Claim Missing Document
Check
Articles

Found 97 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha

Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Di Hutan Wisata Dasong, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng I Gede Eka Saputra .; Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8054

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) komposisi spesies tumbuhan lumut (Bryophyta) di Hutan Wisata Dasong dan (2) besar indeks keanekaragaman jenis tumbuhan lumut (Bryophyta) di Hutan Wisata Dasong. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tumbuhan lumut (Bryophyta) di Hutan Wisata Dasong. Sampel dalam penelitian ini adalah tumbuhan lumut di Hutan Wisata Dasong yang tercakup oleh 30 titik sampel yang terbagi dalam tiga wilayah (bawah, tengah dan atas). Metode sampling yang digunakan adalah metode line transect. Untuk mengetahui komposisi spesies dilakukan penghitungan jumlah individu dan densitas relatif masing-masing spesies, sedangkan untuk menghitung keanekaragaman jenis menggunakan Indeks Simpson. Komposisi spesies tumbuhan lumut yang ditemukan terdiri atas 13 spesies dari 8 famili dengan total 851 individu. Pada Zona I spesies dengan densitas relatif tertinggi adalah Cryptodicranum armitii (27,50%), sedangkan yang terendah adalah Trismegistia sp. (2,14%). Pada Zona II spesies dengan densitas relatif tertinggi adalah Hypnum ichnotocladum (19,08%), sedangkan yang terendah adalah Bryohumbertia walkeri (2,83%). Pada Zona III spesies dengan densitas relatif tertinggi yaitu Hypnum plumaeforme (26,74%), sedangkan yang terendah adalah Pyrrobryum spiniforme (1,39%). Secara keseluruhan spesies yang memiliki densitas relatif tertinggi adalah Hypnum plumaeforme (18,80%), sedangkan yang terendah adalah Bazzania sp. (1,06%). Indeks keanekaragaman tumbuhan lumut pada Zona I indeks keanekaragaman sebesar 0,4583, pada Zona II indeks keanekaragaman sebesar 0,6019, dan pada Zona III indeks keanekaragaman sebesar 0,5641. Indeks keanekaragaman tumbuhan lumut secara keseluruhan adalah sebesar 0,8783 dengan kategori tinggi.Kata Kunci : Keanekaragaman Spesies, Komposisi Jenis, Lumut (Bryophyta) This research aim to know: (1) the species composition of moss (Bryophytes) in Dasong Tourism Forest and (2) species diversity index of moss (Bryophytes) in Dasong Tourism Forest. This research is an exploratory research. The population in this study were all moss in Dasong Tourism Forest. The sample in this research is a moss in Dasong Tourism Forest that covered by 30 sample points are divided into three areas (Zone I, Zone II and Zone III). The sampling method used is the line transect method. To determine the species composition is by count the number of individuals and the relative density of each species, while for calculating species diversity using Simpson index. The species composition of moss that found consists of 13 species of 8 family with a total of 851 individuals. In Zone I species with the highest relative density is Cryptodicranum armitii (27,50%), whereas the lowest was Trismegistia sp. (2,14%). In Zone II species with the highest relative density is Hypnum ichnotocladum (19,08%), whereas the lowest was Bryohumbertia walkeri (2,83%). In Zone III species with the highest relative density is Hypnum plumaeforme (26,74%), whereas the lowest was Pyrrobryum spiniforme (1,39%). Overall species with the highest relative density is Hypnum plumaeforme (18,80%), and the lowest was Bazzania sp. (1,06%). Moss diversity index in Zone I the diversity index is 0,4583, in Zone II the diversity index is 0,6019, and in Zone III the diversity index is 0,5641. In generally the moss diversity index is 0,8783 with a high category.keyword : Species Diversity, Species Composition, Moss (Bryophytes)
EFEKTIFITAS AIR RENDAMAN TEMBAKAU DARI PUNTUNG ROKOK KRETEK TERHADAP MORTALITAS Plutella xylostella L Lailatus Saadah .; Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8136

Abstract

