Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pemanfaatan Jerami Padi Sebagai Bioplastik Dengan Menggunakan Metode Perlakuan Pelarut Organik Setiawan, Adhi; Anggraini, Febby Dwi Melanny; Ramadani, Tarikh Azis; Cahyono, Luqman; Rizal, Mochammad Choirul
METANA Vol 17, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/metana.v17i2.42254

Abstract

Jerami padi memilki kandungan selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis bioplastik dari bahan baku jerami padi menggunakan perlakuan pelarut organik serta menganalisis pengaruh rasio massa pati dengan selulosa karakteristik produk bioplastik. Proses delignifikasi jerami menggunakan larutan etanol 5% dan 35% pada suhu 80oC selama dua jam. Bioplastik dibuat dengan rasio massa pati dengan selulosa sebesar 1:0,5; 1:1; dan 1:1,5. Karakterisasi menggunakan metode SEM, XRD, TG-DTA, uji tarik, uji transmisi uap, serta uji degradasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses delignifikasi menggunakan etanol menyebabkan peningkatan kadar selulosa serta kristalinitas jerami. Morfologi bioplastik menunjukkan permukaan yang tidak rata serta terdapat bagian matriks yang terpisah dengan fiber. Hasil TG-DTA menunjukkan pengurangan massa bioplastik sebesar 81,01% pada suhu 550oC. Hasil kuat tarik terbaik pada bioplastik yang dibuat dengan rasio massa pati dengan selulosa 1:0,5 pada konsentrasi delignifikasi etanol 35%. Nilai kuat tarik yang diperoleh sebesar 8,773 Mpa. Pengujian degradasi bioplastik dilakukan selama 10 hari diperoleh nilai % degradasi terbesar bioplastik adalah sebesar 99,9%. Rice straw contains cellulose which can be used as raw material for making bioplastics. This study aims to synthesize bioplastics from rice straw using organic solvent treatment and analyze the effect of the mass ratio of starch to cellulose on the characteristics of bioplastic products. The straw delignification process used 5% and 35% ethanol solution at 80oC for two hours. Bioplastics are made with a mass ratio of starch to cellulose of 1:0.5; 1:1; and 1:1.5. Characterization using SEM, XRD, TG-DTA methods, tensile test, vapour transmission test, and degradation test. The results showed that the delignification process using ethanol caused an increase in cellulose content and straw crystallinity. The morphology of the bioplastic shows an uneven surface and there are parts of the matrix that are separated from the fiber. The results of TG-DTA showed a reduction the mass of bioplastic by 81.01% at a temperature of 550oC. The best tensile strength results in bioplastics made with a mass ratio of starch to cellulose 1:0.5 at a delignification concentration of 35% ethanol. The tensile strength value obtained was 8,773 Mpa. The bioplastic degradation test was carried out for 10 days and the largest percentage of bioplastic degradation was 99.9%.
PENGARUH RENCANA PEMBANGUNAN TRANSPORTASI MASSAL TERHADAP EMISI GAS BUANG KARBON MONOKSIDA DI SURABAYA Mochammad Choirul Rizal
AGREGAT Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.394 KB) | DOI: 10.30651/ag.v2i1.609

Abstract

The higher growth of vehicles, causing congestion on some roads and may worsen air quality in the city of Surabaya. Surabaya City Government plans to build Mass Transport System as an of efforts to decrease the high growth in the number of private vehicles. It is expected that with mass transportation, carbon monoxide (CO) emissions from transportation sector can decrease and air quality in Surabaya is improving. To know the change of carbon monoxide emission (CO) emission from motor vehicle source due to tram construction plan in Surabaya, it is necessary to do research on the topic. The location of this research is at Jalan Urip Sumoharjo and Jalan Basuki Rahmat.The research methodologi is calculating the amount of CO emissions of the existing condition, in the plan condition when mass transit transport (tram) is not in operation and the plan condition if the trams in operation. CO emission rate calculation is based on an analysis of vehicle speed for each condition.The results show for Urip Sumoharjo Road, estimated CO emission for planned condition if tram operates higher than before before tram operates. Compared with the existing condition, CO emissions at Urip Sumoharjo increased by 20.71% in pre-tram plan conditions, and increased by 36.25% at the time of the plan if the tram operated. As for the Basuki Rahmat Road segment, an approximate amount of CO emissions for the planned conditions if the tram operates lower than at the time before the tram operates. Compared with the existing condition, CO emission levels on Jalan Basuki Rahmat increased by 32.49% under planned conditions before the tram operated, and decreased by 2.98% at the time of the plan if the tram operated. This is thought to be the case because the percentage of private transporters using a tram of 25.43% is not significant compared to the reduction of road capacity for tram lines
NOx Emissions Cost Assessment Due to Rapid Mass Transport Development Plan (Tram) in Surabaya Mochammad Choirul Rizal; Hera Widyastuti
IPTEK Journal of Proceedings Series No 6 (2017): The 3rd International Conference on Civil Engineering Research (ICCER) 2017
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.75 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i6.3296

