Claim Missing Document
Check
Articles

PENENTUAN ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) PADA IKAN KAYU YANG DIJUAL DI PASAR PEUNAYONG KOTA BANDA ACEH Elfariyanti Elfariyanti; Nina Ismayanti
Jukema (Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh) Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh (JUKEMA)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/jukema.v5i1.704

Abstract

Latar Belakang: Ikan kayu merupakan salah satu jenis produk olahan ikan yang telah mengalami rangkaian proses seperti perebusan dan pengasapan bertingkat hingga teksturnya menjadi sekeras kayu dan berwarna coklat tua kehitaman. Ikan kayu merupakan bahan pangan yang sangat mudah rusak akibat cemaran mikroba yang disebabkan salah satunya karena kondisi lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai Angka Lempeng Total (ALT) pada ikan kayu yang dijual di pasar Peunayong kota Banda Aceh apakah sesuai dengan syarat yang ditetapkan oleh SNI 2691-3:2017 yaitu sebesar 1.0 x 106 kol/g. Metode: Analisis yang digunakan dalam penelitian ini secara kuantitatif menggunakan prinsip Angka lempeng Total (ALT). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ikan kayu yang dijual di pasar Peunayong kota Banda Aceh, sedangkan sampel yang digunakan adalah ikan kayu dengan variasi waktu produksi yaitu 1 minggu, 2 minggu dan 1 bulan. Hasil penelitian didapatkan bahwa sampel dengan waktu produksi 1 minggu nilai ALT nya sebesar 8.06 x 103 kol/g, waktu produksi 2 minggu sebesar 5.04 x 104 kol/g dan waktu produksi 1 bulan sebesar 2.80 x 106 kol/g. Dapat disimpulkan bahwa sampel dengan waktu produksi 1 minggu dan 2 minggu memenuhi syarat yang ditetapkan SNI, sedangkan sampel dengan waktu produksi 1 bulan tidak memenuhi syarat SNI.
ANALISIS KANDUNGAN VITAMIN C DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BUAH-BUAHAN KHAS DATARAN TINGGI GAYO ACEH Elfariyanti Elfariyanti; Irma Zarwinda; Mardiana Mardiana; Rahmah Rahmah
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I2.16999

Abstract

Vitamin C merupakan salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan dan efektif mengatasi radikal bebas yang merusak sel atau jaringan tubuh. Vitamin C dapat dijumpai pada bahan alam di sekitar kita salah satunya buah-buahan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar vitamin C dan aktifitas antioksidan yang terdapat pada perasan buah kesemek, jeruk keprok dan terong belanda yang berasal dari dataran tinggi Gayo Aceh Tengah. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode spektrofotometri UV Vis dan DPPH (1,2 Dyphenyl-1-picrylhydrazyl)  untuk analisis antioksidan. Pengambilan sampel di lakukan secara purposive sampling yaitu dengan kriteria buah yang matang dan segar. Hasil penelitian didapatkan bahwa kadar vitamin C pada buah kesemek sebesar 2,878 mg/100 g; jeruk keprok sebesar 3,716 mg/100 g dan terong belanda sebesar 11,328 mg/100 g. Adapun hasil uji antioksidan didapatkan nilai IC50  pada perasan buah kesemek  sebesar 101,42 ppm pada kategori lemah, perasan jeruk keprok sebesar 90 ppm pada kategori sedang, dan perasan buah terong belanda sebesar 47,5 ppm pada kategori kuat. Dapat disimpulkan bahwa, diantara ketiga sampel yang diuji buah terong belanda memiliki kadar vitamin C dan aktivitas antioksidan yang paling tinggi.Kata Kunci : Vitamin C. Antioksidan, DPPH, Spektrofotometri UV-Vis
Analisis Logam Besi (Fe) Dalam Air PDAM Di Kabupaten Pidie Jaya Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom Ernita Silviana; Indah Fajarwati; Yuni Dewi Safrida; Elfariyanti Elfariyanti; Rinaldi Rinaldi
Jurnal Serambi Engineering Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v5i3.2142

