Aceh merupakan salah satu daerah yang sering terjadi bencana, baik Gempa, banjir, kebakaran, dan Tsunami. Kemudian Aceh juga memiliki gunung berapi dan juga berada di Kawasan pesisir. Lhokseumawe juga merupakan daerah yang berdampak terhadap gempa dan juga daerah Industri Kimia dasar dan Industri Gas. Oleh karena itu Lhokseumawe merupakan daerah yang rawan bencana yang harus di waspadai, seperti Gempa, Banjir, Bocoran Gas dan ledakan serta kebakaran. Untuk pengurangan risiko bencana yang dimaksud, pengabdian masyarakat dari perguruan tinggi dilaksanakan untuk mendorong terciptanya Masyarakat 6 (enam) Gampong lingkungan Universitas Malikussaleh wilayah Kota Lhokseumawe, yakni Gampong Blang Pulo, Gampong Padang Sakti, Gampong Batuphat Timur, Gampong Batuphat Barat, Gampong Lancang Garam, Gampong Uteun Kot yang aman dan tangguh terhadap bencana. Gampong lingkungan merupakan salah satu Gampong yang menjadi perhatian Universitas Malikussaleh. Didalam pelaksanaannya akan di latih 6 orang setiap Gampong, sehingga total partisipasi masyarakat lingkungan sebanyak 36 orang. Masyarakat Gampong disekitar kampus masih belum memahami seutuhnya tentang penanggulangan bencana alam, daerah ini merupakan salah satu wilayah yang rawan akan terajadinya bencana alam. Sehubungan dengan ini program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) memberikan jalan keluar untuk permasalahan ini dengan cara memberikan pelatihan kepada masyarakat dalam mewujudkan Gampong tangguh bencana berbasis masyarakat sebagai objek pengabdian pada masyarakat agar menjadi Gampong tangguh bencana. Tujuan Gampong tangguh bencana adalah untuk penguatan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku pengurangan resiko terhadap bencana alam maupun bencana yang bersifat human error. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan pada Juni 2024, dengan kegiatan berupa pemberian materi tentang kebencanaan, diskusi, latihan dan simulasi teknik evakuasi. Pelatihan kesiapsiagaan bencana ini merupakan awal dari usaha membentuk Gampong tangguh bencana.