Abstract

One program Surabaya City Government to repair the transport sector is build a mass transit rapid that one of them is a tram. The rapid development of mass transit is also expected to support the improvement of air quality in the city of Surabaya due to the effects of vehicle emissions. On of harmful vehicle emissions are Nox. One danger is the Nox can cause lung inflammation and paralysis. On the other hand, rapid mass transit development plan in Surabaya planned to use a portion of the road as the tram line. This will certainly reduce the capacity of roads. Therefore, a comparison between a reduction in the number of private vehicle users with the capacity reduction of the cost of air pollution in this case is the cost of Nox emissions into the topic of this research. The location of this research is Basuki Rahmat Street and Urip Sumoharjo Street which is one of the roads that traversed the tram line which is often congested. The method of calculating the amount of Nox based on the vehicle speed on the exixting condition and the condition of the plan. Based on calculations, the level of Nox reduction in the time before the tram operates when compared to when the tram operates on Urip Sumoharjo Street amounted 7.38%. While the level of Nox reduction in the time before the tram operates when compared to when the tram operates on Basuki Rahmat Street amounted to 11.81%. Then from the calculation of the cost air pollution, decrease the cost of air pollution due to Nox in Urip Sumoharjo Street is 9,185,321.87 rupiahs/year, while the decline in the cost of air pollution due to Nox in Basuki Rahmat Street is 14,664,554.40 rupiahs/year.
RISK ASSESSMENT PROSES HYDROTEST TUBE BUNDLE HEAT EXCHANGER DENGAN METODE HIRADC DAN FTA Mochammad Choirul Rizal
Jurnal Teknologi Maritim Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/jtm.v6i1.2159

Abstract

Salah satu jenis alat penukar panas yang memerlukan perhatian terkait keselamatan kerja dalam mengoperasikanya adalah Tube Bundle Heat Exchanger. Salah satu tahapan pekerjaan perakitan Tube Bundle Heat Exchanger adalah proses hydrotest. Proses hydrotest pada pekerjaan perakitan Tube Bundle Heat Exchanger memiliki beberapa risiko bahaya yang muncul akibat adanya bahaya selama proses pekerjaan. Pada penelitian ini dilakukan anilisis peniliaian risiko dari tahapan pekerjaan tersebut dengan menggunakan metode HIRADC dan FTA. Hasil penelitian identifikasi bahaya dan penilaian risiko menggunakan metode Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Controls (HIRADC) diperoleh hasil sebanyak 6 risiko Kuadran IV, 6 risiko Kuadran III, 2 risiko Kuadran II, dan 4 risiko Kuadran I. Risiko yang termasuk dalam Kuadran I yaitu fatality dan tube pecah. Untuk risiko Kuadran I selanjutnya dilakukan analisis lebih lanjut menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) diperoleh sebanyak 14 basic event sebagai minimal cut set atau penyebab utama terjadinya potensi bahaya tersebut. Rekomendasi dari analisis minimal cut set dan berdasarkan hirarki pengendalian risiko yaitu memasang yellow line dan penanda batas area kerja steril dari yang tidak berkepentingan, menyesuaikan design dengan kemampuan komponen, menyusun dan menetapkan SOP sesuai pekerjaan, menyusun dan menetapkan jadwal inspeksi QA/QC, mengawasi pekerjaan, melakukan toolbox meeting, menerapkan budaya 5R, memberikan pelatihan pesawat angkat angkut untuk operator overhead crane, menyediakan dan menggunakan APD yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, seperti safety shoes, cattlepack, safety goggles/faceshield, safety helmet, safety gloves.
ANALISIS RISIKO PEKERJAAN PENGURASAN TANGKI ASAM FOSFAT MENGGUNAKAN METODE FTA Nora Amelia Novitrie; Mochammad Choirul Rizal; Berliana Azzah Ramadany
Jurnal Teknologi Maritim Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/jtm.v4i2.2907

