Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI ALKOHOL DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PENDUDUK DI KELURAHAN TUMUMPA DUA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO Pulumbara, Julia C.; Sekeon, Sekplin A. S.; Kaunang, Wulan P. J.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fungsi Kognitif merupakan suatu proses mental dalam memperoleh pengetahuan atau kemampuan kecerdasan yang meliputi cara berpikir, daya ingat, pengertian, perencanaan, dan pelaksanaan. Salah satu penyebab terjadinya penurunan fungsi kognitif adalah konsumsi alkohol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsumsi alkohol dengan gangguan fungsi kognitif pada penduduk di kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Kota Manado. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2018. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk kelurahan Tumumpa Dua yang berusia ?18 Tahun dengan jumlah sampel yaitu 84 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian itu yaitu kuesinoner dengan analisis univariat dan bivariat. Untuk membuktikan adanya hubungan antara dua variabel yang diteliti maka digunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (?=0,05). Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa nilai p=0,025 <?=0,05 sehingga Ho ditolak, artinya terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan gangguan fungsi kognitif pada penduduk di Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Kota Manado. Kata Kunci: Konsumsi Alkohol, Gangguan Fungsi Kognitif ABSTRACT Cognitive function is a mental process in acquiring intelligence or ability that includes way of thinking, memory, understanding, planning, and implementation. One of the causes of cognitive function disorders is alcohol consumption. The purpose of this study to determine the relationship between alcohol consumption and cognitive function disorders in residents of Tumumpa Dua subdistrict, Tuminting District, Manado City. This research was conducted in November 2018. The type of research used was analytic observational research with a cross sectional study design. The population in this study were residents of Tumumpa Dua village, aged ?18 years with a sample of 84 respondents. The instruments used in the study were questionnaires with univariate and bivariate analysis. To prove the relationship between the two variables studied, the chi square test used with a confidence level of 95% (? = 0.05). The chi square test results showed that the value of p = 0.025 <? = 0.05 so that Ho was rejected, meaning that there is a relationship between alcohol consumption and cognitive function disorders in residents at Tumumpa Dua Village, Tuminting District, Manado City.  Keywords: Alcohol Consumption, cognitive function disorders
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENYAKIT SCHISTOSOMIASIS MASYARAKAT DI DESA DODOLO KECAMATAN LORE UTARA KABUPATEN POSO Delaprilyant, Fortuna Glory; Ratag, Budi T.; Kaunang, Wulan P. J.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Schistosomiasis merupakan penyakit parasit akut dan kronis yang disebabkan oleh schistosomiasis darah (Schistosomiasis Trematoda) dari genus Schistosoma. Schistosomiasis merupakan penyakit endemis yang terdapat di Provinsi Sulawesi Tengah. Transmisi Schistosomiasis terjadi melalui air yang mengandung serkaria cacing Schistosoma dan Keong air Oncomelania. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang schistosomiasis dengan tindakan pencegahan penyakit schistosomiasis masyarakat di Desa Dodolo Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan desain studi potong lintang dengan menggunakan total populasi sebesar 111 responden. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dodolo Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah. Analisis data bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang Schistosomiasis yaitu sebesar (62,2%). Sebagian besar responden memiliki sikap yang baik tentang Schistosomiasis (51,4%) dan sebagian besar responden memiliki tindakan pencegahan Schistosomiasis yang baik (64,0%). Analisis bivariat menggunakan uji chi-square hubungan pengetahuan dengan tindakan pencegahan Schistosomiasis p value = 0,170, sedangkan hubungan sikap dan tindakan pencegahan Schistosomiasis p value = 0,000. