Claim Missing Document
Check
Articles

Genetic variant of TGF-ß associated with decreased renal function in type II diabetes mellitus patient: single center pilot study in Indonesia Anggelia Puspasari; Elfiani Elfiani; Susan Tarawifa; Rina Nofri Enis; Asro Hayani
Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran) Vol 53, No 4 (2021)
Publisher : Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19106/JMedSci005304202101

Abstract

The interaction between genetic factors, blood glucose and hypertension plays a role in the onset of diabetic kidney disease (DKD) in type II diabetes mellitus (T2DM). Genetic variation of TGF-ß1 is associated with renal complication in T2DM with varying results between ethnicities. The Jambi Malay ethnic, which is the majority ethnic in Jambi Province, is an area that reports an increased prevalence of T2DM with DKD as the most frequent microvascular complications. In addition, previous study reported controlling blood glucose not associated with DKD indicating genetic may have play a role in DKD in this population. Studies related to genetic variation and decreased kidney function in T2DM patients has never been performed in this ethnic group. This study aimed to investigate the role of TGF-ß genetic variation as risk factor for decreased renal function in T2DM patients from Jambi Malay ethnicity. We conducted a cross sectional study involving 70 patients with T2DM. The inclusion criteria for renal complication based on a decrease in the glomerular filtration rate (GFR) of less than 60 mL/min/1.73. The genotyping method used was amplification refractory mutation system polymerase chain reaction (ARMS-PCR) for TGF-β1 rs1800470 T/C. Bivariate and multivariate analysis was performed to analyze phenotype and genotype association. The result of bivariate analysis showed T2DM patients with genotype CT (p:0.006; OR:0.125; 95% CI:0.027-0.575) and CC (p:0.007; OR:0.104; 95% CI:0.020-0.546) or C allele carrier (p:0.003; OR:0.117; 95% CI:0.027-0.500) had lower risk for decreased renal function than TT genotype. Multivariate analysis that included blood pressure and age variables showed the same finding for CT (p:0.007; OR:0.086; 95% CI:0.014-0.508) and CC genotype (p:0.022; OR:0.115; 95% CI:0.018-0.731). It is concluded from this study that T2DM patients with genotype CT, CC and carrier allele C have a lower risk for suffering kidney complications than genotype TT.
KORELASI RERATA NILAI POSTTEST TERHADAP NILAI OBJECTIVE STRUCTURED PRACTICAL EXAMINATION (OSPE) ANATOMI DAN HISTOLOGI MAHASISWA KEDOKTERAN BLOK 1.1 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2019 Rina Nofri Enis; Intan Karnina Putri; Amelia Dwi Fitri; Erny Kusdiyah
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 2 (2020): Volume 4 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.987 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i2.2758

Abstract

Perkembangan kurikulum, strategi, serta evaluasi pembelajaran dalam pendidikan kedokteran telah diaplikasikan melalui strategi SPICES. FKIK UNJA juga telah menerapkan strategi ini yang diantaranya terdiri atas ilmu anatomi dan histologi. Penerapan sistem evaluasi di FKIK UNJA diantaranya terdiri atas evaluasi sumatif dan formatif. Evaluasi sumatif terdiri atas MCQ dan OSPE sebesar maksimal 80%, dan evaluasi formatif sebanyak 20% dengan diantaranya penilaian hasil pretest dan posttest. Posttest juga digunakan sebagai instrumen penilaian untuk mengenali kemampuan mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi rerata nilai posttest terhadap nilai OSPE anatomi dan histologi mahasiswa blok 1.1 FKIK UNJA 2019. Studi ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan seluruh mahasiswa blok 1.1 FKIK UNJA 2019 dengan kKriteria inklusi mahasiswa FKIK UNJA semester pertama yang mengikuti OSPE blok 1.1. Didapatkan total 108 mahasiswa pada anatomi dan 118 mahasiswa pada histologi yang diuji. Uji Korelasi Pearson memperlihatkan adanya korelasi kedua variabel dengan nilai signifikansi p= 0,000 (p<0,05) antara rerata nilai posttest terhadap nilai OSPE anatomi. Sedangkan kekuatan derajat korelasi rerata nilai posttest terhadap nilai OSPE histologi dalam kategori kuat dengan nilai r= 0,693, sedangkan kekuatan derajat korelasi rerata nilai posttest histologi terhadap nilai OSPE dalam kategori sedang dengan nilai r= 0,414. Adanya hubungan positif bermakna antara rerata nilai posttest terhadap nilai OSPE anatomi dan histologi mahasiswa kedokteran blok 1.1.
PENYULUHAN SARAPAN SEHAT DAN PEMERIKSAAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN Raihanah Suzan; Rita Halim; Rina Nofrienis
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 1 No. 2 (2018): MEDIC: Medical Dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v1i2.4945

