Unmet need keluarga berencana merupakan kondisi ketika pasangan usia subur (PUS) yang ingin menunda atau menghentikan kehamilan tetapi tidak menggunakan metode kontrasepsi apapun. Fenomena ini masih menjadi tantangan penting bagi keberhasilan program keluarga berencana dan merupakan indikator penting adanya kesenjangan dalam layanan kesehatan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan yang berpengaruh terhadap kejadian unmet need di Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi pada penelitian ini berjumlah 1.739 PUS dengan sampel diperoleh menggunakan Lemeshow untuk populasi diketehui berjumlah 101 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat hubungan signifikan antara jumlah anak yang masih hidup (p=0.019), pendidikan ibu (p=0.001), peran petugas KB (p=0.004), pengetahuan tentang KB (p=0.006), dukungan suami tentang KB (p=0.003) dengan kejadian unmet need KB. Tidak terdapat hubungan signifikan antara usia ibu (p=0.313), akses layanan KB (p=0.202), status pekerjaan ibu (p=0.155) dengan kejadian unmet need KB. Kesimpulan penelitian bahwa terdapat hubungan antara jumlah anak yang masih hidup, pendidikan ibu, peran petugas KB, pengetahuan tentang KB, dukungan suami tentang KB dengan kejadian unmet need KB. Tidak terdapat hubungan signifikan antara usia ibu, akses layanan KB, status pekerjaan ibu dengan kejadian unmet need KB.