Abstract

Asam fosfat adalah salah satu bahan kimiaa yang digunakan oleh industri pupuk dalam jumlah besar. Asam fosfat umumnya disimpan di dalam tangki dan menghasilkan lumpur endapan. Lumpur fosfor mengandung bahan – bahan logam yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan seperti seng, merkuri, kadmium, dan timbal. Asam fosfat pada konsentrasi tinggi dapat membahayakan keselamatan pekerja terutama ketika melakukan pekerjaan pembersihan tangki. Permasalahan tersebut akan diselesaikan pada penelitian ini dengan melakukan analisis risiko bahaya pekerjaan pengurasan tangki asam fosfat menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA). Hsil resiko tertinggi dari CSRA akan dianalisa dengan menggunakan FTA yaitu tertimbun sludge asam fosfat dan tertabrak alat mekanis. Hasil FTA pada risiko tertimbun sludge asam fosfat diperoleh sebanyak 14 basic cause yang turut berkontribusi pada terjadinya top event dengan 9 minimal cut sets dan FTA risiko tertabrak alat mekanis diperoleh sebanyak 12 basic cause yang turut berkontribusi pada terjadinya top event dengan 6 minimal cut sets.
EDUKASI DAN SOSIALISASI MENGENAI PELAPISAN KAPAL KAYU DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL FRP Aang Wahidin; Fitri Hardiyanti; Mochamad Yusuf Santoso; Ruddianto Ruddianto; Tri Tiyasmihadi; Gaguk Suhardjito; Mochammad Choirul Rizal
Jurnal Cakrawala Maritim Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/cakrawalamaritim.v1i2.897

Abstract

Pada tahun 2010 Kementrian kelautan dan perikanan Republik Indonesia memiliki program pemberian bantuan kepada nelayan berupa kapal ikan. Kapal tersebut berbahan dasar fiberglass atau bisa disebut dengan material Fiberglass reinforced Plastic (FRP) dan kayu. Desa Tanjung Widoro merupakan pesisir yang terletak didaerah kepulauan Mengare yang berada di kabupaten Gresik. Mayoritas pekerjaan utama masyarakat daerah tersebut yaitu sebagai nelayan. Kapal yang digunakan daerah tersebut yaitu kapal kayu yang pada umumnya kapal tersebut harus melakukan docking kapal 2 kali dalam satu bulan. Proses docking ini membutuhkan waktu 2-3 hari yang tentunya menghambat kegiatan nelayan untuk mencari ikan. Sampai saat ini nelayan di daerah Mengare tidak mau menggunakan kapal pemberian dari pemerintah karena masyarakat nelayan masih meyakini bahwa kapal kayu lebih kuat daripada kapal FRP. Sehingga untuk memperkenalkan material FRP kepada masyarakat perlu dilakukan pelatihan tentang penggunaan material FRP untuk bahan perkuatan kapal kayu. Diharapkan pelatihan ini nantinya mampu merubah pemikiran masyarakat dan membuat nelayan mau beralih ke kapal FRP. Fiberglass juga diharapkan mampu memperkuat kapal kayu yang saat ini digunakan oleh nelayan dan akan mampu mengurangi waktu docking kapal. Inovasi ini merupakan pelapisan kayu dengan mengunakan material fiber atau biasa disebut dengan “komposit sandwich”.
Pemanfaatan Sampah Organik dan Limbah Kotoran Hewan Sebagai Energi Baru Terbarukan Ramah Lingkungan Lutfi Wicaksono; Denny Dermawan; Gigih Alam Pambudi; Moch Luqman Ashari; Adhi Setiawan; Novi Eka Mayangsari; Ahmad Erlan Afiuddin; Mochammad Choirul Rizal; Tanti Utami Dewi; Ulvi Pri Astuti; Alma Vita Sophia; Bella Naziel Iqmalia; Fani Firmansyah; Rafi Narariya Ramadhan; Imam Hambali Azhori; Bagas Adhiwangsa
Jurnal Cakrawala Maritim Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/cakrawalamaritim.v1i2.900

Abstract

Masalah akibat kepadatan penduduk adalah meningkatnya sampah yang mencakup keseluruhan wilayah, baik perkotaan maupun pedesaan. Sampah di wilayah pedesaan didominasi oleh sampah organik pasar dan limbah peternakan. Tidak berjalannya sistem pengolahan dan pendistribusian sampah yang baik, menyebabkan penumpukan sampah seperti pada wilayah Dusun Gedangklutuk, Desa Kedungboto, Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan sampah organik dan limbah peternakan sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT) ramah lingkungan dengan metode biodigester. Biodigester mampu mengubah sampah organik pasar menjadi biogas yang memiliki kandungan CH4 sekitar 50-75%, CO2 sekitar 25-50%, dan sisanya adalah gas lain yang persentasenya sangat kecil. Gas berasal dari penguraian bahan organik oleh bakteri anaerob dengan suhu optimum sekitar 30-35°C dan pH sekitar 6-8. Biodigester menghasilkan 847,8 liter gas yang tertampung.
Analisis Penilaian Risiko Proses Assembly Tube Bundle Heat Exchanger Dengan Metode HIRADC dan FTA Tasidalle, Fauziah Nadya Febrianty; Subekti, Arief; Rizal, Mochammad Choirul
Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering Vol. 1 No. 1 (2023): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jshee.v1i1.18