Abstract

ABSTRACT Breakfast is mandatory to meet nutritional needs in the morning, as part of nutritional fulfillment and benefits in helping to relieve hypoglycemia, stabilize blood glucose levels, and eliminate dehydration after fasting throughout the night. Breakfast has a positive impact both on alertness, cognitive ability, learning quality and academic performance in children and adolescents. This activity is done by direct counseling method on course of activity and education about result of examination of nutritional status. Anthropometric examination that includes body weight using digital scales and height using microtoise. The target of this activity is the parents of students of kindergarten and kindergarten students. The end result of this activity is cheap parents' knowledge of healthy breakfast and also the nutritional status of children, so in the end the purpose for children in Jambi city can grow and develop healthy can be achieved ABSTRAK Sarapan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi di pagi hari, sebagai bagian dari pemenuhan gizi seimbang dan bermanfaat dalam membantu mencegah hipoglikemia, menstabilkan kadar glukosa darah, dan mencegah dehidrasi setelah berpuasa sepanjang malam. Sarapan memiliki dampak yang positif baik terhadap kewaspadaan, kemampuan kognitif, kualitas belajar maupun performa akademik pada anak dan remaja. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan langsung pada peserta kegiatan dan edukasi mengenai hasil pemeriksaan status gizi. Pemeriksaan antropometri yang meliputi pemeriksaan berat badan menggunakan timbangan digital dan tinggi badan menggunakan microtoise. Target kegiataan ini adalah orang tua siswa/i TK dan siswa/i TK. Hasil akhir dari kegiatan inin adalah meningkatnya pengetahuan orang tua siswa terhadap sarapan sehat dan juga status gizi anak, sehingga pada akhirnya tujuan agar anak-anak di kota Jambi dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dapat tercapai
PEMERIKSAAN IVA UNTUK DETEKSI DINI LESI PRA-KANKER DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA MASYARAKAT MENDALO INDAH, JAMBI Citra Maharani; Herlambang Herlambang; Rina Nofri Enis; Amelia Dwi Fitri; Erny Kusdiyah; Huntari Harahap; Anggelia Puspasari; Asro Hayani Harahap
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 1 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v4i1.13475

Abstract

ABSTRACT Cervical cancer is the most common type of cancer in Indonensian women. The incidence of cervical cancer in Indonesia is 10.69%, the second ranks after breast cancer. One of the efforts that can be done to reduce the incidence of cervical cancer is screening through the Visual Inspeksi Asam Asetat (IVA) method. The IVA examination method is simple but has high sensitivity for early detection of cervical pre-cancerous lesions. The current condition of the Covid-19 pandemic needs special attention, especially in providing optimal health services to the community. Therefore, this community service activity was carried out as a pro-active action to prevent cervical cancer through early detection of pre-cancerous lesions using the IVA method of reproductive age women in Mendalo Indah, Jambi. This community service activity applies health protocols to prevent the spread of Covid-19, such as using masks, applying physical distancing, using personal protective equipment for medical team and conducting screening rapid test for all teams and participants before start the activity. The IVA examination was take placed at the Poliklinik Pinang Masak Universitas Jambi and was attended by 5 participants. Providing education related to the importance of early detection of cervical cancer is also carried out to increase public knowledge and awareness. The results of the IVA examination of all participants were normal. All participants were enthusiastic during the counseling session. Keywords: IVA examination, IVA test, precancerous lesions, cervical cancer ABSTRAK Kanker serviks merupakan jenis kanker utama yang paling banyak terjadi pada perempuan di Indonesia. Angka kejadian kanker serviks di Indonesia menempati posisi kedua setelah kanker payudara, yaitu sebesar 10,69%. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka kejadian kanker serviks adalah penapisan melalui metode pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Metode pemeriksaan IVA sederhana namun memiliki sensitivitas tinggi untuk deteksi dini lesi pra-kanker serviks. Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini perlu mendapat perhatian khusus terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebagai tindakan pro-aktif untuk mencegah kanker serviks melalui deteksi dini lesi pra-kanker menggunakan metode IVA pada perempuan usia produktif di kecamatan Mendalo Indah, Jambi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, seperti menggunakan masker, menerapkan physical distancing, penggunaan alat pelindung diri oleh tim medis dan melakukan skrining rapid test pada seluruh tim pengabdian dan peserta sebelum dimulainya kegiatan. Pemeriksaan IVA dilakukan di Poliklinik Pinang Masak Universitas Jambi dan diikuti oleh 5 orang peserta. Pemberian edukasi terkait pentingnya deteksi dini kanker serviks juga dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Hasil pemeriksaan IVA seluruh peserta adalah normal. Peserta kegiatan berperan aktif saat pemberian edukasi oleh dokter ahli. Kata kunci: pemeriksaan IVA, tes IVA, lesi pra-kanker, kanker serviks
HUBUNGAN AKTIVITAS OLAHRAGA TERHADAP KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI MAHASISWI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DI UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2020 Karina Nabila Yasmin; Ahmad Syauqy; Rina Nofri Enis
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 1 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v4i1.13498

