Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

TRANSFORMASI DESA WISATA KREATIF TERONG MENUJU PARIWISATA YANG INKLUSIF DAN REGENERATIF Rizka Zulkia, Dwi; Ramadhani, Tiara; Fitriansyah, Hadi; Faizza Tunnisa, Nur; Aufa Widiana, Divina
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 11 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i11.4473-4480

Abstract

Desa Wisata Kreatif Terong merupakan sebuah kawasan wisata yang mendapatkan penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Wisata Kreatif Terong untuk memberikan bekal bagi pengelola, unsur pemerintah, masyarakat dan UMKM Desa Terong dalam menciptakan Desa Wisata Kreatif Terong yang terpadu dan inklusif melalui pemahaman konsep Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Desa Wisata , Universal Design, dan Regenartive Tourism. Pengabdian ini dilaksanakan dengan menggunaan metode persiapan, sosialisasi, dan evaluasi. Adapun teknik penyampaian materi sosialisasi dilakukan dengan menggunakan teknik ceramah. Hasil pengabdian ini menunjukkan para mitra mendapatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai dasar konsep lokasi wisata berbasis Universal Deisgn dan bersifat Regenative Tourism. Selain itu, mitra juga memiliki pengetahuan sebagai bekal dalam menciptakan program pemberdayaan masyarakat berbasis desa wisata yang memiliki manfaat dalam jangka waktu panjang untuk membantu mitra dalam mempersiapkan aspek-aspek penunjang tempat wisata seperti infrastruktur, sarana dan prasarana yang memadai dan sesuai kebutuhan para pengunjug yang inklusif, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga pihak pengelola dapat berkolaborasi dengan masyarakat serta unsur pemerintah untuk dapat menciptakan program wisata yang inovatif dalam mewujudkan Desa Wisata Kreatif Terong yang terpadu dan inklusif. 
Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pangkalpinang Tahun 2011-2030 Berdasarkan Sebaran Kerawanan Banjir Fitriansyah, Hadi; Ajrina, Fadiah Izzah; Caesar, Muhammad Yusuf; Maulidya, Haya Aqilah
SPECTA Journal of Technology Vol. 8 No. 3 (2024): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/specta.v8i3.1204

Abstract

Flooding occurs when river water overflows and inundates the surrounding flat areas due to the river's inability to contain excess water. Pangkalpinang City, as the capital of Bangka Belitung Islands Province, has several locations that are prone to flooding during the rainy season. There have been 192 flood incidents across seven districts, making it crucial for decision-makers to identify flood-prone areas for planning purposes and to better understand the vulnerable regions to implement more effective preventive measures. This study aims to map the distribution of flood-prone areas and analyze the correlation between the spatial plan of Pangkalpinang City for 2011-2030 and flood-prone regions. The study uses scoring, weighting, and overlay methods with ArcMap 10.8 software. The data used in this study include slope gradient, elevation, soil type, land use, and rainfall. It is important to evaluate the Spatial Plan of Pangkalpinang City for 2011-2030 concerning flood vulnerability. The results of the study show that flood hazard classes in Pangkalpinang City are dominated by the low hazard class covering an area of 910.74 ha, the moderate hazard class covering 5,959.63 ha, and the high hazard class covering 3,559.90 ha. The benefits of evaluating the spatial plan of Pangkalpinang City based on flood vulnerability distribution include raising awareness among the government and the public regarding flood disasters, enabling the city government to utilize the results to strengthen flood mitigation efforts, improving the effectiveness of planning and environmental management, and optimizing land use. The spatial plan based on flood-prone areas shows that the protected area, covering 1,274.98 ha, predominantly falls into the high flood-prone category, while the cultivation area, covering 5,275.52 ha, predominantly falls into the moderate flood-prone category.
PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KOTA BANDUNG GUNA MENDUKUNG PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN PDRB TAHUN 2017-2021 Fitriansyah, Hadi
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 8 No. 01 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v9i01.6316

