Claim Missing Document
Check
Articles

PENGUASAAN KOMPETENSI TATA RIAS WAJAH KARAKTER MENGGUNAKAN PROSTHETIC MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SMK NEGERI 1 BATU HARDIANI, FIANDITA; , MASPIYAH
Jurnal Tata Rias Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Rias wajah karakter adalah rias yang membantu aktor menggambarkan peranan dengan membuat menyerupai watak yang dimainkan. Tata rias karakter termasuk dalam materi di SMK. Model pembelajaran langsung menggunakan prosthetic cocok diterapkan pada kompetensi tata rias wajah karakter di SMK. Prosthetic make up adalah proses menggunakan mematung prosthetic untuk memberikan efek dalam make up melalui proses sculpting, molding, application dan painting.penelitian ini bertujuan mengetahui 1) keterlaksanaan sintaks model pembelajaran langsung 2) aktivitas siswa, 3) hasil penguasaan belajar siswa, 4) respon siswa menggunakan prosthetic melalui model pembelajaran langsung. Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-eksperiment dengan desain penelitian ?TheOne-ShotCase StudyDesign?. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XII-a TKKR di SMKN 1 Batu sebanyak 29 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan observsi,tes,dan angket. Analisis data yang digunakan yaitu rumus rata-rata dan presentase. Hasil penelitian dapat ditunjukkan 1) keterlaksanaan sintaks termasuk kategori sangat baik dengan rata-rata skor nilai sebesar 3,37, 2) aktivitas siswa termasuk dalam kategori sangat baik dengan rata-rata skor nilai sebesar 3,55 , 3) hasil penguasaan belajar prosthetic siswa mencapai ketuntasan kriteria minimum 75 dengan rata-rata skor nilai sebesar 76,52 , 4) respon siswa mencapai kriteria sangat baik dengan perolehan presentase nilai sebesar 91%. Kata kunci: Model Pembelajaran Langsung , Tata Rias Wajah Karakter, Prosthetic Abstract Character make-up is makeup that helps an actor or player portray a role by making it resemble the face of the character being played. character make-up is one of the teaching materials at SMK Negeri 1 Batu. By using the direct learning model, the cosmetology competence of characters in vocational schools will be more effective. This study aimed to find out 1) the implementation of the syntax of direct learning models 2) student activities, 3) the results of students mastery of learning, 4) student responses using prosthetic through direct learning models. This type of research is a pre-experimental study with the research design "The One-Shot Study Design". The subjects in this study were students of class XII-a TKKR in SMK 1 Batu as many as 29 students. Data collection methods using observations, tests, and questionner. Analysis of the data used is the average formula and percentage. The results of the study can be shown 1) the syntax implementation including the excellent category with the acquisition of an average score of 3.37, 2) student activities included in the very good category with the acquisition of an average score of 3.55, 3) the results of mastery learning prosthetic students achieve completeness of the minimum criteria of 75 with the acquisition of an average score of 76.52, 4) the response of students reached the criteria very well with the acquisition of a percentage value of 91% Keyword: Direct Instruction, Make-up Character, Prosthetic
PENGARUH PROPORSI TEPUNG BIJI NANGKA DAN DAUN SIRIH (PIPERIS FOLIUM) TERHADAP SIFAT FISIK DAN MASA SIMPAN MASKER WAJAH TRADISIONAL PUTRI, VERAWATI; , MASPIYAH