Abstract

ABSTRAK Siklus menstruasi adalah salah satu tanda paling penting sistem produktif berfungsi pada wanita, menstruasi yang terjadi terkadang diikuti dengan gangguan-gangguan seperti gangguan siklus, dysmenorrhea, dan sindrom premenstruasi (PMS). Pada sindrom ini lebih dari 150 tandatelah diidentifikasi, beberapa di antaranya adalah: kram perut, kebosanan, perut kembung, nyeri payudara, jerawat, punggung sakit dan sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri otot, berat badan bertambah, kekurangan energi, Perubahan nafsu makan dan haus, sembelit, peningkatan denyutjantung. Olahraga meningkatkan tingkat endorfin yang bersirkulasi (meningkatkan kebahagiaan), mengurangi kortisol adrenal untuk waktu yangsingkat dan memberikan efek analgesic. Olahraga aerobik dianjurkan untuk wanita dengan PMS karena itu mengurangi gejala pramenstruasi.Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah aktivitas olahraga dapat mempengaruhi kejadian sindrom pramenstruasi pada mahasiswi programstudi kedokteran di Universitas Jambi pada tahun 2020. Penelitian ini merupakan Jenis penelitian bersifat analitik observasional untukmengetahui hubungan antara dua variabel, penelitian ini menggunakan pendekatan retrospektif. Responden berjumlah 75 mahasiswi program studi kedokteran di Universitas Jambi pada tahun 2020 yang diambil dengan Proporsional random sampling. Dilakukan pengumpulan data dengan pengisian kuisioner menggunakan kuesioner sindrom pramenstruasi dengan menggunakan google form dan untuk aktifitas olahraga akan menggunakan metode wawancara melalui zoom meeting. Kuesioner sindrom pramenstruasi yang menggunakan sPAF berisi 10 pertanyaan dan wawancara aktifitas olahraga berisi 3 pertanyaan. Analisis data menggunakan analisis fisher’s exact test. Tidak terdapat hubungan signifikan antara aktivitas olahraga dengan kejadian sindrom pramenstruasi. Hasil uji analisis dengan menggunakan fisher’s exact test menghasilkan nilai p 0,867 (p>0,05). Aktivitas olahraga tidak berhubungan terhadap kejadian sindrom pramenstruasi. Kata Kunci : Sindrom pramenstruasi, Aktivitas olahraga
PENEGAKAN PROTOKOL KESEHATAN SISWA SAAT PEMBELAJARAN LURING MELALUI PEMBAGIAN MASKER DAN HAND SANITIZER DI SEKOLAH Hanina Hanina; Rina Nofri Enis; Tia Wida Ekaputri Hz
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT In early January 2021, when the Covid-19 case was considered entirely under control, the government opened the possibility of face-to-face learning for the even semester of the 2020/2021 academic year, which was not mandatory with tiered licensing. In response to this policy, many schools have started to prepare and conduct offline learning. However, schools must equip themselves with several checklists of required facilities and implement strict health protocols. The health condition of the entire school academic community needs to be considered during face-to-face learning. Support for schools has been carried out. The aids provided include hand sterilization facilities and masks for personal protection against coronavirus infection. Education through the distribution of brochures containing provisions that provide understanding to students has been carried out so that they consistently enforce health protocols during face-to-face learning at school. Keywords: coronavirus, face-to-face learning, health protocol, school student ABSTRAK Di awal Januari 2021 ketika kasus Covid-19 dinilai cukup terkendali, pemerintah membuka kemungkinan pembelajaran tatap muka semester genap tahun ajaran 2020/2021 yang sifatnya tidak wajib dengan perizinan berjenjang. Menanggapi kebijakan tersebut, maka saat ini sudah banyak sekolah yang mulai mempersiapkan dan melakukan pembelajaran luring. Namun untuk melakukan pembelajaran luring tersebut, sekolah harus memenuhi beberapa daftar periksa yang disyaratkan serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kondisi kesehatan seluruh civitas akademika sekolah perlu diperhatikan selama pembelajaran tatap muka dilaksanakan. Dukungan berupa penyaluran bantuan berupa fasilitas sterilisasi tangan dan masker telah dilakukan demi perlindungan diri terhadap infeksi virus corona. Telah dilakukan pula sosialisasi edukasi melalui pembagian brosur yang berisi ketentuan-ketentuan yang memberi pemahaman kepada para siswa agar selalu menegakan protokol kesehatan selama pembelajaran tatap muka di sekolah. Kata kunci: virus corona, pembelajaran tatap muka, protokol kesehatan, siswa sekolah
Genetic Variant of Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF)-A rs699947 is Associated with Preeclampsia Anggelia Puspasari; Rina Nofri Enis; Herlambang Herlambang
Molecular and Cellular Biomedical Sciences Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Cell and BioPharmaceutical Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21705/mcbs.v6i2.241

