Claim Missing Document
Check
Articles

Found 76 Documents
Search
Journal : Jurnal Tata Rias

KAJIAN BUDAYA DAN BENTUK TATA RIAS PENGANTIN BALI AGUNG KHAS GAYA BULELENG DIAH DWI JAYANTHI, KADEK; KUSSTIANTI, NIA
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n2.33472

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kebudayaan yang melatarbelakangi terbentuknya Tata Rias Pengantin Bali Agung Buleleng serta mendefinisikan bentuk, fungsi dan makna yang ada pada setiap unsur pembentuk tata rias pengantin ini yang dimulai dari tata rias wajah, penataan rambut, busana dan aksesoris pengantin. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi untuk pengumpulan data. Validitas data dengan trianggulasi sumber yaitu mengkoreksi data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Hasil penelitian ini adalah adanya unsur pembentuk tata rias yang merupakan hasil akulturasi budaya, yaitu Kencerik Kesir Barak dan Kalung Liontin Dollar. Hal ini dilatarbelakangi dengan adanya perkampungan multietnis disekitar pelabuhan. Penggunaan aksesoris Bunga Tunjung Emas merupakan ciri khas yang ditampilkan pengantin, sehingga berbeda dengan tata rias pengantin Bali di daerah lainnya. Setiap unsur pembentuk tata rias ini memiliki bentuk dan fungsi tersendiri, secara keseluruhan memiliki makna harapan baik pada pengantin saat menjalani kehidupan pernikahan dan dijauhkan dari hal-hal buruk. Kata Kunci: Tata Rias Pengantin Bali Agung Buleleng, Kajian Budaya
KAJIAN BUDAYA DAN BENTUK TATA RIAS PENGANTIN BALI AGUNG KHAS GAYA BULELENG DIAH DWI JAYANTHI, KADEK; KUSSTIANTI, NIA
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n2.33473

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kebudayaan yang melatarbelakangi terbentuknya Tata Rias Pengantin Bali Agung Buleleng serta mendefinisikan bentuk, fungsi dan makna yang ada pada setiap unsur pembentuk tata rias pengantin ini yang dimulai dari tata rias wajah, penataan rambut, busana dan aksesoris pengantin. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi untuk pengumpulan data. Validitas data dengan trianggulasi sumber yaitu mengkoreksi data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Hasil penelitian ini adalah adanya unsur pembentuk tata rias yang merupakan hasil akulturasi budaya, yaitu Kencerik Kesir Barak dan Kalung Liontin Dollar. Hal ini dilatarbelakangi dengan adanya perkampungan multietnis disekitar pelabuhan. Penggunaan aksesoris Bunga Tunjung Emas merupakan ciri khas yang ditampilkan pengantin, sehingga berbeda dengan tata rias pengantin Bali di daerah lainnya. Setiap unsur pembentuk tata rias ini memiliki bentuk dan fungsi tersendiri, secara keseluruhan memiliki makna harapan baik pada pengantin saat menjalani kehidupan pernikahan dan dijauhkan dari hal-hal buruk. Kata Kunci: Tata Rias Pengantin Bali Agung Buleleng, Kajian Budaya
Tata Upacara Ritual Adat Perkawinan Marga Mesuji Wiralaga Lampung FAJAR MAGFIROH, SITI; KUSSTIANTI, NIA
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n2.33661

