Articles
Konseling PHBS di Sekolah dan Pemeliharaan Kesehatan Mata “Aku Mandiri, Aku Bisa, Aku Sehat”
Chita Widia;
Hanna Nurul Husna
Jurnal Abdidas Vol. 1 No. 6 (2020): Vol 1 No 6 December 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/abdidas.v1i6.113
Salah satu upaya yang mendukung untuk tercapainya derajat kesehatan optimal adalah dengan mengoptimalkan gerakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh tatanan lingkungan yaitu keluarga, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan fasilitas layanan kesehatan. Upaya peningkatan perilaku masyarakat salah satunya adalah pelaksanaan penyuluhan dan konseling kepada siswa-siswa SD mengenai pola hidup bersih dan sehat di sekolah dan pemeliharaan kesehatan mata. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan merupakan kerjasama antara dosen dan mahasiswa Prodi D III Keperawatan dan Prodi D III Optometri STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya dengan tujuan meningkatkan pengetahuan siswa-siswa SD mengenai PHBS dan bagaimana memelihara kesehatan mata. Lokasi pelaksanaan kegiatan ini adalah di SDN Rencabentang Cimahi pada tanggal 20 Februari 2019, SDN Siluman 1 Tasikmalaya pada tanggal 11 Mei 2019, RA Nurul Ikhlas Tasikmalaya pada tanggal 25 Mei 2019 dan di SLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya pada tanggal 1 Agustus 2019. Subjek kegiatan ini adalah siswa kelas 3A, 5B dan 6B SDN Rancabentang dan siswa SLB A dan B Tamansari Tasikmalaya. Kegiatan berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Jumlah siswa 3A, 5B dan 6B SDN Rancabentang yang mendapatkan konseling adalah 118 orang dan siswa SLB A dan B Tamansari Tasikmalaya sebanyak 30 orang. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para siswa SD sebagai bekal ilmu untuk mengamalkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Hubungan Pengetahuan Pengguna Lensa Kontak dengan Kejadian Dry Eyes
Hanna Nurul Husna;
Riza Ahmad Ibrahim;
Arief Witjaksono
Jurnal Kesehatan Holistic Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Holistic Volume 5/Nomor 2/Juli 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (215.242 KB)
|
DOI: 10.33377/jkh.v5i2.101
Contact lenses are used for therapeutic and cosmetic purposes. One of the eyes complications that often occur from contact lens users’ is dry eyes. The aim of this study was to determined relationship between knowledge and dry eyes in contact lens users. The quantitative research method was used in this study. The data was analyzed descriptively and the hypothesis testing was tested using the chi-square test. 46 students were involved in this study, using questionnaire and the Schimer test to collect the data. The result showed that knowledge level of wearing contact lens was categorized as good; knowledge level of the length of contact lens wearing was categorized as good; and knowledge level of contact lens storage was categorized as good. The contact lens users; complaint that often report was felt like a foreign thing enter into the eyes (41.3%). With an objective assessment using Schimer test, there were seven right eyes (15.25) and six left eyes (13 %) had dry eyes. There is no relationship between knowledge of contact lens users and the incidence of dry eyes.
Penggunaan Instagram Stories sebagai Media Promosi Kesehatan Mata
Hanna Nurul Husna;
Itmam Milataka;
Nurul Zakiatul Jannah Fitriani;
Andika Khalifah Ardi
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : LPPM ITATS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2021.v5i2.1891
Instagram merupakan salah satu dari media sosial yang sering digunakan di Indonesia. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kesehatan mata dengan memanfaatkan media Instagram Stories. Subjek sasaran kegiatan adalah pengikut akun Instagram @optometry.bth. Materi yang akan disampaikan adalah fakta unik tentang mata, keluhan penglihatan, kelainan refraksi, dan penyakit mata. Materi disajikan dalam bentuk gambar, animasi, dan video. Penyampaian materi pun dilakukan secara langsung ataupun diselingi dengan interaksi seperti pengajuan respon dalam bentuk pertanyaan, cari gambar, dan tebak lagu. Dari hasil kegiatan, diketahui bahwa jumlah dan rata-rata view dan discovery paling besar diperoleh di hari pertama dengan menggunakan media video. Sedangkan yang paling rendah diperoleh di hari ketujuh dengan media gambar. Kesimpulan dari kegiatan ini yakni Instagram Stories dapat digunakan sebagai media promosi kesehatan mata. Pengikut dari akun @optometry.bth merasakan kebermanfaatan informasi yang disampaikan melalui media ini. Meskipun demikian, banyaknya view dan discovery dari setiap unggahan stories sangat ditentukan oleh jumlah pengikut, konten yang menarik, serta waktu unggah.
