Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Isi Crisis & Emergency Risk Communication Pandemi COVID-19 pada Facebook Bangga Surabaya Genieverre Sasja Julianto; Ido Prijana Hadi; Titi Nur Vidyarini
Jurnal e-Komunikasi Vol 9, No 2 (2021): VOL 9, NO 2 SEPTEMBER 2021
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

COVID-19 yang muncul pada akhir tahun 2019 menyebabkan darurat kesehatan publik di seluruh dunia. Kejadian ini memunculkan kebutuhan bagi lembaga-lembaga pemerintahan dan kesehatan untuk melaksanakan Crisis & Emergency Risk Communication (CERC) di negara masing-masing. Termasuk bagi Pemerintah Kota Surabaya yang daerah pemerintahannya sempat menjadi episenter pandemi COVID-19 di Indonesia. Salah satu saluran komunikasi yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kota Surabaya untuk melaksanakan CERC adalah media sosial seperti Facebook. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana Humas Pemerintah Kota Surabaya mengimplementasikan CERC pada akun Facebook Bangga Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis isi kuantitatif dengan 7 best practices pesan CERC sebagai indikatornya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dari 17 Maret 2020 hingga 10 Agustus 2020, Humas Pemerintah Kota Surabaya mengimplementasikan 5 dari 7 indikator. Dimana sebesar 97% dari sampel penelitian mengandung setidaknya 1-5 indikator. Indikator yang paling sering muncul adalah “Promote Action Steps the Public Can Take” (69%), dilanjutkan oleh “Express Accountability” (55%), “Express Commitment” (47%), “Explain What is Known” (43%), “Express Empathy” (24%), dan yang terakhir “Explain What is Not Known” dan “Explain How or Why the Event Happened” yang masing-masing tidak muncul sama sekali (0%). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Humas Pemerintah Kota Surabaya melaksanakan 3 dari 4 peran Public Relations dan juga beberapa sifat atau tugas Public Relations secara umum maupun secara khusus sebagai Government Public Relations.
Penilaian Remaja Terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orang Tua Tentang Pendidikan Seks di desa Hative Kecil kota Ambon Victor Rahabav; Ido Prijana Hadi; Desi Yoanita
Jurnal e-Komunikasi Vol 7, No 2 (2019): VOL 7, NO 2 AUGUST 2019
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penilaian remaja terhadap efektivitas komunikasi interpersonal orang tua tentang pendidikan seks, di desa Hative Kecil, kota Ambon. Dalam pelaksanaannya, komunikasi interpersonal yang dilakukan bisa sangat efektif dan tidak efektif. Keefektifan komunikasi interpersonal ditinjau berdasarkan lima kualitas umum yaitu : keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan metode penelitian survei. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi interpersonal orang tua terhadap remaja tentang pendidikan seks meliputi 3 materi yaitu: mengenalkan fungsi dan beda organ seks, mengenalkan risiko penyalahgunaan organ seks dan pemberian bekal keagamaan terkait seks di desa Hative Kecil, kota Ambon dinyatakan efektif. Orang tua secara efektif melakukan kelima kualitas efektivitas komunikasi interpersonal mengenai pendidikan seks kepada remaja.
Representasi Fungsi Keluarga dalam Film “Marriage Story” Charles Endriko; Ido Prijana Hadi; Desi Yoanita
Jurnal e-Komunikasi Vol 8, No 2 (2020): VOL 8, NO 2 AUGUST 2020
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Film “Marriage Story” adalah sebuah film keluarga tentang perceraian suami istri yang telah dikaruniai seorang anak berumur 8 tahun. Meskipun dalam kondisi keluarga yang tidak utuh ini, mereka sebagai orang tua tetap berusaha agar keluarga kecil mereka yang sudah tidak sempurna tetap dapat menjadi tempat bagi anak mereka tumbuh dengan baik. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana fungsi keluarga digambarkan dalam teks film perceraian “Marriage Story”. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode semiotika John Fiske yang berfokus pada tiga level kode – kode televisi yang muncul pada data primer penelitian yakni film “Marriage Story”. Ketiga level dari kode – kode televisi tersebut adalah level realita, level representasi dan level ideologi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kelima fungsi keluarga milik Segrin semua tergambarkan dalam film “Marriage Story”. Meskipun keluarga mereka sudah tidak utuh lagi, mereka masih berusaha agar fungsi – fungsi keluarga tetap berjalan dalam keluarga kecil mereka agar anak mereka tetap mendapatkan afeksi, perlindungan hingga semua kebutuhan yang dibutuhkannya untuk tumbuh.