Abstrak Plutella xylostella merupakan hama yang menyerang kubis sejak awal tumbuh sampai menjelang panen sehingga menyebabkan kegagalan bila tidak segera dikendalikan. Salah satu pestisida alami yang dapat membasmi hama Plutella adalah ekstrak limbah tembakau dari puntung rokok kretek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya peningkatan mortalitas Plutella melalui pemberian air rendaman tembakau serta konsentrasi air rendaman tembakau yang dapat membunuh 50% (Lc 50) dan 90% (Lc 90) Plutella. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan 4 perlakuan dan 6 kali pengulangan dengan konsentrasi 0 g/l,5 g/l,10 g/l,dan 15 g/l, data dianalisis dengan ANAVA 1 arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terjadi peningkatan mortalitas dari Plutella,(2) konsentrasi air rendaman tembakau yang membunuh 50% (Lc 50) Plutella pada konsentrasi 6,35 g/l,(3) untuk membunuh 90% (Lc 90) pada konsentrasi 21,48 g/l, melalui uji hayati dengan analisis probit. Kata Kunci : Mortalitas, Plutella xylostella, Puntung Rokok Kretek Plutella xylostella is a pest that damage since the beginning of cabbage grow until the harvest, causing a failure if not controlled immediately. One of the natural pesticides that could be eradicate the pest Plutella is tobacco immersion of cigarette butts. This research aimed to analyze the increased mortality of Plutella through the provision immersion of tobacco and concentration of tobacco extracts was kills 50% (Lc 50) and 90% (Lc 90) Plutella. The research that exsperimental with 4 treatment in 6 replication consists used concentration of 0 g/l, 5g /l, 10 g/l, and 15 g/l, and analysed with one direction of ANAVA. The results of the research showed (1) increased mortality of Plutella, (2) tobacco immersion concentration was mortality 50% (Lc 50) Plutella of 6.35 g/l concentration, (3) mortality 90% (Lc 90) of 21,48 g/l with probit analysiskeyword : Mortalit, Plutella xylostella, Butts Cigarettes
PEMERAMAN PISANG (Musa Paradisiaca L.) KULTIVAR PISANG SUSU DENGAN VARIASI BERAT DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) DAN DURASI PEMERAMAN TERHADAP PERBEDAAN KADAR GULA REDUKSI Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani .; Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8183

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui adanya perbedaan kadar gula reduksi pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu pada pemeraman dengan variasi berat daun gamal (Gliricidia sepium); (2) mengetahui adanya perbedaan kadar gula reduksi pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu pada pemeraman dengan variasi durasi pemeraman; (3) mengetahui adanya perbedaan kadar gula reduksi pada pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu akibat interaksi antara pemeraman dengan variasi berat daun gamal (Gliricidia sepium) dan durasi pemeraman. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) berdasarkan pola penyusunan perlakuan faktorial 4x5. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi berat daun gamal dan durasi pemeraman sedangkan variabel terikatnya adalah kadar gula reduksi. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali dengan total sampel yang digunakan adalah 70 sampel. Langkah-langkah pengumpulan data terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan program SPSS menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dua arah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari ketiga uji hipotesis ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa (1) Ada perbedaan kadar gula reduksi pada pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu akibat pemeraman dengan variasi berat daun gamal (Gliricidia sepium); (2) ada perbedaan kadar gula reduksi pada pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu pada pemeraman dengan variasi durasi pemeraman; (3) ada perbedaan kadar gula reduksi pada pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu akibat interaksi antara pemeraman dengan variasi berat daun gamal (Gliricidia sepium) dan durasi pemeraman.Kata Kunci : pemeraman, pisang, daun gamal, gula reduksi The experiments conducted to determine: (1) the difference of reduction sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars ripening with Gliricidia leave (Gliricidia sepium) weight variation; (2) the difference of reduction sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars ripening with variations in the duration of ripening; (3) the difference of reducing sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars as a result of the interaction between Gliricidia leave (Gliricidia