Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Analisis Pengendalian Kualitas Pelapisan Baja Material Siku SS540 di PT. X dengan Menggunakan Metode SPC Aprilia Puspita Dewi; Renanda Nia Rachmadita; Farizi Rachman
Jurnal METRIS Vol. 19 No. 01 (2018): 2018
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Quality is an important factor for people in selecting and enjoying a product or service in addition to competitive prices. Therefore, for companies to survive and maintain its existence, it is required to remain continuously maintain and improve the quality of the products or services they offer. PT. X is a company engaged in the steel plating with Hot Dip Galvanize method. In the implementation of quality control in PT. X, after analysis on coating processes steel material elbow 50 x 50 x 5 (mm) in length 2000 mm Type SS540 processed vertically in the period January - December 2014. By using SPC method, that is especially by calculation using the map control x̅, R and S is still a point of being out of control that indicates the thickness of the coating out of provisions. However, the number of points out of the control limits is still relatively small. However, PT. X must remain continuously maintain and improve the quality of their products and services by taking into account four factors that influence the final armor plating that is the human factor, the factor labor process, machine factors and material factor.
Analisis Risiko Proyek Pengembangan Perangkat Lunak Menggunakan Kerangka Kerja ISO 31000 Amin Maruf Nuris; Aditya Maharani; Renanda Nia Rachmadita
Jurnal METRIS Vol. 22 No. 02 (2021): 2021
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/metris.v22i02.2800

Abstract

PT. Duta Media Cipta (DMC) is a control system and IT company based in the city of Surabaya, this company focuses on procurement, maintenance and repair services for ship equipment, both mechanical and electrical. As an information technology company, PT. DMC is committed to being a trusted IT and control system company. In working on the project, PT. DMC has not implemented risk management for every software development project it has worked on. Some of the risks that are often faced in working on software projects at PT. DMC are project risks such as technical, cost, and project scheduling which are sometimes not in accordance with the established plan and cause cost and time losses to the company. So in this study using ISO 31000 as a framework in analyzing potential risks. The application of risk assessment consists of 3 stages, namely risk identification, risk analysis, and risk evaluation. The results of this study found that there are 4 risks with 26 sub-risks, of which there are 6 sub-risks that are prioritized and require risk management.
Analisis Optimasi Waktu dan Biaya Crashing Project Dengan Metode Critical Path dan Time Cost Trade Off Pada Proyek Pembangunan Galangan Kapal Risya Tiara Prasetyawidandi; Renanda Nia Rachmadita; Dian Asa Utari; Lusia Eni Puspandari
Jurnal Teknologi Maritim Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/jtm.v5i2.1526

Abstract

Industri galangan kapal merupakan industri fabrikasi di sektor perkapalan yang melibatkan penggunaan material dan praktek manufaktur. Dalam pembangunan kapal, keterlambatan penyelesaian proyek pembangunan kapal berarti pihak galangan kapal harus membayar denda (penalty) keterlambatan sesuai dengan yang tertera pada perjanjian kontrak. Seperti dalam kasus proyek pembuatan Kapal Pengawas Perikanan Aluminium 17M oleh PT. Batam Expresindo Shipyard ini, pelaksanaannya mengalami keterlambatan sehingga galangan harus membayarkan denda sebesar 1 per mill dari nilai kontrak per harinya. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan crashing project pada pekerjaan yang berada pada lintasan kritis. Penelitian ini menggunakan Critical Path Method (CPM) dan metode Time Cost Trade Off. Hasil analisis didapatkan bahwa waktu dan biaya optimal dengan alternatif penambahan tenaga kerja dan penambahan jam kerja sebesar 5 jam dari jam kerja normal dengan produktivitas 80%. Durasi crashing project yang dihasilkan adalah 30 hari lebih cepat dari durasi aktual, dari total durasi proyek 222 hari menjadi 192 hari dengan penambahan biaya crashing project sebesar Rrp. 76. 719.846