Jurnal Tata Rias Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proporsi tepung biji nangka dan daun sirih (piperis folium) terhadap 1 ) sifat fisik masker wajah tradisional yang meliputi aroma, warna, tekstur, dan daya lekat. 2) kesukaan panelis. 3) masa simpan masker wajah tradisional dengan uji mikrobiologi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah proporsi tepung biji nangka dan daun sirih yaitu X1 (7:3), X2 (3:2) dan X3 (1:1) variabel terikat adalah sifat fisik yang meliputi aroma, warna, tekstur, daya lekat dan kesukaan panelis serta masa simpan. Pengumpulan data dengan metode observasi yang di lakukan oleh 30 panelis dan uji mikrobiologi untuk mengetahui masa simpan. Data di analisis dengan menggunakan anava tunggal dan di lanjutkan dengan uji ducan menggunakan program spss versi 16. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh proporsi tepung biji nangka dan daun sirih terhadap sifat fisik masker wajah tradisional, meliputi 1) semakin banyak daun sirih, aroma yang di hasilkan sangat kuat, warna yang di hasilkan adalah semakin banyak tepung biji nangka warna akan semakin hijau muda, tekstur yang di hasilkan halus, dan daya lekat yang di hasilkan adalah lekat.2) Tingkat kesukaan panelis yang sangat di sukai yaitu pada masker X1 (7:3). 3) Berdasarkan hasil perhitungan jumlah mikroba pada uji mikrobiologi , sediaan masker tradisional terdapat mikroba dengan jumlah dalam batas yang di tentukan SNI yaitu < 10? , sehingga masker tradisional dapat di gunakan selama 7 hari. Kata kunci : Masker wajah tradisional, tepung biji nangka, daun sirih, sifat fisik dan masa simpan masker wajah. Abstract The purpose of this research to find out the effect of jackfruit seed flour proportion and betel vine to . 1) the physical characteristic of traditional mask which includes smell, color, texture and stickiness .2) panelist?s favorite . 3) keeping period of traditional mask with microbiology test. The type of this research is experiment, free variable in this research is the amount of jackfruit seed flour proportion and betel vine which is, X1 (7:3), X2 (3:2), and X3 (1:1). Tied variable is the physical characteristic which in cludes smell, color, texture, stickiness, panelist?s favorite and keeping period. The data submission by observation method which is done by 30 panelist and microbiology test to find out the keeping period. The data is being analyzed by single anava and continued by ducan test using the program of spss 16 version. The result of this research is can be seen that there is an effect of jackfruit seed flour proportion and betel vine to the traditional physical characteristic which includes 1) the more betel uines used, the stronger smell it makes, the more jackfruit seed flour used, the lighter green color it will show, the texture is soft and it can stick. The favorite level of the panelist is to X1 mask (7:3). Based on the microbiology test result, in traditional mask, can be found microba with certain amount by SNI which is < 10? so traditional mask can be used in 7 days.Key words: traditional mask, jackfruit seed flour, betel mine, physical characteristic, and keeping period of mask.
KAJIAN TATA RIAS TRADISIONAL SENI TARI WARANGGONO DALAM LANGEN TAYUB DI KECAMATAN JATIROGO KABUPATEN TUBAN FITRIA PRIHATININGSIH, SISWI; , MASPIYAH
Jurnal Tata Rias Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Langen tayub kesenian sebagai cultural heritage harus dipahami sebagai warisan yang mesti dilestarikan dan sekaligus dikembangkan agar menjadi panorama indah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis dan makna tata rias wajah, penataan sanggul, busana, dan aksesoris tari waranggono dalam seni langen tayub di kecamatan Jatirogo kabupaten Tuban. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode triangulasi, yang meliputi 1) wawancara, 2) observasi, dan 3) dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata rias wajah waranggono atau sindir memiliki ciri khas lebih glamuor. Penataan rambut waranggono atau sindir menggukan Ukel Konde. Busana yang digunakan adalah mekak sebagai kain penutup bagian dada, stagen, sabuk, jarik khas Jawa dan selendang atau sampur. Aksesoris yang digunakan adalah bunga ronce melati, bunga mawar, cunduk, anting, bross, kalung, gelang dan cincin. Makna yang terkandung pada seni tari waranggono dalam langen tayub di kecamatan Jatirogo kabupaten Tuban mempunyai arti sebagai tanda kesejahteraan, kemakmuran, dan kesuburan. Sebagai tanda bahwa mendapatkan hasil bumi (panenan). Kata kunci: Tata Rias Waranggono, Langen Tayub, Kecamatan Jatirogo. Abstract Langen tayub art as a cultural heritage must be understood as a legacy that must be preserved and at the same time developed to be a beautiful panorama. The purpose of this study is to identify the types and meanings of make up, hairdressing, clothing and waranggono dance accessories in the Langen Tayub art in Jatirogo sub-district, Tuban district. This research is a descriptive study with a qualitative approach. Data collection techniques using the triangulation method, which includes 1) interviews, 2) observations, and 3) documentation. The results showed that the makeup of waranggono or satire had more glamuoric characteristics. Hair styling or satire using Ukel Konde. Clothing that is used is mekak as a cloth covering the chest, stagen, belt, Javanese typical finger and shawl or sampur. Accessories used are jasmine ronce flowers, roses, cows, earrings, bross, necklaces, bracelets and rings. The meaning contained in the waranggono dance in Langen Tayub in Jatirogo sub-district of Tuban has a meaning as a sign of prosperity, prosperity, and fertility. As a sign that getting crops (harvest). Keywords: Waranggono Make Up, Langen Tayub, Jatirogo District.
HASILL PERWUJUDANN MODIFIKASI TATAA RIASI LPENGANTIN PUTRIL JENGGOLOL SIDOARJOLO JUNIAR RAHMADAYANI, FIREZA; , MASPIYAH
Jurnal Tata Rias Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrakk Penelitiann ini bertujuan untukm mengahui 1) Desin tta riass iwajahk, penatan rambutl, dann akssoris sertaa busanaml pengantin modifikasi putrii Jenggolo Sidoarjo. 2) hasil jadii modifikasim tata rias pengantin putri Jenggoloo Sidoarjo dilihat dari penilaian responden. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan dengan metode wawncara, dokumntasii dan obsevasi. Prosedur penelitian melalui tahap eksplorasi, perancangan desain, dan perwu judan dinilai oleh obslerver. Untuk menganialisis data kualitiatif berupa hasil modifikasi tata riass ppengantin putri Jenggolo Sidoarjo melalui tahapan mengorganisasikan datal, mengelompokanli, dan menguji keabsahanl data serta lembar pemlihan desain dan lembar observasii. Untuk menganalisis datay kuantitatif berupa penilaian respondenm terhadap hasil modifikasi tata rias pengantinn Putri Jengolo Sidoiarjo mengunakan rumkus rata -rata (meanl) hHasil ppemilihan desaini disepakayi desain nomori 3 yangi diwujudkanl. Desaini yangl telahu dipilihi kemudiani diwujudkanl. Hasile perwujudanu dinilail olehu observerei dengani ratai-ratai modifikasiy tatar riast wajahi 4,52 yangu berartiy usangati baiki, penataani rambutu dann aksesorisi memperolehu nilaii ratai-ratas 4,57 yg berartii sangaty baiki, modifikasiv busanau memperolehi nilaiy ratay-ratai 4,75 yangi berarti sangate baiki, hasily keseluruhani modifikasit tataya riasu pengantini Putrii Jenggolou Sidoarjoi adalahi 4,76 yangi berartie sangatii baikl. Sehinggai hasili modifikasiy dinyatakani baikl dani layaki untuki digunakani. Kataa Kuncii: Modifikasi, Tata RiassPengantinn Putrii Jenggoloo, Sidoarjo Abstract Thisi studyi aimsi toi 1) Knowingi thei formi of makeupi designi, hairdressing andi accesoriesi alsou fashionl modificationi ofi Sidoarjoy bridesi 2) Knowingy thei resultsy ofi Sidoarjoi bridaly makeupu modificationi seene froml expertsi assementl andi consumere acceptancei.Theh researchy typei isl descriptives qualitativel andu quantitativel