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ritual adat perkawinan Marga Mesuji Lampung di desa Wiralaga kecamatan Mesuji Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung. Ritual adat perkawinan Marga Mesuji Lampung ada dua yaitu rasan tuwe (kehendak orang tua) dan gubalan (kawin lari) kedua ritual adat perkawinan ini harus dihadiri oleh perwatin (perangkat desa) sebagai saksi dan pembawa adat istiadat. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah budayawa kabupaten Mesuji Lampung, staf pemerintahan kabupaten Mesuji Lampung, ketua dan tetua adat Marga Mesuji Lampung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ritual perkawinan rasan tuwe dalam Marga Mesuji Lampung mempunyai 9 prosesi adat diantaranya yaitu nindai, nylundup (penjajakan), sie hanyot, sie tanye (datang bertanya), datang besagh (datang besar), pacaran, hari perkawinan, tandang sujud, dan dijumputi. Sedangkan ritual perkawinan gubalan lebih singkat yaitu membuat surat perjanjian diatas materai, nyrape kemudian akad nikah. Kata kunci: Marga Mesuji lampung, ritual perkawinan, upacara adat, adat perkawinan Marga Mesuji lampung Abstract This study aims to describe the traditional marriage rituals of Mesuji Lampung clan in Wiralaga village, Mesuji sub-district, Mesuji district, Lampung province. There are two rituals for the traditional marriage of Mesuji Lampung clan, namely rasan tuwe (the will of the parents) and gubalan (elopement). The method of this research is a qualitative descriptive method, by collectingthe data using interview techniques. The informants in this study were the culture of the Mesuji Lampung district, the Mesuji Lampung district government staff, the chairman and elders of the Mesuji Lampung clan. The results of this study indicate that the marriage rituals of Rasan Tuwe in the Mesuji Lampung clan have 9 customary processions including nindai, nylundup (exploratory), sie hanyot, sie tanye (coming to ask), datang besagh (coming big), pacaran, marriage day, tandang sujud, and dijumputi. Whereas the marriage rituals for a gubalan is shorter, namely making a letter of agreement on the stamp, nyrape then a marriage contract. Keywords: Mesuji Lampung clan, marriage rituals, traditional ceremonies, marriage ceremony of the Mesuji Lampung clan
Tata Upacara Ritual Adat Perkawinan Marga Mesuji Wiralaga Lampung FAJAR MAGFIROH, SITI; KUSSTIANTI, NIA
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n2.33662

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ritual adat perkawinan Marga Mesuji Lampung di desa Wiralaga kecamatan Mesuji Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung. Ritual adat perkawinan Marga Mesuji Lampung ada dua yaitu rasan tuwe (kehendak orang tua) dan gubalan (kawin lari) kedua ritual adat perkawinan ini harus dihadiri oleh perwatin (perangkat desa) sebagai saksi dan pembawa adat istiadat. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah budayawa kabupaten Mesuji Lampung, staf pemerintahan kabupaten Mesuji Lampung, ketua dan tetua adat Marga Mesuji Lampung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ritual perkawinan rasan tuwe dalam Marga Mesuji Lampung mempunyai 9 prosesi adat diantaranya yaitu nindai, nylundup (penjajakan), sie hanyot, sie tanye (datang bertanya), datang besagh (datang besar), pacaran, hari perkawinan, tandang sujud, dan dijumputi. Sedangkan ritual perkawinan gubalan lebih singkat yaitu membuat surat perjanjian diatas materai, nyrape kemudian akad nikah. Kata kunci: Marga Mesuji lampung, ritual perkawinan, upacara adat, adat perkawinan Marga Mesuji lampung Abstract This study aims to describe the traditional marriage rituals of Mesuji Lampung clan in Wiralaga village, Mesuji sub-district, Mesuji district, Lampung province. There are two rituals for the traditional marriage of Mesuji Lampung clan, namely rasan tuwe (the will of the parents) and gubalan (elopement). The method of this research is a qualitative descriptive method, by collectingthe data using interview techniques. The informants in this study were the culture of the Mesuji Lampung district, the Mesuji Lampung district government staff, the chairman and elders of the Mesuji Lampung clan. The results of this study indicate that the marriage rituals of Rasan Tuwe in the Mesuji Lampung clan have 9 customary processions including nindai, nylundup (exploratory), sie hanyot, sie tanye (coming to ask), datang besagh (coming big), pacaran, marriage day, tandang sujud, and dijumputi. Whereas the marriage rituals for a gubalan is shorter, namely making a letter of agreement on the stamp, nyrape then a marriage contract. Keywords: Mesuji Lampung clan, marriage rituals, traditional ceremonies, marriage ceremony of the Mesuji Lampung clan
MEDIA PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY PADA SUB KOMPETENSI PEMANGKASAN RAMBUT TEKNIK INCREASE LAYER AMELIA, LINDA; KUSSTIANTI, NIA
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n2.33673

Abstract

Pengaruh Proporsi Sari Pati Kentang, Ekstrak Lemon, Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Hasil Jadi Toner Untuk Kulit Wajah Berminyak Cenderung Berjerawat SYAH PRASTIKA NOOR SHOLIKIN, WENDI; KUSSTIANTI, NIA
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n2.34253

