Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Community Structure of Macroalgaes in Coastal Waters of Molas, Bunaken District, Manado City Hadath, Deandra Starsha Bianca; Kepel, Rene Charles; Rangan, Jety Kornela; Sangari, Joudy R.R.; Mantiri, Rose O.S.E; Lasabuda, Ridwan
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 11 No. 2 (2023): ISSUE JULY-DECEMBER 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v11i2.47937

Abstract

As a marine biological resource macroalgae grow and develop naturally in the waters of Manado Bay, especially in the coastal waters of Molas. This study aims to analyze the community structure of macroalgae in the coastal waters of Molas, Bunaken District, Manado City. Data retrieval in the field using the Line Transect method with quadratic sampling technique performed at the lowest ebb analysis of the data required to obtain an overview of the macroalgae community structure and performed several formulas. Found 6 species consisting of 3 red algae (Rhodophyceae) G. edulis, G. salicornia, Gracilaria sp., 1 brown alga (Phaeophyceae) Padina australis, and 2 green algae (Ulvophyceae) Halimeda macroloba and Chaetomorpha crassa. Keywords: macroalgae, community structure, coastal waters, Molas, Manado Abstrak Sebagai sumberdaya hayati laut makroalga tumbuh dan berkembang secara alamiah di Perairan Teluk Manado, khususnya di pantai Molas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas makroalga di perairan pantai Molas Kecamatan Bunaken Kota Manado. Pengambilan data di lapangan menggunakan metode Line Transect dengan teknik sampling kuadrat dilakukan pada surut terendah Analisis data yang diperlukan untuk mendapatkan gambaran struktur komunitas makroalga dan dilakukan beberapa formula. Ditemukan 6 spesies yang terdiri dari 3 alga merah (Rhodophyceae) yaitu G. edulis, G. salicornia, Gracilaria sp., 1 alga coklat (Phaeophyceae) yaitu Padina australis, dan 2 alga hijau (Ulvophyceae) yaitu Halimeda macroloba dan Chaetomorpha crassa. Kata kunci: makroalga, struktur komunitas, perairan pantai, Molas, Manado
Institutional Domain Assessment of the EAFM Approach to Snapper and Grouper Fisheries in the waters of the Sangihe Islands, North Sulawesi dumas, Davis Wijaksana Extrada; Lasabuda, Ridwan; Manembu, Indri Shelovita; Makapedua, Daisy M.; Darwasito, Suria; Luasunaung, Alfrets; Sumilat, Deiske Adeliene; Darmono, Oktaviano P.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 12 No. 1 (2024): ISSUE JANUARY-JUNE 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v12i1.52237

Abstract

This research aims to assess the status of snapper and grouper fisheries management in the Sangihe Islands district using an ecosystem approach (EAFM) in the institutional domain. The research method uses observation and interview methods (questionnaires). Data collection used semi-structured interview (SSI) techniques. As a result of the assessment of 6 (six) institutional indicators, there are 2 indicators with a value of 1 (less, red flag model), namely indicators of compliance with the principles of responsible fisheries and indicators of fisheries management plans. 3 indicators each: decision-making mechanism indicators, indicators of the level of synergy of fisheries management policies & institutions, and stakeholder capacity indicators) with a value of 2 (medium, yellow model flag). Only the indicator for the completeness of the rules in fisheries management has a value of 3 (good, green model flag). The average score for the 6 indicators is 1.76 while the composite value is 58.53. This value shows that the application of the EAFM institutional domain in the management of snapper and grouper fisheries in the Sangihe Islands district is in the medium category (yellow model flag). Keywords: EAFM, Sangihe Islands, Grouper Snapper Fishery, Flag Model. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menilai  status pengelolaan perikanan kakap dan kerapu di kabupaten Kepulauan Sangihe dengan pendekatan ekosistem (EAFM) pada domain kelembagaan. Metode penelitian menggunakan metode observasi dan wawancara (kuisioner). Pengumpulan data menggunakan teknik semi structured interview (SSI).  Hasil penilaian dari 6 (enam) indikator kelembagaan, ada 2 indikator yang nilai-nya 1 (kurang, flag model merah) yaitu  indikator kepatuhan terhadap prinsip-prinsip perikanan yang bertanggung jawab dan indikator rencana pengelolaan  perikanan. 3 indikator masing-masing : indikator mekanisme pengambilan  keputusan, indikator tingkat sinergisitas kebijakan & kelembagaan pengelolaan perikanan, indikator kapasitas pemangku  kepentingan) bernilai 2 (sedang, flag model kuning). Hanya indikator kelengkapan aturan main dalam  pengelolaan perikanan yang bernilai 3 (baik, flag model hijau).  Nilai skor rerata 6 indikator adalah 1,76 sedangkan  nilai komposit-nya 58,53. Nilai ini menunjukkan bahwa penerapan domain kelembagaan EAFM pada pengelolaan perikanan kakap dan kerapu di kabupaten Kepulauan Sangihe kategori sedang (flag model kuning). Kata kunci : EAFM, Kepulauan Sangihe, Perikanan Kerapu Kakap, Model Bendera
The Relationship Between Length and Weight of Sardine Fish, Sardinella spp Manginsela, Fransine B.; Lohoo, Anneke V.; Lasabuda, Ridwan; Rustandi, Yogi
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 12 No. 1 (2024): ISSUE JANUARY-JUNE 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v12i1.52863

Abstract

Fish are vertebrates that live all or part of their lives in water, breathe with gills, are equipped with fins for movement and balance, and are cold-blooded (poikilotherm). Lemuru fish are grouped into fish (poikilotherm). Lemuru fish are grouped in the order Cluipeiformes which is part of small pelagic fish. The research was carried out in January-August 2023 to determine the diversity of total length and weight as well as the relationship between the length and weight of male and female lemuru fish, which was carried out using quantitative descriptive methods. Of the 135 lemuru fish individuals observed, there were 40 male individuals with a total length of between 13,184-15,589 cm and 95 female individuals which were longer between 12,083-16,420 cm, and the weight of male individuals between 17,450 - 43,040 grams and female individuals were 19,630 - 52,470 grams. The length-weight regression equation for females is W = 0.018204 L 2.76026 and for males W = 0.01179 L 2.89363.. Keywords: panjang , small pelagic, growth status. Abstrak Ikan adalah vertebrata yang seluruh atau sebagian hidupnya di air, bernafas dengan insang, dilengkapi sirip untuk pergerakan dan keseimbangannya serta berdarah dingin (poikilotherm). Ikan lemuru dikelompokkan pada  adalah ikan (poikilotherm). Ikan lemuru dikelompokkan pada ordo Cluipeiformes yang menjadi bagian ikan pelagis kecil. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Agustus 2023 bertujuan menentukan keragaman panjang total dan berat serta hubungan panjang berat ikan lemuru jantan dan betina yang pelaksanaannya menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Dari 135 individu ikan lemuru yang diamati ada 40 individu jantan dengan panjang total selang 13,184-15,589 cm dan 95 individu betina yang lebih panjang selang 12,083-16,420 cm, dan berat individu jantan selang 17,450 - 43,040 gram dan selang individu betina 19,630 – 52,470 gram. Persamaan regresi panjang-berat betina adalah W = 0.018204 L 2,76026 dan jantan W = 0.01179 L 2,89363. Kata kunci: panjang, berat, regresi, korelasi, Bitung.