Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KONSUMSI JAJANAN PADA PESERTA DIDIK SD GMIM RAMBUNAN KABUPATEN MINAHASA Rumengan, Prisckylla; Engkeng, Sulaemana; Kaunang, Wulan P. J.
KESMAS Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu indikator PHBS di sekolah yaitu mengonsumsi jajanan yang sehat dan aman. Masalah konsumsi jajanan anak tampaknya hanya masalah yang sepele akan tetapi memberi pengarun besar bagi kesehatan baik jangka panjang maupun jangka pende karena makanan yang dijual di sekolah sebagian telah tercemar baik cemaran kimia ataupun cemaran biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku konsumsi jajanan dan hubungan antara sikap dengan perilaku konsumsi jajanan pada peserta didik di SD Gmim Rambunan Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa.. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectiona. Sampel penelitian ini adalah peserta didik SD Gmim Rambunan yang berjumlah 38 responden. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku konsumsi jajanan pada peserta didik SD Gmim Rambunan (sig 2-tailed=0.008) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku konsumsi jajanan pada peserta didik SD Gmim Rambunan (sig. 2-tailed=0.213). Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, konsumsi jajanan ABSTRACTOne of the indicators of Clean and Healthy Behavior  in schools is consuming healthy and safe snacks. The problem of consuming snacks for children seems to be only a trivial problem, but it has a big impact on health, both in the long term and in the short term, because some of the food sold in schools has been contaminated with either chemical or biological contaminants. This study aims to determine the relationship between knowledge and snack consumption behavior and the relationship between attitudes and snack consumption behavior among students at SD Gmim Rambunan, Sonder District, Minahasa Regency. This research is a quantitative study using an analytical survey with a cross section approach. The sample of this research was 38 students of SD Gmim Rambunan. This study uses univariate and bivariate analysis using the correlation test. The results of this study indicate that there is a relationship between knowledge and snack consumption behavior in SD Gmim Rambunan students (sig 2-tailed = 0.008) and there is no significant relationship between attitude and snack consumption behavior in SD Gmim Rambunan elementary students (sig. 2-tailed. = 0.213). Keywords : knowledge, attitude, behaviour, consumption of snacks
GAMBARAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA PETANI POHON AREN PEMBUAT GULA DAN CAP TIKUS DI DESA SAWANGAN KECAMATAN SONDER Tueyeh, Virginia; Pinontoan, Odi R.; Kaunang, Wulan P. J.
KESMAS Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan merupakan kondisi ketahanan fisik untuk melangsungkan aktivitas yang dapat menurunkan kemampuan prestasi kerja. Kelelahan kerja perlu ditanggulangi karena sebagai satu dari beberapa masalah penting yang dikarenakan kelelahan bisa membuat keadaan kesehatan jadi menurun yang kemudian dapat berdampak kecelakaan kerja, juga produktivitas serta kecakapan dalam bekerja menghilang, prestasi kerja berkurang. Performa kerja tidak ergonomis dapat menimbulkan kelelahan, nyeri dan gangguan kesehatan lainnya. Suatu perlawanan (reaksi) terhadap suatu beban (aksi) mengakibatkan otot mengalami kontraksi yang berlebihan. Tujuan penelitian ini yakni untuk mendapatkan gambaran perasaan kelelahan kerja pada petani pohon Aren pembuat gula dan cap tikus di Desa Sawangan Kecamatan Sonder. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif survey, metode kuantitatif yang dilaksanakan di Desa Sawangan Kecamatan Sonder pada bulan Januari-Juli 2021 dengan jumlah sampel berjumlah 33 responden. Instrument pada penelitian ini yaitu Kuisioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja adalah parameter yang dipakai pada pengukuran perasaan kelelahan kerja sebagai gejala subyektif yang di rasakan tenaga kerja juga perasaan yang tidak menyenangkan. Berdasarkan hasil survey deskriptif mengenai kelelahan kerja pada responden didapati bahwa sebanyak 4 (12.1%) responden tidak merasakan lelah. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang tidak melebihi nilai median untuk merasakan lelah dimana responden yang tidak merasakan lelah berada pada kategori umur muda yaitu >40 tahun. Dan sebanyak 29 (87.9%) responden mengalami kelelahan atau lelah. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang lebih dari nilai median untuk merasakan lelah.Kata Kunci : Kelelahan KerjaABSTRACTFatigue is a condition of physical endurance to carry out activities that can reduce work performance abilities. Work fatigue needs to be overcome because fatigue is one of several serious problems that can cause health decline which can cause work accidents, the productivity and skills at work disappear, and also reduced work performance. Work performance that is not ergonomic can cause fatigue, pain and other health problems. A resistance (reaction) to a load (action) causes the muscle to contract excessively. The purpose of this study is to get a picture of feeling of fatigue from a palm tree farmers while they are working to make palm sugar and cap tikus (Traditional alcoholic drink) in Sawangan Village, Sonder District. This type of research uses non-experimental research with a descriptive survey design, the quantitative method applied in this study in Sawangan Village, Sonder District in January-July 2021 with a total sample of 33 respondents. The instrument in this study, the Questionnaire for measuring feelings of work fatigue, is a parameter used to measure feelings of work fatigue as a subjective symptom felt by the workforce as well as an unpleasant feeling. Based on the results of a descriptive survey regarding work fatigue in respondents, it was found that as many as 4 (12.1%) respondents did not feel tired. This can be seen from the answers of respondents who did not exceed the median value for feeling tired where respondents who did not feel tired were in the young age category, namely >40 years. And as many as 29 (87.9%) respondents experienced fatigue or tiredness. This can be seen from the respondents' answers, which are more than the median value for feeling tired.Keywords : Work fatigue