Brand Awareness ETC's Finest Terhadap Masyarakat Surabaya Adrian Iskandar; Ido Prijana Hadi; Felicia Goenawan
Jurnal e-Komunikasi Vol 8, No 2 (2020): VOL 8, NO 2 AUGUST 2020
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ETC's Finest merupakan sebuah brand dimana menyediakan jasa custom dan laundry outfit. Sebagai suatu brand yang sudah eksis sejak tahun 2017 silam, peneliti tertarik untuk meneliti Tingkat brand awareness brand ETC's Finest selama ini. ETC's Finest telah mengkomunikasikan brand mereka dimana meliputi lima brand elements yang terdiri dari Brand Name, URL, Logo & Symbol, Slogan, dan Packaging melalui seluruh media komunikasi dari ETC's Finest. Brand Awareness juga merupakan aset yang dapat bertahan lama dan berkelanjutan, dimana dapat memberikan timbal balik bagi perusahaan. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat brand awareness ETC's Finest terhadap masyarakat Surabaya. Hal ini diukur dari kesadaran masyarakat terhadap lima brand elements ETC's Finest. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode survei. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat brand awareness masyarakat Surabaya terhadap brand ETC's Finest berada pada tingkat tinggi tetapi belum maksimal, yaitu Brand Recall
Representasi Pos Feminisme dalam Film Suicide Squad Dodo Septian Harrimas; Gatut Priyowidodo; Ido Prijana Hadi
Jurnal e-Komunikasi Vol 7, No 1 (2019): VOL 7, NO 1 FEBRUARY 2019
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suicide Squad merupakan film yang menceritakan tentang kisah sekelompok penjahat yang direkrut oleh agen rahasia pemerintah untuk melakukan misi penyelamatan dunia dari ancaman berbahaya. Ada dua tokoh perempuan yang menarik dalam film yang memenangkan penghargaan Oscar sebagai Best Makeup and Hairstyling ini. Tokoh Amanda Waller merupakan seorang perempuan berkulit hitam yang menjadi penggagas terbentuknya Suicide Squad. Sementara ada juga Harley Quinn, seorang kriminal wanita yang menjadi pasangan Joker. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui representasi posfeminisme dalam film Suicide Squad. Penelitian menggunakan metode semiotika dengan kode-kode televisi John Fiske. Melalui subtema yang peneliti pilih yaitu identitas perempuan, kesetaraan tokoh perempuan dengan laki- laki dalam pembagian tugas dan kerja sama tim, upaya perempuan dalam mendapatkan kenyamanan dan menentukan pilihan, dan karakter feminin masing-masing tokoh. Kesimpulan akhir, perempuan dalam film ini digambarkan sebagai perempuan berkulit putih, bertubuh langsing dan berambut panjang berwarna pirang. Ia digambarkan sebagai seorang perempuan yang berani, kuat untuk berkompetisi dan penuh percaya diri. Sementara tokoh kedua digambarkan sebagai politisi wanita kulit hitam dari kelompok kelas menengah atas yang berpakaian rapi formal, yang mendominasi dan kerap kali melakukan penindasan.
