Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil

Studi Perbandingan Analisis Statik dan Dinamik pada Girder Kereta Cepat Lim, Erwin; Zirads, Bob; Kusumastuti, Dyah; Setio, Herlien D.
Jurnal Teknik Sipil Vol 31 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2024.31.1.2

Abstract

Abstrak Faktor perbesaran dinamis (dynamic amplification factor – DMF) lazim digunakan oleh perencana untuk memperbesar respons struktur (gaya dalam, perpindahan) yang didapatkan dari analisi statis untuk mengakomodasi efek dinamis dari laju kendaraan. Di dalam beberapa Code, faktor amplifikasi dinamis cenderung berupa rumus empiris yang tergantung pada bentangan struktur, bukan pada laju kendaraan. Studi ini hendak mengevaluasi berapa faktor amplifikasi dinamis yang mungkin terjadi pada momen lentur dan lendutan girder kereta apabila laju kendaraan divariasikan dari 100 km/jam s.d. 550 km/jam. Pemodelan dan analisis didasarkan pada girder tipikal untuk kereta cepat untuk bentang 32,6 m dengan menggunakan software metode elemen hingga. Hasil analisis software pertama-tama diverifikasi dengan solusi eksak dari persamaan gerak dinamik untuk beban terpusat berjalan (moving load), kemudian dilanjutkan dengan analisis terhadap beban kereta cepat CR400AF. Perbandingan antara respons dinamis dan statis (faktor amplifikasi dinamis) yang direkomendasikan oleh Code cenderung konservatif untuk laju kendaraan rencana 350 km/jam.   Kata-kata Kunci: Respon dinamik, beban bergerak, kereta cepat, jembatan box girder, time history analysis. Abstract Dynamic amplification factor is commonly used by design engineers to amplify structural response (bending moment, deflection) obtained from static analysis to accommodate dynamic effect resulted from vehicle’s speed. In some design codes, this dynamic amplification factor is an empirical equation which is simply a parameter of girder length, not of speed. This study evaluates the possible amplification factor which migh occur when the speed is varied from 100 km/hour to 550 km/hour. The modeling and analysis is based on a typical girder for high speed train with girder length 32,6 m using finite element software. The results of software was firstly verified against exact solution of an equation of motion due to single concentrated moving load. Then, an analysis due to a high speed train CR400AF was carried out. The comparison between dynamic and static response (indicated by the dynamic amplification factor), be it maximum bending moment or mid span deflection, recommended by the design code tends to be conservative for operational speed of 350km/hour. Keywords: Analisis dinamis, analisis statis, faktor amplifikasi dinamik, kereta cepat, respons struktur.
Sambungan Balok-Kolom Baja Pemikul Momen Dengan Mekanisme Kuncian Teknik Sipil, Jurnal; Sukma Yuana , Prima; Moestopo, Muslinang; Kusumastuti, Dyah; Suarjana, Made
Jurnal Teknik Sipil Vol 31 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2024.31.1.1

Abstract

Abstrak Dua pendekatan dalam desain sambungan tahan gempa telah digunakan sejauh ini. Pertama memanfaatkan balok sebagai sekering, berikutnya adalah melibatkan elemen tambahan sebagai sekering. Tuntutan untuk struktur berkelanjutan, membuat sistem struktur harus mudah dan cepat diperbaiki setelah gempa bumi. Sudah banyak dikembangkan penggunaan elemen tambahan pada komponen sambungan sebagai sekering. Beberapa mekanisme sambungan masih bisa dikembangkan lebih lanjut, salah satunya adalah sistem kuncian. Namun dari keseluruhan penelitian, mekanisme disipasi energi masih dipusatkan pada elemen balok yang dimodifikasi dengan kuncian. Kebaruan dan orisinalitas penelitian ini adalah mengembangkan sistem sambungan dengan kuncian sebagai sekering yang dapat diganti. Model yang diusulkan menunjukkan perilaku seismik yang cukup baik. Sambungan berhasil diatur sehingga kegagalan hanya terjadi pada elemen sekering, elemen balok dan kolom masih pada rentang elastis. Penelitian dilakukan dengan membuat model numerik menggunakan program berbasis elemen hingga Abaqus/Standard. Evaluasi dilakukan pada sistem sambungan berdasarkan kriteria dalam AISC 341 menggunakan pola pembebanan monotonik dan siklik. Parameter yang dianalisis antara lain pola keruntuhan sambungan, kemampuan deformasi, perilaku histeresis beban vs perpindahan, karakteristik kekuatan, karakteristik kekakuan, dan kapasitas disipasi energi. Penyerapan energi pada elemen kuncian berhasil membuat kerusakan hanya terpusat pada elemen sekering, sehingga sesuai dengan keunggulan utama dari sistem ini yaitu kemudahan dalam penggantian elemen sekering yang rusak akibat gempa. Kata-kata Kunci: Sambungan, balok-kolom, sekering, kuncian, penyerapan energi Abstract Two approaches in earthquake-resistant steel beam-column joints have been utilized, one involves using the beam as a fuse, while the other involves additional members as sacrificial elements. The current demand for sustainable structures requires systems that must be easily and quickly repaired after an earthquake. Various types of connections have been developed. Several connection mechanisms can still be developed further, interlock mechanism is one of them. However, from the entire research, the energy dissipation mechanism is still focused on beam elements modified with interlocking. The novelty and originality of this research is to develop a connection system with an interlock as a replaceable fuse element. The proposed model shows quite good seismic behavior. The connection was successfully arranged so that failure only occurred in the fuse element, the beam and column elements were still in the elastic range. The research was carried out by creating a numerical model using the Abaqus/Standard and the evaluation based on the criteria in AISC 341 using monotonic and cyclic loading. The parameters analyzed included connection failure patterns, deformation capability, load vs displacement hysteresis behavior, strength characteristics, stiffness characteristics, and energy dissipation capacity. Keywords: Connection, joint, beam-column, fuse, interlock, replaceable, energy dissipation