sepium) weight variation and variations in the duration of ripening. This study is an experimental research with a completely randomized design (CRD) based on the pattern drafting 4x5 faktorian treatment. The independent variables in this study is Gliricidia leaves weight variation and duration of ripening while the dependent variable is a reducing sugar. Repetition done 3 times with a total sample used was 60. The steps of data collection consists of the preparation, implementation, and observation. Data were analyzed with SPSS using Analysis of Variance (ANOVA) in both directions. The results of this study indicate that the significance of the third test of the hypothesis ≤ 0.05. This shows that (1) there are difference of reduction sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars ripening with Gliricidia leave (Gliricidia sepium) weight variation; (2) there are difference of reduction sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars ripening with variations in the duration of ripening; (3) there are difference of reducing sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars as a result of the interaction between Gliricidia leave (Gliricidia sepium) weight variation and variations in the duration of ripening. keyword : ripening, bananas, Gliricidia leaves, reducing sugar
PEMANFAATAN KULIT BUAH COKLAT UNTUK PEMERAMAN BUAH MANGGA DITINJAU DARI KADAR GLUKOSA DAN VITAMIN C I Putu Wahyu Iswara .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .; Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8189

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kadar gula reduksi dan kadar vitamin C pada buah mangga akibat durasi pemeraman yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah durasi waktu pemeraman sedangkan variabel terikatnya adalah kadar gula reduksi dan kadar vitamin C. Pengulangan dilakukan sebanyak 4 kali dengan total sampel 28, dengan penambahan sampel pemeraman menggunakan karbit sebanyak 7 sampel. Tahapan dari penelitian ini adalah persiapan, pelaksanaan (pengamatan morfologi dan anatomi buah, uji kandungan gula reduksi menggunakan metode Nelson-Somogyi, dan uji kandungan vitamin C menggunakan metode titrasi iodin), serta analisis data (analisis data utama menggunakan uji MANOVA, dengan melakukan uji prasyarat diantaranya uji normalitas, uji homogenitas dan uji multikolinieritas). Dari hasil uji hipotesis didapatkan bahwa ada perbedaan kadar gula reduksi dan kadar vitamin C akibat durasi pemeraman yang berbeda. Kandungan kadar gula reduksi pada buah mangga cenderung meningkat sedangkan kandungan kadar vitamin C cenderung menurun.Kata Kunci : buah mangga, gua reduksi, vitamin C, durasi pemeraman This study aims to determine the differences in reducing sugar and vitamin C in mangoes fruit ripening due to a different duration. This study was an experimental study with a completely randomized design. The independent variables in this study is the duration of the curing time while the dependent variable is a reducing sugar and vitamin C. Repetition performed 4 times with total of 28 samples, with the addition of curing samples using carbide as much as 7 samples. The stages of this research is the preparation, implementation (observations of morphology and anatomy of the fruit, reducing sugar content test using the Nelson-Somogyi method, and vitamin C content test using iodine titration method), as well as data analysis (data analysis using MANOVA test, to test the prerequisite including normality test, homogeneity test and multicolinearity test). From the test results showed that the hypothesis of there was difference in reducing sugar and vitamin C levels due to different ripening duration. The content of reducing sugar in fruit mango tends is increase while the content of vitamin C tend is decrease.keyword : mango fruit, reducing sugar, vitamin C, duration of ripening
KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI DAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS Iftitah Hanim .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc. .; Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd., M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 3 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i3.11976