Judul Citra PT. Freeport Pasca Kasus PHK Massal Pada Pemberitaan di Media Online Tempo.co dan CNNIndonesia.com Tahun 2019 Hosyana Claudia Rampalimbo; Ido Prijana Hadi; Titi Nur Vidyarini
Jurnal e-Komunikasi Vol 9, No 2 (2021): VOL 9, NO 2 SEPTEMBER 2021
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggambaran citra PT. Freeport Indonesia pada pemberitaan media online Tempo.co dan CNNIndonesia.com tahun 2019. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Citra beserta dengan elemen citra korporat dari Marita Vos, yaitu primary impression, familiarity, perception, dan position sebagai indikator dalam penelitian. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode analisis isi. Peneliti menganalisis citra PT. Freeport pada 55 berita di media Tempo.co dan 62 berita di media CNNIndonesia.com. Temuan penelitian ini adalah bahwa elemen citra yang paling banyak digunakan pada kedua media adalah familiarity yang menunjukan bahwa kedua media memiliki pengenalan terhadap perusahaan dalam hal orang-orang dalam perusahaan. Selain itu, PT. Freeport pada media Tempo.co juga dicitrakan memiliki kualitas manajemen yang kurang mampu menyelesaikan persoalan PHK karyawanSedangkan pada media CNNIndonesia.com, PT. Freeport dicitrakan sebagai perusahaan yang aktif dalam penyebaran informasi.
Analisis isi Kekerasan dalam film Deadpool 1 & Deadpool 2 Cliff Reinhart Marthin; Ido Prijana Hadi; Fanny Lesmana
Jurnal e-Komunikasi Vol 8, No 1 (2020): VOL 8, NO 1 FEBRUARY 2020
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa frekuensi bentuk-bentuk kekerasan yang ditayangkan dalam film Deadpool 1 & Deadpool 2. Penelitian ini menggunakan teori kekerasan oleh Weiner, Zahn dan Sagi dengan menggunakan indikator kekerasan fisik dan kekerasan Psikologis. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan analisis isi dan jenis penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah kedua film Deadpool dengan menggunakan metode purposive. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam film Deadpool 1 dan Deadpool 2, jenis kekerasan fisik menjadi indikator yang paling mendominasi dalam kedua film ini, kekerasan fisik muncul sebanyak 61 kali atau 53% selama penayangan film Deadpool 1 dan 83 kali kekerasan fisik atau 72% untuk film Deadpool 2. Subindikator atau bentuk kekerasan yang paling sering muncul adalah membunuh sebanyak 16 kali dan memukul sebanyak 12 dalam film Deadpool 1 dan bentuk kekerasan membunuh muncul sebanyak 22 kali dan memukul sebanyak 16 kali dalam film Deadpool 2.
Etika Jurnalisme Bencana dalam Program Breaking News Kecelakaan Sriwijaya Air SJ- 182 periode Januari 2021 Jovita Rebecca Poluan; Ido Prijana Hadi; Fanny Lesmana
Jurnal e-Komunikasi Vol 9, No 2 (2021): VOL 9, NO 2 SEPTEMBER 2021
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Awal 2021, berbagai bencana melanda Indonesia. Ada bencana yang disebabkan faktor alam, seperti tanah longsor di Sumedang, gempa bumi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, gunung meletus, dan bencana nonalam, yakni kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Banyaknya bencana tentu menjadi perhatian media. Namun pada praktiknya, pemberitaan mengenai bencana di Indonesia lebih menjual duka keluarga dibandingkan konten informatif, seperti mitigasi bencana. Melalui penelitian ini, peneliti hendak mengetahui sejauh mana berita di televisi Indonesia menerapkan etika jurnalismebencana. Peneliti menggunakan analisis isi kuantitatif Breaking News mengenai kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 pada 9-12 Januari 2021 dari dua saluran televisi berita, yakni Metro TV dan CNN Indonesia. Dari total 97 sampel, sebanyak 91,8% sudah mematuhi Pasal 50 Standar Program Siaran 2012 mengenai peliputan bencana. Namun, peneliti masih menemukan adanya pelanggaran terhadap butir pertama, yakni menambah penderitaan atau trauma korban, keluarga, dan masyarakat, dengan cara memaksa, menekan, dan/atau mengintimidasi untuk diwawancarai dan/atau diambilgambarnya. Mayoritas pelanggaran berupa pertanyaan mengenai firasat keluarga atau mewawancarai keluarga korban yang tengah berkabung.