researchi. Sourcesu ofi datai ito collectedu byi interviewi methodi, documentationu andy obsevationl. The research procedure through exploration, design, and embodiment is assessed by the modification of bridal makeup ofi putrih Jenggolob Sidoarjoj throughi thev stagesv ofy organizingi datab, groupingh, andn testingi theh validityv ofu datan. Tog analyzet thed quantitativeh datav inj thee formo oft nrespondent?s assementn ofp othe modificationy ofj bridali makeupc of putrit Jenggolov Sidoarjoi using theg meanl formulau (meanh). Theb resultso ofx designe selectiony agreedi thayt designt numbery 3 willy bev takeni. Thez designo thate havef beenm selectedy aref theni manifestedu. Thet resulte ofu makeupa modificationy getsl ani averagen ratej ofo 4,52 whichu meansh veryo goodt, hairdresingg andd accecoriess ggets aan aaverage oof 4,75 wwhich means veryl goodh, tthe overalli resultsi ofe sidoarjop bridali makeupe modificationy iss 4,76 whichh meanss verryy goodd. sSo thee modificationn wresults aree declaredd goodd andd worthh tto uuse. Keywordss : Modification, Bridal Makeup Putri Jenggolo, Sidoarjo
PENGARUH PROPORSI PATI BENGKUANG (PACHYRHIZUS EROSUS ) DAN EKSTRAK OKRA (ABELMOSCHUS ESCULENTUS) TERHADAP HASIL JADI MASKER UNTUK PERAWATAN KULIT WAJAH BERMINYAK DAN BERJERAWAT ADRESHINA, PRISCILLA; , MASPIYAH
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK PENGARUH PROPORSI PATI BENGKUANG (Pachyrhizuserosus) DAN EKSTRAK OKRA (Abelmoschusesculentus) TERHADAP HASIL JADI MASKER UNTUK PERAWATAN KULIT WAJAH BERMINYAK DAN BERJERAWAT Nama : Priscilla Adreshina NIM : 13050634044 Program Studi : S1- Pendidikan Tata Rias Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas : Teknik Instansi : Universitas Negeri Surabaya Salah satu masalah pada kulit wajah adalah berminyak dan berjerawat. Salah satu perawatan kulit wajah untuk masalah tersebut adalah dengan menggunakan masker pati bengkuang dan ekstrak okra. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh dan proporsi terbaik pati bengkuang dan ekstrak okra dilihat dari uji organoleptic (aroma, warna, tekstur, dandayalekat). Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variable bebasnya yaitu perbandingan pati bengkuang dan ekstrak okra XI = 35 gram pati bengkuang dan 15 gram ekstrak okra, X2 = 25 gram pati bengkuang dan 25 gram ekstrak okra, X3 = 15 gram pati bengkuang dan 35 gram ekstrak okra. Variable terikatnya yaitu hasil uji organoleptic. Uji coba dilakukan pada 5 orang dosen dan 25 mahasiswa Unesa dengan metode pengambilan data dengan cara observasi. Analisis data aroma, warna, tekstur, dayalekat, dan kesukaan panelis menggunakan uji anava tunggal kemudian melakukan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh perbandingan proporsi pati bengkuang dan ekstrak okra dilihat dari segi hasil warna, tekstur, aroma, dayalekat, dan kesukaan panelis terhadap hasil jadi masker untuk perawatan kulit wajah berminyak dan berjerawat dengan perbandingan terbaik yaitu X1 (35 gram pati bengkuang dan 15 gram ekstrak okra) dengan skor rata-rata secara berurutan 3.57; 3.50; 3.43; 3.60; 3.73. Kata Kunci: Pati bengkuang, Ekstrak Okra, Kulit Wajah Berminyak dan berjerawat. ABSTRACT THE INFLUENCE OF YAM STARCH (Pachyrhizuserosus)AND OKRA EXTRACT (Abelmoschusesculentus) TOWARD FINISHED RESULT OF MASK FOR OILY AND ACNE FACIAL TREATMENT Name : Priscilla Adreshina NIM : 13050634044 Study Program : S1-Cosmetology Education Department : PKK Faculty : Engineering Institute : UniversitasNegeri Surabaya One of the problems on facial skin is oily and acne. One facial skin care for the problem is to use a starchy yam and okra extractmask. The purpose of this research is to know the influence and proportion of the best ratio proportion of Yam starch and okra extract seen from organoleptic test (aroma, color, texture, and