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA MAN Negara yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah siswa 162 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling terhadap kelas. Keterampilan proses sains siswa diukur dengan menggunakan tes essay. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan statistik Anacova. Uji Anacova menggunakan program SPSS-PC 16.0 for Windows. Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (p < 0,05 atau p = 0,001) keterampilan proses sains antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas X IPA MAN Negara. Nilai rata-rata keterampilan proses sains yang diperoleh kelompok siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI lebih tinggi daripada kelompok siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe GI lebih baik dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.Kata Kunci : keterampilan proses sains, kooperatif tipe GI, kooperatif tipe TGT The goals of this research were to analyze the differences of science process skills between using cooperative type GI learning model and cooperative type TGT learning model. The kind of this study was quasi experimental research by using Non Equivalent Control Group Design. The population of this study was the students of class X IPA at MAN Negara which consisting of 5 classes with the number of students 162 people. The sampling technique using simple random sampling to the class. The students’s science process skills measured using an essay test. Data analysis technique using descriptive and statistical analysis of Anacova. Anacova tests used the SPSS-PC 16.0 for Windows program. Hypothesis testing was performed at a significance level of 5%. The result of data analysis showed that there are significant differences (p
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 SINGARAJA Hasby Wahid Harris .; Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si. .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 3 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i3.11977

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran pemecahan masalah dan model pembelajaran langsung dalam pembelajaran IPA kelas VII SMP Negeri 5 Singaraja. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan desain Non-equivalent Pre-test Post-test Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 5 Singaraja semester genap tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 12. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Data penelitian didapatkan melalui tes keterampilan berpikir kritis. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik dengan Independent Samples t-test. Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari nilai α yaitu 0,05 (0,002 < 0,05), yang artinya ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran pemecahan masalah dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung dalam pembelajaran IPA. Nilai rata-rata tes keterampilan berpikir kritis pada kelas yang diberikan perlakuan model pembelajaran pemecahan masalah sebesar 72,33 dan kelas dengan perlakuan model pembelajaran langsung memerolah nilai rata-rata sebesar 66,27, dengan selisih perbedaan rata-rata sebesar 6,06. Nilai rata-rata hasil tes keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA pada kelas yang diberikan perlakuan model pembelajaran pemecahan masalah lebih baik dibandingkan kelas yang diberikan perlakuan model pembelajaran langsung.Kata Kunci : Keterampilan Berpikir Kritis, Pembelajaran Pemecahan Masalah, Pembelajaran Langsung This study aimed to determine the differences critical thinking skills students taught by learning model of problem solving and direct instruction model in teaching science class VII SMP Negeri 5 Singaraja. The research design that used in this study was quasi experimental research of Design Group Design Post-Test Pre-Test Non-equivalent. The population in this study were all class VII SMP Negeri 5 Singaraja even half of 2016/2017 academic year consisting of 12. Sampling technique was done by simple random sampling. The research data was obtained through critical thinking ability test. The data analysis of this study used descriptive analysis and statistical analysis with Independent Samples t-test. The result of data analysis showed that the significance value of obtained was lower than