Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : agriTECH

Pengaruh Pengolahan Panas terhadap Konsentrasi Antosianin Monomerik Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) Ai Mahmudatussa'adah; Dedi Fardiaz; Nuri Andarwulan; Feri Kusnandar
agriTECH Vol 35, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.374 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9398

Abstract

potato (PSP) is one source of antocyanin consisting of 98% acylated anthocyanin of the total anthocyanin content in tuber. Anthocyanin color varies from red, purple, blue to yellow. The color and amount of anthocyanin may change due to heating processings. The purpose of this research was to observe the changes in color and anthocyanin monomeric content in PSP during heat processing of flakes. The other purpose of this reseach was to observe the order kinetics model of effect temperature and time baking on total anthocyanin monomeric of fresh PSP and rehydration PSP flakes. The experimental applied a completely randomized design with three replications. The color and amount of anthocyanin (L * = 23.38 ± 0.71, C = 9.84 ± 0.98, Hue = 12.25 ± 1.61). Total monomeric anthocyanin in fresh PSP was 1.45 ± 0.00 mg cyanidin equivalent (CyE)/g dry basis (db). In general, the color and the amount of PSP anthocyanin changed during the flakes processing. Steamed PSP for 7 minutes turned its color into a bright purple (L * = 25.88 ± 0.47, C = 24.64 ± 0.25, Hue = 348.83 ± 0.33) with the amount of monomeric anthocyanin increased to 3.76 ± 0.01 CyE mg/g db. Flakes PSP was very bright purple (L * = 36.12 ± 0.11, C = 9.97 ± 0.18, Hue = 359.29 ± 0.31) and the amount of monomericanthocyanin was slightly lower than that of steamed sweet potato (3.19 ± 0.12 mg CyE / g db). Total monomeric anthocyanin of fresh PSP and rehydration flakes PSP decrease during baking time.ABSTRAKAntosianin merupakan salah satu kelompok zat warna alami yang terdapat pada tanaman, seperti daun, bunga, umbi, buah atau sayur. Salah satu sumber antosianin pada tanaman adalah ubi jalar ungu (UJU) yang mengandung lebih dari 98% antosianin terasilasi dari konsentrasi antosianin umbi. Warna antosianin bervariasi mulai dari merah, ungu, biru, sampai kuning. Warna dan konsentrasi antosianin dapat berubah karena pengaruh panas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan warna dan konsentrasi antosianin monomerik sebagai akibat proses pengolahan dalam pembuatan  UJU. Penelitian ini mengkaji juga mengenai model kinetika reaksi pengaruh suhu dan waktu panggang terhadap konsentrasi antosianin UJU segar dan  rehidrasi. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga kali ulangan. Warna dan konsentrasi antosianin dari UJU segar, setelah proses pengukusandan setelah menjadi  dibandingkan. UJU segar berwarna ungu kecoklatan (L=23,38±0,71, C=9,84±0,98, Hue=12,25±1,61). Konsentrasi antosianin monomerik pada UJU segar adalah 1,45±0,00 mg setara sianidin (CyE)/gbasis kering (bk). Secara umum, warna dan konsentrasi antosianin UJU berubah selama proses pembuatan . UJU yang dikukus selama 7 menit berubah menjadi ungu cerah (L* * =25,88±0,47, C=24,64±0,25, Hue=348,83±0,33) dengan konsentrasi antosianin monomerik meningkat menjadi 3,76±0,01 mg CyE/g bk.  UJU berwarna ungu sangat cerah (L =36,12±0,11, C=9,97±0,18, Hue=359,29±0,31) dan konsentrasi antosianin monomerik sedikit lebih rendah dibandingkan ubi jalar setelah dikusus (3,19±0,12 mg CyE/g bk). Jumlah antosianin monomerik UJU segar dan rehidrasi menurun seiring dengan waktu dan suhu pemanggangan.
Karakteristik Fisik Beras Analog Instan Berbasis Tepung Jagung dengan Penambahan k-Karagenan dan Konjak Indah Kurniasari; Feri Kusnandar; Slamet Budijanto
agriTECH Vol 40, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.6 KB) | DOI: 10.22146/agritech.47491