HUBUNGAN ANTARA CURAH HUJAN, SUHU UDARA DAN KELEMBABAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA MANADO TAHUN 2015-2020 Bone, Tesalonika; Kaunang, Wulan P. J.; Langi, Fima L. F. G.
KESMAS Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus demam berdarah dengue (DBD) masih tinggi di Manado. Kondisi lingkungan diduga berpengaruh pada angka kejadian DBD tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan curah hujan, suhu udara, dan kelembaban dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Manado tahun 2015-2020. Penelitian ini adalah studi korelasional menggunakan data kejadian DBD, curah hujan, suhu udara dan kelembaban di Manado dari Januari 2015 – Desember 2020. Hubungan faktor-faktor lingkungan ini dengan angka kejadian DBD dianalisis menggunakan grafik dan analisis korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara curah hujan (rho = 0,32; p = 0,006) dan suhu udara (rho = -0,41; p < 0,001) dengan angka kejadian DBD. Namun demikian, hubungan kelembaban dengan kejadian DBD tidak signifikan (rho = 0,12; p = 0,299). Penduduk Manado di daerah dengan curah hujan relatif tinggi dan suhu udara cenderung lebih rendah dari wilayah lain di Manado perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap perjangkitan DBD. Penelitian ini memperlihatkan adanya hubungan antara faktor-faktor lingkungan tersebut dengan kejadian DBD di Manado. Kata Kunci: Kejadian DBD, Curah Hujan, Suhu Udara, Kelembaban ABSTRACTThe prevalence of dengue hemorrhagic fever (DHF) remains high in Manado. It has been suggested that certain environmental factors play a role in the number of cases. The objective of this study was to evaluate the relationship of precipitation, ambient temperature, and humidity with the prevalence of DHF in Manado. This was a correlational study using the data on rainfall rate, ambient temperature, and humidity in Manado recorded between January 2015 and December 2020 by the local department of meteorology and geophysics, as well as the information about DHF number of cases at the same period as published by the Health Department of Manado. The relationship between these environmental factors and DHF prevalence was analyzed using graphs and Spearman correlation. The results of the analysis showed a significant relationship between precipitation (rho = 0.32; p = 0.006) and air temperature (rho = -0.41; p < 0.001) with the prevalence of DHF. However, there was no significant relationship found between humidity and DHF prevalence (rho = 0.12; p = 0.299). Manado residents in areas with relatively high rainfall and air temperatures tend to be lower than other areas in Manado need to increase vigilance against DHF infection. This study shows a link between these environmental factors and the incidence of DHF in Manado. Keyword: DHF Prevalence, Precipitation, Ambient Temperature, Humidity
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN HIPERTENSI DI KOTA TOMOHON Prang, Mefiany Feronika; Kaunang, Wulan P. J.; Sekeon, Sekplin A. S.
KESMAS Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit berbahaya yang dikenal dengan “silent killer” dikarenakan penyakit ini biasanya tidak minimbulkan gejala peringatan sehingga banyak orang yang tidak menyadari jika memiliki penyakit ini. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kejadian hipertensi yaitu faktor kebiasaan merokok. Penelitian bertujuan yaitu untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan hipertensi di Kelurahan Kakaskasen Tiga Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon. Metode penelitian adalah penelitian survei analitik dengan desain Cross Sectional Study (Studi Potong Lintang). Penelitian dilakukan di Kelurahan Kakaskasen Tiga Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon. Responden pada penelitian ini sebanyak 93 responden yang berusia antara 18-40 tahun. Pengumpulan data denganmenggunakan kuesioner untuk wawancara dan menggunakan tensimeter dan stetoskop untuk mengukur tekanan darah. Hasil uji Chi Square menunjukkan bahwa p value = 0,219 (p ˃ α = 0,05) maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan hipertensi di Kelurahan Kakaskasen Tiga Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon.Kata Kunci: Hipertensi, Kebiasaan MerokokABSTRACTHypertension is a dangerous disease known as the "silent killer" because this disease usually does not cause warning symptoms so many people are not aware that they have this disease. One of the factors that can cause hypertension is smoking. This study aims to determine the relationship between smoking habitsand hypertension in Kakaskasen Tiga Village, North Tomohon District, Tomohon City. The research method is an analytic survey research with a cross sectional study design. The research was conducted in Kakaskasen Tiga Village, North Tomohon District, Tomohon City. Respondents in this study were 93 respondents aged between 18-40 years. Collecting data using a questionnaire for interviews and using a sphygmomanometer and a stethoscope to measure blood pressure. The results of the Chi Square test show that p value = 0.219 (p = 0.05) so there is no relationship between smoking and hypertension. This study can be concluded that there is no relationship between smoking habits and hypertension in Kakaskasen Tiga Village, North Tomohon District, Tomohon City.Keywords: Hypertension, Smoking Habits
Hubungan antara Health Belief Model dengan Kepatuhan Penggunaan APD pada Perawat Morgen Ekaputra Pangaila; Fatimawali Fatimawali; Wulan Kaunang
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 12, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v12i2.1100