SOSIALISASI METODE PENGAMBILAN TITIK KOORDINAT SISWA BERBASIS OPEN CAMERA DAN GOOGLE MAPS Nancy Nurinasari; Muhammad Khoirul Hasin; Sheilla Nurlailly Insani; Chikita Anisa Poerestika; Laili Ayu Sa’diah; Denny Oktavina Radianto; Afif Zuhri Arfianto; Renanda Nia Rachmadita
Jurnal Cakrawala Maritim Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/cakrawalamaritim.v2i1.910

Abstract

Di setiap tahun pelajaran baru setiap lembaga pendidikan melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Salah satu sistem baru PPDB yang di mulai sejak tahun 2017 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu sistem zonasi. Sistem zonasi mengharuskan sekolah negeri untuk memberi kesempatan yang lebih besar kepada siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah untuk diterima di sekolah tersebut. Hal ini bertujuan untuk pemerataan pendidikan yang berkualitas. Dalam sistem zonasi pemeringkatan siswa yang diterima berdasarkan jarak rumah siswa dengan sekolah tujuannya. Untuk mengetahui jarak rumah siswa dan sekolahnya diperlukan titik koordinat rumah siswa. Untuk itu diperlukan kegiatan sosialisasi kepada para guru dan orang tua tentang metode pengambilan koordinat rumah siswa. Sosialisasi dilakukan dengan materi bagaimana cara menentukan titik koordinat rumah siswa dengan melalui Google Maps atau dengan menggunakan aplikasi Open Camera. Kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Mojokerto. Secara demografis Kabupaten Mojokerto terdiri dari tiga tipe wilayah yaitu urban, sub-urban, dan rural. Dalam sosialisasi ini, untuk daerah urban dan sub-urban direkomendasikan menggunakan Open Camera dan Google Maps. Namun untuk daerah rural disarankan menggunakan Open Camera. Hal ini dikarenakan pada daerah urban dan sub-urban masyarakatnya memiliki tingkat penguasaan teknologi informasi dan komunikasi serta infrastruktur akses internet yang baik dibandingkan dengan daerah rural.
OPTIMALISASI ANGLE STUCTURAL DENGAN METODE EOQ DAN POQ PADA GALANGAN KAPAL SURABAYA Rangga Arie Brasis Putra Pratama; Renanda Nia Rachmadita; Aditya Maharani
Proceeding Maritime Business Management Conference MBMC: Proceeding Maritime Business Management Conference 2022
Publisher : Program Studi D4-Manajemen Bisnis, Jurusan Teknik Bangunan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The shipbuilding company at Ujung Surabaya requires raw aluminium material to carry out its operational activities. However, in 2021 the shipyard company experienced a stockout of raw aluminum material of 152 units of structural angle material, 41 units of bar metal, 31 units of elbow, 33 units of pipe, 36 units of plate metal, 28 units of raceway, and 37 units of sheet metal. This resulted in delays in procurement activities for the KCR5 project which should have been 557 days to 635 days. Therefore, the purpose of this final project is to get the optimal number of orders and purchase frequency and to get the total cost of raw material inventory that is more efficient for the company. This study uses the Economic Order Quantity (EOQ) and Periodic Order Quantity (POQ) methods to calculate the number of economic orders, safety stock, reorder points and optimal frequency, then uses the Total Annual Cost (TAC) calculation to calculate the inventory costs to be incurred. The objects in this study are 17 materials consisting of structural angle materials, pipes, plate metal, and sheet metal. The results of the study obtained the optimal number of orders, reorder points, and safety stock values to anticipate raw material shortages and obtained the total annual cost of the proposed EOQ method which could save 7,64% of the total annual cost of the company's policy.