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan Schistosomiasis dan terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan pencegahan Schistosomiasis.Kata Kunci: Schistosomiasis, pengetahuan, sikap, tindakan pencegahanABSTRACTSchistosomiasis is an acute and chronic parasitic disease caused by blood schistosomiasis (Schistosomiasis Trematoda) of the genus Schistosoma. Schistosomiasis is an endemic disease in Central Sulawesi Province. Schistosomiasis transmission occurs through water containing Schistosoma cercariae and Oncomelania water conch. This research aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of schistosomiasis with preventive practice of schistosomiasis disease in Dodolo Village, North Lore District, Poso Regency. This research was an analytical survey research with cross sectional study design with a total of population amounted to 111 respondents. The instrument used in this research was questionnaire. This research was conducted in Dodolo Village, North Lore District, Poso Regency, Central Sulawesi Province. Bivariate data analysis used Chi Square test. Research results show that most respondents have good knowledge about Schistosomiasis which is (62.2%). Most respondents have a good attitude about Schistosomias which is (51.4%) and the majority of respondents who have good preventive practice for Schistosomiasis (64.0%). Bivariate analysis with the chi-square test to analyze the relationship between knowledge and preventive practice of Schistosomiasis p value = 0.170, while the relationship between attitudes and preventive practice of Schistosomiasis p value = 0,000. Based on this research, it can be concluded that there is no relationship between knowledge and preventive practice of Schistosomiasis and there is a relationship between attitudes and preventive practice of Schistosomiasis.Keywords: Schistosomiasis, knowledge, attitude, preventive practice
HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IMANDI KECAMATAN DUMOGA TIMUR Kasim, Gladys C. A.; Kaunang, Wulan P. J.; Sekeon, Sekplin A. S.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPSN merupakan salah satu upaya dalam  pengendalian populasi nyamuk Aedes aegypti, sehingga penularan DBD dapat dicegah atau di kurangi. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, kegiatan PSN ini harus di lakukan secara luas dan terus menerus. Sasarannya adalah semua tempat perkembangbiakan nyamuk, Tujuan penelitian: Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Imandi Kecamatan Dumoga Timur. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan Desain Penelitian kasus kontrol (Case Control). Di laksanakan di wilayah kerja Puskesmas Imandi Kecamatan Dumoga Timur pada bulan Juli – November 2019. Sampel dalam penelitian ini adalah 112 responden dimana terbagi menjadi 56 responden kasus yaitu penderita DBD dan 56 Responden kontrol yaitu bukan penderita DBD. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.  Pengolahan data menggunakan SPSS dengan perhitungan uji chi square, Odds Ratio (OR) dan Confidence Interval (CI 95%). Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini didapatkan bahwa nilai p (value) = 0,012 yang berarti p < 0,05, secara statistik berarti H0 di tolak dan H1 di terima maka dapat di simpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tindakan PSN dengan kejadian DBD Nilai Odds Ratio (OR) = 2,733 (CI = 1,240 – 6,023) di mana nilai OR > 1 yang berarti bahwa tindakan PSN merupakan faktor risiko yang memiliki kemaknaan dengan kejadian DBD. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). Kata Kunci : Tindakan PSN DBD ABSTRACTMNE is an effort to control the Aedes aegypty mosquito population, so that DHF transmission can be prevented or reduced. To get the expected results these MNE activities must be carried out boardly and continuously. The target is all mosquito breending sites. Research Methods: This study uses a Case Control Research Design. It was carried out in the working area of the Imandi Puskesmas in East Dumoga District in July - November 2019. The sample in this study was 112 respondents which were divided into 56 case respondents namely DHF sufferers and 56 control respondents who were not DHF sufferers. The research instrument used a questionnaire. Data processing using SPSS with the calculation of the chi square test, Odds Ratio (OR) and Confidence Interval (95% CI). Research Results: The results of this study found that the value of p (value) = 0.012 which means p <0.05, statistically means that H0 is rejected and H1 is accepted, it can be concluded that there is a significant relationship between MNE actions with DHF events Odds Value Ratio (OR) = 2.733 (CI = 1,240 - 6,023) where the value of OR> 1 which means that the MNE action is a risk factor that has significance with the incidence of DHF. Conclusion: There is a relationship between the act of eradicating mosquito nests (MNE) with the incidence of dengue hemorrhagic fever (DHF).Keywords :Action MNE DHF
ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. PLN (PERSERO) UNIT INDUK WILAYAH SULAWESI UTARA, SULAWESI TENGAH DAN GORONTALO Mudjimu, Pamela; Kawatu, Paul A. T.; Kaunang, Wulan P. J.