Abstract

jerawat biasanya timbul pada kulit yang berminyak, wajah yang kotor akibat debu dan polusi bisa jadi penyebab munculnya jerawat pada kulit wajah. Toner mempunyai manfaat yang dapat mengurangi keluhan kulit berminyak cenderung berjerawat. Pennelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh proporsi sari pati kentang, ekstrak lemon dan virgin coconut oil terhadap hasil jadi toner untuk kulit wajah berminyak cenderung berjerawat yang dinilai dari uji sifat fisik (meliputi warna,aroma, homogenitas) dan uji kesukaan penelis dari toner tersebut. penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Variabel yang digunakan yaitu variabel bebas yaitu proporsi sari pati kentang, ekstrak lemon dan virgin coconut oil dengan menggunakan perbandingan 5ml ; 2ml ;1 ml, 4ml ; 2ml ; 2ml, 3ml ; 2ml,3ml. Variabel terikat merupakan hasil dari toner yang dibuat meliputi warna, aroma, homogenitas yang dihasilkan serta uji dari kesukaan penelis. sedangkan variabel kontrol yaitu waktu yang digunakan untuk pembuatan toner, larutan allantoin sebanyak 2ml, serta persiapan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat toner wajah. Hasil akhir penelitian tentang toner ini adalah terdapat pada X1 dengan proporsi 5ml ; 2ml ;1ml yang menurut nilai rata-rata dari berbagai uji sudah sesuai dengan kriteria.Kata Kunci : Toner, Sari Pati Kentang, Ekstrak Lemon
KAJIAN MAKNA PROSESI UPACARA PERNIKAHAN DI DUSUN DAMPAR DESA BADES KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG SOFIA MAHARANI, NITA; KUSSTIANTI, NIA
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n2.34498

Abstract

Abstrak Dusun Dampar Desa Bades Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang memiliki tradisi prosesi upacara pernikahan yang berbeda dari tradisi pernikahan yang ada di Lumajang. Penelitian ini bertujuan untuk, mendeskripsikan tahapan dan makna prosesi upacara pernikahan di Dusun Dampar Desa Bades Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang, melestarikan dan memperkenalkan upacara adat pernikahan di Dusun Dampar Bades Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara, studi literatur buku dan jurnal. Hasil dari penelitian adalah tahapan prosesi upacara pernikahan yaitu, njaluk, bakal besan, lamaran, balesi lamaran, ndesek, manggulan, tebus kembar mayang, akad nikah, dan panggih. Makna dari prosesi upacara pernikahan yang berbeda dari masing-masing tahapan yang secara keseluruhan bertujuan untuk menjaga keselamatan dan kedamaian bagi kedua pengantin dalam menjalankan rumah tangga. kata Kunci : Upacara Pernikahan Dusun Dampar, Kajian, Makna. Abstract Dampar su-village Bades, Pasirian District at Lumajang Regency has a tradition of wedding ceremony processions that is different from thr other district in Lumajang. This research aimed to describe the phase and the meaning of the wedding ceremony processions in Dampar sub-village Bades, Pasirian District, Lumajang regency preserve and introduce the tradisional wedding ceremony in Dampar seb-village Bades, Pasirian district, Lumajang regency. The type of this research is qualitative descriptive method with data collection in the form of interview, book and journal literature.. The result of the study are the phase of the wedding ceremony processions, namely njaluk, bakal besan, lamaran, balesi lamaran, ndesek, manggulan, tebus kembar mayang, akad nikah, and panggih. The meaning of the wedding ceremony processions that is different from each of the phase which as a whole aims to maintain safety and peace for the bride and groom in running the household. Keywords : Dampar Marriage Ceremony, Study, Meaning.
PELAYANAN JASA MICRO NEEDLE THERAPY SYSTEM PADA PERAWATAN WAJAH DI ACHIE HOUSE OF BEAUTY SIDOARJO EKI PURBOSETYO, MIFTASYA; KUSSTIANTI, NIA
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n2.34555

Abstract

TIPE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PADA SUB KOMPETENSI PENATAAN SANGGUL KREATIF BACK STYLE QOLBI, TSAMROTUL; KUSSTIANTI, NIA
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 3 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n3.34861

