Claim Missing Document
Check
Articles

Pemanfaatan Batu Apung Sebagai Sumber Silika Dalam Pembuatan Zeolit Sintetis Febri Melta Mahaddilla; Ardian Putra
Jurnal Fisika Unand Vol 2 No 4: Oktober 2013
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.541 KB) | DOI: 10.25077/jfu.2.4.%p.2013

Abstract

Telah dilakukan sintesis hidrotermal zeolit dari batu apung dengan metoda pencampuran natrium silikat dan natrium aluminat. Natrium silikat dan natrium aluiminat dicampurkan dengan variasi rasio Si/Al (10:15 ml, 15:15 ml, 20:15 ml, 25:15 ml dan  30:15 ml). Natrium silikat diperoleh dengan pencampuran 10 g batu apung dan 40 g NaOH (natrium hidroksida) disertai pemanasan  pada suhu 350°C. Natrium aluminat diperoleh dengan pencampuran NaOH dan Al(OH)3. Hasil difraktometer sinar-X (XRD) pada zeolit dengan rasio 15:15 menunjukkan zeolit yang diperoleh adalah jenis zeolit A. Uji konduktivitas dengan menggunakan LCR-meter menghasilkan nilai konduktivitas yang tinggi untuk masing-masing sampel dengan rentang nilai  0,375 mS/m hingga 0,404 mS/m. Nilai konduktivitas yang besar ini dapat dimanfaatkan sebagai penukar ion dan penyaring molekul.
Klasifikasi Mata Air Panas Berdasarkan Diagram Segitiga Fluida di Batu Balang dan Muaro Paiti, Kabupaten 50 Kota Almuhsinin Almuhsinin; Ardian Putra
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 4 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.397 KB) | DOI: 10.25077/jfu.8.4.394-400.2019

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang karakteristik fluida mata air panas berupa penentuan tipe fluida, kesetimbangan, asal usul sumber fluida dan pengenceran fluida di Nagari Batu Balang dan Nagari Muaro Paiti Kabupaten 50 Kota. Sampel penelitian diambil dari empat sumber mata air panas sebanyak 500 ml. Hasil pengukuran di dua lokasi didapatkan nilai pH 7,21 – 7,44, dan nilai temperatur permukaan mata air panas 41,36°C – 60,86°C. Konsentrasi Na, K, Mg, K, B dan Li didapatkan dari Inductively Coupled Plasma-Atomic Emission Spectroscopy (ICP-AES), konsentrasi Cl didapatkan dari pengolahan persamaan konduktivitas yang didapatkan dari conductivity meter, konsentrasi SO4 dengan metode visible spectroscopy dan hasil konsentrasi HCO3 diukur dengan titrasi asam basa. Segitiga Cl-HCO3-SO4 menunjukkan fluida bertipe bikarbonat. Segitiga Na-K-Mg menunjukkan kandungan dominan pada fluida adalah Mg yang mengindikasikan banyak pencampuran dengan air tanah. Segitiga Cl-Li-B menunjakkan asal sumber fluida berada pada reservoir yang memiliki struktur batuan yang sama dan berasal dari sistem hidrotermal lama. Dari hasil analisis karakteristik fluida yang telah diperkirakan terdapat  potensi panas bumi di daerah tersebut.Kata kunci: Batu Balang, diagram segitiga fluida, mata air panas, Muaro Paiti, tipe fluida.
Studi Alterasi Hidrotermal dan Mineralisasi Batuan di Sekitar Mata Air Panas Garara Bukit Kili, Kabupaten Solok, Sumatera Barat Rahmat Ravvi Qodri; Ardian Putra
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.659 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.3.246-252.2018

