase the nurses’ expectation to the benefits of CLS.                Keywords: superiors support, peers support, expectation, nursing clinical ladder system, 
Determinants of Nurses’ Safety Attitudes in a Hospital Setting Frima Ulfa Agustina; Hanny Handiyani; Tuti Afriani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 25 No 2 (2022): July
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v25i2.846

Abstract

Hospital patient safety socialization is a routine part of nursing care. Although nurses’ knowledge of patient safety affects nurses’ safety attitudes, such knowledge may not be optimal. This study explored potential factors determining nurses’ safety attitudes in a hospital setting. This was a quantitative study with a cross-sectional design. The study population comprised 376 nurses who were recruited using the purposive sampling method. The instruments were valid and reliable. The test results were as follows: job satisfaction: 0.356–0.575 (Cronbach’s alpha: 0.724); workload: 0.338–0.613 (Cronbach alpha: 0.736), job stress: 0.542–0.719 (Cronbach’s alpha: 0.756); head nurse’s management function: 0.401–0.822 (Cronbach’s alpha: 0.760); working conditions: 0.488–0.670 (Cronbach’s alpha: 0.767); and nurses’ safety attitudes: 0.300–0.827 (Cronbach’s alpha: 0.771). The data were analyzed by bivariate and multivariate analyses, using structural equation modeling (SEM). The results revealed a relationship between the following variables and nurses’ safety attitudes: age (p = 0.001), work experience (p = 0.001), job satisfaction (p = 0.001), gender (p = 0.025), clinical nurses’ career path (p = 0.001), patient safety training (p = 0.032), workload (p = 0.001), work stress (p = 0.009), head nurse’s management function (p = 0.001), and working conditions (p = 0.001). Workload was the most influential factor affecting nurses’ safety attitudes (original sample = -0.776). To improve nurses’ safety attitudes, hospitals need to pay attention to nurses’ job satisfaction, workload, work stress, and working conditions and optimize the head nurse’s management function to improve nurses’ safety attitudes. Keywords: determinant, nurses, safety attitudes, workload Abstrak Determinan Sikap Keselamatan Perawat di Rumah Sakit. Sosialisasi keselamatan pasien rumah sakit telah rutin dilakukan, tetapi pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien yang akan memengaruhi sikap keselamatan perawat masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi (determinan) sikap keselamatan perawat di rumah sakit. Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional ini dilakukan pada 376 perawat yang diambil dengan metode purposive sampling. Instrumen tersebut valid dan reliabel dengan hasil uji kepuasan kerja adalah 0,356–0,575 (Cronbach alpha’s 0,724), beban kerja adalah 0,338–0,613 (Cronbach alpha’s 0,736), stres kerja adalah 0,542–0,719 (Cronbach alpha’s 0,756), fungsi manajemen kepala ruangan adalah 0,401–0,822 (Cronbach alpha’s 0,760), kondisi kerja adalah 0,488–0,670 (Cronbach alpha’s 0,767), sikap keselamatan adalah 0,300–0,827 (Cronbach alpha’s 0,771). Data dianalisis secara bivariat dan multivariat dengan menggunakan Structural Equation Model. Ada hubungan antara umur (p = 0,001), pengalaman kerja (p = 0,001), kepuasan kerja (p = 0,001), jenis kelamin (p = 0,025), jenjang karir perawat klinik (p = 0,001), pelatihan keselamatan pasien (p = 0,032), beban kerja (p = 0,001), stres kerja (p = 0,009), fungsi manajemen kepala perawat (p = 0,001), dan kondisi kerja (p = 0,001) dengan sikap keselamatan perawat. Faktor yang paling berpengaruh terhadap sikap keselamatan perawat adalah beban kerja (Original sample = -0,776). Rumah sakit perlu memperhatikan kepuasan kerja perawat, beban kerja, stres kerja, kondisi kerja, dan optimalisasi fungsi manajemen kepala perawat untuk meningkatkan sikap keselamatan perawat. Kata Kunci: beban kerja, determinan, perawat, sikap keselamatan
Relationship Between Nurses’ Readiness and Institutional Readiness in Developing Nursing Career Paths in Public Health Centers Tuti Afriani; Rr. Tutik Sri Hariyati; Dyah Fitri Wulandari
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 24 No 1 (2021): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v24i1.1021

