Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

MASKULINISASI IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) MENGGUNAKAN AIR KELAPA DENGAN LAMA PERENDAMAN BERBEDA Nugra Findayani; Madinawati Dina
Jurnal TROFISH Vol 1 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/trofish.v1i2.107

Abstract

Ikan lele sangkuriang merupakan satu dari sepuluh komoditas unggulan budidaya yang bersaing dan berkelanjutan. Salah satu upaya teknis yang dilakukan dalam mengoptimalkan produksi ikan lele adalah melalui teknik maskulinisasi. Maskulinisasi dilakukan untuk memperoleh ikan jantan yang unggul karena pertumbuhan ikan lele jantan cenderung lebih cepat dari betina. Selain itu, pada proses pemijahan secara buatan pada ikan lele, mengharuskan mematikan ikan lele jantan karena tidak bisa dilakukan stripping. Sehingga menyebabkan ketersediaan ikan lele jantan semakin lama berkurang, sedangkan untuk ketersediaan ikan lele jantan sangat penting dalam keberlanjutan budidaya ikan. Salah satu bahan alami yang digunakan sebagai bahan maskulinisasi yaitu air kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan air kelapa dengan lama perendaman yang berbeda terhadap maskulinisasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan meliputi perlakuan A (kontrol), B (perendaman selama 8 jam), C (perendaman selama 10 jam) dan D (perendaman selama 12 jam). Hasil penelitian menunjukkan lama perendaman menggunakan air kelapa berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap maskulinisasi ikan lele sangkuriang, dengan persentase kelamin jantan tertinggi diperoleh pada perlakuan C (perendaman selama 10 jam) yakni sebesar 82,59%.
Daya Tetas Telur Ikan Mas Koi (Cyprinus rubrofuscus) dengan Perendaman Ekstrak Daun Sukun Artocarpus altilis Sulfa Ayulandari; Madinawati Madinawati; Nur Hasanah; Irawati Mei Widiastuti; Septina F. Mangitung
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 24 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah AgriSains
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jiagrisains.v24i2.2023.58-67

Abstract

Pemanfaatan bahan herbal seperti ekstrak daun sukun menjadi alternatifuntuk meningkatkan keberhasilan penetasan. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh perendaman ekstrak daun sukun Artocarpus altilisterhadap daya tetas telur ikan mas koi (Cyprinus rubrofuscus). Desainpenelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuandan 5 ulangan sehingga menghasilkan 20 unit percobaan. Perlakuan yangdiujikan yaitu perendaman telur dalam ekstrak daun sukun dengan dosisperlakuan A= 0 g/L, B= 2 g/L, C= 4 g/L, dan D= 6 g/L. Data Daya tetasdianalisis menggunakan analisis ragam ANOVA dengan bantuan Minitab 16.Jika terdapat perbedaan perlakuan maka dilanjutkan dengan uji beda nyatajujur (BNJ). Data uji penapisan fitokimia, kelangsungan hidup, dan kualitasair dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dosis palingefektif yaitu perlakuan B (2 g/L) dapat mengobati telur yang terinfeksisehingga menghasilkan daya tetas telur sebesar 83,2%. Penggunaanekstrak daun sukun berpengaruh nyata terhadap daya tetas telur ikan maskoi yang terserang jamur. Berdasarkan pemeliharaan larva ikan mas koiselama 14 hari menghasilkan kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan B(2 g/L) yaitu sebesar 94,5%.
PERSENTASE JANTAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) HASIL PERENDAMAN DENGAN EKSTRAK DAUN SENGGANI (Melastoma candidum) DOSIS BERBEDA Muhammad Safir; Indira Ghandi; Novalina Serdiati; Madinawati Madinawati
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v11i2.4888

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis optimum ekstrak daun senggani dalam menghasilkan persentase jantan tertinggi pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian didesain menggunakan rancangan acak lengkap yang teridiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diujikan yakni dosis ekstrak daun senggani; 0 (A/kontrol); 20 (B); 40 (C); 60 (D); 80 ppm (E). Larva ikan nila umur 7 hari direndam dalam air yang berisi ekstrak daun senggani sesuai dosis perlakuan selama 4 jam. Pasca perendaman, larva ikan nila dipelihara selama 60 hari. Pakan berupa cacing sutera diberikan selama 30 hari pertama dan selebihnya diberi pellet. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari (pukul 07.30-08.00, 12.30-13.00, dan 17.30-18.00 Wita). Hasil penelitian menunjukkan persentase kelamin jantan (KJ) pada perlakuan A, B, C, D, dan E secara berurut masing-masing sebesar 45%, 65%, 72%, 77,5%, dan 80%. Laju pertumbuhan harian (LPH) dan kelangsungan hidup (KH) untuk semua perlakuan berkisar antara 7,28-7,58 %/hari dan 85-95%. Hasil analisis menunjukkan persentase KJ ikan nila tertinggi terdapat pada perlakuan 80 ppm yakni sebesar 80%. LPH dan KH tidak berbeda secara signifikan antar semua perlakuan (P>0,05). Kesimpulan, ekstrak daun senggani (M. candidum) dengan dosis 80 ppm menghasilkan persentase jantan tertinggi (80%) pada ikan nila.
PERSENTASE JANTAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) HASIL PERENDAMAN DENGAN EKSTRAK DAUN SENGGANI (Melastoma candidum) DOSIS BERBEDA Muhammad Safir; Indira Ghandi; Novalina Serdiati; Madinawati Madinawati
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v11i2.4888

