Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Pengaruh Kompetisi Gulma Berdaun Lebar terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) di Lahan Kering I Ketut Ngawit; Engki Mawandi; Wayan Wangiyana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i1.6623

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan pengaruh gulma berdaun lebar terhadap pertumbuhan serta hasil beberapa varietas kacang tanah (Arachis hypogaea L.) di lahan kering. Penelitian dilakukan di desa Pesanggrahan, kecamatan Montong Gading, kabupaten Lombok Timur, NTB. Penelitian dilaksanakan dari juni sampai september 2023. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)-Split Plot Design dengan faktor varietas kacang tanah (V) sebagai petak utama dan faktor Gulma (G) kacang tanah sebagai anak petak. Hasil penelitian menemukan enam spesies gulma berdaun lebar pada varietas Kelinci, Domba, dan Gajah, yaitu Cleome rutidosperma DC., Synedrella nodiflora (L.) Gaertn., Phyllanthus urinaria L., Amaranthus viridis L., Heliotropium indicum L., dan Physalis angulata L. Keanekaragaman gulma tinggi pada 20–35 HST, lalu menurun pada 50–80 HST. Daya adaptasi kacang tanah rendah terhadap Cleome rutidosperma DC. dan Synedrella nodiflora (L.) Gaertn. hingga 80 HST, tetapi meningkat terhadap gulma lainnya setelah 35 HST. Kehilangan hasil tertinggi akibat gulma terjadi pada 20–50 HST (Kelinci), 20–35 HST (Domba), dan 20 HST (Gajah), dengan dampak berkurang setelah 65 HST (Kelinci), 50 HST (Domba), dan 35 HST (Gajah). Keberadaan gulma berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan batang, di mana tanaman tanpa gulma (G0) memiliki batang lebih banyak tetapi lebih pendek dibandingkan dengan tanaman bergulma (G1). Gulma juga memengaruhi laju pertumbuhan daun dan cabang, tetapi tidak berpengaruh pada tinggi tanaman. Varietas Gajah (V3) memiliki bobot polong kering tertinggi (70,68 g), dengan gulma berpengaruh signifikan terhadap jumlah polong berisi dan bobot polong kering.
Diversitas, Populsi, dan Pertumbuhan Gulma pada Sistem Pola Tanam Tumpangsari Antara Jagung dengan Tanaman Kacang-kacangan di Lahan Kering I Ketut Ngawit; Nihla Farida; Ni Wayan Sri Suliartini; Dlia’u Filzati Halumah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i1.7105

Abstract

Belum ditemukan spesies legum yang ditumpangsarikan dengan jagung efektif menekan populasi dan pertumbuhan gulma dan tidak berkompetisi dengan jagung. Oleh sebab itu dilakukan penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh tumpangsari jagung dengan kacang-kacangan terhadap diversitas, populasi dan pertumbuhan gulma serta kehilangan hasil jagung akibat kompetisinya. Penelitian dirancang dengan perlakuan faktor tunggal dengan rancangan acak kelompok dalam 3 blok. Perlakuan tersebut adalah pola tanam monocrop dan tumpangsari antara jagung dengan kacang tanah, kedele, kacang hijau, kacang merah dan kacang tunggak. Parameter yang diamati meliputi, bobot biomas kering dan biji kering tanaman, populasi dan bobot biomas kering gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Ditemukan 16 spesies gulma pada pola tanam monocrop dan tumpangsari antara jagung dengan tanaman kacang-kacangan dengan keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan kelimpahan spesies tinggi. Sehingga ada 6 spesies gulma selalu dominan dan eksis keberadaannya selama tumbuh tanaman, yaitu C. rotundus, P. vasginatum, L. hexandra, D. longiflora, C.dactylon, S. nodiflora dan A. gracilis. Kacang tunggak dan kacang tanah cocok ditumpangsarikan dengan jagung karena sangat efektif menekan populasi dan pertumbuhan gulma dan tidak berkompetisi dengan jagung. Kedele, kacang hijau dan kacang merah tidak cocok ditumpangsarikan dengan tanaman jagung. Selain karena tidak efektif menekan populasi dan pertumbuhan gulma, juga berkompetisi dengan jagung sehingga kehilangan hasil jagung akibat kompetisinya mencapai 62.37% - 63.77%.
Penyuluhan dan Pendampingan Petani Jambu Mete untuk Memproduksi Pupuk Organik di Dusun Renggorong Desa Sambik Elen Bayan Lombok Utara NTB I Ketut Ngawit; Akhmad Zubaidi; Wayan Wangiyana; Nihla Farida
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v5i2.164