Abstract

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam hirarki pengendalian bahaya merupakan pilihan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara konstruk Health Belief Model dengan kepatuhan penggunaan APD pada perawat. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 140 orang. Jumlah sampel 70 perawat diambil dengan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang dibagikan melalui google form. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square dan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik. Dari hasil uji chi square didapati hasil persepsi kerentanan p=0,078, persepsi keparahan p=0,014, persepsi manfaat p=0,181, persepsi hambatan p=0,555, efikasi diri p=0,002 dan stimulus untuk bertindak p=0,002. Untuk hasil uji regresi logistik didapati hasil variabel stimulus untuk bertindak memiliki OR paling besar yaitu 2,465. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu, variabel yang memiliki hubungan yang signifikan yaitu persepsi keparahan, efikasi diri dan stimulus untuk bertindak, sedangkan variabel yang tidak memiliki hubungan yang signifikan yaitu persepsi kerentanan, persepsi manfaat dan persepsi hambatan. Variabel independen yang memiliki pengaruh paling besar yaitu stimulus untuk bertindak. Pimpinan rumah sakit diharapkan selalu mengingatkan tentang aturan penggunaan APD di kalangan para perawat.
GAMBARAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PT. PLN NP SERVICES PLTU 2 AMURANG SULAWESI UTARA Duka, Zainal Muttaqin R.; Kawatu, Paul A. T.; Kaunang, Wulan P. J.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43660