Abstract

Pembangunan daerah secara umum mengacu pada kemampuan suatu pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kepada seseorang serta pengelolaan sumber daya ekonomi yang ada pada suatu daerah sebagaimana mestinya untuk kepentingan ekonomi lokal. Studi ini bertujuan penetuan sektor unggulan berdasarkan hasil analisis sektor basis dan non-basis yang dilakukan pada Kota Bandung, serta dikaitkan dengan topik seperti penyerapan tenaga kerja di Kota Bandung. Pada penelitian ini, jenis penelitian deskriptif kuantitatif serta metode analisis LQ dan SS. Output dari penelitian ini diperoleh bahwa hasil analisis bahwa nilai LQ pada bidang Informasi dan Komunikasi menunjukan trend yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir Serta analisis Shift Share menunjukkan sektor Informasi dan Komunikasi memiliki nilai positif paling tinggi yaitu 0,58. Dalam hal penentuan bidang atau sektor Informasi dan Komunikasi sebagai sektor unggulan perekonomian di Kota Bandung, dikarenakan dengan nilai PDRB Kota Bandung dari tahun 2017-2021 menunjukkan trend yang meningkat setiap tahunnya. Pertumbuhan sektor ini akan terus meningkat, sebagai contoh penggunaan ojek online, belanja online, penggunaan media sosial, dan lain sebagainya. Dengan adanya kegiatan tersebut maka masyarakat Kota Bandung akan meningkat dalam penyerapan tenaga kerja lebih dari 60% untuk persentase sekarang.
Pembumian Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan pada Gen Z di Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur Fauzi, Padlun; Zahri, Tsulis Amiruddin; Fitriansyah, Hadi
Cokroaminoto Journal of Primary Education Vol. 8 No. 2 (2025): April - Juni 2025
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/cjpe.8.2.2025.5958

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi, tantangan, dan solusi dalam membumikan nilai-nilai Pancasila serta memperkuat wawasan kebangsaan di kalangan Generasi Z (Gen Z) di Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur. Latar belakang kajian ini muncul dari kekhawatiran mengenai melemahnya identitas nasional di antara generasi muda, yang disebabkan oleh derasnya arus globalisasi, kemajuan teknologi informasi, dan penetrasi budaya asing yang semakin dominan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa usaha pembumian Pancasila di Manggar telah dilaksanakan melalui integrasi kurikulum di sekolah-sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, festival budaya, keterlibatan tokoh masyarakat, serta pemanfaatan media digital. Namun, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi, seperti kurangnya inovasi dalam metode pembelajaran, keterbatasan fasilitas, serta pengaruh konten digital asing yang dapat menggeser minat generasi muda terhadap nilai-nilai kebangsaan. Sebagai rekomendasi, penelitian ini menekankan pentingnya penguatan sinergi antara lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan komunitas lokal, serta perlunya pemanfaatan media digital yang kreatif dan sesuai dengan kebutuhan Gen Z. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Pengembangan WEBGIS dari pemetaan partisipatif di Desa Kedungsari Kecamatan Temayang Rendra, Mrabawani Insan; Fitriansyah, Hadi; Ikhwan, Mohammad Zainul; Santoso, Toni Budi; Saputra, Ichwan Hadi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 4 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i4.32597

Abstract

Abstrak Ketersediaan data geospasial yang akurat di tingkat desa merupakan elemen krusial dalam mendukung perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan. Namun, keterbatasan teknis serta rendahnya literasi digital aparatur desa seringkali menjadi penghambat utama. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemetaan desa melalui pendekatan partisipatif berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dan pengembangan WebGIS. Kegiatan dilaksanakan di Desa Kedungsari, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, dengan melibatkan perangkat desa dan masyarakat setempat. Metode yang digunakan mencakup survei lapangan, diskusi kelompok, digitalisasi data menggunakan QGIS, serta pengembangan platform WebGIS interaktif. Hasil kegiatan menunjukkan Desa Kedungsari mempunyai sisteminformasi berbasis WEB  dengan data penggunaan lahan, infrastruktur, batas wilayah, dan persebaran penduduk. Program ini membuktikan bahwa kolaborasi teknologi dan partisipasi masyarakat mampu mendorong transformasi digital desa secara inklusif dan berkelanjutan serta mendukung proses pengambilan keputusan di tingkat lokal. Kata kunci: pemetaan partisipatif; WebGIS; data spasial; pembangunan desa; QGIS Abstract Accurate geospatial data at the village level is essential for effective development planning and sustainable resource management. However, limited technical capacity and low digital literacy among village officials often hinder its implementation. This community engagement initiative aims to strengthen spatial data infrastructure through a participatory mapping approach based on Geographic Information Systems (GIS) and the development of an interactive WebGIS platform. The program was conducted in Kedungsari Village, Temayang Subdistrict, Bojonegoro Regency, involving local officials and community members. The methodology included field surveys, focus group discussions, spatial data digitization using QGIS, and the design of a web-based GIS system. The results demonstrated a significant improvement in local awareness regarding the importance of spatial information, along with the creation of detailed digital maps covering land use, infrastructure, administrative boundaries, and household distribution. The WebGIS platform enables broader access to spatial information, enhances public transparency, and supports data-driven decision-making processes at the village level. This program illustrates how the integration of technology and community participation can foster inclusive and sustainable digital transformation in rural areas. Keywords: participatory mapping; WebGIS; spatial data; village development; QGIS.
Pendampingan Masyarakat dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa (RTRD) Berbasis Perencanaan Partisipatif di Desa Sempan, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka Fitriansyah, Hadi; Sandy, Boy Dian Anugra; Setiawan, Fahri; Caesar, M. Yusuf; Zuhdi, Ahmad; Putri, Diti Artanti Utami; Widiana, Divina Aufa
Abdimas Galuh Vol 7, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i2.20691