stickiness). The type of research is experiment. The independent variables are the ratio of yam starch and okra extract XI = 35 gram of yam starch and 15 gram of okra extract, X2 = 25 gram of yam starch and 25 gram okra extract, X3 = 15 grams starch and 35 gram okra extract. The dependent variable is organoleptic test result. The test was conducted on 5 lecturers and 25 students of Unesa with data collection method by observation. Analysis of aroma data, color, texture, adhesion, and panelist preferences using single anava test then perform Duncan test The results showed that there was an influence of proportion of yam starch and okra extract in terms of color, texture, aroma, adhesive, and panelist preference to mask result for oily and acne facial skin care with best comparison X1 (35 gram yam starch and 15 grams of okra extract) with a consecutive average score of 3.57; 3.50; 3.43; 3.60; 3.73. Keywords: Yam Starch, Okra Extract, Oily and acne face skin.
PENGARUH PROPORSI EKSTRAK LIDAH BUAYA (ALOE VERA) DAN MADU SEBAGAI BAHAN AKTIF HAIR TONIC RUSDIANA, IVANA; , MASPIYAH
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui pengaruh proporsi ekstrak lidah buaya (aloe vera) dan madu sebagai bahan aktif hair tonic yang dilihat dari sifat organoleptik (warna, aroma, daya serap), dan 2) Mengetahui tingkat kesukaan panelis dan kandungan kimia pada hasil jadi hair tonic yang disukai. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbandingan jumlah ekstrak lidah buaya (aloe vera) dan madu dengan formula hair tonic yang akan digunakan dengan perbandingan sebagai berikut : 1 ml : 5 ml, 3 ml : 3 ml, dan 5 ml : 1 ml. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah warna, aroma, daya serap, dan kesukaan panelis, serta uji kimia untuk mengetahui kandungan pada hair tonic ekstrak lidah buaya (aloe vera) dan madu. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi yang dilakukan oleh 30 panelis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan anava tunggal dan dilanjutkan dengan uji Duncan menggunakan SPSS 16. Hasil penelitian adalah 1) Terdapat pengaruh proporsi ekstrak lidah buaya (aloe vera) dan madu sebagai bahan aktif hair tonic yang dinilai sifat fisiknya secara organoleptik (warna, aroma, daya serap) dan kesukaan panelis. 2) Sampel X3 memiliki proporsi yang paling baik dengan kriteria hair tonic yang dihasilkan adalah berwarna putih jernih dan homogen. 3) Sampel X3 adalah sampel yang paling disukai panelis. 4) Kandungan pada sampel X3 yaitu vitamin A, asam amino, zinc, vitamin B5, vitamin C, dan pinocembrin. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh proporsi ekstrak lidah buaya dan madu pada X3 (5 ml : 1 ml) terhadap hasil jadi hair tonic dan hasil uji kimia terhadap hair tonic X3 memiliki kandungan vitamin A sebesar 11,81 mg/100 ml, asam amino sebesar 9,50 mg/100 ml, vitamin B5 sebesar 2,45 mg/100 ml, dan vitamin C sebesar 4,80 mg/100 ml. Kata kunci : hair tonic, ekstrak lidah buaya, madu
PENGARUH PROPORSI TEPUNG SINGKONG (MANIHOT ESCULENTA) DAN TEPUNG BIJI RAMBUTAN TERHADAP HASIL JADI LULUR TRADISIONAL SAYEKTI SUSANTO, NURITA; , MASPIYAH
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Lulur merupakan salah satu kosmetik perawatan kulit yang berfungsi membersihkan pori-pori serta mengangkat sel-sel kulit mati. Singkong mempunyai kandungan anti inflamasi yang dapat mendinginkan kulit serta melindungi kulit dari kekeringan. Biji rambutan mengandung lemak dan polifenol (flavonoid, resveratrol, dan isoflavon) dan vitamin C. Kandungan biji rambutan berfungsi berfungsi untuk meningkatkan kemampuan anti-inflamasi dan kekebalan tubuh, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mampu memperlambat proses penuaan, dan sebagai antioksidan kuat. Sehingga kedua bahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan lulur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung singkong dan tepung biji rambutan terhadap hasil lulur tradisional yang meliputi sifat organoleptik yaitu (aroma, warna, tekstur, dan daya lekat), tingkat kesukaan panelis serta masa simpan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Variabel bebas penelitian ini adalah perbandingan tepung singkong dan tepung biji rambutan yaitu X1 (2 : 7), X2 (4 : 5), dan X3 (6 : 3). Variabel terikatnya yaitu hasil lulur tradisional meliputi aroma, warna, tekstur, daya lekat, tingkat kesukaan panelis dan masa simpan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi yang dilakukan oleh 30 panelis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan anava tunggal dan dilanjutkan dengan uji Duncan menggunakan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat pengaruh perbandingan tepung singkong dan tepung biji rambutan terhadap hasil jadi lulur tradisional dilihat dari aroma, warna, tekstur dan daya lekat yang mana sampel X2 memiliki proporsi lulur yang paling baik dan disukai oleh panelis dengan kriteria lulur yang dihasilkan adalah beraroma khas singkong dan biji rambutan yang mirip kacang, berwarna coklat susu, tekstur cukup kasar dan berbentuk bubuk dan mempunyai daya lekat yaitu lekat. 2) berdasarkan uji mikrobiologi pada ketiga lulur bubuk tradisional memiliki masa simpan lebih dari hari ke-7 dengan jumlah cemaran jamur dibawah 105 kol/gr. Kata Kunci : Lulur tradisional, tepung singkong, tepung biji rambutan.
PENGARUH TEKNIK PENGGUNAAN BULU MATA TERHADAP HASIL RIASAN MATA BULAT UNTUK TATA RIAS WAJAH PESTA AMELIA, NUR; , MASPIYAH
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK PENGARUH TEKNIK PENGGUNAAN BULU MATA TERHADAP HASIL RIASAN MATA BULAT UNTUK TATA RIAS WAJAH PESTA Nama : Nur Amelia NIM : 14050634006 Program Studi : S1 Pendidikan Tata Rias / 2014 Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas : Teknik Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Dr. Maspiyah, M.Kes Mata adalah jendela hati, salah satu bentuk mata yang perlu dikoreksi adalah mata bulat. Untuk menghasilkan riasan mata bulat yang ideal dan sempurna, dibutuhkan penggunaan bulu mata palsu yang tepat sesuai dengan kebutuhan mata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik penggunaan bulu mata terhadap hasil riasan mata bulat untu tata rias wajah pesta. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan desain penelitian True Experimental (posttest only control design) yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh teknik penggunaan bulu mata terhadap hasil riasan mata bulat untuk tata rias wajah pesta. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dengan melibatkan 30 observer, yang terdiri dari 5 dosen dan 25 mahasiswa tata rias. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji beda t-test dengan menggunakan bantuan program spss 16 dengan taraf 5 % (P<0,05). Hasil penelitian ini diperoleh data meliputi teknik penggunaan bulu mata yang berpengaruh pada mata bulat untuk tata rias wajah pesta dilihat dari aspek kehalusan dan kerataan riasan mata, pengaplikasian bulu mata, penyeimbang riasan pada mata bulat, kesesuaian hasil riasan dan ketepatan waktu. Teknik penggunaan bulu mata yang lebih bagus adalah menggunakan teknik secara langsung yang mempunyai nilai pada kehalusan dan kerataan riasan mata 3,25, pengaplikasian bulu mata 3,3, , penyeimbang riasan pada mata bulat 3,52, kesesuaian hasil riasan 3,43, dan ketepatan waktu 3,13. Dapat disimpulkan terdapat pengaruh teknik penggunaan bulu mata terhadap hasil riasan mata bulat untuk tata rias wajah pesta dengan kategori nilai baik. Hasil riasan terbaik rias wajah pesta yaitu pada model dengan teknik penggunaan bulu mata secara langsung. Kata Kunci : Bulu mata , tata rias wajah pesta, dan mata bulat.