KESMAS Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian sistem manajemen yang meliputi struktur organisasi perusahaan, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, implementasi, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka mengendalikan risiko yang berkaitan dengan kegiatan di tempat kerja agar dapat tercipta tempat kerja yang aman, efesien dan produktif. Tujuan penelitian ialah untuk menganalisis penerapan sistem manajemen K3 di PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Suluttenggo dengan menggunakan metode kualitatif yang melibatkan 5 orang informan. Dari hasil penelitian di PT. PLN (Persero) UIW Suluttenggo, dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Suluttenggo telah berjalan dengan baik sesuai dengan PP RI No. 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Kata Kunci : Penerapan SMK3, SMK3 ABSTRACTThe Occupational Safety and Health Management System (OSHMS) is part of the management system covering the organizational structure of the company, planning, responsibility, implementation, achievement, assessment and maintenance of Occupational safety and health policy with the purpose of risk control relating to work activities in the workplace in order to create a safe, efficient and productive workplace. This research aims to analyse the implementation of Occupational Safety and Health Management System in PT. PLN (Persero) Suluttenggo Region Unit with the used of qualitative methods included 5 people as the informants. Based on the results of the research in PT. PLN (Persero) Suluttenggo Region Unit, it was found that the implementation of occupational safety and health in PT. PLN (Persero) Suluttenggo Region Unit has been well-established in accordance with Rep. of Indonesia Government Ordinance Number 50 year 2012 on implementing occupational safety and health management system. Keywords : Implementation of OSHMS, OSHMS
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI LINGKUNGAN III KELURAHAN AIRMADIDI ATAS KABUPATEN MINAHASA UTARA Torondek, Julia; Kaunang, Wulan P. J.; Wariki, Windy
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue, yang kebanyakan di derita oleh masyarakat di daerah tropis. Infeksi virus ini menyebabkan adanya peningkatan mortality rate atau angka kematian yang tinggi di seluruh dunia. Demam berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh daerah tropis dan sub-tropis di dunia. peningkatannya mencapai 30 kali lipat dalam insiden global selama 50 tahun terakhir. Tujuan penelitian untuk menganalisis factor yang berhungan dengan kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan Airmadidi Atas Kabupaten Minahasa Utara. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga yang tinggal di kelurahan airmadidi atas lingkungan III Kabupaten Minahasa Utara yaitu sebanyak 137 Kepala keluarga. Instrumen penelitian memakai kuesioner  yang sudah di siapkan dan menganalisis data menggunakan uji chi square sehingga di peroleh hasil penelitian antara pengetahuan masyarakat dengan kejadian demam berdarah dengue sebesar 0,028 yang berarti adanya hubungan antara kedua variable, dan pada variabel Tindakan dengan kejadian demam berdarah dengue di peroleh nilai  sebesar 0,001 yang berarti terdapat hubungan antara kedua variable tersebut. Kesimpulan penelitian ini yaitu adanya hubungan pada masing-masing variabel yaitu variabel  pengetahuan, dan tindakan pencegahan, dengan kejadian demam berdarah dengue di kelurahan Air atas. Saran diharapkan masyarakat mampu menjaga lingkungan dan melakuakan 3M sebagai upayah dalam memberatas jentik di lingkungan rumah warga. Kata kunci : Pengetahuan, tindakan pencegahan, kejadian demam berdara dengue    ABSTRACTDengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by dengue virus, which mostly occurs in the tropics. Dengue virus infection causes high mortality and morbidity rates throughout the world. Dengue fever is a major public health problem in all tropical and sub-tropical regions of the world. Dengue hemorrhagic fever is transmitted by Aedes aegypti mosquitoes, with a 30-fold increase in global incidents over the past 50 years. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between knowledge and preventive measures with the incidence of dengue fever in Airmadidi Atas, North Minahasa District. The population of this research is all family heads who live in Airmadidi village on environment III of North Minahasa Regency, which is 137 families. The research instrument used a questionnaire and data analysis using the chi square test with the results of research between knowledge and the incidence of dengue hemorrhagic fever which is p value = 0.028, and there is a relationship between the action with the incidence of dengue hemorrhagic fever that is p value = 0.001. The conclusion of this study shows that there is a relationship between each variable, namely the knowledge variable, and preventive measures, with the incidence of dengue fever. Suggestions are expected that the community will be able to protect the environment and implement 3M as an effort to limit larvae in the residents' homes. Keywords: Knowledge, preventive measures, the incidence of dengue fever
