Pernikahan tidak hanya terjadi pada usia dewasa, namun pernikahan pada usia remaja juga masih terjadi termasuk di Aceh Selatan.Salah satu faktor yang diduga berkaitan dengan kepuasan pernikahan adalah stres yang dialami individu terhadap pasangannya (dyadic stress).Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara stres terhadap pasangan dengan kepuasan pernikahan pada perempuan yang menikah muda di Aceh Selatan. Data dikumpulkan menggunakan Multidimensional Stress Questionnaire for Couples (MDS-Q) dan ENRICH (Evaluation and Nurturing Relationship Issues, Communication and Happiness) Marital Satisfaction (EMS) Scale melalui teknik purposive sampling. Sebanyak 60 perempuan terlibat dalam penelitian ini (usia =19,75). Hasil analisis data menggunakan teknik korelasi Spearman menunjukkan terdapat hubungan negatif dan signifikan antara dyadic stress dengan kepuasan pernikahan pada perempuan muda yang menikah dengan pria dewasa (rs=-0,777; p0,001). Hal ini mengindikasikan semakin tinggi stress yang dialami dengan pasangan, maka semakin rendah kepuasan pernikahan, demikian juga sebaliknya.Marriage doesnt occur only in adulthood, but marriage in adolescence is still going on, including in South Aceh. One of the factors that may compromise marital satisfaction is stress that individuals experience in a marriage (dyadic stress). The aim of this study was to look into the correlation between dyadic stress and marital satisfaction in young married women in Aceh Selatan. Data were collected using the Multidimensional Stress Questionnaire for Couples (MDS-Q) and ENRICH (Evaluation and Nurturing Relationship Issues, Communication and Happiness) Marital Satisfaction (EMS) Scale through purposive sampling technique. As many as 60 female adolescents were involved in this study (x =19.75). Data were analyzed using the Spearman correlation technique showing that there was a significant and negative correlation between dyadic stress and marital satisfaction in young women married to adult men (rs=-0,777; p0,001). This indicates that the higher the dyadic stress, therefore, the lower the marital satisfaction, and vice versa.