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai studi alterasi hidrotermal dan mineralisasi pada batuan di sekitar mata air panas Garara (Bukit Kili), Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Sampel batuan diambil pada tiga daerah stratigrafi penyusun daerah Bukit Kili, yaitu Lahar Bukit Bakar (Qulh), Lahar Gunung Talang (QTlh), dan Vulkanik Tua (TTI). Penentuan mineral alterasi yang terbentuk dilakukan dengan melakukan karakterisasi menggunakan X-ray Fluorescence (XRF), X-ray Diffractometer (XRD), dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil XRF menunjukkan bahwa batuan pada daerah penelitian merupakan batuan yang terbentuk dari aktivitas magma andesit yang berkaitan dengan zona subduksi pada pinggiran benua aktif dan dikontrol oleh aliran gas pada proses pengkayaan magma. Hasil XRD memperlihatkan adanya mineral albit, kristobalit, tridimit dan diopsid, tipe alterasi yang terbentuk pada daerah penelitian adalah tipe propilitik, dan silifikasi. Mikrotekstur pada batuan Lahar Gunung Talang (QTlh) memiliki tekstur bulat, kubus, dan prismatik yang tidak beraturanKata kunci: alterasi, andesit, Garara, propilitik, silifikasi, stratigrafi.
Karakterisasi Fluida Panas Bumi di Mata Air Panas Panti, Kabupaten Pasaman Arif Safitra; Ardian Putra
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.76 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.2.179-185.2018

Abstract

Telah dilakukan pengujian unsur pada fluida panas bumi di 5 (lima) mata air panas Panti, Kabupaten Pasaman. Konsentrasi Li, B, Na, K, dan Mg pada masing-masing sampel diukur menggunakan Inductively Coupled Plasma Atomic Emission Spectroscopy (ICP-AES) dan konsentrasi Cl diukur menggunakan metode titrasi. Hasil pengukuran digunakan untuk menganalisis asal usul fluida panas bumi, pengenceran fluida panas bumi dan kesetimbangan fluida panas bumi. Dari pengukuran diperoleh pH air panas 7,8-8,6, temperatur sebesar 84,5 0C-97,5 0C. Dari analisis kimia didapatkan konsentrasi Cl berkisar dari 75,98 ppm - 92,97 ppm, Li dari 0,0056 ppm - 0,0098 ppm, B dari 0,524 ppm - 0,918 ppm, Na dari 1,98 ppm - 6,67 ppm, K dari 1,87 ppm - 4,23 ppm, dan Mg dari 1,02 ppm - 2,23 ppm. Plot diagram segitiga Cl-Li-B menunjukan seluruh sampel didominasi oleh Cl yang mengindikasikan bahwa mata air panas Panti berasal dari sumber panas bumi dan terjadi sedikit pengenceran batuan sedimen organik. Plot diagram segitiga Na-K-Mg menunjukan seluruh sampel berada pada daerah immature water yang mengindikasikan mata air panas Panti bercampur dengan air permukaan yang banyak. Kata kunci: asal usul fluida, diagram segitiga, fluida geotermal, karakterisasi, kesetimbangan, mata airpanas Panti, pengenceran
ANALISIS PENCEMARAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT BERDASARKAN KANDUNGAN LOGAM, KONDUKTIVITAS, TDS DAN TSS Daud Satria Putra; Ardian Putra
Jurnal Fisika Unand Vol 3 No 2: April 2014
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.426 KB) | DOI: 10.25077/jfu.3.2.96-101.2014