Abstract

Instant analog rice is a form of product development from analog rice that is ready for consumption without the need to be cooked first but only needs to be soaked in boiling water for 3-5 minutes. The main challenge in developing instant analog rice is to reduce rehydration time while maintaining the integrity and texture of the rice produced. Hydrocolloids in the form of κ-carrageenan and konjac with concentrations of 0.5‒10.0%, both as a single additive and in combination, were added to the corn-based analog rice formula. Then, their effects on the physical characteristics of the instant analog rice were studied. The addition of κ-carrageenan and konjac in combination at a concentration of 5% each (KK10) showed the best results. This instant analog rice had a lower degree of breakage and bulk density, 2.02% and 0.39 g/mL, respectively. It showed a more hollow rice microstructure than the control and other combinations. KK10 instant analog rice can be rehydrated by soaking in boiling water for 3.5 minutes. The rehydrated rice had high grain integrity, with hardness, springiness, and chewiness values of 548.14 g; 0.86; and 229.76 g, respectively.
Karakteristik Fisikokimia Pati Ubi Banggai (Dioscorea alata) Mimah Mutmainah; Feri Kusnandar; Tjahja Muhandri
agriTECH Vol 41, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.962 KB) | DOI: 10.22146/agritech.52535

Abstract

Ubi Banggai merupakan ubi khas dari Kepulauan Banggai, dengan jumlah varietas yang banyak. Ubi Banggai merupakan sumber karbohidrat yang salah satu komponen penyusunnya adalah pati. Karakteristik fisikokimia pati dari ubi Banggai belum diketahui, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik pati dari tiga varietas ubi Banggai (Baku Pusus, Baku Tuu Oloyo, dan Baku Boan). Pati ubi Banggai diekstraksi dan dianalisis sifat fisikokimianya yang meliputi kadar pati, amilosa, amilopektin, morfologi granula, warna, profil pasting, kemampuan mengembang, kelarutan, kekuatan gel, dan sineresis. Rendemen setiap varietas relatif rendah, yaitu Baku Pusus (8,66%), Baku Tuu oloyo (5,09%) dan Baku Boan (4,56%). Ketiga varietas mengandung kadar pati 88,00-88,89%, yang disusun oleh 60,29-62,88% amilosa dan amilopektin 25,12-28,65%. Granula pati ubi Banggai berbentuk ellipsoid, polihedral, dan triangular dengan ukuran panjang 17,94-23,59 µm dan lebar 13,97-16,72 µm. Hasil analisis warna pati kering ubi Banggai menunjukkan ubi Baku Pusus dan Baku Tu Oloyo memiliki nilai whiteness index (WI) yang tinggi dan browning index (BI) yang rendah, sedangkan pati ubi Baku Boan memiliki nilai WI yang paling rendah dan nilai BI paling tinggi. Hasil analisis RVA menunjukkan pati ubi Banggai memiliki suhu pasting yang tinggi (80,10-80,35 °C). Pada fase pemanasan, pasta ubi Banggai memiliki viskositas puncak yang tinggi dan mengalami viskositas breakdown. Pada fase pendinginan, pasta ubi Banggai memiliki viskositas setback dan viskositas akhir yang tinggi. Pati Baku Pusus memiliki kelarutan yang tinggi, kemampuan mengembang yang terbatas, kekuatan gel yang tinggi, namun mengalami sineresis.
Analisis Warna Berbasis Smartphone Android dan Aplikasinya dalam Pendugaan Umur Simpan Konsentrat Apel Heru Kristanoko; Feri Kusnandar; Dian Herawati
agriTECH Vol 41, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.813 KB) | DOI: 10.22146/agritech.52956