the value of α is 0.05 (0.002 < 0.05), which meant that there were differences in students critical thinking skills who were taught by the model of learning problem solving and students who were taught by direct instruction model in learning science. The mean value of critical thinking skills tests in the classroom provided with learning model of learning problem solving was 72,33 and the mean value of the class who treated by direct instruction model treatment was 66,27, with difference of mean was 6,06. The mean value of critical thinking skills tests in science learning in the classroom was given a model of problem-solving learning treatment had better than the class given direct instruction model learning.keyword : Critical Thinking, Problem-Solving Learning, Direct Instruction
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT CATUR DESA TERHADAP KONSERVASI DANAU TAMBLINGAN Ni Made Dwi Pradnyani .; Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si. .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.11979

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengetahuan lokal masyarakat Catur Desa Adat Dalem Tamblingan yang terkait konservasi Danau Tamblingan, 2) teknologi lokal masyarakat Catur Desa Adat Dalem Tamblingan yang terkait konservasi Danau Tamblingan, dan sikap masyarakat Catur Desa Adat Dalem Tamblingan terhadap konservasi Danau Tamblingan. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei, dengan sampel berjumlah 100 orang yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pengetahuan masyarakat Catur Desa Adat Dalem Tamblingan terkait konservasi Danau Tamblingan termasuk dalam kategori tinggi, 2) Masyarakat Catur Desa Adat Dalem Tamblingan memiliki teknologi lokal dalam upaya konservasi Danau Tamblingan yaitu berupa perahu tradisional bergandeng dua yang disebut pedahu, serta membentuk kelompok Bendega yang merupakan kelompok masyarakat yang bertanggungjawab melestarikan Danau Tamblingan, 3) Sikap masyarakat Catur Desa Adat Dalem Tamblingan terhadap konservasi Danau Tamblingan termasuk dalam kategori positif.Kata Kunci : kearifan lokal, konservasi, Danau Tamblingan, Catur Desa Adat Dalem Tamblingan The purposes of the research were 1) local knowledge of people of Catur Desa Adat Dalem Tamblingan related to the conservation of Lake Tamblingan, 2) local technology of people of Catur Desa Adat Dalem Tamblingan related to the conservation of Lake Tamblingan, 3) and the attitude of people of Catur Desa Adat Dalem Tamblingan to the conservation of Lake Tamblingan. The type of this riset is survey research, with a sample of 100 people determined using purposive sampling technique. Data obtained were uses descriptive analysis. The results of this research indicates that 1) the knowledge of Catur Desa Adat Dalem Tamblingan community related to Tamblingan Lake Conservation included in the high category, 2) Catur Desa Adat Dalem Tamblingan community has local technology in Tamblingan Lake conservation that is using traditional boat called a pedahu, and formed a group of Bendega which is a community group responsible for preserving Lake Tamblingan, 3) Attitudes of Catur Desa Adat Dalem Tamblingan community to the conservation of Lake Tamblingan included in the positive category.keyword : Local wisdom, conservation, Tamblingan Lake, Catur Desa Adat Dalem Tamblingan
VARIASI PENGGUNAAN TEPUNG DAUN SERAI (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf) TERHADAP MORTALITAS IMAGO KUMBANG TEPUNG (Tribolium castaneum Herbst.) NI KOMANG SURYANI .; Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd. .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14402

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan mortalitas imago kumbang tepung (Tribolium castaneum Herbst.) akibat pemberian variasi berat tepung daun serai (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf), dan (2) berat tepung daun serai (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf) yang paling berpengaruh terhadap mortalitas imago kumbang tepung (Tribolium castaneum Herbst.). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan (true experiment) dengan desain penelitian randomized posttest only control group design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 240 imago kumbang tepung. Perbedaan berat tepung daun serai yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 gram, 6 gram, 9 gram, dan 0 gram (kontrol). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Anova One Way pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian ini adalah: (1) ada perbedaan mortalitas imago kumbang tepung (Tribolium castaneum Herbst.) akibat pemberian variasi berat tepung daun serai (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf), berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan angka signifikansi 0,000