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang pengaruh variasi limbah effluent dan limbah olahan terhadap air hulu sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas air berdasarkan pengujian TSS (Total Suspended Solid), TDS (Total Dissolved Solid), konduktivitas, dan kandungan logam.  Variasi volume limbah effluent dan limbah olahan yaitu 20 mL. 40 mL, 60 mL, 80 mL, dan 100 mL terhadap 1000 mL air hulu sungai. Pada pengujian terhadap pencampuran volume limbah effluent 2 % terhadap volume air hulu menghasilkan nilai TSS dan TDS berturut-turut 5473 mg/L dan 16651 mg/L, konduktivitas 163,43 µS dan konsentrasi logam Al, Cu dan Fe berturut-turut 0,714 mg/L, 0,382 mg/L dan 0,682 mg/L, nilai dari semua parameter ini masih menjauhi baku mutu sehingga diperlukan pengolahan limbah effluent sebelum jadi air buangan. Berdasarkan nilai TSS dan TDS dari hasil pencampuran limbah olahan terhadap air hulu dan nilai air hilir, batas buangan limbah yang dihasilkan antara 4 % - 6 % limbah olahan terhadap air hulu sedangkan dari pengujian konduktivitas, batas buangan limbah yang dihasilkan lebih besar dari 10 % limbah olahan terhadap air hulu. Pada pengujian kandungan logam dibuktikan bahwa limbah cair kelapa sawit kandungan logam Al, Cu dan Fe. Konsentrasi logam Al limbah effluent sebesar 6,786 mg/L, konsentrasi logam Cu limbah effluent sebesar 4,823 mg/L, dan konsentrasi logam Fe limbah effluent sebesar 4,864 mg/L.Kata Kunci : kandungan logam, konduktivitas, limbah cair kelapa sawit, TDS, TSS AbstractThis study is concerning inthe enviromental effect of variation of pure waste and processed sewage to upstream water. The purpose of this study was to determine the water quality based on TSS (Total Suspended Solid), TDS (Total Dissolved Solid), conductivity, and metal contents. Variations in the volume of waste pure and processed waste is 20 mL, 40 mL, 60 mL, 80 mL, and 100mL to 1000 mL of upstream water. Testing of mixing pure waste volume 2% of upstream water volume obtain result of TSS and TDS respectively 5473 mg/L, and 16651 mg/L, 163,43 µS conductivity, metal concentration of Al, Cu, and Fe respectively 0,714 mg/L, 0,382 mg/L and 0,682 mg/L, the value of all these parameters is still away from the quality standard so needs a treatment before it becomes waste water. Based on TSS and TDS values result by mixing of processed waste upstream water and downstream water, the result of waste disposal limits between 4% - 6% toward upper course,meanwhile at the conductivity test, the result of waste disposal limits was 10 % higher toward upper course. The concentration of Al pure waste 6,786 mg/L, the concentration of Cu pure waste of 4.823 mg/L, and the concentration of Fe pure waste of4.864mg/L.Keyword : conductivity, metal contents, palm oil liquid waste, TDS, TSS 
Karakterisasi Feed Zone dan Potensi Produksi Sumur Panas Bumi ML-XX Muara Laboh, Solok Selatan Devi Marisa; Ardian Putra; Robi Irsamukhti; Rudy Martikno; Jantiur Situmorang; Alfianto Perdana Putra; Muhammad Tamrin Humaedi
Jurnal Fisika Unand Vol 5 No 4 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1489.971 KB) | DOI: 10.25077/jfu.5.4.313-321.2016

Abstract

Penelitian mengenai uji komplesi guna untuk mengetahui karakterisasi sumur dan reservoir panas bumi, antara lain lokasi feed zones  dan kontribusinya, injectivity index (II), profil tekanan dan temperatur, jenis fluida, serta potensi produksi sumur telah dilakukan di sumur panas bumi ML-XX Muara Laboh, Solok Selatan.  Uji komplesi dilakukan melalui beberapa tahap, dimulai dari PTS injection, multi-rate injectivity test, PT heating-up survey hingga pemodelan sumur.  Data dari hasil uji komplesi akan digunakan untuk menghitung estimasi potensi produksi dari sumur tersebut dengan melakukan pemodelan sumur.  Hasil dari uji komplesi pada sumur ML-XX menunjukkan adanya 4 lokasi feed zone dengan feed zone utama terletak pada kedalaman 1536 m, lokasi lain terletak pada kedalaman 1617 m, 1797 m, dan >1878 m. Feed zone mayor memiliki laju alir massa sebesar 49 kg/s, kontribusi aliran 60% dan injectivity index (II) sebesar 9 kg/s.bara.  Untuk estimasi potensi produksi, didapatkan sebesar 8,2 MWe pada tekanan kepala sumur (WHP) 9,2 bara dengan tekanan separasi sebesar 7 bara menggunakan metode Hagedorn-Brown.  Sumur ML-XX merupakan sumur satu fasa dengan sistem dominasi air.Kata kunci: uji komplesi, feed zones, injectivity index, pemodelan sumur
PENGARUH KONSENTRASI ARANG AMPAS TEBU TERHADAP DAYA SERAPNYA PADA LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT Sarwadi -; Ardian Putra
Jurnal Fisika Unand Vol 3 No 3: Juli 2014
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.081 KB) | DOI: 10.25077/jfu.3.3.128-134.2014