Abstract

Warna merupakan salah satu parameter mutu penting dari konsentrat apel. Teknologi kamera smartphone yang semakin akurat dan mudah dioperasikan berpotensi untuk mengukur warna konsentrat apel. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan kamera smartphone Android dalam mengukur perubahan warna model konsentrat apel dan pendugaan umur simpan konsentrat apel. Sampel konsentrat apel disimpan pada suhu 8, 15, dan 35 °C masing-masing selama 25, 20, dan 14 hari. Nilai warna L*, a*, dan b* dari kolorimetri dibandingkan dengan nilai warna R’, G’, dan B’ kamera. Nilai warna relatif (????, ℊ, dan ????) digunakan untuk memperoleh hasil pengukuran warna dari kamera yang lebih akurat. Nilai R’ pada kamera memiliki korelasi tertinggi dengan nilai L* kolorimetri pada pengukuran model konsentrat (r=0,986). Nilai ???? sebagai turunan nilai R’ dapat menurunkan simpangan baku dari 4,66% menjadi 1,36%. Model Arrhenius dari nilai ???? memberikan prediksi umur simpan 16,7 minggu yang mendekati prediksi dari nilai L* (17,2 minggu) pada suhu 25 °C.
Co-Authors - Misnawi Achmad Nasir Ginanjar Adhi S Lukman Agus Setiyono Agus Setiyono Agus Sutriyono Agus Sutriyono Ai Mahmudatussa'adah Ai Mahmudatussa’adah Aini Auliana Amar Andriani, Cynthia Anis Zamaluddien Antin Suswantinah Antung Sima Firlieyanti Anuraga Jayanegara Anuraga Jayanegara Ari Andika Ariza Budi Tunjung Sari Asep Safari Astri Hermeinasari Azis Boing Sitanggang Azizah Tsaniya Fasya Betty Sri Laksmi Jenie C Hanny Wijaya Cynthia Andriani Dafiq, Huda Hainun Dahrul Syah Danniswara, Harya Darren Tanaka Dase Hunaifi Dede R. Adawiyah Dede R. Adawiyah Dede R. Adawiyah Dede R. Adawiyah Dede Robiatul Adawiyah Dedi Fardiaz Dewi, Kifayati Rosiyanti Dian Herawati Diana Ayu Nindita Dias Indrasti Dias Indrasti Eko Hari Purnomo Elvira Syamsir Endah Ernawanti Endang Yuli Purwani Faizah Faizah Faleh Setia Budi Fransiska Zakaria R Gema Buana Putra Ginanjar, Achmad Nasir Ha Phi Ro Hadi Munarko Hafzialman Hafzialman Handika Permadi Handoko, Ari Hanifah Nuryani Lioe Harmoko Saputra Heny Herawati Heny Herawati Heny Herawati Herastuti Rukmini Herastuti Sri Rukmini Hermeinasari, Astri Heru Kristanoko Heru Pitria Hastuti Heryani Heryani Heryani, Heryani Husna, Aliya I wayan Teguh Wibawan Indah Kurniasari Intan Kusumaningrum Ira Dwi Rachmani Irmawan, Dandy Ismayati, Maya Ivada, Putra Aviva Joko Hermanianto Kezia Grace Abraham Lukman, Adhi S Marleni Limonu Masita Ardi Kumalasari Maulani, Aghitia Medi Nova Mimah Mutmainah Mirnawati Sudarwamto Mirnawati Sudarwanto Mona Fitria Muh. Yusram Massijaya Muhammad Reza Mutia Khonza Nahrowi Nahrowi Nancy Dewi Yuliana nFN Sugiyono Nissa Nurfajrin Solihat Noer Laily Nova, Medi Noviasari, Santi Novriaman Pakpahan Nur Annisa Nur Lili Nia Wulan Nur Wulandari Nur Wulandari Nuri Andarwulan Oke Anandika Lestari Palupi, Nurheni Sri Prahasti, Gita Eka Purwiyatno Hariyadi Puspo Edi Giriwono Putra Aviva Ivada Raden Hilman Wirayudha Reski Praja Putra Riantana, Handy Ridwan Thahir Rifda Naufalin Rijanti Rahaju Maulani Rijanti Rahaju Maulani Rijanti Rahaju Maulani Risma Risma, Risma Safrida Safrida Said Naufal Hibaturrahman Santi Noviasari Sari, Ulfiana Anika Siti Nurjanah Slamet Budijanto Sri Rebecca Sitorus Sri Widowati Steisianasari Mileiva Sugiyono . Sugiyono . Sugoi Marsaputra Karsodimejo Suryani Suryani TATI NURHAYATI Titi Candra Sunarti Tjahja Muhandri Tyas Hermala Anindita Ulfiana Anika Sari Veybe G. Kereh Welli Yuliatmoko Wicaksono, Alexander Tommy WIDYA EKA PRAYITNO Widya Puspantari Winiati P. Rahayu Winiati Pudji Rahayu Yane Regiana Yane Regina Yane Regiyana Yane Regiyana Yelin Adalina Yuli Maulidiyah Yulizar Verda Febrianto Yustikawati Zamaluddien, Anis