Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

EMISI GAS CARBON MONOOKSIDA (CO) DAN HIDROCARBON (HC) PADA REKAYASA JUMLAH BLADE TURBO VENTILATOR SEPEDA MOTOR “SUPRA X 125 TAHUN 2006” Jayanti, Novita Eka; Hakam, Mohamad; Santiasih, Indri
ROTASI Vol 16, No 2 (2014): VOLUME 16, NOMOR 2, APRIL 2014
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.23 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.16.2.1-5

Abstract

Indonesia adalah termasuk dalam sepuluh besar negara di dunia yang berkontribusi dalam emisi gas rumah kaca. Kendaraan yang paling banyak menyumbang polusi udara adalah sepeda motor. Penelitian ini bertujuan untuk mereduksi emisi gas buang yaitu Carbon Monooksida (CO) dan Hidrocarbon (HC) melalui uji pemasangan turbo ventilator dan melakukan analisis emisi gas buang yang dihasilkan. Variabel dalam penelitian ini adalah variasi jumlah blade yaitu 6 blade, 7 blade, dan 8 blade. Emisi gas yang dianalisis adalah kadar CO dan HC.Hasil pengujian menunjukkan hasil rata-rata kadar CO pada emisi gas buang supra x 125 standar 3.69%, Turbo ventilator 6 blade adalah 1.93 %, 7 blade 1.04 %, dan 1.62% oleh turbo ventilator 8 blade. Kadar HC rata-rata yang dihasilkan oleh emisi gas buang sepeda motor standar 619.3 ppm, turbo ventilator 6 blade 437.33 ppm, 7 blade 777.35 ppm, dan turbo ventilator 8 blade 482.98 ppm.
ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) TERHADAP ALLOWANCE PROSES KERJA PEMOTONGAN KAYU (STUDI KASUS : PT. PAL INDONESIA) Sugarda, Asri; Santiasih, Indri; Juniani, Anda Iviana
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 9, No.3, September 2014
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.265 KB) | DOI: 10.12777/jati.9.3.139-146

Abstract

Adanya peralatan kerja yang dapat menimbulkan potensi bahaya dan sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan pengendalian secara engineering control membuat para pekerja yang mengoperasikan peralatan kerja tersebut dituntut untuk melakukan pengendalian dengan memaksimalkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), seperti kondisi yang tejadi di PT. PAL Indonesia (PERSERO) tepatnya pada  Divisi Kapal Niaga terutama pada area Bengkel Kayu. Namun, seringkali penggunaan APD diabaikan oleh para pekerja. Hal ini dikarenakan ketidaknyamanan kesulitan bekerja yang dirasakan oleh para pekerja saat mengenakan APD. Hal inilah yang memicu untuk dilakukannya penelitian guna mengetahui Waktu Normal (WN) ,Waktu Standar (WS), Output Standart (OS) dan pengaruh penggunaan APD terhadap allowance dari pelaksanaan suatu proses kerja. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode work sampling. Nilai allowance dari hasil pengamatan dengan metode work sampling diuji dengan menggunakan software Minitab dan one-way ANOVA. Hasil dari uji one-way ANOVA, didapatkan nilai P sebesar 0,001. Jika hipotesa a=0,05 maka nilai P lebih kecil dari nilai a, sehingga dapat diketahui bahwa penggunaan APD mempunyai pengaruh terhadap allowance. Kata kunci : alat pelindung diri (APD); allowance; work sampling; minitab; one-way ANOVA   Abstract The existence of work equipment which may pose a potential danger and is no longer possible to do the engineering controls to control the workers who operate the work equipment is required to exercise any control by maximizing the use of Personal Protective Equipment (PPE), such a condition occurs in the PT. PAL Indonesia (Persero) precisely at the Division of Commercial Ship Repair Wood especially in the area. However, the use of PPE is often overlooked by workers. This is due to the discomfort felt by working hard workers when wearing PPE. This is what triggers to do research to determine the Normal Time (WN), Standard Time (WS), Output Standard (OS) and the effect of the use of PPE against the allowance of the implementation of a work process. This research work carried out by using the method of sampling. Allowance value of observation work sampling method was tested using Minitab software and one-way ANOVA. The results of one-way ANOVA test, showed a P value of 0.001. If the hypothesis a = 0.05 then the P value is smaller than the value of a, so it can be seen that the use of PPE have an influence on allowance. Keywords: personal protective equipment; allowances; work sampling; minitab;one-way ANOVA
KAJIAN MANUAL MATERIAL HANDLING TERHADAP KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA PEKERJA TEKSTIL Santiasih, Indri
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 8, No.1, Januari 2013
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.116 KB) | DOI: 10.12777/jati.8.1.21-26

