Claim Missing Document
Check
Articles

Utilization of fly ash and bottom ash to increase the value of unconfined compression strength on subgrade Woelandari Fathonah; Rama Indera Kusuma; Enden Mina; Restu Wigati; Dwi Esti Intari; Nada Shafa Soraya Gandakusumah
Jurnal Teknika Vol 18, No 2 (2022): Available Online in November 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v18i2.16307

Abstract

Soil is the most important part to support all traffic loads or construction loads placed on it. Soils that have low bearing capacity, such as clay, need stabilization techniques to increase the carrying capacity of the soil. One of the stabilization techniques is to mix the soil with Fly ash and Bottom ash. The purpose of this study was to determine the effect of Fly ash and Bottom ash on the physical properties of the soil and the value of unconfined compression strength test. The variations of Fly ash and Bottom ash used were Fly ash 0% and 20% and variations of Bottom ash 0%, 10%, 20% and 30% with curing time of 0, 7, 14 and 28 days. Soil is classified according to the Unified Soil Classification System (USCS) method. The results showed that the soil classification was classified as OH, namely organic clay with high plasticity of 21.08%. The results of the unconfined compression strength test show that the addition of fly ash and bottom ash increases the qu value of the clay soil. The optimum qu value was obtained at variation B (Bottom ash 10% and Fly ash 20%) with 28 days curing time of 2,994 kg/cm2. The decrease in the value of qu occurred in variation C (Bottom ash 20% and Fly ash 20%) and variation D (Bottom ash 30% and Fly ash 30%). Soil with the addition of 0% and 20% Fly ash and Bottom ash at variations of 0%, 10%, 20% and 30% showed a decrease in the value of the soil plasticity index from 21.083% to 7.511%.
Penggunaan Pasir Pantai Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Dasar Dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Kuat Tekan Bebas Woelandari Fathonah; Rama Indera Kusuma; Enden Mina; Agustia Tridasa Ningsih
Jurnal Fondasi Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v11i2.7816

Abstract

Tanah merupakan tempat untuk suatu bangunan atau struktur didirikan baik berbentuk bangunan maupun struktur jalan. Daya dukung dari suatu tanah sangat berpengaruh pada perlakuan terhadap struktur yang akan dibangun diatasnya. Berdasarkan tes Dynamic Cone Penetration Kondisi tanah pada jalan Kampung Juhut Kecamatan Karangtanjung Kabupaten Pandeglang memiliki nilai California Bearing Ratio sebesar 3,1% nilai ini masih dibawah standard untuk tanah dasar struktur perkerasan jalan yaitu 5% sehingga perlu dilakukan stabilisasi. Jenis tanah pada lokasi tersebut merupakan tanah lempung yang memiliki plastisitas tinggi sehingga penulis memilih pasir pantai sebagai bahan stabilisasi karena memiliki sifat yang berlawanan dengan tanah lempung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi tanah, sifat fisik tanah dan pengaruh dari penambahan pasir pantai terhadap sifat fisik dan daya dukung tanahnya terhadap nilai kuat tekan bebas tanah asli dan setelah proses stabilisasi tanah. Proses stabilisasi dilakukan dengan cara pencampuran tanah lempung dengan pasir pantai pada variasi 12%, 24%, 36% serta waktu pemeraman sampel uji kuat tekan bebas selama 0 hari, 7 hari, 14 hari, 28 hari. Hasil penelitian menunjukan klasifikasi tanah asli berdasarkan klasifikasi USCS termasuk pada OH atau tanah lempung organik berplastisitas tinggi hingga sedang, nilai indeks plastisitas tanah menurun dari nilai awalnya 22,86% menjadi 9,49% pada penambahan pasir pantai 36%. Hasil penambahan pasir pantai variasi 36% didapatkan nilai maksimum kuat tekan bebas dari 1,1185 kg/cm2 menjadi 3,349 kg/cm2 pada pemeraman 28 hari. Sehingga dari hasil penelitian bisa disimpulkan bahwa pasir pantai bisa dijadikan sebagai bahan stabilisasi tanah karena bisa menurunkan tingkat plastisitas tanah dan meningkatkan daya dukung tanah.
Analisis Stabilitas Lereng dengan Alternatif Perkuatan Menggunakan Software Plaxis 2D dan Slope/w (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Kampus Baru UNTIRTA Sindangsari) Enden Mina; Woelandari Fathonah; Rama Indera Kusuma; Anisa Fitri Ramadhani
Jurnal Fondasi Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v11i2.17101