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis optimum ekstrak daun senggani dalam menghasilkan persentase jantan tertinggi pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian didesain menggunakan rancangan acak lengkap yang teridiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diujikan yakni dosis ekstrak daun senggani; 0 (A/kontrol); 20 (B); 40 (C); 60 (D); 80 ppm (E). Larva ikan nila umur 7 hari direndam dalam air yang berisi ekstrak daun senggani sesuai dosis perlakuan selama 4 jam. Pasca perendaman, larva ikan nila dipelihara selama 60 hari. Pakan berupa cacing sutera diberikan selama 30 hari pertama dan selebihnya diberi pellet. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari (pukul 07.30-08.00, 12.30-13.00, dan 17.30-18.00 Wita). Hasil penelitian menunjukkan persentase kelamin jantan (KJ) pada perlakuan A, B, C, D, dan E secara berurut masing-masing sebesar 45%, 65%, 72%, 77,5%, dan 80%. Laju pertumbuhan harian (LPH) dan kelangsungan hidup (KH) untuk semua perlakuan berkisar antara 7,28-7,58 %/hari dan 85-95%. Hasil analisis menunjukkan persentase KJ ikan nila tertinggi terdapat pada perlakuan 80 ppm yakni sebesar 80%. LPH dan KH tidak berbeda secara signifikan antar semua perlakuan (P>0,05). Kesimpulan, ekstrak daun senggani (M. candidum) dengan dosis 80 ppm menghasilkan persentase jantan tertinggi (80%) pada ikan nila.
Economic Analysis and Waters Quality Seaweed Farming (Eucheuma cottonii) in The District of Bangkep Saharia Kassa; Bakri Hasanuddin; Madinawati Madinawati
AGROLAND The Agricultural Sciences Journal (e-Journal) Vol 3 No 1 (2016): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agroland.v3i1.314

Abstract

Seaweed farming development received support from local government with “Gema Biru Sulawesi Tengah” which makes seaweed commodities became the competitive commodity across sectors in the region. Nowadays, the demand of the dried seaweeds as well as semi-finished products (semi-finished carrageenan) tends to be increased rapidly because they are classified as healthy food. On the other hand, the farmer in the district of Bangkep relatively still being traditional by planting in the territorial which estimated suitable for seaweed. The Study aims to identify the water potential of seaweed farming and to analyze the economic variables that affecting the production of seaweed based on its deployment area. This research is conducted in Bangkep in 4sub-districts area i.e. Bulagisub-district (Peling Peasa, Bulagi and Kambal village), South Bulagi District (Bulagi, Palabatu, and Lolantang village), South Tingkung district (Tinangkung, Bobu and Gangsal village) and Liang district (Apal, binatuli and Liang village). The determination of locations is done purposively with 56 respondents. The data Analysis used are suitability analysis with water measurement and testing of water sample as well as regression analysis. The research shows that the locations of the farms have water quality which suitable with the seaweed, which shown by the result of the physical-chemical measurement parameters that meet with the growing requirements in the range of achievement 74.00-82.67%. Economic aspects show the average income of the seaweed farmers are Rp. 1.614.434. Further variables simultaneously independent (age, education, number of dependents, experience, the amount of expanses, and prices) that affect the production of seaweed, while partially only age, experience, amount of expanses, and prices significantly affect the production on the t value of each are 2.57; 3.69; 2.49; and 2.33.
Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Diberi Pakan Berbahan Baku Tepung Hasil Samping Pengolahan Ikan Patin Dosis Berbeda Safir, Muhammad; Syafiah, Zulhafifa; Serdiati, Novalina; Nasmia, Nasmia; Mangitung, Septina Fifi; Madinawati, Madinawati
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 4 No 2 (2024): Mei
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v4i2.585