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS PADA SISWA SMA NEGERI 1 REMBOKEN Torondek, Theresia I.; Ratag, Budi T.; Kaunang, Wulan P. J.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit HIV/AIDS disebabkan oleh beberapa faktor penyebab yaitu hubungan seksual, kontak langsung dengan darah, jarum suntik yang tidak steril, transfuse darah yang tidak steril/produk darah yang tercemar virus HIV, juga dapat menular lewat kecelakaan, tertusuk jarum pada petugas kesehatan, dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik selama hamil, saat melahirkan, dan setelah melahirkan lewat ASI. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pengetahuan dengan sikap HIV/AIDS pada siswa SMA Negeri 1 Remboken Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan september- november tahun 2018 di SMA Negeri 1 Remboken Kabupaten Minahasa dengan total responden sebesar 136 siswa. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan aplikasi computer sebagai instrument penelitian. Pengolahan data dengan uji Chi Square dengan ?= 0,05.). Pengetahuan Baik 92,6%, Pengetahuan Kurang baik  7,4%, Sikap Baik (94,1%) dan Sikap Tidak Baik (5,9%). Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, HIV/AIDS ABSTRACT HIV / AIDS is caused by several factors, namely sexual intercourse, direct contact with blood, unsterile needles, unsterile blood transfusions / blood products contaminated with the HIV virus, can also be transmitted through accidents, pinched needles in health workers, from pregnant women with HIV to their babies, both during pregnancy, during childbirth, and after giving birth through breast milk. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge and attitudes of HIV / AIDS in students of SMA 1 Remboken in Minahasa Regency. This study used observational research with a cross sectional approach. This study used an observational analytic method with a cross sectional approach carried out in September-November 2018 in SMA 1 Remboken, Minahasa District with a total of 136 students. This study uses questionnaires and computer applications as research instruments. Processing data with Chi Square test with ? = 0.05.). Good Knowledge 92.6%, Poor Knowledge 7.4%, Good Attitude (94.1%) and Bad Attitude (5.9%). Keywords: Knowledge, Attitude, Hypertension, HIV/AIDS
Faktor-faktor yang Memengaruhi Kejadian Gastritis di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado Raintung, Elizabeth P.; Kaunang, Wulan P. J.; Malonda, Nancy S. H.
e-Biomedik Vol 7, No 2 (2019): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v7i2.24902

Abstract

Abstract: Gastrirtis occurs in people who have irregular eating patterns and consume food that stimulates the production of stomach acid. According to WHO, the prevalence of gastritis in several regions in Indonesia is quite high. This study was aimed to evaluate the relationships between diet and gastritis among teenagers at Puskesmas Ranotana Weru, Manado. This was a quantitative study with a cross sectional design. Respondents were teenagers at Puskesmas Ranotana Weru with a total number of 124 respondents obtained by using stratified random sampling method. Data were statistically analyzed by using the chi-squre test. The result of univariate analysis showed that 55% of respondents had gastritis. The results of the chi-square test showed that there were relationships between age and gastritis (p= 0.003); sex and gastritis (p=0.0004); food type and gastritis (p=0.023); and eating pattern and gastritis (p=0.000). Moreover, there were no relationship between meal frequency and gastritis (p=0.165), and between food portion and gastritis (p=0.436). In conclusion, there were significant relationships between age, sex, and food type and the occurence of gastritis. Albeit, there were no relationship between meal frequency and food portion and the occurence of gastritis.Keywords: gastritis, dietAbstrak: Penyakit gastritis terjadi pada individu yang memiliki pola makan tidak teratur dan mengonsumsi makanan yang merangsang produksi asam lambung. Menurut WHO, angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian gastritis pada remaja di Puskesmas Ranotana Weru, Manado. Jenis penelitian ialah kuantitatif dengan desain potong lintang. Responden penelitian ialah remaja di Puskesmas Ranotana Weru, Manado berjumlah 124 orang yang diambil dengan metode stratified random sampling. Data yang diperoleh dilakukan uji statistik chi-square. Hasil analisis univariat menunjukkan 55% responden menderita gastritis. Analisis bivariat dengan uji chi-square mendapatkan adanya hubungan antar variabel sebagai berikut: antara usia dengan gastritis (p=0,003); jenis kelamin dengan gastritis (p=0,004); jenis makanan dengan gastritis (p=0,023); serta pola makan dengan gastritis (p=0,000). Tidak didapatkan hubungan antara frekuensi makan dengan gastritis (p=0,165), dan antara porsi makan dengan gastritis (p=0,436). Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan bermakna antara usia, jenis kelamin, dan jenis makanan dengan kejadian gastritis serta tidak terdapat hubungan antara frekuensi makan dan porsi makan dengan kejadian gastritis.Kata kunci: gastritis, pola makan
FAKTOR RISIKO KEJADIAN KUSTA DI KOTA MANADO Silaban, Natalina; Kaunang, Wulan P. J.; Wariki, Windy M. V.