Abstract

Lereng merupakan suatu bidang yang memiliki kemiringan tertentu dan berpotensi terjadi kelongsoran apabila berada dalam kondisi yang tidak stabil. Kondisi tersebut wajib diperhatikan karena dapat menimbulkan kerugian seperti kerusakan insfrastruktur. Untuk itu kestabilan suatu lereng perlu dianalisis agar kekuatan geser dari lereng dan faktor keamanannya diketahui. Berdasarkan apa yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti melakukan analisis kestabilan lereng pedestrian pada Proyek Pembangunan Kampus Baru Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang berlokasi di Desa Sindangsari Kabupaten Serang, Banten. Tujuan dari penlitian ini adalah untuk mengetahui nilai faktor aman lereng asli dan lereng dengan alternatif perkuatan. Pada penelitian ini akan dilakukan analisa dengan Metode Bishop dan software Plaxis 2D dan Slope/w. Hasil perhitungan analisis pada kondisi lereng asli menggunakan Slope/w didapatkan SF = 1,117, menggunakan Plaxis 2D kondisi short term didapatkan SF = 1,111 sedangkan kondisi long term didapatkan SF = 1,101 dan menggunakan perhitungan manual Metode Bishop didapatkan SF = 1,107. Hasil analisis pada kondisi lereng perkuatan bored pile menggunakan Plaxis 2D kondisi short term didapatkan SF = 1,310 sedangkan kondisi long term didapatkan SF = 1,319, dan menggunakan perhitungan manual Metode Bishop didapatkan SF = 1,317. Kemudian hasil analisis pada kondisi lereng perkuatan sheet pile menggunakan Plaxis 2D kondisi short term didapatkan SF = 1,392 sedangkan kondisi long term didapatkan SF = 1,404 dan menggunakan perhitungan manual Metode Bishop didapatkan SF = 1,406.
Pemanfaatan Limbah Serbuk Bata Merah Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif Rama Indera Kusuma; Enden Mina; Woelandari Fathonah; Zera Ilham Yasin
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 19 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.v19i2.878

Abstract

The swell-shrink behavior of expansive clay soil cause problems in the construction such as the occurrence of bumpy road, cracking and various other problems, therefore stabilization of the soil is needed to improve the behavior of the soil.Red brick is a building material that contains chemical compounds that can increase the compressive strength of a building. Red brick waste which is rarely used is then reused as a cement mixture.This study aims to determine the type and classification of soil in Cibingbin village, a village located in Cibaliung sub-district, Pandeglang district-Banten province, based on the USCS soil classification system, and to determine the value of unconfined compression test (qu) with the addition of red brick powder with variations the percentage additions were 0%, 5%, 10%, and 15% with curing times of 0, 7, 14, and 28 days.From the results of the study, it was found that the soil classification in Cibingbin village was classified as high plasticity organic clay (OH) according to the USCS classification system. The lowest qu value was obtained at 0 days of curing with the percentage of added ingredients 0%, 5%, 10%, 15% increasing the qu value was 1,316 kg/cm2, 1,655 kg/cm2, 2,242 kg/cm2; 2,607 kg/cm2, and the largest qu value was obtained at 14 days of curing with the percentage of added material 0%, 5%. , 10%, 15% obtained 1,639 kg/cm2, 3,189 kg/cm2, 3,440 kg/cm2, dan 3,603 kg/cm2. Keywords: Stabilization, Unconfined Compression Strength, Waste Red Brick
Konservasi vegetatif kendalikan aliran permukaan daerah resapan mata air Restu Wigati; Enden Mina; Woelandari Fathonah; Rama Indera Kusuma; Rifky Ujianto; Soelarso Soelarso; Bambang Adhi Priyambodho; Soedarsono Soedarsono; Heri Mulyono
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 1, No 1 (2022): Civil Engineering for Community Development
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v1i1.17244