Abstract

Background: Preeclampsia remains as the leading cause of maternal-neonatal mortality and morbidity worldwide. Vascular endothelial growth factor A (VEGF-A) is a proangiogenic factor related to endothelial dysfunction and plays an important role in the preeclampsia pathophysiology. Genetic variants of VEGF-A are associated with VEGF-A expression and preeclampsia risk, however there are still inconsistent results between different populations. The aim of this study was to determine the association of this genetic variant as preeclampsia risk factor.Materials and methods: A cross-sectional study was performed with 76 pregnant women (29 preeclampsia and 47 normotensive) Jambi-Malay ethnic subjects. Sample DNA was extracted from subject’s blood. To determine the genotype, one-step tetra amplification refractory mutation system (ARMS) polymerase chain reaction (PCR) method for VEGF-A rs699947 C/A was used.Results: We found that pregnant woman with AC genotype (p-value=0.045; OR=2.76 ; 95% CI=1.01-7.58) and AA genotype (p-value=0.026; OR=12.44; 95% CI=1.23-126.18) had higher risk of preeclampsia than the CC genotype.Conclusion: Genetic variant VEGF-A rs699947 C/A is associated with preeclampsia. The AC and AA genotype is the risk genotype for preeclampsia in Jambi-Malay ethnics.Keywords: preeclampsia, VEGF-A, genetic variant, Jambi-Malay, Indonesia
PROFIL LUARAN MATERNAL DAN NEONATAL SERTA IDENTIFIKASI EKSPRESI GEN SFLT-1 PADA PASIEN PREEKLAMPSIA DI KOTA JAMBI Herlambang Herlambang; Susan Tarawifa; Rina Nofri Enis; Amelia Dwi Fitri; Ahmad Syauqi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v5i2.2532

