Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Kode : Jurnal Bahasa

Pelanggaran Prinsip Kerjasama pada Penderita Skizofrenia: Kajian Pragmatik Dina Mariana Br Tarigan; Nova Lina Sari Habeahan; Angla Florensy Sauhenda
Kode : Jurnal Bahasa Vol 10, No 2 (2021): Kode: Edisi Juni 2021
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.619 KB) | DOI: 10.24114/kjb.v10i2.25986

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis dan mendeskripsikan jenis tindak tutur ilokusi bahasa Indonesia yang dihasilkan oleh penderita skizofrenia. (2) menganalisis dan mendeskripsikan jenis pelanggaran prinsip kerja sama yang dihasilkan oleh penderita skizofrenia. (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggaran prinsip kerja sama dalam tuturan penderita skizofrenia. Pada analisis data penelitian ini digunakan metode deskriptif yang bersifat eksploratif. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pragmatik dan psikolinguistik. Dalam teori pragmatik, teori yang digunakan adalah teori Searle tentang bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi yang dihasilkan oleh penderita skizofrenia. Pada teori Grice digunakan untuk menganalisis pelanggaran prinsip kerja sama. Dalam teori psikolinguistik, teori yang digunakan adalah teori Piaget tentang teori kognitif. Teori kognitif digunakan untuk menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi pelanggaran prinsip kerja sama pada penderita skizofrenia. Tindak tutur ilokusi yang dihasilkan oleh penderita skizofrenia adalah tindak tutur asertif, direktif, ekspresif dan komisif. Pelanggaran prinsip kerja sama yang dihasilkan oleh penderita skizofrenia adalah pelanggaran maksim kuantitas, pelanggaran maksm kualitas, pelanggaran maksim relevansi, pelanggaran maksim cara, pelanggaran maksim kuantitas dan maksim relevansi, pelanggaran maksim kuantitas dan maksim cara, dan pelanggaran maksim kuantitas, maksim relevansi dan maksim cara. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat dua bentuk tindak tutur ilokusi yang dihasilkan oleh penderita skizofrenia yaitu tindak tutur ilokusi bermakna eksplisit dan implisit. Pelanggaran prinsip kerja sama pada tuturan penderita skizofrenia yang sering dilakukan terdapat pada maksim kuantitas kemudian diikuti oleh maksim relevansi. Faktor yang mempengaruhi pelanggaran prinsip kerja sama pada tuturan penderita skizofrenia yaitu adanya gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif yang mempengaruhi pelanggaran prinsip kerja sama terdiri atas adanya halusinasi, flight of ideas (penerbangan ide), asosiasi longgar, perseverasi, verbegerasi, dan sirkumstansial sedangkan gejala negative yang mempengaruhi pelanggaran prisip kerja sama yaitu adanya alogia.Kata Kunci: Prinsip Kerjasama, Skizofrenia, pragmatik.
Ujaran Kebencian terhadap Capres Cawapres pada Pemilu 2024 di Media Sosial X: Kajian Linguistik Forensik Br. Tarigan, Dina Mariana; Monika, Santy; Sauhenda, Angla Florensy; Wahyuniar, Wahyuniar
Kode : Jurnal Bahasa Vol 13, No 3 (2024): Kode: Edisi September 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kjb.v13i3.63699

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang ujaran kebencian terhadap ketiga capres dan cawapres pada pemilu 2024 di media sosial X dengan menggunakan kajian linguistik forensik. Adapun jenis jenis ujaran kebencian yang telah ditemukan oleh peneliti adalah ujaran kebencian yang bersifat penghinaan, penistaan, pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan, hoaks atau penyebaran berita bohong dan provokasi atau menghasut. Setelah ditemukan jenis-jenis ujaran kebencian selanjutnya ujaran kebencian tersebut secars kajian linguistik forensik telah melanggar Undang Undang Republik Indonesia tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi dan catat kemudian data yang telah dikumpulkan lalu dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ditemukan ujaran kebencian yang paling banyak ditemukan adalah ujaran kebencian yang bersifat penghinaan yaitu sebanyak 372 ujaran yang dilakukan oleh netizen pada ketiga akun resmi capres dan cawapres 2024 di media sosial X.
Ujaran Kebencian terhadap Capres Cawapres pada Pemilu 2024 di Media Sosial X: Kajian Linguistik Forensik Br. Tarigan, Dina Mariana; Monika, Santy; Sauhenda, Angla Florensy; Wahyuniar, Wahyuniar
Kode : Jurnal Bahasa Vol. 13 No. 3 (2024): Kode: Edisi September 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kjb.v13i3.63699

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang ujaran kebencian terhadap ketiga capres dan cawapres pada pemilu 2024 di media sosial X dengan menggunakan kajian linguistik forensik. Adapun jenis jenis ujaran kebencian yang telah ditemukan oleh peneliti adalah ujaran kebencian yang bersifat penghinaan, penistaan, pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan, hoaks atau penyebaran berita bohong dan provokasi atau menghasut. Setelah ditemukan jenis-jenis ujaran kebencian selanjutnya ujaran kebencian tersebut secars kajian linguistik forensik telah melanggar Undang Undang Republik Indonesia tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi dan catat kemudian data yang telah dikumpulkan lalu dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ditemukan ujaran kebencian yang paling banyak ditemukan adalah ujaran kebencian yang bersifat penghinaan yaitu sebanyak 372 ujaran yang dilakukan oleh netizen pada ketiga akun resmi capres dan cawapres 2024 di media sosial X.