Abstract

AbstrakThink Pair Share merupakan tipe pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013 dimana siswa dituntut lebih aktif selama pembelajaran, mengajak untuk bekerja mandiri kemudian bekerja sama dengan pasangannya. Tipe Think Pair Share dapat digunakan dalam mata pelajaran Penataan Sanggul Kreatif Backstyle Dengan Teknik Sasakan. Dengan bekerja sama atau berpasangan dalam satu kali pertemuan peserta didik mampu mempelajari sekaligus mempraktikkan macam-macam penataan sanggul dengan ide yang inovatif kemudian menyampaikannya dengan baik dan benar sehingga lebih efisien waktu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian yaitu menguraikan tipe pembelajaran kooperatif Think Pair Share, dan keefektifan tipe pembelajaran kooperatif Think Pair Share. Metode penelitian menggunakan studi kepustakaan dengan mengacu pada buku dan jurnal nasional yang membahas: 1) kajian model pembelajaran kooperatif dan tipe pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS,) 2) kajian sub materi pembelajaran Penataan Sanggul Kreatif Back Style , dan 3) kajian pengelolaan kelas dengan menerapkan tipe pembelajaran Think Pair Share (TPS) dimana didalamnya dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, dan kelayakan atau kefektifan tipe pembelajaran pada materi praktik. Hasil dari penelitian diperoleh kesimpulan berupa: 1) penjelasan mengenai model pembelajaran kooperatif dan tipe pembelajaran kooperatif Think Pair Share, 2) penjelasan materi sub kompetensi Penataan Sanggul Kreatif Back Style, dan 3) tipe pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat diterapkan dan menjadi acuan guru penataan sanggul kreatif sehingga proses pembelajaran mampu dimaksimalkan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Kata Kunci: think pair share, penataan sanggul kreatif backstyle. Abstract Think Pair Share is a type of innovative learning in the 2013 curriculum where students are required to be more active during learning, inviting to work independently then working with their partners. Think Pair Share type can be used in the subject of Backstyle Creative Hair Styling with Feeling Technique. By working together or in pairs in one meeting students are able to learn while practicing various types of bun arrangement with innovative ideas and then convey them properly and correctly so that it is more time efficient. This type of research is descriptive qualitative. The research objective is to describe the type of Think Pair Share cooperative learning, and the effectiveness of Think Pair Share cooperative learning types. The research method uses literature study by referring to books and national journals that discuss: 1) the study of cooperative learning models and the types of cooperative learning Think Pair Share (TPS, 2) the study of sub-learning materials for the Styling of the Back Style Creative Bun, and 3) the study of classroom management by applying the Think Pair Share (TPS) learning type in which can improve learning activities and outcomes, and the feasibility or effectiveness of learning types in practice material. The results of the study obtained conclusions in the form of: 1) an explanation of the cooperative learning model and the type of cooperative learning Think Pair Share, 2) an explanation of the material material sub-competence of the Back Style Creative Hairdressing Arrangement, and 3) Think Pair Share cooperative learning types can be applied and used as a reference for the teacher in structuring the creative bun so that the learning process can be maximized with the aim of improving student achievement. Keywords: think pair share, back hair styling
KAJIAN PENERAPAN MODUL AJAR PEMBUATAN MAHAR SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN KULIT DAN RAMBUT DI SMK NEGERI 3 BLITAR SILVI GHONI MAHFIRO, KHAFIDHATUL; KUSSTIANTI, NIA
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 3 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n3.35413