Abstract

Pendahuluan: Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan adanya disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap adanya inflamasi sistemik dan kerusakan endotel. Diagnosis preeklampsia ditegakkan berdasarkan adanya hipertensi dan proteinuria pada usia kehamilan diatas 20 minggu. Patogenesis preeklampsia sangat kompleks, banyak gen yang ikut terlibat dalam patogenesis preeklampsia, diantaranya adalah SFlt-1 yang disekresikan plasenta dalam keadaan hipoksia. Faktor risiko lain yang juga berpengaruh pada kejadian preeklampsia adalah usia ibu dan status gravida. Kondisi preeklampsia akan berefek kepada kondisi perkembangan janin selama kehamilan, termasuk persalinan prematuritas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil luaran maternal dan neonatal serta ekspresi gen SFlt-1 pada pasien preeklampsia di Kota Jambi.Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional menggunakan metode crossectional, yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria dengan cara pengambilan sampel secara purposive sampling. Ekspresi mRNA yang akan dinilai diekstrak dari jaringan plasenta pasien preeklampsia pada saat terminasi kehamilan. ekspresi gen dinilai secara kuantitatif menggunakan realtime PCR.Hasil: Untuk profil usia ibu pada pasien preeklampsia didapatkan lebih banyak ibu dengan usia berisiko tinggi (52%) dan primigravida (56%) yang mengalami preeklampsia dan, luaran neonatal didapatkan bayi dengan BBLR (28%) serta ekspresi gen sFlt-1 didapatkan ΔΔcq -2.89 pada usia kelahiran, -3.27 pada usia ibu, 0.80 pada status gravida untuk pasien preeklampsia.Kesimpulan: profil usia ibu lebih banyak ibu dengan usia risiko tinggi, kelahiran preterm dan primigravida pada pasien preeklampsia. Pada preeklampsia didapatkan luaran neonatal yaitu BBLR. Ekspresi gen sFlt-1 meningkat pada pasien preeklampsia.
Skrining Kadar Vitamin D Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi Herlambang Herlambang; Nyimas Natasha Ayu Shafira; Citra Maharani; Rina Nofri Enis; Susan Tarawifa; Anggelia Puspasari; Erny Kusdiyah; Amelia Dwi Fitri
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 5 No. 2 (2022): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Vitamin D is one of the nutritional components needed by the human body. This vitamin plays a role in maintaining healthy bones, teeth and muscles because it functions in terms of the absorption of calcium and phosphate. The need and function of vitamin D are also very influential on the condition of pregnancy for both mother and fetus because the compound 1,25 dihydroxy vitamin D (1,25(OH)2D) plays a role in the maintenance of cell function in the placenta. Another function of vitamin D is maintaining the mother's immune system properly. Fulfilment of vitamin D should be gradual from early pregnancy, and vitamin D deficiency causes pregnancy disorders and complications such as pre-eclampsia, premature birth, and stunted fetal growth. Examination of vitamin D levels is not included in routine pregnancy checks, so this service activity screens Vitamin D levels in pregnant women as an initial effort to prevent pregnancy disorders that can be triggered by low levels of vitamin D. A total of 24 pregnant women have received explanations and are willing to follow this activity. The service team collaborates with the Tahtul Yaman Health Center and also the PRODIA Laboratory in helping with the implementation of this service. The results of the Vitamin D examination showed that plasma Vitamin D levels were more in the insufficiency and deficiency categories, and only a small proportion had normal Vitamin D plasma levels. Based on these results, vitamin D screening should be included as an antenatal care program, and a thorough follow-up study should be carried out hereafter. Keywords: Antenatal care, Pregnancy, Vitamin D ABSTRAK Vitamin D merupakan salah satu komponen nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Vitamin ini berperan dalam menjaga kesehatan tulang, gigi dan juga otot karena memiliki fungsi dalam hal penyerapan kalsium dan fosfat. Kebutuhan dan fungsi dari vitamin D ini juga sangat berpengaruh pada kondisi kehamilan baik untuk ibu maupun janin, karena senyawa 1,25 dihidroksi vitamin D (1,25(OH)2D) berperan untuk pemeliharaan fungsi sel pada plasenta. Fungsi lain dari vitamin D adalah untuk menjaga sistem kekebalan tubuh ibu agar tetap melakukan fungsinya dengan baik. Pemenuhan vitamin D sebaiknya bertahap dari awal kehamilan, defisiensi Vitamin D berdampak pada timbulnya komplikasi kehamilan seperti preeklampsia, persalinan prematur, dan pertumbuhan janin terhambat. Pemeriksaan kadar vitamin D tidak termasuk dalam pemeriksaan rutin kehamilan, sehingga kegiatan pengabdian ini melakukan skrining kadar Vitamin D pada ibu hamil sebagai upaya awal pencegahan timbulnya gangguan kehamilan yang dapat dipicu oleh rendahnya kadar vitamin D. Sebanyak 24 orang ibu hamil telah mendapatkan penjelasan dan bersedia untuk mengikuti kegiatan ini. Tim pengabdian berkerja sama dengan puskesmas Tahtul Yaman dan juga Laboratorium PRODIA dalam membantu terselanggaranya pengabdian ini. Hasil pemeriksaan Vitamin D didapatkan kadar Vitamin D plasma lebih banyak dalam kategori insufisien dan defisien, sebagian kecil yang memiliki kadar plasma Vitamin D normal. Berdasarkan hasil tersebut, sebaiknya skrining Vitamin D dapat dimasukkan sebagai program pemeriksaan rutin kehamilan dan dilakukan kajian lanjutan secara menyeluruh. Kata kunci: Kehamilan, Vitamin D, Pemeriksaan Kehamilan
GAMBARAN NEUTROPHIL LYMPHOCYTE RATIO (NLR) PADA EARLY ONSET PREECLAMPSIA (EOP) DAN LATE ONSET PREECLAMPSIA (LOP) Nofrienis, Rina; Shafira, Nyimas Natasha Ayu; Herlambang, Herlambang; Elfiani, Elfiani; Puspasari, Anggelia; Fitri, Amelia Dwi; Kusdiyah, Erny; Harahap, Asro Hayani
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 9 No. 3 (2021): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.56 KB)