HUBUNGAN MASA PENANGKARAN DENGAN POWER STROKE TUKIK PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) SAAT PELEPASAN DI SITUS KONSERVASI PENYU PANTAI PENIMBANGAN SINGARAJA Ni Luh Gita Cahyani .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc. .; Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd., M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14518

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi penangkaran di Situs Konservasi Penyu Pantai Penimbangan Singaraja dan untuk mengetahui hubungan masa penangkaran dengan power stroke tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea). Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 6 ekor tukik untuk setiap waktu pengamatan dari seluruh populasi tukik yang menetas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi atau pengamatan yang dilakukan melalui pengamatan dan penghitungan secara langsung terhadap power stroke tukik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menghitung rata-rata power stroke per 30 detik. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan rerata power stroke tukik pada minggu I dan minggu II selama masa penangkaran. Beda frekuensi power stroke untuk sarang nomor 14 di minggu I dan minggu II mencapai 26,59%. Rerata power stroke menurun dari 178 kali di minggu pertama menjadi 131 kali di minggu kedua. Beda frekuensi power stroke untuk sarang nomor 15 di minggu pertama dan minggu kedua mencapai 26,31%. Rerata power stroke menurun dari 177 kali di minggu pertama menjadi 131 kali di minggu kedua. Penurunan power stroke selama masa penangkaran dikarenakan kandungan yolk pada tukik berkurang di setiap minggunya. Sementara pada pengamatan tingkah laku (pergerakan flipper depan), selama bergerak tukik cenderung menggunakan flipper depan karena flipper depan memang difungsikan untuk membantu pergerakan tukik. Sementara flipper belakang berfungsi sebagai pengatur keseimbangan atau sebagai kendali.Kata Kunci : masa penangkaran, power stroke, penyu lekang, Pantai Penimbangan. The aims of this research are to determine the condition of turtle conservation site at Penimbangan beach Singaraja and to know the correlation of captive period with power stroke turtles (Lepidochelys olivacea). Sample in this research is taken as many as 6 turtles for every time observation from all population of hatchling turtle. The method used in this study is observation and direct counting of power stroke. Data collection techniques performed by calculating the average power stroke per 30 seconds. The data of the research were analyzed using descriptive analysis. The results showed that there was an average difference between power stroke in one week and two weeks during captive period. The power stroke frequency difference for nest number 14 in one week and two weeks reaches 26.59%. The average power stroke decreased from 178 times in the first week to 131 times in the second week. Different frequency of power stroke for nest number 15 in first week and second week reached 26.31%. The average power stroke decreased from 177 times in the first week to 131 times in the second week. Decreased power stroke during the captivity due to the yolk content in the hatchling is reduced in every week. While in the observation of behavior (movement of the front flipper), during the move the hatchling tend to use the front flipper because the front flipper is enabled to help the movement of hatchling. While the rear flipper serves as a balance regulator or as a control.keyword : captive period, power stroke, olive ridley turtle, Penimbangan beach.