Abstract

Kegiatan packing di departemen Pemintalan ditangani secara manual seperti weighing, mengatur kotak tempat yang tinggi sampai 2,5 m pada pallete tersebut. Jika mengangkat dan memindahkan kotak dilakukan oleh salah cara, bisa menyebabkan kecelakaan dan pekerjaan terkait penyakit (nyeri punggung bawah). Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara kasus nyeri pinggang dan RWL-LI, dan variabel lainnya (umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, tingkat pendidikan, dan masa kerja) untuk kasus nyeri punggung bawah. Nyeri pinggang Pekerja diidentifikasi oleh peta tubuh Nordic dan kuesioner. lifting index dihitung oleh RWL-LI. Regresi logistik dengan Minitab 14.0 Program diterapkan baik dalam hubungan antara kasus nyeri pinggang dan RWL-LI atau hubungan antara kasus nyeri pinggang dan variabel lainnya ((umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, dan tingkat pendidikan). Hasil penelitian menunjukkan Ghit = 3,610 or p value = 0,04, maka diartikan bahwa lifting index (RWL-LI) secara signifikan berpengaruh terhadap kasus-kasus nyeri punggung bawah. Sementara itu variabel lain secara signifikan dipengaruhi adalah usia (Ghit = 6,637 or p value = 0,01), kebiasaan merokok (Ghit = 5,730 or p value = 0,017), tingkat pendidikan (Ghit = 6,295 or p value = 0,012). Jenis kelamin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kasus-kasus nyeri punggung bawah. Kata kunci: RWL-LI, nyeri punggung bawah, manual material handling Abstract Packing activities in Spinning department were handled by manual such as weighing, arranging boxes elevated place to 2,5 m on the pallete. If lifting and moving boxes  were done by incorrectly ways, could caused accident and work related deseases (low back pain). Therefore the purposes of this research to analyze the relationship between low back pain cases and RWL-LI, and other variable (age, sex, smoking habits, education level, and work duration) to low back pain cases. Worker’s low  back pain was identified by Nordic body map and questioner. Lifting index was counted by RWL-LI. The logistic regression with Minitab 14.0 program applied either in the relationship between low back pain cases and RWL-LI or the relationship between low back pain cases and other variable ((age, sex, smoking habits, and education level). The result showed Ghit = 3,610 or p value = 0,04, it meaned that lifting index (RWL-LI) was significantly influenced to low back pain cases. Meanwhile the other variables were significantly influenced were age (Ghit = 6,637 or p value = 0,01), smoking habits (Ghit = 5,730 or p value = 0,017), education level (Ghit = 6,295 or p value = 0,012). Sex was’t significantly influenced to low back pain cases. Key words: RWL-LI, low back pain, manual material handling
HUMAN RELIABILITY ANALYSIS DENGAN PENDEKATAN COGNITIVE RELIABILITY AND ERROR ANALYSIS METHOD (CREAM) Maulida, Zahirah Alifia; Santiasih, Indri; Handoko, Lukman
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 10, No. 1, Januari 2015
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.625 KB) | DOI: 10.12777/jati.10.1.1-6

