Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Kompetisi Gulma Berdaun Lebar terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) di Lahan Kering I Ketut Ngawit; Engki Mawandi; Wayan Wangiyana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i1.6623

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan pengaruh gulma berdaun lebar terhadap pertumbuhan serta hasil beberapa varietas kacang tanah (Arachis hypogaea L.) di lahan kering. Penelitian dilakukan di desa Pesanggrahan, kecamatan Montong Gading, kabupaten Lombok Timur, NTB. Penelitian dilaksanakan dari juni sampai september 2023. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)-Split Plot Design dengan faktor varietas kacang tanah (V) sebagai petak utama dan faktor Gulma (G) kacang tanah sebagai anak petak. Hasil penelitian menemukan enam spesies gulma berdaun lebar pada varietas Kelinci, Domba, dan Gajah, yaitu Cleome rutidosperma DC., Synedrella nodiflora (L.) Gaertn., Phyllanthus urinaria L., Amaranthus viridis L., Heliotropium indicum L., dan Physalis angulata L. Keanekaragaman gulma tinggi pada 20–35 HST, lalu menurun pada 50–80 HST. Daya adaptasi kacang tanah rendah terhadap Cleome rutidosperma DC. dan Synedrella nodiflora (L.) Gaertn. hingga 80 HST, tetapi meningkat terhadap gulma lainnya setelah 35 HST. Kehilangan hasil tertinggi akibat gulma terjadi pada 20–50 HST (Kelinci), 20–35 HST (Domba), dan 20 HST (Gajah), dengan dampak berkurang setelah 65 HST (Kelinci), 50 HST (Domba), dan 35 HST (Gajah). Keberadaan gulma berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan batang, di mana tanaman tanpa gulma (G0) memiliki batang lebih banyak tetapi lebih pendek dibandingkan dengan tanaman bergulma (G1). Gulma juga memengaruhi laju pertumbuhan daun dan cabang, tetapi tidak berpengaruh pada tinggi tanaman. Varietas Gajah (V3) memiliki bobot polong kering tertinggi (70,68 g), dengan gulma berpengaruh signifikan terhadap jumlah polong berisi dan bobot polong kering.
Diversitas, Populsi, dan Pertumbuhan Gulma pada Sistem Pola Tanam Tumpangsari Antara Jagung dengan Tanaman Kacang-kacangan di Lahan Kering I Ketut Ngawit; Nihla Farida; Ni Wayan Sri Suliartini; Dlia’u Filzati Halumah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i1.7105

Abstract

Belum ditemukan spesies legum yang ditumpangsarikan dengan jagung efektif menekan populasi dan pertumbuhan gulma dan tidak berkompetisi dengan jagung. Oleh sebab itu dilakukan penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh tumpangsari jagung dengan kacang-kacangan terhadap diversitas, populasi dan pertumbuhan gulma serta kehilangan hasil jagung akibat kompetisinya. Penelitian dirancang dengan perlakuan faktor tunggal dengan rancangan acak kelompok dalam 3 blok. Perlakuan tersebut adalah pola tanam monocrop dan tumpangsari antara jagung dengan kacang tanah, kedele, kacang hijau, kacang merah dan kacang tunggak. Parameter yang diamati meliputi, bobot biomas kering dan biji kering tanaman, populasi dan bobot biomas kering gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Ditemukan 16 spesies gulma pada pola tanam monocrop dan tumpangsari antara jagung dengan tanaman kacang-kacangan dengan keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan kelimpahan spesies tinggi. Sehingga ada 6 spesies gulma selalu dominan dan eksis keberadaannya selama tumbuh tanaman, yaitu C. rotundus, P. vasginatum, L. hexandra, D. longiflora, C.dactylon, S. nodiflora dan A. gracilis. Kacang tunggak dan kacang tanah cocok ditumpangsarikan dengan jagung karena sangat efektif menekan populasi dan pertumbuhan gulma dan tidak berkompetisi dengan jagung. Kedele, kacang hijau dan kacang merah tidak cocok ditumpangsarikan dengan tanaman jagung. Selain karena tidak efektif menekan populasi dan pertumbuhan gulma, juga berkompetisi dengan jagung sehingga kehilangan hasil jagung akibat kompetisinya mencapai 62.37% - 63.77%.
Penyuluhan dan Pendampingan Petani Jambu Mete untuk Memproduksi Pupuk Organik di Dusun Renggorong Desa Sambik Elen Bayan Lombok Utara NTB I Ketut Ngawit; Akhmad Zubaidi; Wayan Wangiyana; Nihla Farida
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v5i2.164