MODIFIKASI TATA RIAS PENGANTIN MADURA PUTRI BANGKALAN MUSLIM JANNAH, FATUL; , MASPIYAH
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK MODIFIKASI TATA RIAS PENGANTIN MADURA PUTRI BANGKALAN MUSLIM Nama : Fatul Jannah NIM : 14050634051 Program Studi : S-1 Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan keluarga Fakultas : Teknik Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Dr. Maspiyah, M.Kes Tata rias pengantin adalah tata rias wajah untuk hari bahagia yang bertujuan supaya wajah bercahaya dengan melibatkan unsur budaya dari suatu bangsa yang berperan untuk menunjukkan identitas pengantin. Tata rias pengantin ada 2 macam, tata rias pengantin tradisional dan modern. Tata rias pengantin muslimah dikategorikan jenis pengantin kontemporer, karena dapat dimasukkan ke dalam pengantin tradisional dan pengantin modern, dengan dimodifikasi memakai busana yang menutup aurat. Seiring dengan kesadaran memakai busana muslim, kebutuhan untuk menggunakan tata rias pengantin muslim dapat dirancang dengan memodifikasi tata rias pengantin tradisional yang dikembangkan berdasarkan suatu inspirasi daerah tertentu. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan tata rias pengantin modifikasi Madura putri Bangkalan yang dimodifikasi muslim. Melalui tiga tahapan utama, yaitu eksplorasi (pencarian sumber ide dan konsep), perancangan (rancangan desain karya), perwujudan (pembuatan karya). Setelah dilakukan tiga tahapan utama, diperlukan evaluasi akhir melalui pengujian untuk memperoleh pertimbangan kualitas mutu dan karya yang dirancang. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Teknik observasi melakukan pengamatan secara langsung dilapangan, sedangkan wawancara mengumpulkan informasi dari lapangan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Penilaian khalayak terhadap hasil keseluruhan modifikasi tata rias pengantin Madura putri Bangkalan muslim yang meliputi aspek tata rias wajah 87%, penataan kerudung 93%, berdasarkan prinsip dasar desain 89%, keserasian desain dengan perwujudan 90% dan penilaian keseluruhan hasil modifikasi 92%. Dengan nilai rata-rata masing-masing 4,4; 4,4; 4,42; 4,53; dan 4,57. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian modifikasi tata rias pengantin Madura putri Bangkalan muslim mendapat apresiasi yang baik, disukai, menjadi daya tarik dan dapat diterima sebagai alternatif pilihan menggunakan tata rias pengantin muslim. Kata Kunci: Tata Rias Pengantin Madura Putri Bangkalan, Modifikasi Muslim.ABSTRACT MAKEUP MODIFICATION OF MADURA?S BANGKALAN BRIDE MOSLEM Name : Fatul Jannah Registration Number : 14050634051 Study Program : S-1 Department : Pendidikan Kesejahteraan keluarga Faculty : Teknik Institution : Universitas Negeri Surabaya Advisor : Dr. Maspiyah, M.Kes Having bridal make up is makeup for celebrating a very special day which aims to make the face glow in happiness by involving cultural elements from a nation whose role is to show the brides identity. Traditional and modern bridal make up come up as two kinds of bridal make up. Furthermore, Muslim bridal makeup is categorized as a contemporary bride due to its incorporation into both traditional brides and modern brides which modified by wearing clothes that cover the aurah, genitals. Along with the awareness of wearing Muslim clothing, the needs to use Muslim bridal makeup can be designed by modifying the traditional bridal makeup that is developed based on an