Pengaruh Pemberitaan “KPI Awasi Media Baru” di Televisi Terhadap Tingkat Kecemasan Pelanggan Netflix Indonesia Rhein Valdaw Kalangi; Ido Prijana Hadi; Fanny Lesmana
Jurnal e-Komunikasi Vol 8, No 1 (2020): VOL 8, NO 1 FEBRUARY 2020
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberitaan “KPI Awasi Media Baru” di Televisi terhadap tingkat kecemasan pelanggan Netflix di Indonesia. terpaan media massa dapat menyebabkan kecemasan orang meningkat karena kedekatan pesan yang disampaikan kepada audience. Tingkat kecemasan meningkat pada setiap orang namun masing-masing berbeda tergantung terpaan yang diterima oleh pemirsa. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner, dan hasilnya dianalisa menggunakan analisis regresi linear sederhana. Penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pemberitaan “KPI Awasi Media Baru” terhadap tingkat kecemasan pelanggan Netflix di Indonesia.
Analisis Isi Pesan Bullying Dalam Film “Shazam” Yosua Rononuwu; Ido Prijana Hadi; Chory Angela Wijayanti
Jurnal e-Komunikasi Vol 8, No 1 (2020): VOL 8, NO 1 FEBRUARY 2020
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini diakukan untuk mengetahui jenis bullying yang terdapat dalam film Shazam. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tcori bullying dongan indikator bullying verbal, bullying fisik, bullying relasional, bullying elektronik yang dicetuskan oleh Barbara Coloroso, (2006). Selain itu ada pula vaniabel tambahan yakni peran-peran buliying. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode analisis isi. Peneliti mcngoding dan menganalisis pesan bullying dalam seluruh adegan dalam film. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam film Shazam jenis bullying relasional yang paling banyak muncul karena merupakan jenis yang paling sulit dideteksi dari luar, sehinggs sulit mencegah dan menangani. Dalam bullying terdapat peran bully sebagai aktor utama bullying dan victim sebagai korban, sementara peran yang berpotensi menjadi next bully yaitu peran asisten bully.
Co-Authors Adelia Edyna Adrian Iskandar Albertus Andika Sanjaya Amelia Sidik Amorita, Dea Ermini Angella, Natha Bella Angga Rakadiwak Tusan Aritonang, Agusly Irawan Aritonang, Agusly Irawan Astri Yogatama Astri Yogatamaa Benita Christie Carolina Rebeka Sondak Charles Endriko Chory Angela Wijayanti Cliff Reinhart Marthin Cornelius Felix Cristianingtias, Nova Dandy Andresta Daniel Budiana Desi Yoanita Desi Yoanita Desi Yoanita Desy Apriyanti Manu Dima Diana Prasetya Dima, Desy Apriyanti Manu Dodo Septian Harrimas Fanny Lesmana Fanny Lesmana Fanny Lesmana Fanny Lesmana Fanny Lesmana Felecia Chrissindra Santoso Felicia Goenawan Felicia Goenawan Felicia Goenawan Felicia Goenawanf Felicia Kosasih Fidelia Wiguna Florentina Fahriza Kusuma Frado Theo Fransiskus Pedro Budi Saputra Gabrielle Julietta Pradika Gatut Priyowidodo Genieverre Sasja Julianto Grace Agatha Hartanto Hariadi, Josselin Natasha Hosyana Claudia Rampalimbo Inge Averina Jama, Karolus Budiman Jandy Luik Jonathan Allen Cahyanugraha Josselin Natasha Hariadi Jovita Rebecca Poluan Karin Saraswati Lady Joanne Tjahyana Lady Joanne Tjahyana Lofina Junita Megawati Wahjudianata Meiliana Betago Melissa Melissa Minanlarat, Kevin Vielden Monica, Cindy Ayu Monica, Vita Nanang Krisdinanto Olivia Charis A. S. Pradika, Gabrielle Julietta Rahabav, Victor Reni Reni Rhein Valdaw Kalangi Setiawan, Filbert Bagus Sherin Fongana Sidartha Keanu Liem Sondak, Carolina Rebeka Theresia Vianny Johan Titi Nur Vidyarini Tjan Jessica Geraldine Tjandra Victor Rahabav Vita Monica Wahjudianata, Megawati Wibowo, Andreas Setya Woen, Monica Grizella Wong, Ferry Shandy Welianto Yermia Djefri Manafe Yosua Rononuwu Yunchita Limanto Zherlinda Kurniawan