Claim Missing Document
Check
Articles

AUDIT DAN IMPLEMENTASI CIS BENCHMARK PADA SISTEM OPERASI LINUX DEBIAN SERVER (STUDI KASUS: SERVER LABORATORIUM JARINGAN DAN KOMPUTER 6, INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA) Dika Priska Prastika; Joko Triyono; Uning Lestari
Jurnal Jarkom Vol. 6 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Jurnal Jarkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Center For Internet Security (CIS) adalah organisasi non profit yang didirikan pada bulan Oktober tahun 2000. Misi dari organisasi ini adalah mengidentifikasi, mengembangkan, memvalidasi, dan mempromosikan praktik terbaik pertahanan di dunia siber. Dari beberapa program kerja CIS, ada dua yang paling penting (dan gratis) adalah CIS Control dan CIS Benchmark. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dituntut untuk memenuhi kompetensi yang ada di dunia kerja dan dunia industri. Meskipun terdapat satu mata pelajaran yang ada di kurikulum 2013 tentang penggunaan sistem operasi Linux Debian sebagai server, tetapi tidak mencakup tentang konfigurasi keamanan pada sistem operasi Linux Debian. Untuk meningkatkan keamanan sistem dilakukan dengan mengimplementasikan CIS Benchmark pada sistem operasi Linux Debian Server serta dapat mengetahui penilaian atau score tentang metode tersebut terhadap server Laboratorium Jaringan dan Komputer 6, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Setelah dilakukan audit server tersebut mendapatkan scored 129 atau 70% dari total 185 scored.
ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS PROTOKOL RTP PADA LINUX DAN WINDOWS MEDIA TRANSMISI WIRED DAN WIRELESS BERBASIS MIKROTIK Firman Aziz Ujiantoro; muhammad Sholeh; Joko Triyono
Jurnal Jarkom Vol. 6 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Jurnal Jarkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok Cepit Condong Catur Yogyakarta adalah tempat tinggal mahasiswa yang terdiri dari 10 kamar, masing-masing mahasiswa mempunyai laptop dengan sistem operasi yang berbeda-beda. Pondok Cepit memiliki jaringan Local Area Network (LAN) dan Wireless Local Area Network (WLAN) untuk dapat terhubung ke jaringan internet. Dengan adanya jaringan internet, mahasiswa sering melakukan streaming video menggunakan laptop dari sistem operasi yang berbeda-beda. Penelitian ini pada dasarnya untuk merepresentasikan perbandingan kualitas protokol RTP pada linux dan windows untuk layanan video streaming. Permasalahan yang dikaji pada penelitian adalah bagaimana pengaruh kondisi sepi dan ramai terhadap Quality of Service (QoS). Penelitian ini pada dasarnya dibagi menjadi 2 tahapan utama, yaitu tahap streaming video pada jaringan wired dan streaming video pada wireless berdasarkan kondisi sepi dan ramai. Streaming video dilakukan pada kondisi sepi dan kondisi ramai menggunakan aplikasi VLC media player sebagai pemutar video. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini antara lain studi literatur, studi pustaka, observasi dan metode Quality of Service (QoS). Kualitas protokol RTP pada linux dan windows dinilai dari metode Quality of Service (QoS) menggunakan parameter delay, jitter, throughput, dan packet loss. Hasil analisis perbandingan kualitas protokol RTP pada linux dan windows diketahui bahwa, berdasarkan kondisi sepi dengan media transmisi wired, pengujian QoS dengan parameter delay, jitter dan packet loss protokol RTP pada linux lebih unggul dari protokol RTP di windows. Sedangkan untuk parameter throughput, protokol RTP di windows lebih unggul dari protokol RTP di linux. Pada kondisi sepi dengan media transmisi wireless, kualitas protokol RTP di windows lebih unggul dari protokol RTP di linux berdasarkan pengujian dengan parameter jitter, packet loss dan throughput. Sedangkan kualitas QoS dengan parameter delay, protokol RTP di linux lebih unggul dari protokol RTP di windows. Untuk kondisi ramai dengan media transmisi wired, kualitas protokol RTP di windows lebih unggul dari protokol RTP di linux berdasarkan parameter jitter, packet loss, dan throughput. Sedangkan kualitas QoS dengan parameter delay, protokol RTP di linux lebih unggul dari protokol RTP di windows. Pada kondisi ramai dengan media transmisi wireless, kualitas protokol RTP di linux lebih unggul dari protokol RTP di windows berdasarkan parameter delay dan packet loss. Sedangkan pengujian kualitas QoS dengan parameter jitter dan throughput, protokol RTP di windows lebih unggul dari protokol RTP di linux.
ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS JARINGANMULTIPLESERVICE SET IDENTIFIER DENGAN ACCESS POINT DAN VIRTUAL ACCESS POINT PADA SATU ANTARMUKA WIRELESS MIKROTIK (Studi Kasus Pada OSZ STORE Yogyakarta) Nurina Ivana Luthfia Wilaksono; Joko Triyono; Catur Iswayudi
Jurnal Jarkom Vol. 6 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Jurnal Jarkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam analisis dan perbandingan perangkat wireless dan kualitas traffic jaringan sangat penting, terutama pada perangkat yang digunakan untuk mengelola jaringan, khususnya analisis perbandingan kualitas jaringan Multiple Service Set Identifier (SSID) yanga ada pada Access Point (AP) dan Virtual Access Point (VAP) pada satu Interfaces Wireless Mikrotik. Dengan menggunakan aplikasi wireshark dan Mikrotik pada kualitas jaringan dianalisis dengan Quality Of Service (QOS) sesuai dengan paramater delay, jitter, packet loss dan throughput. Perbandingan interface Access Point (AP) dengan Virtual Access Point (VAP) dengan nilai kulitas jaringan dikondisi sepi, Access Point (AP) lebih baik dari kualitas jaringan Virtual Access Point (VAP) dengan nilai delay 61 ms, jitter 0.041 ms, packet loss 22,29 %, throughput 6,28 bps, untuk kondisi ramai kualitas jaringan Access point (AP) lebih baik dari kualitas jaringan Virtual Access Point (VAP) dengan nilai delay 116 ms, jitter 0,079 ms, packet loss 6,19 %, throughput 1179 bps. Seluruh penilaian kualitas jaringan dengan berdasarkan parameter QOS dan kondisi waktu, kulitas jaringan Virtual Access Point (VAP) memiliki nilai parameter throughput tertinggi 13638 bps.
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA METODE ROUTING STATIC PADA PC ROUTER UBUNTU DAN MIKROTIK ROUTER Zainal Abidin; Joko Triyono; Rr. Yuliana Rachmawati
Jurnal Jarkom Vol. 5 No. 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurnal Jarkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam analisis dan perbandingan perangkat router dan kualitas traffic jaringan sangat penting, terutama pada perangkat yang digunakan untuk mengelola jaringan di laboratorium kampus 3 IST AKPRIND, khususnya perbandingan PC router ubuntu dan Mikrotik router sebagai transmisi data intranet (internal) maupun transmisi data internet (external). Dengan menggunakan metode static routing dan experiment pada router dan kualitas jaringan dianalisis dengan Quality Of Service (QOS) sesuai dengan paramater delay, troughput, dan packet loss. Perbandingan interface hardware dan interface software dapat digunakan sesuai dengan hasil analisis dan perbandingan router dalam kondisi waktu sepi, sedang dan ramai. Hasil dari analisis dan perbandingan kedua router waktu kondisi sepi, sedang dan ramai. Jalur Mikrotik router lebih stabil diwaktu kondisi sedang dengan parameter delay 47 ms, troughput 54 KBit/s dan waktu kondisi ramai parameter delay 51 ms, packet loss 7 % sedangkan jalur PC router hanya stabil diwaktu kondisi sepi dilihat dari parameter delay 45 ms, troughput 54 KBit/s. Dari segi perbandingan interface hardware dan interface software, Mikrotik router lebih baik di interface software dan PC router lebih baik di interfaces hardware.
