Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN BAYAM MERAH HIDROPONIK DAN KONVENSIONAL Saputri, Romadhiyana Kisno; Pitaloka, Ria Indah Kusuma; Ardianti, Aprillia Dwi; Nisak, Siti Khoirun; Ni'am, Musfirotun; Farlina, Nur; Afifta, Siti Nur
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 12 No 1 (2025): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v12i1.8395

Abstract

Antioxidants are compounds that have the ability to againts the harmful effects of free radicals. Antioxidant activity was influenced by active compounds, growing environment, cultivation systems, techniques and handling of raw materials. Hydroponics is a plant cultivation system that does not use soil as media. Differences in hydroponic and conventional systems in soil use can affect antioxidant activity. This study aims to conduct a qualitative test of antioxidants through phytochemical screening and analysis of thin layer chromatography (TLC) and to test the antioxidant activity of hydroponic and conventional red spinach leaf extract. Red spinach leaves were extracted by maceration method for 3 days with stirring every 1x24 hours. The red spinach leaf extract was then organoleptically tested for color, shape, and odor. Phytochemical screening was carried out to determine the content of flavonoids and saponins using color and foam reactions. The screening results were confirmed by thin layer chromatography (TLC) analysis with hexane:ethyl acetate as the mobile phase in a ratio of 5:5. Antioxidant activity test with DPPH Method. The results of the calculation of the yield on hydroponic red spinach leaf extract was 11.5% and conventional was 15.1%. The results of phytochemical screening and TLC analysis showed that both hydroponic and conventional red spinach leaf extracts were positive for flavonoid and saponin compounds. The IC50 value of hydroponic red spinach leaf extract was 142.31 while conventional was 73.73 ppm. The antioxidant activity of hydroponic red spinach leaf extract was in the medium category and conventional in the strong category.
Pelatihan Dan Penyuluhan Pembuatan Spray Antinyamuk Dari Bahan Alam Kombinasi Ekstrak Daun Sereh Dan Limbah Kulit Jeruk Februyani, Nawafilla; Pitaloka, Ria Indah Kusuma; Sugito Putri, Mar’atus Sholikhah; Pawestri, Inggria Eka; Putri, Rahma; Soi’dah , Siti Nur Maysatun
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i1.17933

Abstract

Latar Belakang: Tanaman serai mengandung komponen utama dari minyak atsiri seperti geraniol, citronellal, dan citronellol yang tidak disukai oleh nyamuk. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini menjadi salah satu dari program MBKM, Sebagai inovasi sistem deteksi dini untuk meminimalisasi terjangkitnya kasus DBD dengan cara pembuatan spray antinyamuk mandiri dari bahan alam di pondok pesantren adnan al-charish Kabupaten Bojonegoro. Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan pembuatan spray antinyamuk bahan alam kombinasi ekstrak sereh dan limbah kulit jeruk. Masing-masing peserta diberi pre test sebelum diberikan pelatihan dan kemudian setelah pelatihan diberi post test yang berisi pertanyaan yang sama. Hasil: Hasil yang diperoleh dalam pengabdian ini bahwa ada pengaruh pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukannya pelatihan dan penyuluhan dimana rata-rata responden mengalami peningkatan sebesar 87,8% setelah diberikan pengetahuan tentang cara pencegahan DBD, manfaat serai dan kulit jeruk, serta pelatihan pembuatan repellant spray berbahan alam sebagai upaya mencegah DBD. Dari kolaborasi ini diharapkan warga dapat sebagai perpanjangan tangan untuk mencegah prevalensi DBD yang semakin meluas. Kesimpulan: Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa dapat meningkatkan pengetahuan mitra tentang pencegahan penularan penyakit DBD melalui pemanfaatan tanaman TOGA berupa serai dan pemanfaatan limbah kulit jeruk.
Sinergi Pentahelix Pengembangan Wisata Desa Berbasis Edu-Herbalic Tourism dalam Kerangka RPJM Partisipatif Desa Junarti Junarti; Taufiq Hidayat; Ria Indah Kusuma Pitaloka
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 8, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v8i2.4874