Abstract

Kecelakaan kerja pada bidang grinding dan welding menempati urutan tertinggi selama lima tahun terakhir di PT. X. Kecelakaan ini disebabkan oleh human error. Human error terjadi karena pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik.Penelitian kali menggunakan skenario untuk memprediksi serta mengurangi kemungkinan terjadinya error pada manusia dengan pendekatan CREAM (Cognitive Reliability and Error Analysis Method). CREAM adalah salah satu metode human reliability analysis yang berfungsi untuk mendapatkan nilai Cognitive Failure Probability (CFP) yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu basic method dan extended method. Pada basic method hanya akan didapatkan nilai failure probabailty secara umum, sedangkan untuk extended method akan didapatkan CFP untuk setiap task. Hasil penelitian menunjukkan faktor- faktor yang mempengaruhi timbulnya error pada pekerjaan grinding dan welding adalah kecukupan organisasi, kecukupan dari Man Machine Interface (MMI) & dukungan operasional, ketersediaan prosedur/ perencanaan, serta kecukupan pelatihan dan pengalaman. Aspek kognitif pada pekerjaan grinding yang memiliki nilai error paling tinggi adalah planning dengan nilai CFP 0.3 dan pada pekerjaan welding yaitu aspek kognitif execution dengan nilai CFP 0.18. Sebagai upaya untuk mengurangi nilai error kognitif pada pekerjaan grinding dan welding rekomendasi yang diberikan adalah memberikan training secara rutin, work instrucstion yang lebih rinci dan memberikan sosialisasi alat. Kata kunci: CREAM (cognitive reliability and error analysis method), HRA (human reliability analysis), cognitive error Abstract The accidents in grinding and welding sectors were the highest cases over the last five years in PT. X and it caused by human error. Human error occurs due to the influence of working environment both physically and non-physically. This study will implement an approaching scenario called CREAM (Cognitive Reliability and Error Analysis Method). CREAM is one of human reliability analysis methods which purposely employed to gain a Cognitive Failure Probability (CFP) value which can be conducted with basic and extended method. An application of basic method will result a general value of failure probability whereas a more specific CFP value for every task will be resulted when the extended method is utilized. This study showed that numbers of factors that shall be applied to mitigate error on grinding and welding sector are application of; adequacy of organization, adequacy of Man Machine Interface (MMI) & operational support, availability of procedure /plans and adequacy of training and preparation. This study exhibites that planning has the highest erroneous value of cognitive aspect on grinding task (by CFP value of 0.3). Furthermore, CFP value of 0.18 of cognitive aspect is shown for execution on welding task. To summarize, this study suggests numerous method to trim cognitive erroneous value on grinding and welding work, which are by committing a periodical training, applying more detail work instruction and giving education to operate the equipment. Keywords: CREAM (cognitive reliability and error analysis method), HRA (human reliability analysis), cognitive error
Sintesis Karbon Aktif Limbah Lumpur Aktif Industri Gula sebagai Adsorben Limbah Logam Berat Cu(II) Setiawan, Adhi; Bawafi, Muhammad Iqbal Ali; Ramadani, Tarikh Azis; Santiasih, Indri
TEKNIK Vol 42, No. 3 (2021): December 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/teknik.v42i3.36031