Abstract

All living things need water, because water is the most important essential material for life. One of the substances in water is iron (Fe). According to Permenkes RI number 492 / MENKES / PER / VI / 2010 levels of iron (Fe) allowed in drinking water is 0.3 mg/L. This study aimed to determine the amount of Fe metal content in PDAM water in Pidie Jaya Regency (Mon Krueng Meureudu PDAM, Panteraja PDAM, and Ulim PDAM) using the Atomic Absorption Spectrophotometry (SSA) method with wet destruction. The results of the analysis of iron content in PDAM water in Pidie Jaya Regency are PDAM Ulim 0.0628 µg/L, Panteraja PDAM 0.1068 µg/L, and Meureudu PDAM 0.0055 µg/L. In other words, PDAM water in Pidie Jaya Regency is still at the specified level. It is expected that PDAM Pidie Jaya will continue to maintain the quality of iron (Fe) levels so as not to exceed the maximum levels that have been set.
ANALISIS KALSIUM (Ca) PADA BUAH PISANG DENGAN METODE KOMPLEKSOMETRI Azmalina Adriani; Elfariyanti Elfariyanti; Nazila Amelia; Irfan Mustafa
Denta Journal Kedokteran Gigi Vol 5 No 1 (2022): Oceana Biomedicina Journal Volume 5 Issue (No) 1
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/obj.v5i1.73

Abstract

Kalsium merupakan mineral yang paling penting bagi manusia yang berfungsi sebagai pembentukan tulang dan gigi, mengatur pembekuan darah serta mencegah osteoporosis. Kalsium banyak dijumpai pada buah-buahan salah satunya pada buah pisang. Tujuan penelitian untuk mengetahui berapa kadar kalsium yang terkandung dalam buah pisang yang banyak terdapat di Banda Aceh yaitu pisang Awak, pisang Kepok dan pisang Raja Sereh secara Kompleksometri. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling.  Perlakuan sampel pisang dengan menentukan kadar abu dan  analisis volumetric secara kompleksometri dengan menggunakan larutan standart Na2-EDTA. Hasil didapat kadar kalsium dari buah pisang  awak pasar Aceh sebesar 0,532 %, pisang awak pasar Lambaro 0,532%, pada buah pisang kepok pasar Aceh sebesar 0,566 %, pisang kepok pasar Lambaro 0,569% dan pada pisang raja sereh pasar Aceh sebesar 0,537 % dan pisang  raja sereh pasar Lambaro 0,549%.  Kadar kalsium yang tertinggi terdapat pada buah pisang kepok. Ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya ialah struktur tanah dan iklim yang berbeda- beda serta tersedianya unsur hara, baik unsur hara makro dan juga unsur hara mikro.
ANALISIS KALSIUM (Ca) PADA BUAH PISANG DENGAN METODE KOMPLEKSOMETRI Azmalina Adriani; Elfariyanti Elfariyanti; Nazila Amelia; Irfan Mustafa
Oceana Biomedicina Journal Vol 5 No 1 (2022): Oceana Biomedicina Journal Volume 5 Issue (No) 1
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/obj.v5i1.73

Abstract

Kalsium merupakan mineral yang paling penting bagi manusia yang berfungsi sebagai pembentukan tulang dan gigi, mengatur pembekuan darah serta mencegah osteoporosis. Kalsium banyak dijumpai pada buah-buahan salah satunya pada buah pisang. Tujuan penelitian untuk mengetahui berapa kadar kalsium yang terkandung dalam buah pisang yang banyak terdapat di Banda Aceh yaitu pisang Awak, pisang Kepok dan pisang Raja Sereh secara Kompleksometri. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling.  Perlakuan sampel pisang dengan menentukan kadar abu dan  analisis volumetric secara kompleksometri dengan menggunakan larutan standart Na2-EDTA. Hasil didapat kadar kalsium dari buah pisang  awak pasar Aceh sebesar 0,532 %, pisang awak pasar Lambaro 0,532%, pada buah pisang kepok pasar Aceh sebesar 0,566 %, pisang kepok pasar Lambaro 0,569% dan pada pisang raja sereh pasar Aceh sebesar 0,537 % dan pisang  raja sereh pasar Lambaro 0,549%.  Kadar kalsium yang tertinggi terdapat pada buah pisang kepok. Ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya ialah struktur tanah dan iklim yang berbeda- beda serta tersedianya unsur hara, baik unsur hara makro dan juga unsur hara mikro.
Analisis Kandungan Betakaroten Pada Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) Dari Daerah Saree Aceh Besar Sebagai Antioksidan Alami Elfariyanti Elfariyanti; Nadira Nadira; Azmalina Adriani; Rinaldi Rinaldi
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 3, No 1 (2022): SEMNAS MULTIDISIPLIN ILMU
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) dikenal juga dengan istilah ketela rambat merupakan salah satu tanaman tropis yang terdapat di Indonesia yang kaya akan nutrisi dan manfaat untuk kesehatan dan dunia farmasi. Salah  satu nutrisi yang  terkandung dalam ubi jalar ungu adalah betakaroten. Betakaroten merupakan provitamin A yang berperan penting bagi pembentukan vitamin A dan berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar betakaroten pada ubi jalar ungu muda dan ungu pekat hasil budidaya masyarakat kawasan Saree Aceh Besar. Sampel yang digunakan adalah ubi jalar ungu muda dan ungu pekat yang diambil berdasarkan kriteria buah yang cukup tua, kulit umbi bewarna ungu cerah dan kondisinya segar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik melalui uji laboratorium menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian didapatkan bahwa kadar betakaroten pada ubi jalar ungu muda sebesar 0,165 mg/100g, sedangkan ubi jalar ungu pekat sebesar 0,290 mg/100g. Hal ini menunjukkan bahwa kadar betakaroten pada ubi jalar ungu pekat lebih tinggi dibandingkan ubi jalar ungu muda. Kata Kunci: Ipomoea batatas L, Betakaroten, Spektrofotometer  UV-Vis  
FORMULASI SEDIAAN GEL HAND SANITIZER DARI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (AVERHOA BLIMBI L.) KOMBINASI GEL LIDAH BUAYA (ALOE VERA) Irma Zarwinda; Elfariyanti Elfariyanti; Azmalina Adriani; Mutia Agustina
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I3.18939