ANALISIS KINERJA WIRELESS ACCESS POINT (WAP) DAN VIRTUAL ACCESS POINT (VAP) PAD afrial Amr; Joko Triyono; Rr. Yuliana Rachmawati
Jurnal Jarkom Vol. 5 No. 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurnal Jarkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wireless Access Point adalah perangkat keras yang memungkinkan perangkat wireless lain (seperti laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi, bluetooth atau perangkat standar lainnya. Wireless Access point umumnya dihubungkan ke router melalui jaringan kabel (kebanyakan telah terintegrasi dengan router) dan dapat digunakan untuk saling mengirim data antar perangkat wireless dan perangkat kabel pada jaringan. salah satu Perangkat yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan wireless yaitu Mikrotik RB951Ui-2HnD merupakan satu dari seri Wireless RouterBoard keluaran MikroTik yang berfungsi sebagai router sekaligus Accsess Point (AP) yang dirancang khusus untuk SOHO (Small Office Home Office). Virtual Access Point (VAP) adalah salah satu fitur Multiple SSID yang ada pada router mikrotik, dengan Virtual AP memungkinkan sebuah perangkat yang hanya memiliki satu fisik interface wireless bisa memancarkan lebih dari 1 SSID. Implementasi pengujian kinerja jaringan WAP & VAP pada mikrotik RB 951 Ui-2Hnd menggunakan sebuah komputer server, komputer client, dan sebuah access point. Pengujian dilakukan dengan analisa parameter Quality Of Service (QOS) diantaranya delay, packet loss, jitter, throughput, dan kecepatanupload download. Pengujian tersebut dilakukan dalam tiga kondisi yang berbeda yaitu kondisi sepi, kondisi sedang dan kondisi padat. Hasil dari analisis dan perbandingan WAP dan VAP rata-rata dari kondisi sepi, sedang dan padat. Delay WAP lebih baik dari pada VAP dengan rata-rata delay53.281 ms, untuk jitter WAP lebih baik dari VAP dengan rata-rata jitter12.421 ms, sedangkan untuk packet loss WAP lebih baik dari VAP mendapatkan persentase 0,1 % dan untuk throughput VAP lebih baik dibandingkan dengan WAP dengan rata-rata 12.049 mbps
MANAJEMEN FreeRADIUS HOTSPOT MENGGUNAKAN MIKROTIK API DAN PHP (Studi Kasus Uwong Coffee) Heru Suarman; Joko Triyono; Rr. Yuliana Rachmawati
Jurnal Jarkom Vol. 5 No. 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurnal Jarkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan akses internet melalui media wireless telah mengalami perkembangan pesat saat ini. Media ini memberikan metode keamanan melalui autentifikasi user.Ada dua kategori autentifikasi user yang umum digunakan yaitu penggunaan 1 kata kunci (password) secara bersama-sama dan penggunaan 1 kata kunci untuk setiap pengguna.Namun dalam implementasinya penerapan metode ini membutuhkan aplikasi pendukung RADIUS dan Captative Portal.Sistem FreeRADIUS berfungsi sebagai media autentikasi dan autorisasi data pengguna sedangkan Captative Portal berperan untuk mengarahkan pengguna ke halaman autentifikasi.Implementasi Sistem Hotspot pada Uwong Coffee menggunakan MikroTik Router, salah satu sistem operasi yang menyediakan aplikasi layanan berbasis Hotspot. Dengan sistem ini di harapkan dapat menangani kebutuhan layanan akses internet wireless bagi seluruh pelanggan cafe. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan menciptakan sistem pendaftaran berbasis web secara realtime dan manajemen pengguna hotspot yang tersentralisasi. Aplikasi ini dikembangkan berbasis Web dengan memanfaatkan Bahasa Pemograman PHP, API PHP Class MikroTik, dan Database MySQL untuk pendaftaraan, pengelolalaan, dan verifikasi data pengguna. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah kelancaran pengguna layanan hotspot, tersentralisasinya data dan autorisasi account dengan penerapan username dan password untuk tiap pengguna
ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) FIRMWARE DEFAULT DAN FIRMWARE OPENWRT PADA ACCESS POINT TP-LINK MR3020 Dedi setiawan; Joko Triyono; Catur Iswayudi