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara menyeluruh penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) di PT. PLN NP Services PLTU 2 Amurang, Sulawesi Utara. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini mengacu pada lima elemen utama SMK3 menurut PP No. 50 Tahun 2012, yaitu penetapan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kinerja, serta peninjauan dan peningkatan kinerja. Data diperoleh melalui wawancara terstruktur, observasi langsung di lapangan, serta dokumentasi pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan K3 disusun oleh kantor pusat dan diimplementasikan melalui berbagai media seperti safety briefing, papan informasi, penggunaan alat pelindung diri (APD), permit kerja, serta safety induction bagi pekerja baru dan pihak eksternal. Perencanaan dilakukan setiap tahun melalui identifikasi bahaya dan penilaian risiko operasional. Dalam pelaksanaannya, perusahaan secara aktif memberikan pelatihan K3, pengawasan lapangan, serta memastikan penggunaan SOP secara konsisten. Evaluasi dilakukan secara berkala melalui audit internal dan eksternal, serta pelaporan temuan melalui aplikasi IZAT yang membantu proses dokumentasi dan tindak lanjut. Perusahaan juga melaksanakan peninjauan kinerja dengan memperbarui SOP, meningkatkan kualitas pelatihan, serta menyediakan sertifikasi bagi pekerja. Keterbatasan personel K3, terutama pada shift malam, menjadi tantangan utama yang dapat mengganggu efektivitas pengawasan keselamatan kerja.
DISTRIBUSI KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT PNEUMONIA PADA BALITA DI INDONESIA TAHUN 2019-2023 Manik, Dortiana; Kaunang, Wulan P. J.; Mantjoro, Eva M.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.44589

Abstract

Pneumonia merupakan penyebab kematian menular terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Setiap tahun, penyakit ini menyebabkan kematian lebih dari 2 juta anak di bawah usia lima tahun. Pada tahun 2018, pneumonia merenggut nyawa lebih dari 800.000 anak balita di seluruh dunia atau 39 anak per detik. Sebagian besar kematian terjadi pada anak berusia di bawah dua tahun dan nyaris 153.000 kematian terjadi pada bulan pertama kehidupan. Angka kematian anak akibat penyakit ini lebih tinggi dibandingkan penyakit lainnya, diare menyebabkan kematian 437.000 anak balita. Angka kejadian pneumonia di Indonesia adalah 20,06 per 1.000 anak, sedikit menurun dibandingkan angka tahun 2017 yang sebesar 20,56 per 1.000 anak. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data kasus dan kematian akibat Pneumonia di Indonesia dari tahun 2019-2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 2019–2023, kasus pneumonia paling banyak terjadi pada anak usia 1–<5 tahun, terutama laki-laki. Provinsi dengan kasus terbanyak bervariasi, didominasi Jawa Barat dan Jawa Timur, dengan puncak tertinggi di Jawa Barat tahun 2019. Kematian terbanyak terjadi pada bayi <1 tahun, dengan provinsi berbeda setiap tahunnya, tertinggi di Maluku (2019) dan Sulawesi Barat (2023). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu, selama tahun 2019–2023, kasus pneumonia lebih banyak terjadi pada anak laki-laki dan paling tinggi pada kelompok umur 1–<5 tahun, sedangkan kematian tertinggi terjadi pada bayi <1 tahun. Jawa Barat dan Jawa Timur bergantian menjadi provinsi dengan kasus tertinggi, sementara kematian balita terbanyak bervariasi tiap tahun di beberapa provinsi. Kasus pneumonia tertinggi tercatat pada tahun 2019 dan terendah pada tahun 2021.
HUBUNGAN PERILAKU 3M PLUS DAN HASIL PEMERIKSAAN IGG DAN IGM DEMAM BERDARAH DENGUE DI RSU PANCARAN KASIH KOTA MANADO Pomantow, Virginia; Kaunang, Wulan P. J.; Asrifuddin, Afnal
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45826