Abstract

Idealnya suatu daerah yang memiliki aset serta potensi sumber air bersih berasal dari mata air perlu adanya upaya perlindungan fungsi mata air untuk tetap berkelanjutan, salah satunya dengan melakukan kegiatan konservasi vegetatif. Kegiatan konservasi vegetatif dilakukan di sekitar mata air Cinyusu di Desa Tamansari Kabupaten Serang dengan menanam 120 bibit pohon. Bibit pohon yang ditanam adalah pohon jati bongsor (Anthocephalus cadamba); pohon mahoni (Swietenia mahagoni); pohon kayumanis (Cinnamomum verum); pohon kayu ulin (Eusideroxylon zwageri); dan pohon sengon (Albizia chinensis) yang diperoleh dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten. Metode pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD) diterapkan dengan mengikutsertakan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan serta memotivasi masyarakat luas untuk sama-sama bergerak mensosialisasikan manfaat penanaman pohon. Kegiatan konservasi vegetatif mampu menyelamatkan mata air Cinyusu dari zat berbahaya serta bakteri sehingga terpelihara kualitasnya. Memberikan dampak terhadap proses resapan air ke dalam tanah agar dapat memicu munculnya mata air baru sehingga keberadaannya selalu tersedia sepanjang waktu. Ideally, an area with assets and potential sources of clean water from springs needs to protect the function of the springs from remaining sustainable, one of which is by carrying out vegetative conservation activities. Vegetative conservation activities were carried out around the Cinyusu spring in Tamansari Village, Serang Regency, by planting 120 tree seedlings. Tree seeds planted are big teak trees (Anthocephalus cadamba); mahogany trees (Swietenia mahagoni); cinnamon trees (Cinnamomum verum); trees ironwood (Eusideroxylon zwageri); tree sengonAlbizia chinensis) obtained from the Forestry and Plantation Service of Banten Province. Approach method Asset-Based Community Development is applied by involving the community to care about the environment and motivating the wider community to move together to socialize the benefits of tree planting. Vegetative conservation activities can save Cinyusu springs from harmful substances and bacteria to maintain their quality. It impacts the process of water infiltration into the ground so that it can trigger the emergence of new springs so that their presence is always available.
Pelatihan ecobrick sebagai upaya penanganan sampah plastik di Kampung Karang Mulya, Desa Tegalwangi, Menes, Pandeglang Rama Indera Kusuma; Enden Mina; Woelandari Fathonah; Restu Wigati; Rufky Ujianto; Arief Budiman; Nabila Lita Aulia
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 1, No 1 (2022): Civil Engineering for Community Development
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v1i1.16527

Abstract

Desa Tegal Wangi merupakan wilayah yang masuk  Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Daerah tersebut memiliki sentra usaha skala rumah tangga yaitu memproduksi olahan melinjo menjadi makanan ringan berupa keceprek dan emping.Efek samping dari kegiatan usah tersebut juga limbah Rumah Tangga berupa sampah organik dan anorganik salahsatunya berupa plastik. Sampah plastik sulit terurai oleh tanah butuh waktu yang sangat lama ratusan bahkan ribuan tahun. Kondisi ini mengakibatkan sampah plastik akan semakin banyak berserakan dan membahayakan makhluk hidup di Bumi. Dalam menanggulangi serta mengurangi bahaya sampah plastik data juga sampah plastik tersebut di bakar namun usaha ini menimbulkan permasalahn baru yaitu polusi udara sehingga kurang efektik oleh karena itu  diperlukan usaha agar sampah plastik menjadi lebih berguna diantaranya bisa dijadikan bahan biji plastik, ekstraksi minyak, ecobrick.Kegiatan KKM kelompok 83 Untirta salah saatunya melakukan pelatihan ecobrick kepada masyarakat Desa Tegalwangi sebagai salah satu solusi untuk menanggulangi sampah plastik, sehingga menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat yang dapat digunakan oleh masyarakat. Tegal Wangi Village is an area that belongs to Menes District, Pandeglang Regency, Banten Province. The area has a household-scale business center, namely producing processed melinjo into snacks in the form of keceprek and emping. The side effect of these business activities is also household waste in the form of organic and inorganik waste, one of which is plastik. Plastik waste is difficult to decompose by the soil, it takes a very long time, hundreds or even thousands of years. This condition causes plastik waste to be more and more scattered and endanger living things on Earth. In tackling and reducing the dangers of plastik waste, data and plastik waste are burned, but this effort creates a new problem, namely air pollution so it is less effective, therefore efforts are needed to make plastik waste more useful, including being used as material for plastik seeds, oil extraction, ecobricks. KKM group 83 Untirta is one of the times to conduct ecobrick training for the people of Tegalwangi Village as a solution to deal with plastik waste, so that it becomes something more useful that can be used by the community.
Lokasi potensial pembangkit listrik tenaga mikro hidro melalui pemberdayaan aliran Sungai Cilemer Restu Wigati; Abdurrohim Abdurrohim; Rama Indera Kusuma; Enden Mina; Woelandari Fathonah; Ngakan Putu Purnaditya; Kulsum Kulsum; Hendrian Budi Bagus Kuncoro
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 1, No 1 (2022): Civil Engineering for Community Development
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v1i1.16528