Jurnal Jarkom Vol. 5 No. 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurnal Jarkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Access point berfungsi sebagai pusat pemancar dan penerima sinyal radio pada jaringan nirkabel. Kinerja access point tidak hanya ditentukan oleh spesifikasi perangkat keras dalam access point tersebut, tetapi juga oleh firmware. Firmware bawaan dalam access point TP-LINK TL-MR3020 masih memiliki banyak kekurangan. Salah satu solusi mengatasi kekurangan tersebut adalah mengupgrade firmware asli dengan firmware OpenWRT yang bersifat open source. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan kinerja acces point dengan firmware default dan firmware OpenWRT. Hasil pengujian pada parameter throughput menunjukkan bahwa kualitas bandwidth aktual menggunakan firmware openWRT memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan firmware default dengan selisih rata-rata 26.9%. Sedangkan pada parameter delay diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak dari titik asal ke titik tujuan menggunakan firmware openWRT lebih cepat dibandingkan access point dengan firmware default dengan rata-rata selisih 22.9ms. Pada pengujian parameter Jitter diketahui bahwa variasi kedatangan paket lebih rendah firmware openWRT dibandingkan dengan access point firmware default dengan rata-rata selisih 0.31ms. Pada pengujian parameter packet loss diketahui bahwa jumlah paket yang hilang lebih rendah pada firmware default dibandingkan firmware OpenWRT dengan rata-rata selisih 1.6%. Secara umum dapat disimpulkan bahwa firmware OpenWRT lebih unggul pada parameter throughput, delay, dan jitter, sedangkan firmware default unggul pada parameter packet loss.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN CONNECTION TRAFFIC RATE PRIORITY (STUDY KASUS LABORATORIUM KOMPUTER JARINGAN INSTITUT SAINS &TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA) Cahyana -; Joko Triyono; Catur Iswayudi
Jurnal Jarkom Vol. 5 No. 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Jurnal Jarkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan internet di lingkungan IST AKPRIND Yogyakarta cusaat ini memiliki mobilitas yang tinggi, baik digunakan untuk browsing informasi, download menyebabkan proses dalam mengakses internet tidak stabil hal ini disebabkan karena belum adanya penerapan manajemen bandwidth yang optimal. Conection traffic rate priority berfungsi untuk mengalokasikan bandwidth berdasarkan kebutuhan kecepatan akses masing – masing unit komputer dengan mengutamakan koneksi yang diprioritaskan agar pengguna dalam mengakses internet mendapat jatah bandwidth yang sesuai dengan koneksi yang disediakan ke dalam tiga kategori yakni bandwitdh dengan ukuran kecil, sedang serta bandwidth dengan ukuran besar untuk selanjutnya memberikan aturan prioritas. Penentuan prioritas ditentukan berdasarkan besar bandwidth yang dibutuhkan pengguna, sehingga tidak terjadi ketimpangan dalam mengakses internet dan jaringan menjadi lebih stabil. Berdasarkan hasil analisi yang dilakukan hasil tanpa connection traffic rate priority dan jaringan sebelumnya terdapat selisih perolehan nilai rata-rata pada parameter QoS Throughput tanpa connection traffic rate priority 1.14 % connection traffic rate priority 76 % dari total bandwidth yang ada pada jaringan.
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI MONITORING KAMERA CCTV MENGGUNAKAN JARINGAN VLAN DI SEKOLAH TELADAN YOGYAKARTA Fuad Aji N; Joko Triyono; Uning Lestari
Jurnal Jarkom Vol. 5 No. 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Jurnal Jarkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah Teladan Yogyakarta merupakan salah satu instansi pedidikan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah menerapkan teknologi pada instansinya dengan menggunakan kamera CCTV berbasis jaringan VLAN yang terhubung ke ruang monitoring. Tujuan dari pemasangan kamera CCTV oleh sekolah untuk terciptanya rasa aman dan nyaman bagi siswa maupun orang tuan yang berada dirumah. Hal lian yang tidak kalah penting adalah sebagai sarana untuk memantau keamanan aset sekolah serta dapat digunakan untuk memantau kinerja guru dan karyawan. Dengan adanya penerapan teknologi tersebut tersebut maka diperlukan IPkamera sebagai penghubung ke jaringan. Di dalam penerapan teknologi tersebut nantinya akan dilakukan pengukuran parameter kualitas layanannya (QoS)yang meliputi delay, packet loss, throughput,danjittersehingga munculah permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “ Analisis dan Implementasi Monitoring Kamera CCTV Menggunakan Jaringan VLAN”. Tools yang akan digunakan untuk mengukur parameter QoS ini menggunakan software Wireshark, WinPcap, putty, dan winbox-2.2.18. Dari hasil pengukuran parameter QoS tersebut dapat diketahui adanya faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas QoS pada jaringan VLAN adalah besar data yang dikirim, jumlah pengguna jaringan, dan waktu dalam melakukan pengukuran trafik jaringannya, bisa pada waktu pagi sampai siang hari, siang sampai sore hari, dan sore sampai malam hari semuanya menghasilkan data yang berbeda-beda
RASPBERRY PI HIGH AVAILABILITY CLUSTER SERVER DENGAN METODE SYNCHRONOUS REPLICATION, REDUNDANCY DAN FAILOVER Imam Kurniawan; Edhy Sutanta; Joko Triyono
Jurnal Jarkom Vol. 5 No. 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Jurnal Jarkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan informasi sekarang ini membutuhkan layanan yang memiliki teknologi high availability untuk menangani gangguan downtime server, sehingga dapat menjaga kestabilan server dalam melayani permintaan yang tinggi. Downtime server dapat terjadi karena adanya kerusakan pada komponen hardware maupun software yang menyebabkan crash, atau perlu dilakukan upgrade dan maintenance pada server. Teknologi yang digunakan untuk menangani downtime server adalah high availability cluster dengan metode synchronous replication, redundancy, dan failover. Perangkat yang menjadi cluster server adalah dua buah Raspberry Pi, yaitu sebagai master node dalam status aktif dan slave node dalam status pasif. Master node melayani permintan create, read, update, dan delete data, kemudian direplikasi ke slave node dengan metode synchronous replication, sehingga proses pengolahan data pada setiap node berjalan secara bersamaan. Ketika master node mengalami kegagalan, maka terjadi failover, yaitu slave node menjadi aktif dan melayani permintaan untuk pengolahan data. Implementasi metode synchronous replication dan redundancy berhasil diujikan dengan melakukan replikasi file dan database antara setiap cluster node. Pada pengujian metode failover, ketika master node mengalami down, slave node berhasil melakukan take over secara otomatis dan menjadi master node. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah implementasi high availability cluster dapat mengurangi waktu downtime server, sehingga meminimalkan risiko kehilangan atau kerusakan data.
Co-Authors Abu Masykur Ade Rizki Saputra afrial Amr Agung Yuliyanto Ahirul Habib Padilah Ahmad Roziq Amran Syahrul Iriawan Putra Andika Yudha P Asmadi Bhorin Tantomo Christiawan Budi Santoso Cahyana - Catur Iswahyudi Catur Iswayudi Dedi . Dedi Kusnadi Dhidik Apriyanto Dian Anjarwati Dika Priska Prastika Dody Ariawan Dwi Heru Siswantoro Dwi Yoso Nugroho E1011161122 Faisal Adi Whibowo E1011161136 Marsita Yuli Edhy Sutanta (Jurusan Teknik Informatika IST AKPRIND Yogyakarta) Eko Surojo Elyta Elyta Erfanti Fatkhiyah Erna Kumalasari Nurmawati Erna Kumalasari Nurnawati Fajri Sri Ardion Februrian Firman Aziz Ujiantoro Fitrian Imaduddin Fuad Aji N Galih Tegar P. Aji Gilang Maulana Iskhaq Haidar Ikram Ramadhan Hanhan A Sofiyuddin Hasan Almutahar Hendrik Satria Harefa Heru Suarman Heru Sukanto Heru Sukanto Holyness Nurdin Singadimedja Ibrahim Fadli Imam Kurniawan Inggar Prihartini Eka Putri Jacky Murdianto Joddie Meybie Koco Anggoro La Ode Nasrianto La Ode Rujunia Martinus Moh Erzal Arighi Damopolii Muh. Eko Saputra L Muhammad Abdul Basyith Muhammad Angga Akbar Muhammad Sholeh NANA LESTARI E1011131030 Nanda Adi Pratama Nizar Izzuddin Yatim Fadlan Nurina Ivana Luthfia Wilaksono Prita Haryani Purwadi Joko Widodo Raymundus Lullus Lambang Rindi Insan Cahyadi1 Rr Yuliana Rachmawati Kusumaningsih Rr. Yuliana Rachmawati Rr.Y. Rachmawati Kusumaningsih S.A. Puntadheva S.Y. Pudjianto SANTIA DEVIANI E1011161005 Setiawan Eka Prawira Siyama Yakup Mubarokah sri maryuni Subari Subari Sugino Sukamto Sukamto Suwanto Raharjo Syamsul Ph.D M.A. Hadi Syarif Hidayatulloh Teguh Triyono Tomy Alif Mustofa Uning Lestari Untung Joko Basuki Wibowo Wibowo Yulius Orland Kristiawan Zainal Abidin Zulkarnaen Zulkarnaen