Abstract

Petani jambu mete di desa Sambik Elen, kesulitan mendapatkan pupuk, akibatnya produksi mete rendah dan harga jualnya murah. Solusi untuk mengatasi masalah itu adalah memanfaatkan kotoran dan limbah kandang ternak menjadi pupuk organik. Masalahnya, pengetahuan dan keterampilan petani rendah untuk memproduksi pupuk organik. Selain itu kemampuan kewirausahaan dan wawasan agribisnis petani juga masih kurang. Karena itu maka dilaksanakan program penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani memproduksi pupuk organik untuk menanggulangi kelangkaan dan mahalnya harga pupuk anorganik. Kegiatan penyuluhan berlangsung dengan tertib, aman dan lancar. Pengetahuan dan keterampilan petani memproduksi pupuk organik meningkat, terbukti dari tingkat partisipasi dan antusiasme petani yang semula rendah setelah mengikuti penyuluhan dapat ditingkatkan menjadi tinggi. Aplikasi beberapa tindak agronomi secara intensif seperti aplikasi pupuk organik 15 - 20 ton ha-1 dan pupuk NPK Ponska 75 - 150 kg ha-1, memberikan hasil total bobot buah gelondong pohon-1 dan total bobot nut pohon-1 signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi NPK Ponska 300 kg ha-1 tanpa aplikasi pupuk organik. Dosis aplikasi pupuk organik padat untuk tanaman jagung, kacang tanah, kacang panjang dan cabai yang diusahakan pada tanah tegakan jambu mete 25 ton ha-1.
Demplot Efisiensi Pengusahaan Sayur-Sayuran Melalui Peningkatan Aplikasi Pupuk Organik pada Tanah Tegakan Jambu Mete di Desa Anyar Kecamatan Bayan Lombok Utara NTB I Ketut Ngawit; Anjar Pranggawan Azhari; Amrul Jihadi
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v5i2.165

Abstract

Tanaman jambu mete di dusun Lendang Mamben, desa Anyar, Bayan, Lombok Utara tidak pernah dipelihara intensif karena adanya persepsi petani yang keliru, bahwa jambu mete mampu beradaptasi pada bebagai tipe agroklimat sehingga tanah yang paling marginal bisa ditanami. Oleh sebab itu maka telah dilakukan program pengabdian kepada masyarakat berupa demontrasi plot dan pendampingan yang tujuan utamanya untuk menikngkatkan pengetahuan dan keterampilan petani mengelola tanah tegakan jambu metenya dengan mengusahakan berbagai jenis sayur-sayuran semusim. Kegiatan demplot dan pendampingan langsung di lapang berlangsung dengan aman dan lancar. Pengetahuan dan keterampilan peserta kegiatan mengusahakan sayur-sayuran dan mengelola tanah tegakan jambu metenya meningkat, terbukti tingkat partisipasi dan antusiasme para peserta tinggi. Aplikasi pupuk organik 15 - 25 ton ha-1 ditambah pupuk NPK Ponska 100 - 200 kg ha-1, memberikan hasil tanaman cabe rawit, cabe merah dan tomat lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi NPK Ponska 300 kg ha-1 tanpa pupuk organik dan aplikasi NPK Ponska 250 kg ha-1 ditambah pupuk organik 10 ton ha-1. Pendapatan dan keuntungan dengan mengusahakan tomat, cabe rawit dan cabe merah pada tanah tegakan jambu mete lebih banyak dibandingkan dengan mengusahakan kacang panjang dan bayam. Disarankan aplikasi dosis pupuk organik untuk tanaman sayur-sayuran sawi-pakcoy, tomat, cabe rawit dan cabe merah pada tanah tegakan jambu mete, 20 - 25 ton ha-1 ditambah NPK Ponska 100 - 150 kg ha-1 dengan waktu aplikasi setelah pengolahan tanah.
Adaptasi dan Prediksi Kehilangan Hasil Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.) akibat Kompetisi Gulma Teki dan Rumput-rumputan di Lahan Kering I Ketut Ngawit; Nihla Farida; Baiq Rahayu Febriyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.8220

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan adaptasi dan kehilangan hasil beberapa varietas kacang tanah akibat kompetisi gulma teki dan rumput-rumputan di lahan kering. Penelitian menggunakan metode diskriptif yang bertujuan untuk mengetahui diversitas, penyebaran, dominasi dan kelimpahan spesies gulma teki dan rumput-rumputan menggunakan prinsip dasar analisis vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman dan kemerataan spesies gulma teki dan rumput-rumputan pada tanaman kacang tanah varietas Kelinci, Kidang dan Gajah rendah. Akan tetapi kemampuan tumbuh, dominansi dan kelimpahan jenis tinggi, sehingga Cyperus rotundus L., Phaspalum vasginatum Sw., dan Eliusin idindica Gaertn. selalu tumbuh dominan selama tumbuh tanaman kacang tanah. Daya adaptasi ketiga varietas kacang tanah sangat rendah pada lingkungan tumbuh ketiga spesies gulma dominan tersebut, namun cukup tinggi pada lingkungan tumbuh gulma Ottochloa nodosa L. dan Echinochloa crus-galli L.P. Beauv. Kehilangan hasil kacang tanah varietas Kelinci, Kidang dan Gajah akibat kompetisi C. rotundus, cukup tinggi saat tanaman berumur 20 HST, kemudian semakin menurun setelah tanaman berumur 35 HST sampai umur 80 HST, yaitu 1,41% - 4,83%. Akibat kompetisi gulma P.vasginatum, kehilangan hasil ketiga varietas kacang tanah tersebut sejak umur 20 HST sampai dengan umur 50 HST, sebanyak 2,12% - 18,23%. Sedangkan akibat kompetisi E. idindica, terjadi sejak tanaman berumur 65 HST sampai dengan umur 80 HST, sebanyak 5,05% - 16,26%.