Abstract

AbstrakTelah dilakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi arang ampas tebu terhadap daya serapnyapada limbah cair kelapa sawit.Penelitian bertujuan untuk menentukan nilai optimum kosentrasi arang ampas tebu dalam menyerap kandungan limbah cair pabrik kelapa sawit yang ditinjau dari paremeter TSS (Total Suspended Solid), TDS (Total Dissolved Solid), dan absorbansi.Pengukuran TSS, TDS menggunakan metode gravimetri dan pengukuran absorbansi menggunakan spektrofotometri.  Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah penyerapan optimum zat padat tersuspensi terlihat pada  konsentrasi arang ampas tebu 1,0 × 10-2 dan zat padat terlarut adalah 0,5 × 10-2g/mL, sementara untuk nilai absorbansi terlihat pada saat konsentrasi arang ampas tebu 0,5 ×10-2 g/mL.Kata Kunci: Absorbansi, arang ampas tebu, TDS, TSSAbstractThe research on the effect of bagasse charcoal consentration to its absorption power on palm oil waste has been carried out.  This project aims is to determine the optimum consentration of bagasse charcoal to absorb the palm oil waste, which is tested by TSS (Total suspended Solid), TDS (Total Dissolved Solid) and absorbance.  The TSS and TDS test uses gravimetric method and absorbance test uses spectrophotometric device.  The TSS test shows that the optimum consentration is resulted from the sample which has the 1.0 × 10-2 g/mL of consentration while the TDS and absorbance is obtained from the sample which has 0.5 × 10-2g/mL of consentration.Keyword: Absorption, bagasse charcoal, TDS, TSS
Karakteristik Fluida Mata Air Panas di Kabupaten Tanah Datar Muhammad Fajrin; Ardian Putra
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1027.726 KB) | DOI: 10.25077/jfu.10.2.212-218.2021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengdentifikasi karakteristik fluida pada 6 (enam) titik mata air panas di Kabupaten Tanah Datar terkait asal usul fluida panas bumi, pengenceran fluida panas bumi dan kesetimbangan fluida panas bumi. Konsentrasi Li, B, Na, K, dan Mg pada masing-masing sampel diukur dengan menggunakan Inductively Coupled Plasma Atomic Emission Spectroscopy (ICP-AES) dan konsentrasi Cl diukur menggunakan dengan metode titrasi. Diagram segitiga Cl-Li-B menunjukkan seluruh sampel didominasi oleh Cl yang mengindikasikan bahwa mata air panas di Kabupaten Tanah Datar berasal dari sumber panas bumi dan terjadi sedikit pengenceran batuan sedimen organik. Plot diagram  segitiga Na-K-Mg menunjukan seluruh sampel berada pada daerah immature water yang mengindikasikan fluida panas bumi Kabupaten Tanah Datar bercampur dengan air permukaan yang cukup banyak. This study aims to identify the characteristics of the fluids at 6 (six) hot springs in Tanah Datar Regency regarding the origin of geothermal fluids, dilution of geothermal fluids and equilibrium of geothermal fluids. The concentrations of Li, B, Na, K, and Mg in each sample were measured using Inductively Coupled Plasma Atomic Emission Spectroscopy (ICP-AES) and Cl concentrations were measured using the titration method. Based on these results, the Cl-Li-B triangle diagram shows that all samples are dominated by Cl, which indicates that the hot springs in Tanah Datar Regency originate from geothermal sources and there is a slight dilution of organic sedimentary rocks. The plot of the Na-K-Mg triangle diagram shows that all samples are in the immature water area, which indicates that the geothermal fluid in Tanah Datar is mixed with quite a lot of surface water.
Penentuan Zona Caprock di Sekitar Gunung Talang Menggunakan Metode Resistivitas Konfigurasi Wenner Syafitri Syafitri; Ardian Putra
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.865 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.3.253-259.2018