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi permasalahan di dunia baik di negara berkembang maupun di negara maju. Penyakit kusta merupakan infeksi kronik pada kulit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Leprae yang menyerang saraf perifer, kulit, dan mukosa maupun organ- organ lain pada tubuh. Penyakit kusta dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita dalam waktu yang cukup lama maupun melalui saluran pernapasan. Tuminting merupakan salah satu puskesmas dengan kejadian kusta yang cukup tinggi pada tahun 2016 dengan jumlah penderita sebanyak 17 orang, kemudian disusul oleh puskesmas Tikala Baru dengan jumlah penderita sebanyak 7 orang, dan puskesmas Bahu dengan jumlah penderita sebanyak 6 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian kusta meliputi pendidikan, pendapatan, pengetahuan, kepadatan hunian kamar dan personal hygiene. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi deskriptif analitik dengan desain case- control study. Sampel yang digunakan adalah penderita penyakit Kusta yang berobat di Puskesmas Tuminting, Tikala Baru, Bahu pada bulan Januari- Desember 2016 dan bukan penderita penyakit Kusta sebagai kontrol. Data dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji chi- square dengan nilai α sebesar 0,05 dan CI = 95%. Hasil analisis bivariate menunjukkan bahwa variabel yang menjadi factor risiko kejadian kusta di Kota Manado adalah Pendidikan (OR = 0,4195).Kata Kunci : Penyakit, Kejadian Kusta, Faktor RisikoABSTRACTLeprosy is one infectious diseases which is still considered as a problem in the world, both in developing countries and developed countries. Leprosy is a chronic infection of the skin caused by Mycobacterium Leprae which attacks the peripheral nerves, skin, and mucosa as well as other organs in the body. Leprosy can be transmitted through direct contact with the patients in a long period of time or through the respiratory tract. Tuminting is one of the community health centers with high leprosy incidence in 2016, with the number of patients to as many as 17 people, followed by Tikala Baru Community Health Center with 7 patients, and Bahu Community Health Center with 6 patients. The purpose of this research was to determine the risk factors on the occurrence of leprosy, which includes education, income, knowledge, room density and personal hygiene. The research method used was descriptive analytic study with case-control study design. The sample used was leprosy patients who were treated at Tuminting, Tikala Baru, Bahu Community Health Centers in January - December 2016 and non-leprosy patients as the control sample. Data were collected by using questionnaires. Data analysis used were univariate analysis and bivariate analysis. Bivariate analysis was performed by using chi-square test with α value of 0,05 and CI = 95%. The result of bivariate analysis indicated that the variable which became the risk factor of leprosy occurrence in Manado is Education (OR = 0,4195).Keywords: Disease, Leprosy, Risk Factors
HUBUNGAN VARIABILITAS IKLIM DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2017-2019 Tuuk, Rifka Tesa; Kaunang, Wulan P. J.; Kandou, Grace D.