Abstract

Petani jambu mete di desa Sambik Elen, kesulitan mendapatkan pupuk, akibatnya produksi mete rendah dan harga jualnya murah. Solusi untuk mengatasi masalah itu adalah memanfaatkan kotoran dan limbah kandang ternak menjadi pupuk organik. Masalahnya, pengetahuan dan keterampilan petani rendah untuk memproduksi pupuk organik. Selain itu kemampuan kewirausahaan dan wawasan agribisnis petani juga masih kurang. Karena itu maka dilaksanakan program penyuluhan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani memproduksi pupuk organik untuk menanggulangi kelangkaan dan mahalnya harga pupuk anorganik. Kegiatan penyuluhan berlangsung dengan tertib, aman dan lancar. Pengetahuan dan keterampilan petani memproduksi pupuk organik meningkat, terbukti dari tingkat partisipasi dan antusiasme petani yang semula rendah setelah mengikuti penyuluhan dapat ditingkatkan menjadi tinggi. Aplikasi beberapa tindak agronomi secara intensif seperti aplikasi pupuk organik 15 - 20 ton ha-1 dan pupuk NPK Ponska 75 - 150 kg ha-1, memberikan hasil total bobot buah gelondong pohon-1 dan total bobot nut pohon-1 signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi NPK Ponska 300 kg ha-1 tanpa aplikasi pupuk organik. Dosis aplikasi pupuk organik padat untuk tanaman jagung, kacang tanah, kacang panjang dan cabai yang diusahakan pada tanah tegakan jambu mete 25 ton ha-1.
Demplot Efisiensi Pengusahaan Sayur-Sayuran Melalui Peningkatan Aplikasi Pupuk Organik pada Tanah Tegakan Jambu Mete di Desa Anyar Kecamatan Bayan Lombok Utara NTB I Ketut Ngawit; Anjar Pranggawan Azhari; Amrul Jihadi
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v5i2.165

Abstract

Tanaman jambu mete di dusun Lendang Mamben, desa Anyar, Bayan, Lombok Utara tidak pernah dipelihara intensif karena adanya persepsi petani yang keliru, bahwa jambu mete mampu beradaptasi pada bebagai tipe agroklimat sehingga tanah yang paling marginal bisa ditanami. Oleh sebab itu maka telah dilakukan program pengabdian kepada masyarakat berupa demontrasi plot dan pendampingan yang tujuan utamanya untuk menikngkatkan pengetahuan dan keterampilan petani mengelola tanah tegakan jambu metenya dengan mengusahakan berbagai jenis sayur-sayuran semusim. Kegiatan demplot dan pendampingan langsung di lapang berlangsung dengan aman dan lancar. Pengetahuan dan keterampilan peserta kegiatan mengusahakan sayur-sayuran dan mengelola tanah tegakan jambu metenya meningkat, terbukti tingkat partisipasi dan antusiasme para peserta tinggi. Aplikasi pupuk organik 15 - 25 ton ha-1 ditambah pupuk NPK Ponska 100 - 200 kg ha-1, memberikan hasil tanaman cabe rawit, cabe merah dan tomat lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi NPK Ponska 300 kg ha-1 tanpa pupuk organik dan aplikasi NPK Ponska 250 kg ha-1 ditambah pupuk organik 10 ton ha-1. Pendapatan dan keuntungan dengan mengusahakan tomat, cabe rawit dan cabe merah pada tanah tegakan jambu mete lebih banyak dibandingkan dengan mengusahakan kacang panjang dan bayam. Disarankan aplikasi dosis pupuk organik untuk tanaman sayur-sayuran sawi-pakcoy, tomat, cabe rawit dan cabe merah pada tanah tegakan jambu mete, 20 - 25 ton ha-1 ditambah NPK Ponska 100 - 150 kg ha-1 dengan waktu aplikasi setelah pengolahan tanah.
Adaptasi dan Prediksi Kehilangan Hasil Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.) akibat Kompetisi Gulma Teki dan Rumput-rumputan di Lahan Kering I Ketut Ngawit; Nihla Farida; Baiq Rahayu Febriyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.8220