Abstract

ABSTRACTBackground: Preeclampsia is a syndrome characterized by hypertension at gestational age above 20 weeks. Basedon the onset, preeclampsia is divided into EOP and LOP with a different time limit is 34 weeks gestation.Method: This study is a retrospective analytic using secondary data from medical record, the sampling method ispurposive sampling.Result: The results of the study, there were 175 cases of preeclampsia was obtained at Raden Mattaher Jambi Hospitalfrom the period 2014 - 2019. There were 31 patients with EOP and 146 patients with LOP, with the mean age of thestudy subjects 32.29 years for EOP and 31.68 years for LOP. The mean gestational age was 31 weeks for EOP andthe mean gestational age was 37 weeks for LOP. There were more multiparas for EOP and in LOP found morenulliparas and p value of 0.035. The median value of neutrophils was higher at EOP (10.20), while the value oflymphocytes was higher at LOP (2.00) but not statistically significant. The higher NLR frequency was found in the LOPgroup, which was 79.5% compared to the EOP group, which was 77.4% and not statistically significant.Conclusion: Descriptively, it was found that higher NLR values and higher NLR frequencies than the cut off point werefound in LOP, but they did not show statistically significant differences.Keywords: Preeclampsia, NLR, early onset, late onsetABSTRAKPendahuluan: Preeklampsia merupakan sindroma yang ditandai dengan hipertensi pada usia kehamilan diatas 20minggu. Berdasarkan onset, preeklampsia dibagi menjadi EOP dan LOP dengan batas waktu yang membedakanadalah 34 minggu gestasi.Metode: Penelitian ini merupakan analitik retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari data rekam medis,metode pengambilan sampel adalah purposive sampling.Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan sampel 175 kasus preeklampsia di RSUD Raden Mattaher Jambi dari periodetahun 2014 - tahun 2019. Terdapat 31 pasien dengan EOP dan 146 pasien dengan LOP dengan rerata usia subjekpenelitian 32.29 tahun untuk EOP dan 31.68 tahun untuk LOP. Untuk usia gestasi didapatkan rata-rata 31 mingguuntuk EOP dan rata-rata usia gestasi adalah 37 minggu untuk LOP. Dari status paritas, didaptkan lebih banyakmultipara untuk EOP dan pada LOP lebih banyak ditemukan nullipara dan nilai p 0,035. Nilai median neutrofil lebihtinggi pada EOP yaitu 10.20 sedangkan nilai limfosit lebih tinggi pada LOP yaitu 2.00 akan tetapi tidak berbedabermakna secara statistik.Kesimpulan: Frekuensi NLR yang lebih tinggi dijumpai pada kelompok LOP yaitu sebanyak 79.5% dibandingkan EOPyaitu 77.4% dan tidak bermakna secara statistik. Secara deskriptif didapatkan bahwa nilai NLR yang lebih tinggi danfrekuensi NLR yang lebih tinggi dari cut off point dijumpai pada LOP, akan tetapi tidak menunjukkan berbeda bermaknasecara statistik.Kata Kunci: Preeklampsia, NLR, early onset, late onse