Abstract

Penentuan zona caprock di daerah Solok telah dilakukan menggunakan metode resistivitas konfigurasi Wenner. Pengukuran dilakukan di 3 titik yang berada di daerah Cupak, Bukit Gadang dan Bukit Sundi. Terdapat tiga lintasan pengukuran dengan panjang lintasan 1050 m. Pengolahan data dilakukan menggunakan software IPI2WIN untuk mendapatkan pemodelan 1D resistivitas batuan terhadap kedalaman. Hasil pengolahan data menunjukkan pada lintasan 1 terdapat 3 lapisan batuan. Lapisan konduktif ditandai dengan nilai resistivitas <20 Ωm yang terdapat pada kedalaman di bawah 109 m. Lapisan ini diinterpretasikan sebagai batuan lempung dan berfungsi sebagai caprock (batuan penudung) Gunung Talang. Lintasan 2 menunjukkan adanya 4 lapisan batuan, dengan tidak ditemukan keberadaan zona caprock, tapi pada hasil pemodelan terdapat penurunan nilai resistivitas mulai dari kedalaman 78,7 m. Pada lintasan 3 menunjukkan 4 lapisan batuan dan pada lintasan ini juga tidak teridentifikasi zona caprock panas bumi.Kata kunci: caprock, gunung talang, konfigurasi wenner, metode resistivitas
ESTIMASI TEMPERATUR RESERVOIR PANAS BUMI BERDASARKAN RESISTIVITAS LISTRIK TERAS SILIKA DI SEKITAR MATA AIR PANAS KECAMATAN ALAM PAUH DUO, KABUPATEN SOLOK SELATAN Eko Budi Nugroho; Ardian Putra
Jurnal Fisika Unand Vol 4 No 4: Oktober 2015
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.642 KB) | DOI: 10.25077/jfu.4.4.%p.2015

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang perkiraan temperatur reservoir panas bumi di daerah Alam Pauh Duo, Kecamatan Alam Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan berdasarkan resistivitas listrik silika jenuh air dan resistivitas air. Sampel teras silika dan air diambil pada 6 titik radial menjauh dari sumber mata air panas.Pada pengujian resistivitas silika jenuh air, nilai yang didapatkan yaitu berkisar antara 7,06 sampai dengan9,74 Ωm dan resistivitas air didapatkan nilai berkisar antara 57,06 dan 58,52 Ωm. Perkiraan temperatur reservoir yang dihasilkan memiliki rentang temperatur rata-rata antara 253 sampai dengan 340˚C yang dihitung menggunakan persamaan Dakhnov.Nilai ini mengindikasikan bahwa daerah di Kecamatan Alam Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan  berpotensi sebagai sumber pembangkit listrik tenaga panas bumi. Kata Kunci :estimasi temperatur reservoir, teras silika, resistivitas, mata air panas, Solok SelatanAbstractThe study in estimating temperature of geothermal reservoir at Alam Pauh Duo, Solok Selatan was conducted based on the electrical resistivity ofsaturated silica and resistivity of water. Silica sinter terraces and water samples were taken at six point radially away from the hot spring. Electrical resistivity of saturated silica range from 7.06 to 9.74 Ωm, while the resistivity of water range from 57.06 to 58.52 Ωm. Temperature estimation of geothermal reservoir have an average of temperature value from 253 to 340˚C, calculated using Dakhnov equation. This value indicates that the area at Alam Pauh Duo, Solok Selatan has potential as a source of geothermal power plant.Keyword :temperature estimation of reservoir, silica sinter terraces, resistivity, hot spring,  Solok Selatan