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan adaptasi dan kehilangan hasil beberapa varietas kacang tanah akibat kompetisi gulma teki dan rumput-rumputan di lahan kering. Penelitian menggunakan metode diskriptif yang bertujuan untuk mengetahui diversitas, penyebaran, dominasi dan kelimpahan spesies gulma teki dan rumput-rumputan menggunakan prinsip dasar analisis vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman dan kemerataan spesies gulma teki dan rumput-rumputan pada tanaman kacang tanah varietas Kelinci, Kidang dan Gajah rendah. Akan tetapi kemampuan tumbuh, dominansi dan kelimpahan jenis tinggi, sehingga Cyperus rotundus L., Phaspalum vasginatum Sw., dan Eliusin idindica Gaertn. selalu tumbuh dominan selama tumbuh tanaman kacang tanah. Daya adaptasi ketiga varietas kacang tanah sangat rendah pada lingkungan tumbuh ketiga spesies gulma dominan tersebut, namun cukup tinggi pada lingkungan tumbuh gulma Ottochloa nodosa L. dan Echinochloa crus-galli L.P. Beauv. Kehilangan hasil kacang tanah varietas Kelinci, Kidang dan Gajah akibat kompetisi C. rotundus, cukup tinggi saat tanaman berumur 20 HST, kemudian semakin menurun setelah tanaman berumur 35 HST sampai umur 80 HST, yaitu 1,41% - 4,83%. Akibat kompetisi gulma P.vasginatum, kehilangan hasil ketiga varietas kacang tanah tersebut sejak umur 20 HST sampai dengan umur 50 HST, sebanyak 2,12% - 18,23%. Sedangkan akibat kompetisi E. idindica, terjadi sejak tanaman berumur 65 HST sampai dengan umur 80 HST, sebanyak 5,05% - 16,26%.
Uji Efektivitas Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) terhadap Pertumbuhan Tanaman dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Alifah Fatiah Rabani; I Ketut Ngawit; A. Farid Hemon
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v3i3.5709

Abstract

Produksi kacang tanah di Indoneisa dari tahun ke tahun semakin menurun. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil kacang tanah yaitu dengan penggunaan varietas unggul dan pupuk hayati seperti Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Percobaan dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2024 di Teaching Farm Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Rancangan yang digunakan pada percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)-Split plot design terdiri dari petak utama yaitu PGPR terdiri dari PGPR dan tanpa PGPR dan anak petak yaitu benih kacang tanah terdiri dari satu varietas Bison dan dua galur yaitu G300-II dan G19-UI. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Data dianalisis ragam dan di uji lanjut dengan Duncan pada taraf nyata 5%. Hasil Percobaan menunjukkan bahwa penggunaan PGPR efektif meningkatkan berat kering biomassa bagian atas tanah per tanaman yaitu 50,5 g dan menghasilkan berat kering polong per plot yaitu 4.293,3 g pada varietas Bison.
Pengaruh Dosis Pupuk Npk Plus dan Biosaka Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) Andriansyah; Herman Suheri; I Ketut Ngawit
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v3i3.5717