PENDIDIKAN DAN PEMERIKSAAAN KESEHATAN MATA DI CAR FREE DAY CILEMBANG KOTA TASIKMALAYA
Hanna Nurul Husna;
Itmam Milataka;
Ai Meri Yulianti;
Nurul Zakiatul Jannah Fitriani
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2649
Prioritas kerja pemerintah pada bidang kesehatan lebih ditekankan pada upaya promotif dan preventif. Salah satu bentuk partisipasi terhadap hal tersebut serta dalam rangka peringatan World Sight Day 2019, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk pendidikan dan pemeriksaan kesehatan mata. Pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menggunakan media permainan ular tangga. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan adalah pemeriksaan tajam penglihatan dan koreksi dengan menggunakan Snellen Chart dan Lensa Coba. Pengabdian masyarakat dilakukan pada kegiatan Car Free Day Cilembang dengan subjek masyarakat Kota Tasikmalaya yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Masyarakat antusias dengan kegiatan ini. Kegiatan pendidikan kesehatan lebih banyak diikuti oleh anak-anak, dan kegiatan pemeriksaan kesehatan lebih banyak diikuti oleh orang dewasa. Dari hasil pemeriksaan kesehatan mata diperoleh sebanyak 53% klien memiliki penglihatan normal, 35% klien mengalami kelainan refraksi miopia (termasuk astigmatism), dan 12% mengalami kelainan refraksi hipermetropia (termasuk astigmatism). Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan mata serta kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mata.
Edukasi Penggunaan Masker Dan Face Shield Untuk Meminimalisir Penyebaran Covid 19
Hanna Nurul Husna;
Cucu Nurpatonah;
Itmam Milataka;
Gatut Ari Wardani;
Nur Laili Dwi Hidayati;
Winda Trisna Wulandari;
Ade Yeni Apriliani;
Keni Idacahyati
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.3614
ABSTRAKPenyebarannya Covid-19 yang cepat dan belum tersedianya vaksin menjadikan pemerintah dan masyarakat harus sigap dan waspada dalam mencegah penularan virus tersebut. Masker dan face shield disarankan untuk digunakan sebagai APD dalam mencegah penularannya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan dan pembagian produk hasil kepada masyarakat. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pembagian produk masker, face shield; serta pemberian edukasi pada masyarakat mengenai pentingnya penggunaan masker dan face shield; serta pembagian flyer petunjuk pembuatan face shield dari bahan-bahan sederhana. Kegiatan dilakukan pada 51 masyarakat di RW 07 lingkungan Cilolohan Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya dengan berbagai rentang usia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan hasil dalam bentuk pemberian produk dan kontribusi dalam bentuk edukasi kesehatan kepada masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata respon masyarakat, 86.3% responden sangat setuju bahwa penggunaan masker dan face shield dapat mencegah penularan COVID-19. Kata Kunci: COVID-19, edukasi, face shield ABSTRACTThe rapid spread and the unavailability of vaccines have made the government and the public to be alert and vigilant in preventing the virus transmission. Masks and face shields are recommended to be used as PPE to prevent the virus transmission. The aims of this community services were to provided health education and distibuted the product to the community. The activities was carried out in the form of distribution of masks, face shields, and herbal products; providing education to the public regarding the importance of using masks and face shields; and distribution flyers of instructions for making face shields from simple ingredients. The activity was carried out in 51 communities in RW 07, Cilolohan, Kecamatan Tawang, Tasikmalaya with various age ranges. This community service activity provided health products and contributed in health education to the community. It can be concluded that 86.3% of people agreed that the use of masks and face shields can prevent the transmission of COVID-19. Keywords: COVID-19, education, face shield
PENGGUNAAN VIDEO SEBAGAI MEDIA EDUKASI KESEHATAN MATA DI MEDIA SOSIAL
Hanna Nurul Husna;
Ade Yeni Aprillia;
Winda Trisna Wulandari;
Keni Idacahyati;
Gatut Ari Wardhani;
Firman Gustaman;
Lusi Nurdianti;
Indra Indra;
Diana Sri Zustika;
Fajar Setiawan;
Dichy Nuryadin Zain;
Lilis Tuslinah;
Meri Meri
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24198/kumawula.v5i3.37644