KESMAS Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam Berdarah Dengue adalah salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di seluruh wilayah tropis dan subtropis. Dalam 50 tahun terakhir telah terlihat peningkatan kejadian DBD yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan frekuensi wabah yang meningkat. Angka kejadian Demam Berdarah Dengue di provinsi Sulawesi Utara sejak tahun 2014 hingga tahun 2016 mengalami peningkatan. Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu kabupaten/kota dengan jumlah penderita DBD terbanyak di Sulawesi Utara. Perubahan iklim dapat menyebabkan peralihan curah hujan, peralihan suhu, kelembaban dan arah angin, sehingga dapat berdampak pada ekosistem daratan dan lautan juga dapat berdampak terhadap kesehatan. Perubahan iklim tersebut juga dapat berdampak pada pertumbuhan vektor-vektor penyakit, seperti nyamuk Aedes, malaria dan lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara variabilitas iklim (Suhu, Curah Hujan, Kelembaban) dengan Kejadian DBD yang ada di Kabupaten Minahasa Utara, dalam rentang 3 tahun (2017-2019). Metode yang digunakan yakni penelitian kuantitatif, menggunakan model studi ekologi. Analisis dilakukan dengan dua cara yakni univariat dan bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk melihat nilai Mean, Median, Min, Max dan Standar Deviasi, sedangkan analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antar-variabel dengan menggunakan uji korelasi. Hasil analisis bivariat menunjukan hasil variabilitas iklim terhadap Kejadian DBD yakni Curah Hujan (p=0,139, r=0,25), Suhu (p=0,000, r=-0,55), Kelembaban (p=0,112, r=0,27). Kesimpulanya ialah terdapat hubungan bermakna antara suhu dengan kejadian DBD dengan derajat hubungan kuat kearah negatif, tidak ada hubungan yang bermakna antara curah hujan dan kelembaban dengan kejadian DBD. Kata Kunci : DBD, Iklim, Curah Hujan, Suhu, Kelembaban ABSTRACTDengue Hemorrhagic Fever is one of the major public health problems throughout the tropics and subtropics area. The past 50 years have seen an unprecedented increase in the incidence of dengue with an increasing frequency of outbreaks. The incidence of dengue hemorrhagic fever in North Sulawesi province from 2014 to 2016 has increased. And North Minahasa Regency is one of the regencies / cities with the highest number of DHF sufferers in North Sulawesi. Climate change can cause shifts in rainfall, shifts in temperature, humidity and wind direction, so that it can have an impact on land and ocean ecosystems as well as have an impact on health. Climate change can also have an impact on the growth of disease vectors, such as the Aedes mosquito, malaria and others. This research was conducted with the aim of knowing the relationship between climate variability (temperature, rainfall, humidity) and the incidence of dengue fever in North Minahasa Regency, in the span of 3 years (2017-2019). The method used is quantitative research, using an ecological study model. The analysis was carried out in two ways, namely univariate and bivariate. Univariate analysis was performed to see the mean, median, min, max and standard deviation values, while bivariate analysis was used to see the relationship between variables using the correlation test. The results of the bivariate analysis showed that the results of climate variability on the incidence of dengue fever were rainfall (p = 0.139, r = 0.25), temperature (p = 0.000, r = -0.55), humidity (p = 0.112, r = 0.27). ). The conclusion is that there is a significant relationship between temperature and the incidence of DHF with the degree of a strong negative relationship, there is no significant relationship between rainfall and humidity with the incidence of DHF. Keywords: Dengue, Climate, Rainfall, Temperature, Humidity
HUBUNGAN VARIABILITAS IKLIM DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD TAHUN 2018 - JUNI 2020 Tumey, Almita; Kaunang, Wulan P. J.; Asrifuddin, Afnal
KESMAS Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegipty. Demam berdarah tersebar luas di seluruh daerah tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabilitas iklim dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud tahun 2018 – Juni 2020. Penelitian ini menggunakan rancangan studi Ekologi dengan jenis Time Series Study yang dilakukan pada Juli 2020. Jenis analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji korelasi. Hasil yang didapatkan dari uji korelasi curah hujan dengan DBD p = 0,093, Suhu dengan DBD p =  0,512,  Kelembapan dengan DBD p = 0,153. Kesimpulannya secara statistik tidak ada hubungan yang signifikan antara Curah hujan, Suhu dan Kelembapan  dengan kejadian demam berdarah dengue di Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 2018 – Juni 2020.  Kata Kunci : DBD, Variabilitas Iklim ABSTRACTDengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease that caused by the dengue virus which spread by the Aedes aegipty mosquito. Dengue fever is widespread throughout the tropics. This study aims to determine the relationship between climate variability and the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in the Talaud Islands Regency in 2018 - June 2020. This research uses an Ecological study design with the Time Series Study type which was conducted in July 2020. The data were analysed using univariate and bivariate analysis with correlation test. As a results, it is founded from the correlation test of rainfall with dengue fever p = 0.093, temperature with dengue fever p = 0.512, humidity with dengue fever p = 0.153. The conclusion is that there is no statistically significant relationship between Rainfall, Temperature and Humidity with the incidence of dengue hemorrhagic fever in Talaud Islands Regency in 2018 - June 2020. Keywords : DBD, Climate Variability