KARAKTERISTIK BIOFISIKOKIMIA HABITAT PENELURAN PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) DI SITUS KONSERVASI PENYU PANTAI PENIMBANGAN, KOTA SINGARAJA Mairista Oshi Damadi Putu .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc. .; I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v4i2.14519

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan karakteristik biofisikokimia habitat peneluran penyu lekang di Pantai Penimbangan Kota Singaraja, dan (2) mengetahui hubungan antara masing-masing parameter yang mempengaruhi penyu lekang betina untuk melakukan peneluran di pantai ini. Subjek dalam penelitian ini yaitu habitat peneluran penyu lekang di sepanjang daerah supratidal dan intertidal Pantai Penimbangan. Objek penelitian adalah unsur parameter pengukuran sebagai penentu karakteristik biofisikokimia habitat. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui metode observasi dan dokumentasi yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi habitat pendaratan yang disukai penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Pantai Penimbangan untuk mendarat memiliki kemiringan 12,35°, panjang pantai 383 m dengan rata-rata lebar supratidal 17,20 m, intertidal 27,45 m dan lebar total 44,65 m dengan suhu perairan berkisar 28,070C, suhu substrat pasir 28,420C serta rerata pH pasir 7,73. Jenis substrat Pantai Penimbangan tergolong kategori pasir kasar sebesar 97,77 % (pasir 97,83%, debu 1,08% dan lempung 1,09%). Terdapat jenis vegetasi mendominasi Pantai Penimbangan adalah Terminalia catappa yang memiliki INP tertinggi sehingga disukai penyu lekang (Lepidochelys olivacea). Hubungan parameter jenis pasir dengan peneluran dan keberhasilan penetasan lebih erat dibandingkan dengan parameter klimatologi maupun parameter pantai sehingga jenis substrat pasir mempengaruhi induk penyu lekang melakukan peneluran. Telur yang berhasil menetas sebanyak 1449 butir, walaupun terdapat aktivitas antropogenik di sekitar pantai yang tinggi, namun penyu lekang tetap melakukan peneluran. Daerah yang paling potensial bagi lokasi peneluran di Pantai Penimbangan adalah Stasiun II.Kata Kunci : Karakteristik Biofisikokimia Habitat Peneluran, Pantai Penimbangan, Penyu Lekang The aims of this research were (1) to determine the biophysichemistry characteristics of turtle laying habitats in Penimbangan beach Singaraja City and (2) to know the correlation between each of the parameters affecting female turtles for laying on the beach. The subjects in this research are turtle laying habitat turtle along supratidal and intertidal area Penimbangan beach. The object of research is the measurement parameter element as the determinant of habitat biophysichemistry characteristic. This research was perfomed by qualitative approach through observation and documentation method which analyzed by descriptive analysis. Result of this research shows that the preferred landing habitat conditions of turtles (Lepidochelys olivacea) have sloping beaches of slope is 12,35°, 383 m coastal length with the wide average of 17,20 m, an intertidal of 27,45 m and a total width of 44,65 m with sea temperature of 28,070C, substrate temperature of 28,420C and sand pH of 7,73. Substrate types of Penimbangan beach is belong to categorized as coarse sand of 97,77% (97,83% of sand, 1,08% of dust and 1,09% of clay). There is a type of vegetation dominating Penimbangan beach is Terminalia catappa which has the highest INP so favored by olive ridley turtles (Lepidochelys olivacea). The correlation of sand type parameters with laying and hatching eggs are closer than climatological and coastal parameters, so the type of sand substrate affected the female turtle to laying. The hatchling as much 1449 eggs, although there is high anthropogenic activity around the beach, but olive ridley turtles continue to laying. The most potential area for laying locations at Penimbangan beach is Station II.keyword : Biophysichemistry Characteristic, Laying Habitat, Penimbangan Beach, Olive Ridley Turtles.