Abstract

Penelitian ini bertujuan melakukan sintesis karbon aktif dari limbah lumpur aktif unit Sludge Drying Bed (SDB) industri gula sebagai adsorben dan efektifitasnya dalam menurunkan kandungan logam berat Cu(II). Proses karbonasi lumpur aktif dilakukan pada suhu 600oC dilanjutkan dengan aktifasi menggunakan asam sulfat 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif memiliki kadar air, kadar zat yang menguap, dan daya serap I2 telah memenuhi SNI. Hasil SEM menunjukkan bahwa morfologi partikel berbentuk granular dengan ukuran rata-rata partikel sebesar 134,3 μm. Luas permukaan spesifik partikel karbon aktif sebesar 1013,63 m2/g. Pengujian karbon aktif untuk adsorpsi logam Cu(II) menunjukkan bahwa peningkatan waktu kontak adsorpsi akan meningkatkan efisiensi penyisihan Cu(II). Peningkatan konsentrasi awal Cu(II) menyebabkan kecenderungan penurunan efisiensi penyisihan Cu(II). Efisiensi penyisihan maksimum Cu(II) diperoleh pada kondisi waktu kontak 40 menit dan konsentrasi awal Cu(II) 12,5 mg/L dengan nilai sebesar 86,32%. Isoterm Adsorpsi karbon aktif mengikuti persamaan Freunlich. Kinetika adsorpsi karbon aktif pada konsentrasi awal Cu(II) sebesar 6,125 dan 12,5 mg/L mengikuti pseudo orde dua sedangkan pada konsentrasi awal Cu(II) sebesar 25 dan 50 mg/L mengikuti pseudo orde satu.
ANALISIS PAPARAN IKLIM KERJA PANAS TERHADAP KELELAHAN, BEBAN KERJA DAN UPAYA PENGENDALIAN Melisa Kartika; Indri Santiasih; Wiediartini Wiediartini
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Area perbaikan kontainer PT.X di depot Tanjung Batu yang dilakukan di luar ruanganmengakibatkan pekerja mendapatkan paparan langsung dari pantulan radiasi sinarmatahari dan panas dari mesin las. Iklim kerja panas meningkatkan beban kerja fisik pekerja yang dapat diukur melalui denyut nadi dan kelelahan kerja yang diukur denganwaktu reaksi rangsangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh iklim kerjapanas dengan beban kerja dan kelelahan, serta mengevaluasi kalori ekstra dan waktuistirahat yang dibutuhkan, mengetahui perbedaan dari iklim kerja panas, beban kerja dankelelahan pada setiap waktu pengukuran dan perbaikan rekomendasi yang bisa dilakukan.Korelasi dan metode regresi linear digunakan untuk menentukan hubungan antara iklimkerja panas dengan beban kerja dan kelelahan. Iklim kerja panas (X) sebagai variabelprediktor sementara beban kerja (Y1) dalam bentuk % CVL dan kelelahan (Y2) dalambentuk waktu reaksi sebagai variabel respon yang menunjukkan hasil yang signifikan. Tesperbedaan dari iklim kerja panas, beban kerja dan kelelahan pada setiap saat pengukurandilakukan dengan One-Way ANOVA (Analysis of Variance).Hasil uji statistik dengan uji korelasi dan regresi linear diperoleh iklim kerja panas secarasignifikan berhubungan dengan peningkatan beban kerja (Sig. (0,000) <α (0,05)) dan iklimkerja panas secara signifikan berhubungan dengan peningkatan kelelahan (Sig. (0,000) <α(0,05)). Hasil ANOVA satu arah menunjukkan perbedaan antara iklim kerja di pengukuranpertama, kedua dan ketiga, serta beban kerja dan kelelahan (Sig. (0,000) <α (0,05)).Rekomendasi yang disarankan adalah penyediaan air isotonik dan tempat istirahat untukmendukung proses pemulihan, memberikan informasi kepada para pekerja tentangdampak bekerja di lingkungan yang panas dan penyediaan dan pengawasan penggunaanAPD untuk bagian pengelasan dan pemotongan. Kata Kunci : iklim kerja panas, kelelahan, beban kerja
REVIEW: PARTIKULAT SEKUNDER DARI AKTIFITAS PENGECATAN Indri Santiasih
Purifikasi Vol 16 No 1 (2016): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v16.i1.37

Abstract

Proses pengecatan menghasilkan partikulat yang berasal dari penggunaan cat dan pelarut (solvent). Partikulat yang dihasilkan dari proses pengecatan dapat berupa partikulat primer dan sekunder. Partikulat sekunder merupakan hasil reaksi kimia antara volatile organic compound (VOC) dari cat dan pelarut (solvent) yang digunakan, dengan ozon di udara ambien. Proses pembentukan partikulat sekunder dari aktifitas pengecatan melalui proses nukleasi yang menghasilkan partikulat dengan diameter aerodinamis < 100 nm. Ukuran partikulat yang sangat kecil meningkatkan resiko munculnya gangguan kesehatan pada manusia yang terpapar, baik pada paparan akut maupun kronis pada konsentrasi tertentu. Hal ini dikarenakan partikulat dapat dengan mudah menembus paru-paru bahkan dapat terdifusi dalam peredaran darah. Pengendalian terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi konsentrasi partikulat antara lain VOC dan ozon merupakan salah satu upaya untuk menurunkan konsentrasi partikulat pada aktifitas pengecatan, selain pengendalian teknis seperti penggunaan heating, ventilating and air conditioning (HVAC).
FAKTOR INDIVIDU YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KESELAMATAN PADA PEKERJA DI BAGIAN FILLING POUCH Ajeng Perwitasari Lestari; Indri Santiasih; Am Maisarah Disrinama
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol 12 No 2 (2020): Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.271 KB) | DOI: 10.33005/envirotek.v12i2.84