Abstract

Energi baru yang berasal dari proses alam yang memanfaatkan tenaga aliran air sebagai sumber penghasil energi hingga saat ini masih layak untuk di kembangkan. Sejalan dengan Rencana Induk Riset Nasional Tahun 2017-2045, pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) merupakan salah satu alternatif sumber energi berkelanjutan yang mampu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat melalui pemberdayaan aliran sungai termasuk kategori clean energy serta ramah lingkungan. Dampak positif langsung bagi masyarakat mampu menciptakan desa mandiri energi khususnya bagi desa yang termarjinalkan secara ekonomi. Melalui kegiatan pengabdian tim pengusul bersama mahasiswa dan masyarakat yang berada di aliran Sungai Cilemer melaksanakan kegiatan studi awal penentuan lokasi potensial pengembangan PLTMH meliputi tahapan survei lapangan. Hasil survei dan observasi lapangan diperoleh 3 (tiga) lokasi potensial untuk dikembangkan PLTMH dimana alirannya berasal dari saluran induk Bendung Pasir Eurih Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. New energy originating from natural processes that utilize the power of the flow of water as a source of energy is still feasible to be developed. In line with the National Research Master Plan for 2017-2045, micro hydropower plants (MHP) are an alternative source of sustainable energy that can meet the electricity needs of the community through empowering river flows, including the category of clean energy and environmentally friendly. The direct positive impact for the community is to be able to create energy-independent villages, especially for economically marginalized villages. Through community service activities, the proposer team along with students and the community in the Cilemer River carried out initial study activities to determine the potential location for the development of MHP including the field survey stage. The results of the survey and field observations obtained 3 (three) potential locations for MHP development where the flow comes from the main channel of Pasir Eurih Weir, Pandeglang Regency, Banten Province.
Pembangunan MCK komunal di Desa Bantarwangi Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang Woelandari Fathonah; Enden Mina; Rama Indera Kusuma; Restu Wigati; Soelarso Soelarso; Shandi Irfani Sasmita; Hendrian Budi Bagus Kuncoro; Dwi Novi Setiawati
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 1, No 1 (2022): Civil Engineering for Community Development
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v1i1.17253

Abstract

Desa Bantarwangi merupakan salah satu desa di Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Ketersediaan MCK di Desa Bantarwangi belum memenuhi kebutuhan setiap warganya. Keberadaan MCK komunal di Desa Bantarwangi sangat dibutuhkan karena sebagian warga belum memiliki MCK pribadi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah membangun dua unit MCK komunal bagi warga desa Bantarwangi. Kegiatan ini terdiri dari tahap persiapan, pemilihan lokasi MCK, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah terbangunnya 2 unit MCK komunal yang dibangun sesuai dengan standar SNI. Diharapkan keberadaan MCK komunal ini dapat meningkatkan kesehatan lingkungan sekitar dan mendorong setiap warga desa untuk hidup sehat. Bantarwangi Village is one of the villages in Cinangka District, Serang Regency, Banten Province. The availability of MCK in Bantarwangi Village has not met the needs of every citizen. The existence of communal MCK in Bantarwangi Village is very much needed because some residents do not yet have private MCK. The purpose of this service activity is to build dua communal MCK units for residents of Bantarwangi village. This activity consists of the preparation stage, selection of MCK locations, implementation, and evaluation of activities. This service activity results in the construction of 2 communal MCK units built according to SNI standards. It is hoped that the existence of this communal MCK can improve the health of the surrounding environment and encourage every villager to live a healthy life.
Program perwujudan infrastruktur desa melalui pembuatan bak penampungan air bersih di Desa Pasirwaru, Kab. Serang, Banten Enden Mina; Restu Wigati; Rama Indera Kusuma; Woelandari Fathonah; Agustia Tridasa; Raihan Afif Sukmana
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 1, No 1 (2022): Civil Engineering for Community Development
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v1i1.17332