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dalam merumuskan perencanaan struktur dan pola ruang Desa Sempan secara partisipatif, sebagai dasar pengelolaan wilayah yang berkelanjutan. Kegiatan dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan pemerintah desa, RT, dusun, dan masyarakat. FGD menghasilkan pemutakhiran batas wilayah RT dan dusun, serta identifikasi potensi, masalah, dan aspirasi masyarakat. Ditemukan bahwa seluruh wilayah desa mengalami perubahan batas wilayah RT dan dusun secara indikatif, yang menjadi dasar dalam penyusunan rencana ruang. Potensi utama desa meliputi luasnya lahan Perkebunan (2460,67 ha), perkebunan rakyat (711,88 ha), keberadaan hutan lindung (371,95 ha), serta ketersediaan ruang terbuka hijau dan kawasan permukiman yang terdistribusi. Pola ruang dirumuskan berdasarkan klasifikasi penggunaan lahan, mencakup kawasan permukiman perdesaan, perdagangan dan jasa, SPU, hutan lindung, perkebunan, hingga sarana pemakaman. Struktur ruang menunjukkan konektivitas antarwilayah yang baik, didukung oleh jalan kolektor, pedestrian, sistem drainase, IPAL, serta jaringan air bersih dan sanitasi. Perencanaan ini menjadi masukan penting bagi pemerintah desa dalam menyusun dokumen tata ruang dan usulan program pembangunan. Keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap tahapan memperkuat hasil perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan berkelanjutan.
Spatial Analysis for Prioritizing Flood Inundation Mitigation Using the Topographic Wetness Index: A Case Study of Pangkal Pinang City Fitriansyah, Hadi; Ajrina, Fadiah Izzah; Caesar, Muhammad Yusuf; Maulidya, Haya Aqilah; Mustika, Tirta
Electronic Journal of Education, Social Economics and Technology Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : SAINTIS Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33122/ejeset.v6i2.826

Abstract

Flooding is a recurring environmental challenge in Pangkal Pinang City, influenced by both natural topographic conditions and increasingly intensive land use changes. This study aims to assess spatial flood risk using the Topographic Wetness Index (TWI) as a hydrological indicator derived from Digital Elevation Model (DEM) data. Through slope and flow accumulation analysis, TWI values were calculated and classified using the equal interval method into five classes: very low, low, medium, high, and very high. The results show that the majority of the area falls into the very low and low categories, indicating good drainage conditions. However, localized zones of high and very high TWI values were identified in Bukit Intan, Gabek, and Rangkui sub-districts. In Bukit Intan, high flood susceptibility is linked to large-scale land clearing for industrial areas, residential expansion, and fish ponds. In Gabek, extensive deforestation for new settlements contributes to increasing flood risks. Meanwhile, in Rangkui, the accumulation of water is exacerbated by the density of existing built-up areas and insufficient drainage infrastructure. These findings highlight the relevance of TWI as a spatial analysis tool to support urban flood mitigation planning, especially in areas undergoing rapid land conversion. The study emphasizes the need to integrate topographic analysis into urban development policies to ensure flood-resilient growth.
Valuasi Keberadaan dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus: Kebun Raya Tua Tunu, Kota Pangkal Pinang) Caesar, Muhammad Yusuf; Widiana, Divina Aufa; Tamami, Khoirul; Kholisah, Sahda; Fitriansyah, Hadi
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 8, No 2 (2025): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jehss.v8i2.2848