inspiration in a particular area. The aims of this research is to produce a modified bridal makeup of Madura?s Bangkalan bride which is modified by moslem. Through three main phases, exploration (search for sources of ideas and concepts), design (plan of work designs), embodiment (creation of works). After the three main stages have been carried out, a final evaluation is needed through testing to obtain consideration of quality and designed work. The type of research used was descriptive qualitative research. The data was collected by using observation and interview techniques. The observation technique conducted a direct observation on the field, whereas the interview collected information from the field which based on the list of questions that have been prepared. The results showed that, public assessment towards the overall results of modified muslimah bridal makeup of Madura?s Bangkalan bride which include facial makeup aspect 87%, veil arrangement 93%, based on basic principle of design 89%, design compatibility with embodiment 90% and overall assessment of modified results 92%. With an average value of each 4,4; 4,4; 4,42; 4,53; and 4,57. Thus, it can be concluded that the results of the research at modified muslimah bridal makeup of Madura?s Bangkalan bride got a good appreciation, liked, became an attractiveness and could be received as an alternative choice to use muslimah bridal makeup. Keywords: Modified muslimah bridal makeup of Madura?s Bangkalan bride, Moslem modification.
PENGARUH PROPORSI TEPUNG BERAS (ORYZA SATIVA), PATI BENGKOANG (PACHYRHIZUS EROSUS) DAN EKSTRAK MELATI (JASMINUM OFFICINALE) TERHADAP SIFAT FISIK LULUR TRADISIONAL AWALIA, ULFI; , MASPIYAH
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proporsi tepung beras (Oryza Sativa), pati bengkoang (Pachyrhizus Erosus) dan Ekstrak Melati (Jasmimum Officinale) terhadap sifat fisik lulur tradisional yang meliputi aroma, warna , terkstur, daya lekat, dan kesukaan panelis. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah tepung beras, pati bengkoang dan ekstrak melati dengan masing-masing 2 : 4 : 3 (X1), 3 : 3 : 3 (X2) dan 4 : 2 : 3 (X3). Variabel terikat adalah sifat fisik lulur tradisional yang meliputi aroma, warna, tekstur, daya lekat, dan kesukaan panelis. Pengumpulan data dengan metode observasi yang dilakukan oleh 30 panelis. Data dianalisis dengan menggunakan anava tunggal dengan bantuan program SPSS versi 20. Hasil penelitian ini dilihat dari anova menunjukkan p<? (0,000<0,05) berarti Ha diterima, yaitu terdapat pengaruh terhadap tepung beras, pati bengkoang dan ekstrak melati pada sifat fisik dilihat dari aroma, warna, tekstur, daya lekat dan kesukaan panelis. Meliputi aroma yang dihasilkan semakin banyak tepung beras maka aroma ekstrak melati lebih tajam pada X3, warna yang dihasilkan adalah perbandingan yang sama pada tepung beras, pati bengkoang dan ekstrak melati maka warna yang dihaslikan yaitu putih tulang pada lulur X2, tekstur yang dihasilkan adalah perbandingan yang sama pada tepung beras, pati bengkoang dan ekstrak melati maka tekstur yang dihasilkan yaitu kasar pada lulur X2, daya lekat yang dihasilkan adalah perbandingan yang sama pada tepung beras, pati bengkoang dan ekstrak melati maka daya lekat lebih melekat pada lulur X2. Tingkat kesukaan palenis yang sangat disukai yaitu pada lulur X2.Kata Kunci: Lulur tradisional, tepung beras, pati bengkoang, ekstrak melati dan sifat fisik