Abstract

Kegiatan anak sipil bangun desa (ASBES) menjadi salah satu kegiatan Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Untirta untuk mewujudkan kepedulian terhadap masyarakat desa. Kegiatan kali ini dilaksanakan di Desa Pasirwaru Kab Serang Banten, dimana permasalahan yang ada di desa tersebut kurangnya ketersediaan air bersih untuk pemakaian sehari-hari penduduk desa. Pembuatan Bak penampung air bersih dari Beton dilakukan sebagai upaya pembantuan dalam memecahkan masalah kurangnya ketersediaan air bersih. Bak penampung dirancang berdasarkan kebutuhan masyarakat desa.Anak sipil bangun desa (ASBES) activity is one of the Untirta Civil Student Association (HMS) activities to realize concern for the village community. This activity was carried out in Pasirwaru Village, Serang Regency, Banten, where the problem was the lack of clean water availability for the daily use of the villagers. Making clean water reservoirs from concrete is carried out to assist in solving the problem of the lack of clean water availability. The reservoir is designed based on the needs of the village community.
Pembuatan MCK umum untuk warga Desa Pasirwaru, Kabupaten Serang dalam upaya meningkatkan lingkungan yang sehat Woelandari Fathonah; Rama Indera Kusuma; Enden Mina; Restu Wigati; Zulmahdi Darwis; Jenfatika Chandra; Hendrian Budi Bagus Kuncoro
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 1, No 1 (2022): Civil Engineering for Community Development
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v1i1.16447

Abstract

Pasirwaru adalah salah satu desa di Kecamatan Mancak dengan jumlah penduduk 2.543 jiwa. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat dan faktor ekonomi di Desa Pasirwaru menyebabkan minimnya kemampuan tiap kepala keluarga untuk memiliki fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) yang memenuhi standar. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat MCK umum sebanyak dua buah yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh warga Desa Pasirwaru yang belum memiliki MCK yang layak. Kegiatan ini merupakan program kegiatan ASBES (anak sipil bangun desa). Tujuan jangka panjang kegiatan ini adalah menumbuhkan kesadaran warga Desa Pasirwaru untuk menjaga kesehatan lingkungan dan menyosialisasikan pola hidup sehat di desa.  Pasirwaru is one of the villages in the Mancak District, with a population of 2,543 people. Along with increasing population growth and economic factors in Pasirwaru Village, the ability of each family head to have a toilet that meets the standards is minimal. This activity aims to make two public bathing, washing, and toilet facilities (MCK) that can be used and utilized by residents of Pasirwaru Village who do not yet have proper MCK. This activity is an ASBES (anak sipil bagun desa) program. The long-term goal of this activity is to raise awareness of the residents of Pasirwaru Village to maintain environmental health and promote healthy lifestyles in the village.
Co-Authors Abdurohim Abdurohim Abdurohim Abdurrohim Abdurrohim Achmad Fauzi Irhamna Agustia Tridasa Agustia Tridasa Ningsih Akbar Prasetio Utomo Amalia, Risty Andi Maddeppungeng Anisa Fitri Ramadhani Aprilia Maharani Arief Budiman Arief Budiman Bambang Adhi Priyambodho Bambang Adhi Priyambodho Cahyani, Fadhila Putri Citra Diah Kartika Dicky Damari Dwi Esti Intari Dwi Esti Intari Dwi Novi Setiawati Dwi Yanul Ihsan Ero Prahara Mahardika Eryani Siti Maryam Fathonah, Woelandari Fricha Desy Candra Sari Gilbran Althaf, Machammad Wally Hendrian Budi Bagus Kuncoro Hendrian Budi Bagus Kuncoro Hendrian Budi Bagus Kuncoro Hendrian Budi Bagus Kuncoro Hendrian Budi Bagus Kuncoro Heri Mulyono Herlambang Wibowo Ina Asha Nurjanah Indera Kusuma, Rama Iqbal, Farhan Pauzul Ivani Purnama Dewi Jamatul Ridwan Jenfatika Chandra Kiki Ariandhika Muzaky Kulsum Kulsum Kuncoro, Hendrian Budi Bagus Lambok Rumiris Gultom Mohamad Ainal Yaqien Muhamad Rafly Aditya Muhammad Parma Lovan Tora Muhammad Sulaiman Nabila Lita Aulia Nada Shafa Soraya Gandakusumah Naufal Abdurrasyid Ngakan Putu Purnaditya Nuri Kurniawan Nyi Raden Ruyani Pasadena Rosa Hasibuan Putu Purnaditya, Ngakan Rahmania, Bunga Raihan Afif Sukmana Rama Indera Kusuma Ramdani, Fahreza Restu Wigati Restu Wigati Restu Wigati, Restu Rifky Ujianto Rifky Ujianto Rizqi Cahyo Nugroho Rochmadi Eko Susilo Rufky Ujianto Salsabilla Meidy Arini Putri Shandi Irfani Sasmita Soedarsono Soedarsono Soelarso Soelarso Sudirman Sudirman Sunan Dwimanda Susanti, Shofarina Ika Juniar Susilawati Weby Rizka Amala Yuda Inayatullah Yuli Fajarwati Yulistian Zahirah Ismi Sausan Zera Ilham Yasin Zulmahdi Darwis