Abstract

Penelitian ini bertujuan menilai nilai ekonomi jasa ekosistem di Kebun Raya Tua Tunu, Kota Pangkalpinang, dengan fokus pada fungsi penyediaan air dan penyerapan karbon. Pendekatan yang digunakan mengombinasikan market price approach dan benefit transfer, didukung oleh analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG), survei lapangan, serta teknik geotagging untuk menentukan batas dan zonasi aktual kawasan. Berdasarkan hasil survei, kawasan seluas 60,85 hektare terbagi dalam enam zona utama, koleksi, pengembangan, pariwisata, pengelola, penerima, dan jalan yang memiliki kontribusi berbeda terhadap fungsi ekologis. Hasil analisis menunjukkan kemampuan infiltrasi sekitar 767,6 juta m³ air per tahun dengan nilai ekonomi Rp611,54 miliar per tahun, serta penyerapan karbon sebesar 10.627 ton CO? per tahun bernilai Rp17,45 miliar per tahun. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan hasil penelitian sebelumnya karena perbedaan luasan, kepadatan vegetasi, dan kapasitas infiltrasi kawasan. Temuan ini menegaskan peran strategis Kebun Raya Tua Tunu sebagai penyangga ekologis perkotaan. Rekomendasi utama penelitian ini adalah integrasi hasil valuasi ke dalam kebijakan konservasi dan green budgeting daerah untuk mendukung pengelolaan ruang terbuka hijau secara berkelanjutan.
IMPLEMENTATION PROGRAM FOR AGRARIAN REFORM IN AGRARIAN REFORM VILLAGE IN BANGKA CENTRAL DISTRICT (CASE STUDY: CAMBAI SELATAN VILLAGE) Fitriansyah, Hadi; Sukwadi, Ronald; Kartadinata, Budi
Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan) Vol. 7 No. 2 (2022): October 2022
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rep.v7i2.238

Abstract

Agrarian reform is defined as a process of reorganizing the structure of control, ownership, use, and utilization of land so that it is more equitable. The Agrarian Reform Village is expected to be a small-scale embodiment of the equal distribution of the structure of control, ownership, use, and utilization of land to improve social justice and community welfare. This study aims to analyze the implementation of Agrarian Reform activities in South Cambai Village as Agrarian Reform Village and analyze land that can be used as Land Object of Agrarian Reform potential. The method used in this research is descriptive and spatial analysis in determining the potential of Land Object of Agrarian Reform. The results of the analysis show that from 727 registered land parcels, 18% of the subjects receiving Land Object of Agrarian Reform work as farmers, and subjects receiving land for the agrarian reform object are indicated to have not been targeted. With the integration of asset management and access arrangement, the resulting impact is an increase in people's income. The potential of land that does not have strong legality is 900.96 hectares or with a percentage of 33% of the total area of ​​South Cambai Village.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa Melalui Program Pelatihan Pemetaan Menggunakan Teknologi Drone Di Kecamatan Pemali Fitriansyah, Hadi; Zulkia, Dwi Rizka; Setiawan, Fahri; Hartati, Lasmi; Syarani, Desti; Tamami, Khoirul; Cahyani, Dwi Rizky; Caesar, Muhammad Yusuf
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol. 7 No. 3 (2024): Juli 2024
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v7i3.3317

Abstract

The lack of ability to operate advanced mapping technology such as drones creates limitations for village communities in Pemali District, resulting in low community participation and contribution in the planning and management process of village areas. In fact, active community participation is very important to ensure that every development program is in accordance with local needs and conditions to achieve regional development planning as stated in the 2020-2024 RPJMN. For this reason, it is necessary to use drone technology to provide solutions by providing fast and accurate spatial data, as well as improving the technical skills of village communities in mapping and managing areas. Through drone training, it is hoped that village communities can be more independent and actively participate in development planning, as well as opening up new opportunities in the field of technology that can improve their welfare and quality of life. Meanwhile, the method used in community service is in accordance with POAC or Planning, Organizing, Actuating, Controlling. From all the activities and evaluations that have been carried out, the results and conclusions obtained are that training and outreach on the use of drones through community service is considered effective and useful in developing community capabilities and increasing insight into the Pemali sub-district.Keywords: community service; drone; pemali district  Abstrak: Kurangnya kemampuan untuk mengoperasikan teknologi pemetaan canggih seperti drone membuat Keterbatasan Masyarakat desa di Kecamatan Pemali ini menyebabkan rendahnya partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam proses perencanaan dan pengelolaan wilayah desa. Padahal, partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa setiap program pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi local untuk mencapai perencanaan pembangunan kawasan seperti yang tertera pada RPJMN 2020-2024. Untuk itu perlu peran penggunaan teknologi drone dapat memberikan solusi dengan menyediakan data spasial yang cepat dan akurat, serta meningkatkan keterampilan teknis masyarakat desa dalam pemetaan dan pengelolaan wilayah. Melalui pelatihan drone, masyarakat desa diharapkan dapat lebih mandiri dan berpartisipasi aktif dalam perencanaan pembangunan, serta membuka peluang baru dalam bidang teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka. Adapun, untuk metode yang digunakan dalam pengabdian masayarakat ini sendiri sesuai dengan POAC atau Planning, Organizing, Actuating, Controlling. Dari keseluruhan kegiatan dan evaluasi yang telah dilakukan, diperoleh hasil dan kesimpulan bahwa pelatihan serta sosialisasi penggunaan drone melalui pengabdian masayarakat ini diniai efektif dan bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan masyarakat dan menambah wawasan pada kecamatan pemali.Kata kunci: drone; pengabdian masyarakat; pemali