Pandemi Covid-19 yang terjadi telah membatasi berbagai kegiatan masyarakat termasuk salah satunya penyuluhan kesehatan pada masyarakat. Intensitas dan frekuensi penggunaan gawai yang tinggi akan berdampak pada kesehatan mata. Meskipun demikian, penggunaan gawai pada masyarakat sangat tidak mungkin untuk dikurangi. Oleh karena itu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai kesehatan mata dalam bentuk video. Video tersebut disebarkan melalui media sosial Instagram, Youtube, dan Whatsapp Group. Subjek sasaran kegiatan adalah pengikut akun Instagram @optometry.bth, akun Youtube Analuna Talk, dan masyarakat yang mendapat informasi melalui Whatsapp. Materi yang disampaikan melalui video edukasi tersebut adalah keluhan yang akan muncul saat melihat layar gawai terlalu lama serta cara mencegah keluhan tersebut. Video dibuat menggunakan aplikasi VideoScribe Sparkol dan disebarkan melalui media sosial. Analisis data dilakukan berdasarkan jumlah analisis pengunjung dua akun media sosial serta kuesioner respon video. Dari hasil kegiatan yang dilakukan telah dihasilkan video edukasi kesehatan mata. Penayangan video di media sosial Instagram dan Youtube mendapat respon yang cukup bagus dari masyarakat dan semua responden sepakat bahwa informasi kesehatan mata yang disampaikan sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan konten serupa di masyarakat. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa video edukasi kesehatan mata yang dibuat dan disebarkan dengan menggunakan media sosial memiliki jangkauan yang lebih luas. Responden pun merasakan kebermanfaatan informasi yang disampaikan melalui video ini.
Kartu Pemeriksaan Tajam Penglihatan: A Narrative Review
Hanna Nurul Husna
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Kumparan Fisika Edisi Desember 2022
Publisher : Unib Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33369/jkf.5.3.169-180
ABSTRAK Pemeriksaan tajam penglihatan/visual acuity/VA merupakan langkah pertama dan utama dalam pemeriksaan klinis mata. Pada pemeriksaan VA dibutuhkan instrumen berupa kartu pemeriksaan/chart, okluder, okluder pinhole, dan penlight. Kartu pemeriksaan merupakan instrumen utama dalam pemeriksaan VA yang prinsip kerjanya berdasarkan pada prinsip fisika optik pada pembentukan bayangan di mata. Terdapat banyak jenis kartu pemeriksaan yang dapat digunakan dalam pemeriksaan VA sesuai dengan tujuan pemeriksaan dan kebutuhan. Kartu pemeriksaan yang paling sering digunakan adalah Snellen chart dan ETDRS LogMAR chart. Pemahaman terhadap prinsip kerja dari masing-masing kartu pemeriksaan akan memberikan pemahaman mengenai bagaimana penggunaannya dalam aspek klinis. Kata Kunci: ETDRS chart, kartu pemeriksaan, Snellen chart, tajam penglihatan ABSTRACT Visual acuity (VA) examination is the first and primary step in the clinical examination of the eye. VA examination need an examination card/chart, occluder, pinhole occluder, and penlight as instruments. The examination card is the main instrument in the VA examination whose working principle is based on the principles of optical physics in the formation of images in the eye. There are many types of examination cards that can be used in VA examinations according to the purpose of the examination and needs. The most commonly used are the Snellen chart and the ETDRS LogMAR chart. An understanding of the working principle of each examination card will provide an understanding of how it is used in clinical aspects. Keywords: ETDRS chart, Snellen chart, visual acuity, visual acuity card
Edukasi Screen Time pada Anak di Masyarakat Kota Tasikmalaya
Husna, Hanna Nurul;
Izfadllillah, Thesa;
Wardani, Gatut Ari;
Pratama, Azril;
Rahma, Aisyah Alpiah;
Micola, Muhammad Yolanda
Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Dakwah dan Pembangunan Masyarakat Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (LDPM UCY)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47200/jnajpm.v8i2.1829
Changes in the behavior patterns of people who are accustomed to online activities can have positive and negative impacts on the body, especially children eyes. However, not many people know this. Therefore, community service activities are carried out which aim to provide education about screen time in book form. The book was made using the Canva application which contains material regarding the meaning of screen time, the working principles of screens and blue light, the positive and negative effects of blue light, rules for using devices, and recommendations for treatment for parents. Then counseling was carried out in the form of distribution of books and education to Orphanages, PAUD, Kindergartens and Elementary Schools in Tawang District, Tasikmalaya City. This activity can have a good impact on the community regarding the importance of limiting screen time to maintain eye and body health.