Abstract

Nursing career paths in public health centers have not been well established compared with nurses in hospitals. It is because the nursing career path has a different organizing system, which then becomes an obstacle in implementing the career path for nurses in primary health care. Therefore, this study aimed to identify the relationship between institutional and nurses’ readiness in implementing nursing career paths within public health centers. A cross-sectional study design with questionnaire as instrument was used in this research. A consecutive sampling technique was used to select 93 nurses from 13 public health centers. Furthermore, to identify the objective of this research, the Spearman’s correlation coefficient was used to determine the relationship between paired data. The results found that institutional readiness was 64 or 71.9% of maximum values, yet nurses’ readiness was 112 or 74.5% of maximum values. Thus, it can be concluded that there was a meaningful relationship between institutional and nurses’ readiness with career path implementation (p<0.001), indicating a strong positive relationship (r= 0.521). The results of this study are expected to become a baseline data for public health centers and public health offices to establish a professional nursing career path in public health centers. Abstrak Kesiapan Individu Berhubungan dengan Kesiapan Institusi dalam Penerapan Jenjang Karir Perawat di Puskesmas. Implementasi jenjang karir perawat di puskesmas belum terbentuk seperti pelaksanaan jenjang karir perawat di rumah sakit. Pengorganisasi jenjang karir yang berbeda pada pelayanan primer menjadi kendala dalam implementasi jenjang karir perawat di puskesmas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan kesiapan institusi dan kesiapan perawat dalam penerapan jenjang karir perawat di puskesmas. Desain penelitian menggunakan cross sectional menggunakan kuesioner kepada 93 perawat pada 13 puskesmas. Teknik pengambilan sampel adalah convenience sampling. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman yang melihat hubungan kesiapan perawat dengan kesiapan intitusi dalam pengembangan jenjang karir perawat di puskesmas. Hasil didapatkan rerata kesiapan insitusi 64 (71,9% dari nilai maksimal), sedangkan kesiapan perawat didapatkan hasil lebih tinggi yaitu 112 (74,5%). Terdapat hubungan secara bermakna kesiapan institusi dengan kesiapan perawat dalam penerapan jenjang karir di puskesmas dengan p< 0,001, arah hubungan positif, dan kekuatan hubungan cukup kuat yaitu r= 0,521. Penelitian ini menjadi data dasar agar puskesmas dan dinas kesehatan dapat menerapkan jenjang karir perawat profesional di puskesmas. Kata Kunci: implementasi, jenjang karir, kesiapan, perawat, puskesmas
Co-Authors Aat Yatnikasari Aat Yatnikasari Aat Yutnikasari ade herawati Ade Irma Dahlia Agustina, Frima Ulfa Ali Ahmad Keliobas Andi Nur Indah Sari Annisa Rahmi Galleryzki Arhamsyah Arhamsyah, Arhamsyah Azizah, Yuni Cori Tri Suryani Cori Tri Suryani Dadan Bardah Dadan Bardah Dahlia, Ade Irma Damayanti, Mira Dewi Gayatri Dina Warashati Dudi Mashudi Dudi Mashudi Dwi Suratmini Dyah Fitri Wulandari Dyah Fitri Wulandari Dyah Fitri Wulandari Eka Budiarto, Eka Elisabet Herlyani Bota Koten Enie Novieastari Erwin Erwin Erwin Eva Metalita Fahmi, Ismail Frima Ulfa Agustina Frima Ulfa Agustina Frima Ulfa Agustina Hanny Handiyani Harwina, Harwina Hening Pujasari Herawani, Herawani I Wayan Gede Saraswasta Istiqomah Istiqomah Kartika, Anika Khairul Nasri Khairul Nasri Krisna Yetti Krisna Yetti Krisna Yetti Kuntarti La Ode Abdul Rahman La Ode Rahman Laras Adythia Pratiwi Lilis Rayatin Lusia Dian Wahyu Winarti Lusianus Demon Kehi Manumba, Ruliyani Marbun, Yusniaty Masfuri - Mashudi, Dudi Mery Anglelia Sirait Metalita, Eva Mira Damayanti Mu'minah Mu'minah Nanang Miftakhul Wakhdi Nasri, Khairul Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Oktaviarini, Eva Pina Pudiyanti Putri Nilasari Rachmi, Shanti Farida Reidha Fitri Nurbaeti Resty, Dian Eka Retnoningtyas, Wahyu Kusumadi Rezky Mulyana Rita Herawati Rizka Fadhila Rizky Indriasari Rosari Tarigan Rr Tutik Sri Hariyati RR Tutik Sri Hariyati Rr Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr.Tutik Sri Hariyati Sari, Fani Hestiana Sarvita Sarvita Dewi Sarvita Dewi Sarvita Dewi Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati Siti Indriani Situmeang, Widiya Yulian Sudaryati Sudaryati Sudaryati Sudaryati Sudaryati Sudaryati Suminarti, Tini Sunarti, Arni Suryati Suryati Tanlain, Susana Helen Tini Suminarti Tomy Suganda Verdiansyah, Rio Vergeina Ayu Wahyuni, Tyas Wildani, Andi Amalia Wulandari, Dyah Fitri Yuliana Yuliana Yunita Yunita