Tujuan penelitian ini menganalisis indikator-indikator pertanian yang mempengaruhi output sektor pertanian. Penelitian dimanfaatkan untuk dijadikan acuan kebijakan pemerintah pasca Covid-19 dalam membenahi sektor pertanian. Alih fungsi lahan menjadi salah satu permasalahan terhadap sektor pertanian yang akan dikaji dalam penelitian ini. Model penelitian yang digunakan yaitu Cross Tabulation dan Generalized Least Square (GLS). Ruang lingkup penelitian meliputi seluruh provinsi di Indonesia dengan periode tahun 2014 – 2020. Data bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: PDRB sektor pertanian sebagai Variabel terikat. Sedangkan tenaga kerja sektor pertanian, lahan pertanian, lahan sawah irigasi, tingkat kemiskinan, belanja pemerintah fungsi pertanian sebagai Variabel tidak terikat dalam penelitian ini. Kesimpulan berdasarkan hasil Cross Tabulation, indikator anggaran pemerintah sektor pertanian, tenaga kerja sektor pertanian, luas lahan pertanian dan luas lahan sawah irigasi belum optimal meningkatkan output pertanian. Kesimpulan berdasarkan hasil regresi GLS yaitu variabel tingkat kemiskinan, lahan pertanian (lag 1), lahan sawah irigasi, belanja pemerintah fungsi pertanian mempengaruhi signifikan terhadap output pertanian, sedangkan tenaga kerja sektor pertanian tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap output sektor pertanian.