Abstract

Abstrak Modul ajar merupakan media pembelajaran bagi siswa yang wajib ada untuk sebuah pembelajaran, dan sebagai acuan pendidik dalam memberikan materi pelajaran. Berdasarkan observasi dikelas XI tata kecantikan rambut dan kulit SMKN 3 Blitar. Modul yang dipakai mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan di SMKN 3 Blitar masih memakai modul bersifat umum yang di terapkan oleh seluruh SMK lainnya. Modul yang dipakai belum memenuhi kebutuhan pembelajaran dengan tidak adanya materi yang berkaitan dengan pembahas khusus tentang pembuatan produk seperti mahar, hantaran, souvenir, dan sebagainya. Dengan belum adanya modul khusus yang membahas tentang kompetensi dasar tersebut juga mempengaruhi belajar siswa dalam kreatifitasnya, kurang aktif dalam pembelajaran dan kurang memahami praktek membuat mahar dalam mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan. Sehingga mempengaruhi juga pada hasil belajar siswa. Siswa mendapatkan nilai rata-ratanya kurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), nilai KKM siswa didalam mata Pelajaran tersebut adalah 78. Selain itu juga konsekuensi yang harus diterapkan dikurikulum tingkat satuan pendidikan berbasis kompetensi disekolah, mempersyaratkan penggunanan modul dalam pelaksanaan pembelajarannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji literatur tentang penerapan modul ajar terhadap kreatifitas dan hasil belajar siswa. Analisis penelitian menggunakan prosedur penelitian studi pustaka, dengan jenis penelitian yang di telusuri dengan penelusuran studi literatut berupa artikel jurnal yang dapat di pertanggung jawabkan, keakurat dan kerelevanannya. Hasil dari kajian literature atau pustaka menyatakan bahwa penerapan modul ajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut dikarenakan terlihat dari banyaknya kajian teori dan studi literatur yang sudah dilakukan berhasil dalam meningkatnya kreatifitas dan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Penerapan, modul ajar, mahar Abstract The teaching module is a learning medium for students that must be available for learning activities, and as a reference for the educators in providing subject matter. Based on observations in class XI hair and skin beauty design at SMKN 3 Blitar. The Modules which used in the subjects of creative and entrepreneurial products in SMK 3 Blitar still using a general modules which are applied by all other Vocational school. The modules which used do not in line with the learning needs and lack of material relating to special discussants on the manufacture of products such as about the dowry, delivery, souvenirs, and so on. In the lack of information in the module that discusses the basic competencies also affect in the students less of creativity, less active in learning and less understanding the practice of making dowry in subjects of creative and entrepreneurial products. Therefore, its also affects on students learning outcomes. The students got an average score less than KKM (Minimum completeness criteria), the KKM score of students in these subjects is 78. In addition, the consequences that must be applied in the curriculum level of competency-based education units in schools, require the use of modules in the implementation of learning. This research aims to review the literature on the application of teaching modules to students creativity and learning outcomes. Research analysis using literature study research procedures, with the type of research traced by literature study in the form of journal articles that can be accounted for, their accuracy and relevance. The results of the literature study state that the application of teaching modules give big impact on the students learning outcomes. It can be seen from the many theoretical studies and literature studies that have been carried out successfully in increasing students creativity and learning outcomes. Keywords: Implementation, teaching module, dowry
Co-Authors Afida, Ummu Nadia Afkarina, Risqa Alfin Afifi, Astrida AMELIA, LINDA Ampouw, Debby Arita Puspitorini Ascaya, Made Milenia Candrawati Atmaka, Srinirmala Nindya Azizah, latiffany Balqois, Ratu Bella, Yuniar Anisa Binagdy, Vennas Amalla Chasanah, Ilfa Damaranti, Angger dewayana, Agatha Dewi Lutfiati DIAH DWI JAYANTHI, KADEK Dindy Sinta Megasari Edo Shamsidar, Afzalur EKI PURBOSETYO, MIFTASYA ELOK PUTRI BAHARI, RUSYNTA Evanggelista, Delaya FAJAR MAGFIROH, SITI Fatin, Hanani Auliya Febriana, Aulia Rizqiika Febrianti, Mitha Indah Festiana, Ailsa FilaHasena Fitriyani, Pramitha Anisa Hartanti Wulandari, Ririn Noor Helmi, Dian Atika Ikbar, Idel Eg Nidia Imansari, Inez Dwina Inayati, Indah Indra, Zahra Natasya Jayanti, Khusmira Dwi KECVARA PRITASARI, OCTAVERINA Lailla Putri Anggita Dewi Leony, Dita Angie Luftha Rudiyanto, Michelle Grezanda Madani, Ekki Febijay MASPIYAH Maspiyah Maspiyah Megasari, Dindy Muliana, Amma Mutimmatul Faidah Ningrum, Fatichatul Ilma Wahyu ningrum, Yuliana Ni’mah, Alfiatun Nofitasari, Sonia Novia Restu Windayani, Novia Restu Nurul Indawati Nurwulandari, Laily Dewi Oktavia, Rhelen Bunga Piwi, Adela Sanya Prahesti, Salsabila Prajastiwi, Handika Pramesti, Adetyas Prastyani, Desi Nur Pratiwi, Evita Citra Pritasari, Octaverina Pritasari, Octaverina Kecvara Puspita, Vivian putri, Monique Jingga Trifinda QOLBI, TSAMROTUL Qoyyimah, Millah Rachmawati, Eka Yolanda Sakila Ramadhanti, Rizqullah Rekhananda , Karin Safitri, Binti Inna safitri, Yesi intan SILVI GHONI MAHFIRO, KHAFIDHATUL SOFIA MAHARANI, NITA Sri Dwiyanti Suhartiningsih Suhartiningsih SUZENTY, INDRYA swardika, Farah SYAH PRASTIKA NOOR SHOLIKIN, WENDI Trishantini, namira Usodoingtyas, Sri Usodoningtyas, Sri VEGATAMI, PRADITA VENTIANA WATI, DICHA Verina Mayang Sari VIA LAKSHITA, YUNANDA WAHYUNIH, SRI Waluyo, Nadya Sabrine Wardani, Annisa Aprilia Wijaya, Nieke Andina Wilujeng, Biyan Wilujeng, Biyan Yesi windayani, novia yuhaa, Fastami limaa YUSNI, ALIFIA SHAFIRA