Co-Authors ., Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani ., DEWA AYU MADE MAHAYUNI ., Hasby Wahid Harris ., Hema Alini Manihuruk ., I Gede Eka Saputra ., I GUSTI AYU ARINI WIADNYANI ., I KETUT SUARTIKA ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. ., I NYOMAN SUARSANA ., I Putu Gede Eka Handrayana Putra ., I Putu Wahyu Iswara ., Ida Ayu Indra Putri Dewangkara ., Iftitah Hanim ., Juni Artawan I Kadek ., Kadek Dedi Santa Putra ., Kadek Pina Destrya Lestari ., Kadek Tirta Yasa ., Komang Desmi Indraswari ., Lailatus Saadah ., Luh Ratna Susanti ., Mairista Oshi Damadi Putu ., Monika Megawati Ferdiana Dara ., NI KOMANG SURYANI ., Ni Luh Gita Cahyani ., Ni Luh Komang Rai Touryantini ., Ni Luh Novi Yuni Ari ., Ni Luh Santi Indrayani ., Ni Luh Sinta Kusuma Wardani ., NI MADE AYU RATNA PARWATHI ., Ni Made Dwi Pradnyani ., NI MADE RUMITHI ., Ni Nyoman Sri Noviantari ., Ni Wayan Ernayanti ., Ni Wayan Lina Astiani ., PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si. ., Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M.Si. ., PUTU AYU PARYAWATI A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti . Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti ., Ajeng Istyorini Asmoning Dewanti Aniek Suryanti Kusuma Artini, Rai Juni Asri Pratiwi, Ni Putu Yulia Bima Apry Anggara Desak Made Citrawathi Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani . Dewa Gede Hendra Divayana, Dewa Gede Hendra Dewi, Luh Gede Wulan Kurnia Erlina, Nia EVY MAYA STEFANY . Firda Alani Fitri . Firda Alani Fitri ., Firda Alani Fitri Gusti Putu Arya Arimbawa Hadawiyah, Ruhul Hasby Wahid Harris . Hema Alini Manihuruk . I Gede Eka Saputra . I Gusti Agung Nyoman Setiawan I GUSTI AYU RUSMIATI . I Kadek Suartama I Komang Sudarma I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. . I M. Budiyasa I Made Candiasa I Made Indra Adhi Wikanta I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc. . I Made Sutajaya I Made Tegeh I Nyoman Bagus Suweta Nugraha I Nyoman Jampel I Nyoman Kanca I Nyoman Suarsana I Nyoman Widhi Adnyana I Nyoman Wijana I Putu Aditya Widharma Satya Aditya I Putu Gede Eka Handrayana Putra . I PUTU LIANATA . I Putu Tresna Windhu Windhu I Putu Wahyu Iswara . I W. Santyasa I WAYAN MUDAYANTA . I Wayan Santyasa Ida Ayu Indah Udiantari Ida Ayu Indra Putri Dewangkara . Ida Ayu Purnama Bestari Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Putu Arnyana Ida Ermiana Iftitah Hanim . IGD Angga Praditya IW Yuliantara Juni Artawan I Kadek . Kadek Dedi Santa Putra . Kadek Pina Destrya Lestari . Kadek Tirta Yasa . Kadek Yogi Parta Lesmana Ketut Agustini Ketut Srie Marhaeni Julyasih KOMANG ANIK SUGIANI . Komang Desmi Indraswari . Lailatus Saadah . LP Ayu Arsih Trisna Dewi Luh Kompyang Sukewati . Luh Kompyang Sukewati ., Luh Kompyang Sukewati Luh Putu Emitha Upadianti . Luh Ratna Susanti . M.Ed. M.Pd Prof. Dr. Sukadi . M.Or. S.Pd. Gede Eka Budi Darmawan . M.Pd S.T. S.Pd. I Gde Wawan Sudatha . MADE AGUS SURYADARMA PRIHANTANA . Made Diah Angendari Made Hery Santosa MADE KARTIKA DEWI . Mairista Oshi Damadi Putu . Marini, Ni Komang Tri Monika Megawati Ferdiana Dara . Mulyadiharja, S Naswan Suharsono NI GUSTI AYU MADE MURNI MAHERDI . Ni Komang Prasinta Nusantari . NI KOMANG SURYANI . Ni Luh Gita Cahyani . Ni Luh Komang Rai Touryantini . Ni Luh Novi Yuni Ari . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI NI LUH PUTU WIDYA DHARMAYANTHI . Ni Luh Santi Indrayani . Ni Luh Sinta Kusuma Wardani . Ni Made Adi Kencana Wati Tira . Ni Made Dwi Pradnyani . Ni Made Niki Suhardini . Ni Made Nita Setiari Ni Nyoman Parwati Ni Nyoman Sri Noviantari . NI NYOMAN TIRTA . Ni Putu Dian Pertiwi, Ni Putu Dian Ni Putu Ristiati Ni Putu Siska Ayu Safitri . Ni Putu Siska Ayu Safitri ., Ni Putu Siska Ayu Safitri Ni Putu Sri Ratna Dewi Ni Putu Yulia Asri Pratiwi Ni Wayan Ernayanti . Ni Wayan Lina Astiani . Ni Wayan Nursarita Prasistayanti Ni Wayan Septiari . NI WAYAN SUTARMI . Ni Wayan Winasih ., Ni Wayan Winasih Nia Erlina NP Sri Ratna Dewi P. Budi Adnyana P. Budi Adnyana Pambudi, RA Pingky Fitria Syahrani Praditya, IGD Angga Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si . Puji Ariyati Putu Budi Adnyana Putu Diah Asparini PUTU NOVI KURNIAWATI . Putu Novi Kurniawati ., Putu Novi Kurniawati Putu Prima Juniartina RA Pambudi Rai Juni Artini Ratna Dewi, NP Sri Ruhul Hadawiyah S Mulyadiharja S Mulyadiharja S.Pd.,M.Si. I M P Anton Santiasa . Sandiase, I Kadek Sanusi Mulyadiharja Setiari, Ni Made Nita Sindu, I Gede Partha Trisna Dewi, LP Ayu Arsih Tutut Widyawati Udiantari, Ida Ayu Indah Vidia, Ratna Mei Wahyu Hidayat Widiartha, Komang Kurniawan Widyawati, Tutut Wilandari, Putu Ayu Desi Yuliandari, Sri Ayu Yuliantara, IW Zhaoqiong W. U.