Abstract

Hand sanitizer gel merupakan pembersih  tangan berbentuk gel yang berguna untuk membersihkan atau menghilangkan  kuman pada tangan. Hand sanitizer dapat dibuat dari daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) kombinasi daun lidah buaya (Aloe vera) karena mengandung senyawa antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi hand sanitizer ekstrak etanol daun belimbing wuluh kombinasi gel lidah buaya dengan variasi konsentrasi F0(0%), F1(1%), F2(2%), dan F3(3%) serta mengetahui mutu fisiknya. Sampel yang digunakan adalah 4 sediaan formulasi gel hand sanitizer ekstrak etanol daun belimbing wuluh kombinasi gel lidah buaya yaitu F0, F1, F2, dan F3. Pengujian dilakukan pada hari ke 1, 7 dan 14. Hasil pemeriksaan mutu fisik hand sanitizer pada keempat sediaan adalah homogen, warna yang dihasilkan tetap stabil, berbentuk gel dan berbau khas ekstrak daun belimbing wuluh. Hasil uji pH semua sedian memenuhi syarat yaitu 4-10. Semua sedian juga memenuhi syarat viskositas gel. Hasil uji iritasi sedian untuk F0, F1, dan F3 tidak menyebabkan iritasi namun sediaan F2 menyebabkan iritasi salah satu sukarelawan. Hasil uji daya sebar semua sedian juga memenuhi syarat yaitu yaitu 5-7. Dapat disimpulkan bahwa formulasi hand sanitizer ekstrak etanol daun belimbing wuluh kombinasi daun lidah buaya dengan variasi konsentrasi F0(0%), F1(1%), F2(2%), dan F3(3%) memiliki mutu fisik yang baik.   
PENGENALAN TANAMAN HERBAL SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN SKABIES DI DAYAH PUTRI HIDAYATULLAH LHOKNGA ACEH BESAR Elfariyanti; Irma zarwinda; Yuni Dewi Safrida; Hardiana
Jurnal Bakti untuk Negeri Vol 3 No 1 (2023): JBN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jbn.v3i1.1360