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk NPK Plus dan konsentrasi Biosaka terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Percobaan dilakukan dengan metode eksperimental pada lahan terbuka di Dusun Kedondong, Desa Kotaraja, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur dari bulan November 2023 hingga April 2024 menggunakan Rancangan split plot RAK faktorial. Faktor pertama adalah pemberian beberapa dosis pupuk NPK yang terdiri atas 4 aras perlakuan yaitu 200 g/plot, 150 g/plot, 100 g/plot, dan 50 g/plot. Faktor kedua adalah konsentrasi Biosaka yang terdiri atas 4 aras perlakuan yaitu 0 ml/L, 5 ml/L, 10 ml/L, 15 ml/L, serta Faktor pembanding Biosaka yaitu ZPT hormonik 2 ml/L. Hasil percobaan menunjukkan bahwa Tidak terjadi interaksi antara perlakuan Biosaka dan perlakuan pupuk NPK Plus pada semua parameter pengamatan. Perlakuan dosis pupuk NPK plus berpengaruh pada parameter tinggi tanaman, laju pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, laju pertambahan jumlah daun, diameter batang, jumlah bunga, jumlah buah per petak dan berat buah per petak. Perlakuan dosis pupuk 2,5 g/tanaman hingga 5 g/tanaman memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil cabai rawit lebih tinggi daripada aplikasi dosis pupuk 7,5 g/tanaman hingga 10 g/tanaman.
Uji Kemempanan Beberapa Jenis Tanaman Penutup Tanah Famili Fabaceae terhadap Populasi dan Pertumbuhan Gulma pada Tanaman Jagung (Zea mays L.) I Ketut Ngawit; Nihla Farida; Insanul Kamil
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v3i3.5732

Abstract

Belum ditemukan jenis tanaman penutup tanah yang efektif menekan populasi dan pertumbuhan gulma, dan juga tidak menimbulkan saingan terhadap tanaman jagung. Oleh karena itu maka telah dilaksanakan penelitian yang tujuan utamanya untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis tanaman fabaceae sebagai tanaman penutup tanah terhadap populasi dan pertumbuhan gulma pada tanaman jagung. Sehingga dapat ditentukan jenis tanaman fabaceae, yang paling sesuai ditumpangsarikan dengan jagung di lahan kering. Penelitian dirancang dengan perlakuan faktor tunggal yang disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 blok sebagai ulangan. Perlakuan yang diuji adalah tanaman jagung monocrop bebas gulma dan dibiarkan bergulma selama tumbuhnya, tanaman jagung dengan tanaman penutup tanah kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kacang ucu dan kacang tunggak. Parameter yang diamati meliputi biomas tanaman, biomas gulma, bobot pipilan kering jagung dan populasi tanaman 5 petak sampel-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kacang hijau dan kacang tunggak sangat cocok digunakan sebagai tanaman penutup tanah  karena sangat efektif menekan populasi dan pertumbuhan gulma dan tidak berkompetisi dengan tanaman jagung. Kedelai sebagai tanaman penutup tanah efektif menekan populasi dan pertumbuhan gulma pada tanaman jagungn akan tetapi daunnya mudah gugur dan berkompetisi dengan tanaman untuk mendapatkan sarana tumbuhn sehingga menyebabkan kehilangan hasil jagung mencapai 14,25%. Kacang merah dan kacang ucu, tidak cocok digunakan sebagai tanaman penutup tanah karena tidakefektif menekan populasi dan pertumbuhan gulma, sehingga kehilangan hasil jagung akibat kompetisi gulma mencapai 42,28% - 46,14% dan juga berkompetisi kuat dengan tanaman jagung sehinga menyebabkan kehilangan hasil jagung mencapai 18,74% - 36,18%.
Pengaruh Kompetisi Gulma Berdaun Lebar terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) di Lahan Kering I Ketut Ngawit; Engki Mawandi; Wayan Wangiyana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i1.6623