Abstract

Tube Bundle Heat Exchanger merupakan alat penukar panas dan menjadi salah satu produk dari perusahaan ini. Pekerjaan assembly Tube Bundle Heat Exchanger memiliki beberapa risiko bahaya yang muncul akibat adanya bahaya selama proses pekerjaan. Perusahaan belum pernah melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko terkait pekerjaan tersebut. Perusahaan memiliki SOP dan matriks internal terkait pengisian form HIRADC. Hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko menggunakan metode Hazard Identification Risk Assessment Determining Controls (HIRADC) diperoleh hasil sebanyak 8 risiko Kuadran IV, 10 risiko Kuadran III, 10 risiko Kuadran II, dan 6 risiko Kuadran I. Risiko yang termasuk dalam Kuadran I yaitu kebakaran dan fatality. Untuk risiko Kuadran I selanjutnya dilakukan analisis lebih lanjut menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) diperoleh sebanyak 17 basic event sebagai minimal cut set atau penyebab utama terjadinya potensi bahaya tersebut. Rekomendasi dari analisis minimal cut set dan berdasarkan hirarki pengendalian risiko yaitu memasang yellow line dan penanda batas area kerja steril dari yang tidak berkepentingan, menyusun dan menetapkan SOP sesuai pekerjaan, mengawasi pekrjaan, melakukan toolbox meeting, menerapkan budaya 5R, menetapkan jadwal training safety drill, memberikan pelatihan pesawat angkat angkut untuk operator overhead crane, menyediakan dan menggunakan APD safety shoes, cattlepack, safety goggles/faceshield, safety helmet, safety gloves.
Analisis dan Pemetaan Risiko Pada Kantor Pusat Pengelola Kawasan Industri di Surabaya Rizal, Mochammad Choirul; Ulfa, Ainun Ulifiya; Subekti, Arief; Styadhika, Falista Anggi
Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jshee.v2i2.50

Abstract

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah sistem manajemen perusahaan yang bertujuan mengendalikan risiko terkait kegiatan kerja untuk menciptakan tempat kerja yang aman dan produktif. Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan pengelola kawasan industri terkemuka di Surabaya untuk menganalisis dan memetakan potensi bahaya serta pengendalian risiko di unit kerja perusahaan, meliputi divisi JSP, KTR, SIER, LOG, PSR, dan PHS. Metode yang digunakan adalah Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) dengan data primer dari observasi lapangan dan data sekunder dari laporan serta dokumen K3. Hasil analisis menunjukkan peningkatan jumlah risiko dari tahun 2022 ke 2023 di beberapa unit kerja, terutama di Kawasan SIER yang mengalami kenaikan dari 268 menjadi 312 risiko. Temuan ini menekankan pentingnya implementasi pengendalian risiko yang efektif, seperti penggunaan APD, SOP, dan pelatihan keselamatan kerja, untuk mengurangi kemungkinan kecelakaan kerja dan meningkatkan keselamatan serta kesehatan di tempat kerja.
Penentuan Critical Waste pada Produksi Camshaft Menuju Lean Manufacturing Process Ira Anggraeni; Anda Iviana Juniani; Mochammad Choirul Rizal
Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application Vol 2 No 1 (2018): Conference on Design and Manufacture and Its Aplication
Publisher : Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industrial development has changed to industry era 4.0. This condition can’t be separated from the development of industrial engineering science, especially, lean manufacturing. The industry era 4.0 and lean manufacturing provide the right combination to improve productivity, particularly in camshaft production process. This study aims to identify waste by using the value stream mapping method, followed by the selection of tools that will be used to identify waste in detail. Next is to determine the most critical waste by using the method of borda, after which the most critical waste is analyzed using a fishbone diagram for further improvement proposals. From the results of the Process Activity Mapping analysis, the percentage of VA activity was 35%, NVA activity was 3% and NNVA activity was 62%. Based on the most critical waste borda method occurs in waste motion, waiting, and motion. Some of the causes of these three wastes include the remaining oil that drips on the production floor, the lack of transportation equipment used as raw material delivery equipment and lack of labor in the unpacking division. And the proposed improvements that can be given are providing transportation equipment in the form of conveyors, replacing transportation equipment using a forklift and providing additional labor.