Analisis Kapasitas Produksi Menggunakan Metode Rough Cut Capacity Planning Di Workcenter 1 Departemen Produksi 2 Divisi Alat Berat PT. Pindad (Persero) – Bandung Nurul Mu’minin Herawati Y.; Anda Iviana Juniani; Renanda Nia Rachmadita
Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application Vol 1 No 1 (2017): Conference on Design and Manufacture and Its Aplication
Publisher : Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Layanan tepat mutu dan perbaikan berkelanjutan menjadi target industri manufaktur agar dapatterus bersaing dan menjadi yang terdepan di bidangnya. Proses produksi dalam industri manufakturmemiliki bagian penting salah satunya adalah analisis kapasitas produksi. PT. Pindad (Persero)menerapkan strategi make to order dan jobshop, memiliki tantangan untuk menentukan kapasitasproduksi karena tingkat variasi produk yang sangat tinggi dengan jumlah dan periode permintaanyang sulit untuk diprediksi. Penentuan kapasitas produksi yang tepat mendukung kelancaranrangkaian proses selanjutnya.Penelitian ini menggunakan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP) dengan pendekatan billof labor untuk melakukan analisis kapasitas produksi. Metode ini digunakan pada penelitian inikarena keluwesannya untuk menerima data dalam jumlah yang besar. Hal ini sesuai dengankarakteristik perusahaan yang memiliki data input beragam dan banyak.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa average available capacity untuk Workcenter 1adalah 1167,68 jam dan average needed capacity untuk Workcenter 1 adalah 622,79 jam. Kelebihankapasitas terbesar terjadi pada periode ke 7, yaitu sebesar 2,87 kali dari kapasitas yang tersedia.Sedangkan undercapacity terbesar terjadi pada periode ke 8 dan 11, yaitu sebesar 1520,64 jam.
Analisis Waste dengan Menggunakan Value Stream Analysis Tools (Valsat) pada Proses Produksi Klip (Studi Kasus di PT. Indoprima Gemilang Engineering) Irishka Sara Aprilia; Renanda Nia Rachmadita; Farizi Rachman
Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application Vol 1 No 1 (2017): Conference on Design and Manufacture and Its Aplication
Publisher : Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai perusahaan yang memproduksi produk massal (mass production), PT. Indoprima GemilangEngineering perlu mereduksi waste. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemborosanyang terjadi dengan menggunakan metode Value Stream Analysis Toolsserta memberikan usulanperbaikan terhadap proses produksi klip. Penelitian ini meliputi penggambaran big picturemapping, pembobotan wastedengan menyebarkan kuisioner, setelah didapat rata-rata dariperhitungan waste, dilakukan perhitungan VALSAT untuk mendapatkan tool yang nantinya dapatmengidentifikasi lebih detail wasteyang terjadi selama proses produksi, setelah itu wastedianalisamenggunakan fishbone diagram untuk selanjutnya dibuat usulan perbaikan.Dari hasil analisisProcess Activity Mapping, didapatkan presentase hasil aktivitas VA sebesar 51,54%, aktivitasNNVA sebesar 33,74%, aktivitas NVA sebesar 14,72%. Dari 23 aktivitas produksi, terdapat 21,74%aktivitas operation, 17,39% aktivitas transport, 39,13% aktivitas inspection, 4,347% aktivitasstoragedan 17,39% aktivitas delay. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan beberapa penyebabwasteantara lain seperti permintaan produk yang berubah-ubah, kurangnya ketersediaan box, setupmatras yang terlalu lama, ataupun masalah dalam perencanaan produksi. Usulan perbaikan yangdapat diberikan adalah seperti membuat penjadwalan dan perencanaan produksi yang tepat,melakukan monitoring terhadap proses produksi yang berjalan, mempersingkat waktu setting danjuga training untuk pekerja.
Analisa Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Penentuan Harga Jual Screw Mixer dengan Metode Activity Based Costing (ABC) System (Studi Kasus pada PT. Srikaya Putra Mas) Yuria Riski Lestari; Renanda Nia Rachmadita; R.A Norromadani Yuniati
Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application Vol 1 No 1 (2017): Conference on Design and Manufacture and Its Aplication
Publisher : Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Srikaya Putra Mas (SPM) merupakan salah satu perusahaan konstruksi dan fabrikasi di Indonesia yang memproduksi berbagai macam kebutuhan perusahaan industri lain dengan spesialisasi Mechanical dan Electrical Engineering. Dalam perhitungan harga pokok produksi, perusahaan ini hanya mempertimbangkan harga bahan baku material dan jasa. Hal ini masih kurang tepat dan belum terperinci. Perhitungan harga pokok produksi sangat mempengaruhi besarnya harga jual dan laba yang diperoleh oleh perusahaan. Perhitungan harga pokok produksi akan lebih akurat apabila menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) System. Activity Based Costing (ABC) System merupakan metode penentuan harga pokok yang menelusuri biaya keseluruh aktivitas dan pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk. Pada metode yang digunakan perusahaan, biaya overhead pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu cost driver saja yaitu jumlah unit produksi. Pada Activity Based Costing (ABC) System, biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada beberapa cost driver sehingga Activity Based Costing System mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap produk secara tepat berdasar konsumsi masing-masing aktivitas. Perhitungan harga pokok produksi dan harga jual menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) System diharapkan mampu memperoleh hasil yang lebih akurat dan mengetahui apakah terjadi pembebanan biaya produk terlalu rendah (undercosted) atau atau pembebanan biaya terlau tinggi (overcosted).
Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal Fitria Imatus Solikhah; Renanda Nia Rachmadita; Aditya Maharani
Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application Vol 1 No 1 (2017): Conference on Design and Manufacture and Its Aplication
Publisher : Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persaingan di era globalisasi menyebabkan setiap perusahaan manufaktur harus terusmeningkatkatkan kualitas guna memenuhi kepuasan customer. PT. Indoprima GemilangEngineering (PT. IPGE) sebagai salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidangotomotif khususnya komponen kendaraan beroda empat menerapkan sistem produksi make to orderdan flowshop memiliki tantangan untuk meningkatkan kemampuan produksi dan pelayananproduksi dengan meningkatkan utilitas mesin dan ketepatan dalam penyelesaian produksi agarsesuai dengan waktu yang ditetapkan memalui metode penjadwalan . Metode Campbell, Dudek,and Smith (CDS) dan Nawaz, Enscore and Ham (NEH) merupakan metode yang diusulkan dalampenelitian ini. Kedua metode ini akan dibandingkan dengan metode existing perusahan untukmengetahui metode penjadwalan yang terbaik dan optimal dengan mendapatkan nilai waktu proses(makespan) paling minimum.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, kedua metode dapatdigunakan oleh perusahaan sebagai alternatif model dalam meminumkan makespan. Penjdawalandengan metode CDS menghasilkan makespan sebesar 20060.11 menit dan lebih cepat 766.6 menitdari metode existing. Demikian juga dengan metode NEH menghasilkan makespan sebesar20052.778 menit dan lebih cepat 773.889 menit. Berdasarkan kriteria ini metode yang palingdisarankan untuk perusahaan adalah metode Nawaz Enscore Ham (NEH).
Perbandingan Metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan Exponential Smoothing pada Peramalan Penjualan Klip (Studi Kasus PT. Indoprima Gemilang Engineering) Aditia Rizki Sudrajat; Renanda Nia Rachmadita; Farizi Rachman
Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application Vol 1 No 1 (2017): Conference on Design and Manufacture and Its Aplication
Publisher : Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring bertambahnya permintaan produksi klip yang ada pada PT.Indoprima GemilangEngineering dan pihak perusahaan ingin semua proses berjalan berbanding lurus, antarapermintaan dengan proses produksi yang ada pada perusahaan. Karena pada kenyataannya prosesdilapangan selalu mengalami perbedaan dengan hasil peramalan produksi yang ada.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan keakuratan metode Autoregressive IntegratedMoving Average (ARIMA) dan Exponential Smoothing pada peramalan penjualan klip di PT.Indoprima Gemilang Engineering, sehingga perusahaan dapat melakukan prediksi untuk periodeselanjutnya dengan metode yang lebih akurat diantara kedua metode tersebut. Pada penelitian kaliini penulis melakukan peramalan untuk hasil 12 periode kedepan di tahun 2016, denganmenggunakan pengujian keakuratan nilai MSE yang dimiliki oleh masing-masing metode,perbandingan ini turut menggunakan aplikasi Minitab. Proses penelitian ini berfokus pada satusampel tipe klip, berdasarkan permintaan terbanyak. Dengan menginputkan 96 data bulanan yangdi peroleh dari tahun 2008 sampai dengan 2015 yang ada, untuk menghasilakan peramalan 12periode kedepan di tahun 2016.Setelah melakukan penelitian menggunakan software Minitab maka mendapatkan hasil metodeyang terbaik digunakan untuk peramalan adalah metode ARIMA dibandingkan dengan metodeExponential Smoothing, karena hasil MSE ARIMA lebih kecil sebesar 50983, sedangkan metodeExponential Smoothing sebesar 58476,8. Oleh karena itu metode ARIMA dapat dijadikan acuanmetode dalam membuat forecasting.