Abstract

Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tentang inisiasi 100 Desa Wisata, maka tim melakukan identifikasi awal terhadap kondisi, struktur masyarakat dan potensi yang dapat dikembangkan di Desa Binaan yang dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) melalui observasi, wawancara dan diskusi dengan pemangku kepentingan desa. Berdasarkan data hasil observasi lapangan awal kelompok memperoleh jumlah industri rumah tangga paling sedikit dengan presentase peningkatan hasil usaha masyarakat paling rendah namun memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan. Isu prioritas yang disepakati untuk diselesaikan adalah pendekatan dengan sinergi pentahelix dari 5 elemen yang terlibat dalam pengembangan desa wisata berbasis Edu-Herbalic Tourism. Melalui pengembangan Edu-Herbalic Tourism pada desa wisata, permasalahan kedua masyarakat sasaran telah terpecahkan. Target luaran wajib yang dicapai dari program ini adalah meningkatnya tingkat keberdayaan mitra dalam aspek sosial, kemasyarakatan, pengelolaan, produksi dan pemasaran.
Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswai terhadap Penggunaan Krim Pemutih Wajah Qoriati, Yani'; Indah Kusuma Pitaloka, Ria; Nirmala, Atika
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 1 (2024): Bulan Juli 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i1.3231

Abstract

Latar belakang: Kecantikan sering dikaitkan dengan kulit cerah, putih, halus dan bersih. Kulit cerah, putih, halus dan bersih adalah hal yang sangat penting dalam penampilan seseorang karena dapat mencerminkan kepribadian mereka. Hal ini mendorong banyak remaja perempuan untuk berusaha tampil cantik. Produk kosmetik yang populer pada kalangan remaja salah satunya yaitu krim pemutih wajah. Banyaknya produk ini di pasaran disebabkan oleh tren di kalangan perempuan yang menginginkan kulit putih, yang juga berdampak pada remaja untuk berpenampilan cantik. Tujuan: mengevaluasi tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswi mengenai penggunaan krim pemutih wajah. Metode: Responden dipilih menggunakan metode cross sectional yang bertujuan untuk melihat tingkat pengetahuan dan sikap mereka. Teknik pengambilan uji sampel dengan metode non probability sampling  dan memakai cara purposive sampling. Data yang didapat dianalisis menggunakan uji chi square test pada tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 0,05 menggunakan SPSS.   Hasil: Hasil penelitian didapat yaitu sebanyak 50 responden yang berisi mahasiswa putri memakai krim pemutih wajah sejumlah 44 orang (88%) dan yang tidak memakai krim pemutih wajah sebanyak 6 orang (12%). Simpulan dan saran: didapatkan kesimpulan dari 88% responden mempunyai tingkat pengetahuan tinggi, 10% cukup, dan 2% rendah. Untuk sikap, 88% responden berada pada kategori tinggi, 8% cukup, dan 4% rendah. Selanjutnya pada Uji Chi Square, diperoleh hasil 0,122 yang menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswi terhadap penggunaan krim pemutih wajah.
Uji Mutu Fisik dan Penerimaan Volunteer Lotion Repelent  Kombinasi Minyak Atsiri Bunga Kenanga dan Serai Wangi: Physical Quality Testing and Volunteer Acceptance of Repellent Lotion Combining Essential Oils of Ylang-Ylang and Lemongrass Pitaloka, Ria Indah Kusuma; Februyani, Nawafilla
Jurnal Inovasi Farmasi Indonesia (JAFI) Vol. 6 No. 1 (2024): Volume 6, No.1, Desember 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jafi.v6i1.6428

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan banyak ditemukan di daerah tropis. Penggunaan insektisida kimia dalam pengendalian vektor sering menimbulkan dampak negatif, seperti resistensi nyamuk dan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan alternatif alami yang aman, seperti lotion berbahan minyak atsiri serai wangi dan bunga kenanga. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lotion sebagai penangkal nyamuk serta menguji kualitas fisik dan penerimaan masyarakat. Uji meliputi organoleptis, daya sebar, daya lekat, pH, dan penerimaan volunteer. Hasil menunjukkan lotion memiliki karakteristik fisik yang baik, daya sebar 6-9 cm, daya lekat 6-13 detik, dan pH 6 yang aman untuk kulit. Tingkat penerimaan masyarakat mencapai 67,75%. Kesimpulannya, lotion berbahan alami ini berpotensi menjadi solusi efektif dan ramah lingkungan dalam pengendalian nyamuk penyebab DBD.Tulis abstrak dalam bahasa Indonesia di sini.
Pelatihan dan edukasi pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai bahan aktif pembuatan sabun ramah lingkungan bersama tim PKK di desa Sumberarum Bojonegoro Lana Fauziah; kusuma pitaloka, Ria indah; Siti Aminah
Nawasena Bhakti Vol. 1 No. 1 (2025): NAWASENA BHAKTI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Badan Usaha Milik Desa Berkaho Pungpungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64084/nawasenabhakti.v1i1.3