Penggunaan Instagram Stories sebagai Media Promosi Kesehatan Mata
Husna, Hanna Nurul;
Milataka, Itmam;
Fitriani, Nurul Zakiatul Jannah;
Ardi, Andika Khalifah
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2021.v5i2.1891
Instagram merupakan salah satu dari media sosial yang sering digunakan di Indonesia. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kesehatan mata dengan memanfaatkan media Instagram Stories. Subjek sasaran kegiatan adalah pengikut akun Instagram @optometry.bth. Materi yang akan disampaikan adalah fakta unik tentang mata, keluhan penglihatan, kelainan refraksi, dan penyakit mata. Materi disajikan dalam bentuk gambar, animasi, dan video. Penyampaian materi pun dilakukan secara langsung ataupun diselingi dengan interaksi seperti pengajuan respon dalam bentuk pertanyaan, cari gambar, dan tebak lagu. Dari hasil kegiatan, diketahui bahwa jumlah dan rata-rata view dan discovery paling besar diperoleh di hari pertama dengan menggunakan media video. Sedangkan yang paling rendah diperoleh di hari ketujuh dengan media gambar. Kesimpulan dari kegiatan ini yakni Instagram Stories dapat digunakan sebagai media promosi kesehatan mata. Pengikut dari akun @optometry.bth merasakan kebermanfaatan informasi yang disampaikan melalui media ini. Meskipun demikian, banyaknya view dan discovery dari setiap unggahan stories sangat ditentukan oleh jumlah pengikut, konten yang menarik, serta waktu unggah.
Comparison of Total Bacterial Count in Contact Lenses with Different Treatments of Contact Lens Solutions
Hanna Nurul Husna;
Dewi Veti Virgianti;
Sindiyani Wini Lestari
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 22 No 4 (2024): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31965/infokes.Vol22.Iss4.1319
The use of contact lenses continues to increase, raising attention to aspects of eye health because of their hygienic factors. The hygiene of contact lenses comes not only from the way they are treated but also from the soaking fluid. This study aimed to determine the total bacterial count on contact lenses with and without the use of immersion solutions. The research method used is a comparative descriptive research method that compares the two pairs of contact lenses with two different contact lens solutions. The total bacterial count was calculated using the total plate count (TPC) method. The number of bacterial colonies for contact lenses before being immersed in liquid A was found in dilution 10-2 with an amount of 4.4×103 CFU/mL, and after soaking, it was in dilution 10-1 with an amount of 8.5×102 CFU/mL. The number of bacterial colonies on contact lenses before being immersed in B liquid was found in 10-1 dilution with an amount of 1.3×103 CFU/mL, and after being soaked, the average colony was 3.9×104 CFU/mL. From these results, it can be seen that in contact lenses and liquid A, there is a decrease in the number of bacterial colonies, while on the other hand, in liquid B, there is an increase in the number of bacterial colonies. The causal factor is thought to originate from the composition of the solutions. However, do not rule out contamination from bottles and contact lens care. Therefore, this research can be used as a basis for hygiene education in contact lenses.