Abstract

Skabies merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (kutu kecil) Sarcoptes scabiei var hominis dengan jumlah kasus mencapai 300 juta per tahun di seluruh dunia. Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang menyediakan fasilitas asrama sangat memungkinkan penghuninya rentan tertular penyakit ini dikarenakan pemakaian secara bersama, Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan di Dayah Putri Hidayatullah Lhoknga Aceh Besar yang diikuti oleh 50 orang peserta. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan santriwati mengenai penyakit skabies serta pengenalan tanaman herbal yang dapat dijadikan alternatif dalam pengobatan skabies. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan, pemaparan dan tanya jawab. Hasil kegiatan berjalan dengan baik dan mendapatkan sambutan dan antusiasme dari peserta yang ditandai dengan tingkat kepuasan peserta sebesar 86,5%. Adapun tingkat pengetahuan santriwati tentang penyakit skabies sebesar 100% dan tanaman herbal sebagai alternatif pengobatan skabies sebesar 34,5 %. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan santriwati Dayah Putri Hidayatullah Lhoknga Aceh Besar tentang penyakit skabies sudah sangat baik, akan tetapi pengetahuan tentang tanaman herbal sebagai obat skabies masih sangat rendah.
ANALISIS KADAR DAN KEAMANAN PENGAWET ASAM BENZOAT PADA MANISAN BUAH KEDONDONG YANG DIJUAL DI KAWASAN WISATA MUSEUM TSUNAMI BANDA ACEH Elfariyanti Elfariyanti; Irma Zarwinda; Zunaili Rihadhatul Aisy; Dwi Putri Rejeki
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V10I2.20761

Abstract

Asam benzoat adalah pengawet buatan yang diperbolehkan penggunaannnya dalam makanan dan minuman dengan kadar tertentu. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) nomor 036 tahun 2013 menetapkan bahwa syarat  penggunaan asam benzoat pada manisan buah tidak melebihi dari 500 mg/Kg berat bahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan asam benzoat yang terdapat dalam manisan buah kedondong yang dijual di kawasan Wisata Museum Tsunami Banda Aceh memenuhi persyaratan BPOM atau tidak. Adapun metode penelitian bersifat deskriptif analitik menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Penelitian ini dilakukan di laboratoriun penelitian Akafarma Banda Aceh dan laboratorium instrumentasi Fakultas MIPA Unsyiah. Sampel pada penelitian ini adalah 6 sampel manisan buah kedondong yang dijual di kawasan Wisata Museum Tsunami Banda Aceh. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari keenam sampel yang diuji terdapat 5 sampel yang positif mengandung asam benzoat  yaitu sampel A, C, D, E dan F dan 1 sampel negatif yaitu sampel B. Adapun kadar asam benzoat pada sampel A, C, D, E dan F berturut-turut sebesar 31,96 mg/Kg; 14,7 mg/Kg; 15,77 mg/Kg; 7,85 dan 15,41 mg/Kg. Hal ini menunjukkan  bahwa  kadar  asam benzoat  pada kelima sampel  tersebut  memenuhi syarat yang ditetapkan oleh BPOM yaitu 500 mg/Kg berat bahan.   
FORMULASI, UJI FISIKOKIMIA DAN DAYA TERIMA COOKIES BERBAHAN TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomeae batatas L.) DAN MADU HUTAN ACEH FLOUR (Ipomeae batatas L.) AND ACEH FOREST HONEY Elfariyanti Elfariyanti
Serambi Journal of Agricultural Technology Vol 5, No 1 (2023): Juni
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/sjat.v5i1.6136

Abstract

Cookies adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung, telur, gula dan mentega. Umumnya cookies dibuat dari tepung terigu. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat cookies menggunakan tepung ubi jalar ungu dan madu hutan Aceh, selanjutnya diuji parameter mutunya berdasarkan SNI 2973:2011 meliputi uji fisik, kadar air, dan kadar protein, selain itu juga diuji daya terima atau tingkat kesukaan konsumen terhadap formulasi cookies yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan membuat 3 (Tiga) formula cookies dengan komposisi tepung ubi jalar ungu sebesar 40%, 60% dan 80%. Hasil penelitian didapatkan bahwa uji fisik formula F1 dan F2 menghasilkan cookies dengan warna kecoklatan, rasa manis, aroma khas ubi ungu dan tekstur renyah; sedangkan formula F3 menghasilkan warna ungu tua dengan rasa manis khas ubi ungu, aroma khas ubi ungu serta tekstur yang renyah. Hasil uji kadar air formula F1, F2 dan F3 berturut-turut sebesar 4,05%, 4,40% dan 4,65%. Hasil uji kadar protein formula F1, F2 dan F3 berturut-turut sebesar 4,58%, 4,24% dan 3,87%. Adapun hasil uji daya terima atau tingkat kesukaan formula F1, F2 dan F3 berturut-turut sebesar 68,96, %, 65,44 % dan 86,08%. Hasil uji fisikokimia formulasi cookies sudah memenuhi syarat SNI 2973:2011, sedangkan uji daya terima menunjukkan bahwa formula F3 paling disukai dengan kategori amat sangat suka.