Abstract

This community service activity aims to raise environmental awareness and promote economic independence among the women of the PKK (Family Welfare Movement) in Sumberarum Village, Bojonegoro, through training on utilizing banana peel waste as an active ingredient in the production of environmentally friendly soap. The implementation method consists of five stages: preparation, socialization, training, evaluation, and follow-up assistance for sustainability. The results show a significant increase in participants’ knowledge by 85%, based on pre-test and post-test results, and 90% of participants successfully produced quality soap during the practical session. The participants showed great enthusiasm and have started independent soap production at home. Furthermore, a small business group based on the PKK was established to support the sustainability of the program. This activity demonstrates that organic waste management can serve as an innovative solution for community empowerment and environmental conservation, while also offering potential for development into competitive micro-enterprises.
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN BAYAM MERAH HIDROPONIK DAN KONVENSIONAL Saputri, Romadhiyana Kisno; Pitaloka, Ria Indah Kusuma; Ardianti, Aprillia Dwi; Nisak, Siti Khoirun; Ni'am, Musfirotun; Farlina, Nur; Afifta, Siti Nur
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 12 No 1 (2025): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v12i1.8395

Abstract

Antioxidants are compounds that have the ability to againts the harmful effects of free radicals. Antioxidant activity was influenced by active compounds, growing environment, cultivation systems, techniques and handling of raw materials. Hydroponics is a plant cultivation system that does not use soil as media. Differences in hydroponic and conventional systems in soil use can affect antioxidant activity. This study aims to conduct a qualitative test of antioxidants through phytochemical screening and analysis of thin layer chromatography (TLC) and to test the antioxidant activity of hydroponic and conventional red spinach leaf extract. Red spinach leaves were extracted by maceration method for 3 days with stirring every 1x24 hours. The red spinach leaf extract was then organoleptically tested for color, shape, and odor. Phytochemical screening was carried out to determine the content of flavonoids and saponins using color and foam reactions. The screening results were confirmed by thin layer chromatography (TLC) analysis with hexane:ethyl acetate as the mobile phase in a ratio of 5:5. Antioxidant activity test with DPPH Method. The results of the calculation of the yield on hydroponic red spinach leaf extract was 11.5% and conventional was 15.1%. The results of phytochemical screening and TLC analysis showed that both hydroponic and conventional red spinach leaf extracts were positive for flavonoid and saponin compounds. The IC50 value of hydroponic red spinach leaf extract was 142.31 while conventional was 73.73 ppm. The antioxidant activity of hydroponic red spinach leaf extract was in the medium category and conventional in the strong category.
Sinergi Pentahelix Pengembangan Wisata Desa Berbasis Edu-Herbalic Tourism dalam Kerangka RPJM Partisipatif Desa Junarti, Junarti; Hidayat, Taufiq; Pitaloka, Ria Indah Kusuma
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 8 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v8i2.4874

Abstract

Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tentang inisiasi 100 Desa Wisata, maka tim melakukan identifikasi awal terhadap kondisi, struktur masyarakat dan potensi yang dapat dikembangkan di Desa Binaan yang dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) melalui observasi, wawancara dan diskusi dengan pemangku kepentingan desa. Berdasarkan data hasil observasi lapangan awal kelompok memperoleh jumlah industri rumah tangga paling sedikit dengan presentase peningkatan hasil usaha masyarakat paling rendah namun memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan. Isu prioritas yang disepakati untuk diselesaikan adalah pendekatan dengan sinergi pentahelix dari 5 elemen yang terlibat dalam pengembangan desa wisata berbasis Edu-Herbalic Tourism. Melalui pengembangan Edu-Herbalic Tourism pada desa wisata, permasalahan kedua masyarakat sasaran telah terpecahkan. Target luaran wajib yang dicapai dari program ini adalah meningkatnya tingkat keberdayaan mitra dalam aspek sosial, kemasyarakatan, pengelolaan, produksi dan pemasaran.