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan pengaruh gulma berdaun lebar terhadap pertumbuhan serta hasil beberapa varietas kacang tanah (Arachis hypogaea L.) di lahan kering. Penelitian dilakukan di desa Pesanggrahan, kecamatan Montong Gading, kabupaten Lombok Timur, NTB. Penelitian dilaksanakan dari juni sampai september 2023. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)-Split Plot Design dengan faktor varietas kacang tanah (V) sebagai petak utama dan faktor Gulma (G) kacang tanah sebagai anak petak. Hasil penelitian menemukan enam spesies gulma berdaun lebar pada varietas Kelinci, Domba, dan Gajah, yaitu Cleome rutidosperma DC., Synedrella nodiflora (L.) Gaertn., Phyllanthus urinaria L., Amaranthus viridis L., Heliotropium indicum L., dan Physalis angulata L. Keanekaragaman gulma tinggi pada 20–35 HST, lalu menurun pada 50–80 HST. Daya adaptasi kacang tanah rendah terhadap Cleome rutidosperma DC. dan Synedrella nodiflora (L.) Gaertn. hingga 80 HST, tetapi meningkat terhadap gulma lainnya setelah 35 HST. Kehilangan hasil tertinggi akibat gulma terjadi pada 20–50 HST (Kelinci), 20–35 HST (Domba), dan 20 HST (Gajah), dengan dampak berkurang setelah 65 HST (Kelinci), 50 HST (Domba), dan 35 HST (Gajah). Keberadaan gulma berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan batang, di mana tanaman tanpa gulma (G0) memiliki batang lebih banyak tetapi lebih pendek dibandingkan dengan tanaman bergulma (G1). Gulma juga memengaruhi laju pertumbuhan daun dan cabang, tetapi tidak berpengaruh pada tinggi tanaman. Varietas Gajah (V3) memiliki bobot polong kering tertinggi (70,68 g), dengan gulma berpengaruh signifikan terhadap jumlah polong berisi dan bobot polong kering.
Diversitas, Populsi, dan Pertumbuhan Gulma pada Sistem Pola Tanam Tumpangsari Antara Jagung dengan Tanaman Kacang-kacangan di Lahan Kering I Ketut Ngawit; Nihla Farida; Ni Wayan Sri Suliartini; Dlia’u Filzati Halumah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i1.7105

Abstract

Belum ditemukan spesies legum yang ditumpangsarikan dengan jagung efektif menekan populasi dan pertumbuhan gulma dan tidak berkompetisi dengan jagung. Oleh sebab itu dilakukan penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh tumpangsari jagung dengan kacang-kacangan terhadap diversitas, populasi dan pertumbuhan gulma serta kehilangan hasil jagung akibat kompetisinya. Penelitian dirancang dengan perlakuan faktor tunggal dengan rancangan acak kelompok dalam 3 blok. Perlakuan tersebut adalah pola tanam monocrop dan tumpangsari antara jagung dengan kacang tanah, kedele, kacang hijau, kacang merah dan kacang tunggak. Parameter yang diamati meliputi, bobot biomas kering dan biji kering tanaman, populasi dan bobot biomas kering gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Ditemukan 16 spesies gulma pada pola tanam monocrop dan tumpangsari antara jagung dengan tanaman kacang-kacangan dengan keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan kelimpahan spesies tinggi. Sehingga ada 6 spesies gulma selalu dominan dan eksis keberadaannya selama tumbuh tanaman, yaitu C. rotundus, P. vasginatum, L. hexandra, D. longiflora, C.dactylon, S. nodiflora dan A. gracilis. Kacang tunggak dan kacang tanah cocok ditumpangsarikan dengan jagung karena sangat efektif menekan populasi dan pertumbuhan gulma dan tidak berkompetisi dengan jagung. Kedele, kacang hijau dan kacang merah tidak cocok ditumpangsarikan dengan tanaman jagung. Selain karena tidak efektif menekan populasi dan pertumbuhan gulma, juga berkompetisi dengan jagung sehingga kehilangan hasil jagung akibat kompetisinya mencapai 62.37% - 63.77%.