Abstract

Prevalensi Demam Berdarah Dengue di Indonesia menurut data Profil Kesehatan Indonesia 2024 menunjukkan bahwa pada tahun 2023, terdapat 114.720 kasus DBD yang dilaporkan. Perilaku pencegahan DBD yang suboptimal, khususnya dalam hal Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), telah diakui sebagai faktor risiko signifikan terhadap kejadian DBD. Keengganan masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan yang sederhana, seperti menguras bak mandi secara rutin, menciptakan lingkungan yang sangat mendukung perkembangbiakan vektor utama DBD, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku 3M Plus dan hasil pemeriksaan IgG dan IgM dalam upaya pencegahan DBD di RSU Pancaran Kasih Kota Manado. Temuan ini menggunakan analitik kuantitatif dengan desain cross sectional study dan teknik purposive sampling didapatkan sebanyak 37 responden. Variabel dependen adalah hasil pemeriksaan IgG dan IgM DBD dan variabel independen adalah perilaku pencegahan 3M Plus. Hasil uji bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara perilaku pencegahan 3M Plus dan hasil pemeriksaan IgG dan IgM DBD di RSU Pancaran Kasih Kota Manado (p Value = 0,022). Penelitian ini menunjukan adanya hubungan signifikan antara perilaku pencegahan 3M Plus dan hasil pemeriksaan IgG dan IgM DBD di RSU Pancaran Kasih Kota Manado. Oleh sebab itu, bagi anggota keluarga dianjurkan untuk terus memantau satu sama lain dalam menjalankan langkah-langkah pencegahan. Edukasi rutin kepada masyarakat mengenai pentingnya kebersihan lingkungan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran, sehingga tercapai tingkat kesehatan yang lebih baik.  
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STUNTING DI KELURAHAN BAILANG KOTA MANADO Buyung, Siti Hartina; Kandou, Grace D.; Kaunang, Wulan P. J.
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.33921

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan keadaan di mana anak di bawahusia lima tahun tidak bisa tumbuh dan berkembang baik karena kekurangan gizi yang berlangsung dalam jangka waktu lama, yang menyebabkan anak menjadi terlalu kecil untuk usianya. Berdasarkan pengukuran pada balita yang dilakukan bidang surveilans gizi pada tahun 2022, jumlah balita stunting di Sulawesi Utara yaitu 2.231 balita dan untuk data dari Puskesmas Bailang pada tahun 2021-2022, menunjukkan bahwa balita yang mengalami stunting sebanyak 19 orang dengan angka tertinggi berada di Kelurahan Bailang dengan jumlah kasus 13 balita.Tujuan: Penelitian ini memiliki tujuan untuk menggambarkan tingkat kesadaran ibu mengenai stunting di Kelurahan Bailang, Kota Manado. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni 2024. Responden penelitian berjumlah 75 orang yang seluruhnya adalah ibu-ibu yang tinggal di Kelurahan Bailang, Kota Manado, dan memiliki anak balita dengan rentang usia 0-59 bulan. Hasil: Dari 75 responden, rata-rata pemahaman ibu tentang stunting masih kurang, dengan proporsi 100%. Kesimpulan: Penelitian ini memberikan gambaran yang kurang ideal mengenai pengetahuan ibu tentang stunting.
Evaluasi Implementasi Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (Ukgs) di Wilayah Kerja Puskesmas Talawaan Umboh, Priska F.; Kaunang, Wulan P. J.; Fatimawali , Fatimawali; Posangi, Jimmy; Tahulending, Jane; Londa, Very
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.48222

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut masih menjadi tantangan serius dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya pada anak usia sekolah dasar. UKGS merupakan salah satu program puskesmas yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di wilayah kerja Puskesmas Talawaan menggunakan pendekatan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan UKGS belum berjalan optimal. Sistem regulasi yang tidak jelas, keterbatasan sumber daya manusia di sekolah, kurangnya sarana prasarana penduking kegiatan, serta anggaran terbatas menjadi hambatan utama dalam pelaksanaan program. Selain itu, kegiatan UKGS seperti sikat gigi massal, pelatihan guru pembina UKGS dan dokter gigi kecil, belum dilakukan secara rutin dan sistematis. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa program ini masih butuh perhatian khusus dari berbagai pihak mengingat kasus kejadian karies sampai saat ini masih terus meningkat. Penelitian ini merekomendasikan perlunya regulasi teknis yang jelas, pelatihan petugas UKGS, peningkatan anggaran, serta kelengkapan sarana prasarana untuk mengoptimalkan pelaksanaan UKGS.