Abstract

The highest accident rate in a palm oil processing company in the filling pouch area. With a noise intensity condition of more than 85 dB, it can make the work environment one of the things that affects the high number of accidents in that area. This study aims to determine the influence of noise levels, physical workload and individual factors (age, work period, knowledge and personality) on safety behaviour and hazard control based on the control hierarchy. Taking noise level data taken from secondary data, physical workload is calculated by calculation of calorie requirements, individual factors using questionnaire based on work instructions and big five inventory questionnaire. For safety behaviour data carried out by observation 20 times. Data collected from 48 sample filling pouch operators. Data analysis uses Binary Regression Logistic. The results found age factor (p-value = 0.001), work period (p-value=0.004), conscientiousness trait (p-value=0.016) and extraversion trait (p-value=0.005) are influence safety behaviour. The recommendation are grading barriers between worker and machines, reducing the work hours, moving worker to areas with lower noise level, preparing behaviour based on safety and personality test before recruiting.
KENYAMANAN TERMAL DAN FAKTOR INDIVIDU YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN HEAT STRAIN PADA PEKERJA LABELLING CANNING Anisa Nur Fadhila; Indri Santiasih; Am Maisarah Disrinama
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol 13 No 1 (2021): Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.665 KB) | DOI: 10.33005/envirotek.v12i2.99

Abstract

Heat Strain is a physiological response to heat loads where the body tries to dissipate heat to the environment to maintain a stable body temperature. The purpose of this study was to determine the effect of thermal comfort, physical workload, age, length of service, nutritional status, acclimatization status, health conditions, medication consumption and water consumption on heat strain events and provide recommendations. The sample used in this study of 36 workers. The analytical method used is ordinal logistic regression and heat strain event through the spread of the HSSI (Heat Strain Score Index) questionnaire. Ordinal logistic regression test results obtained that there are variables that affect the Heat Strain, namely the health condition p-value of 0.010 (α <0.05), consumption of drugs p-value 0.004 (α <0.05), and for consumption water p-value 0.023 (α <0.05). As for the variables of age, years of service, nutritional status have no relationship (p-value> 0.05). Recommendations made in the administrative control hierarchy are by adding mechanical ventilation in the form of blowers, rolling workers, socialization, adding gallon water and adjusting work clothes.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT TiO2/ZEOLIT SEBAGAI FOTOKATALIS PADA DEGRADASI AMONIA DI DALAM AIR LIMBAH Adhi Setiawan; Chelvin Sugiarto; Novi Eka Mayangsari; Muhamad Ari; Indri Santiasih
Jurnal Teknologi Vol 15, No 1 (2023): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.15.1.87-96

Abstract

Ammonia is a wastewater pollutant that can cause oxygen depletion and eutrophication if not treated properly. The Photocatalyst using zeolite-TiO2 was effective method for degrading ammonia compounds in wastewater. This study aimed to analyze the characteristics of the zeolite-TiO2 composite and determine the effect of using the composite in reducing ammonia levels in wastewater. The research were conducted experimentally with a batch process on variations in pH and irradiation time. Data on the decrease in ammonia concentration with time was used to analyze the kinetics of the ammonia degradation reaction. The process of synthesizing zeolite from fly ash using the hydrothermal method. The synthesis of zeolite-TiO2 composites was carried out with a composition ratio of 1:2. Characterization of TiO2/zeolite composites was carried out using SEM-EDX and XRD methods. The results showed that fly ash-TiO2 zeolite composite has a granular morphology, and has an average diameter of 0.257 μm. X-ray diffraction pattern detected peaks in the form of zeolite X and TiO2. The highest ammonia removal efficiency was obtained at pH 11 with an irradiation time of 120 minutes, which was 91.60%. The process of removing ammonia by UV irradiation followed a second-order kinetic model with a k value of 0.1215 (mol.min)-1. The removal of ammonia in dark conditions followed a zero-order kinetic model with a k value of 0.0031 mol.min-1..