Abstract

Pakan mandiri berbahan baku lokal menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi harga pakan dikalangan petani lokal. Hingga saat ini tepung ikan menjadi bahan utama sebagai sumber protein dalam pembuatan pakan. Selain sulit untuk didapatkan, harga tepung ikan juga semakin meningkat. Pemanfaatan hasil samping pengolahan ikan patin dalam bentuk tepung diharapkan dapat menekan penggunaan tepung ikan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung hasil samping pengolahan ikan patin sebagai pensubstitusi tepung ikan terhadap pertumbuhan ikan nila. Benih ikan nila (bobot 1,81±0,04 g) diperoleh dari Balai Benih Ikan Sentral Tulo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Perlakuan yang diujikan yakni penggunaan tepung hasil samping pengolahan ikan patin dengan dosis berbeda yakni 0% (A), 10% (B), 20% (C), 30% (D) dan 40% (E) dari penggunaan tepung ikan (28 g). Pemeliharaan dilakukan dalam wadah (berisi 20 L air) selama 42 hari. Pakan diberikan 5% dari bobot tubuh dengan frekuensi tiga kali sehari. Bobot tubuh ikan ditimbang sekali dalam seminggu. Kualitas air dikontrol pada kisaran yang sesuai untuk pemeliharaan ikan nila. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan (pertambahan bobot individu) ikan nila berkisar antara 2,79 g - 3,17 g, feed conversion ratio (FCR) berkisar antara 1,62-1,68, dan survival rate (SR) berkisar antara 75,0-77,5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan tepung hasil samping pengolahan ikan patin sebagai sumber protein hewani dalam mensubstitusi protein dari tepung ikan sebagai bahan baku pakan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan, FCR dan SR ikan nila (p>0,05). Dosis tepung hasil samping pengolahan ikan patin yang dapat digunakan yakni 40% dari tepung ikan.
The Effect of Salinity on the Growth and Albumin Content of Striped Snakehead (Channa striata Bloch, 1793) Herlina, Sri; Ndobe, Samliok; Mangitung, Septina Fifi; Masyahoro, Abdul; Rukka, Andi Heryanti; Madinawati, Madinawati
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 26, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfs.90616

Abstract

The striped snakehead (Channa striata Bloch, 1793) is a freshwater fish which has long been popular as a food fish. Commonly found in freshwater bodies such as rivers, swamps and lakes, striped snakeheads have a high albumin protein content which can help to accelerate wound healing, facilitate the circulation of body fluids and maintain osmotic pressure in the body. Salinity is one of the limiting factors that can affect fish growth and survival. Changes in salinity could directly affect striped snakehead growth and metabolism. The purpose of this study was to determine the effect of different salinity treatments on the growth and albumin content of juvenile striped snakeheads. The research was conducted in November-December 2021 at the Water Quality and Aquatic Biology Laboratory, Faculty of Animal Husbandry and Fisheries, Tadulako University, Indonesia. The study applied 5 salinity treatments (2 ppt, 4 ppt, 6 ppt, 8 ppt and 10 ppt) with 8 replicates for 30 days. Net weight gain, specific growth rate (weight and length) and survival rate did not differ significantly between treatments (ANOVA, P>0.05). The Tukey post-hoc test indicated significantly higher growth under the 8 ppt salinity treatment (1.04±0,19 cm) with 100% survival rate. Albumin content increased linearly with salinity from 2 ppt (3.6-4.0%) to 10 ppt (4.9-5.3 %).
Growth of Banggai Cardinalfish Pterapogon kauderni Reared at Different Salinity in a Controlled System Madinawati, .; Ndobe, Samliok; Gamgulu, Afiat
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 8 No. 2 (2009): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.28 KB) | DOI: 10.19027/jai.8.193-198

Abstract

The research was conducted to study the effect of salinity on the growth of Banggai Cardinalfish Pterapogon kauderni. The research was set up in completely randomized design with different salinity as the main variable, i.e. 27, 29, 31, 33 and 35 ppt with 4 replications. The result showed that the lowest salinity (27 ppt) resulted in the highest fish growth (1.625 g). Keywords : Growth, salinity, Banggai Cardinalfish   ABSTRAK Penelitian telah dilakukan  untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap pertumbuhan ikan kardinal banggai Pterapogon kauderni yang dipelihara dalam akuarium. Penelitian  menggunakan  Rancangan  Acak   Lengkap  dengan 5 perlakuan salinitas, yaitu 27, 29, 31, 33 dan 35 ppt, masing-masing 4 kali ulangan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan berat mutlak (1,625 g) tertinggi diperoleh pada salinitas 27 ppt. Kata kunci : Pertumbuhan, salinitas, Kardinal Banggai
Pengaruh Substitusi Tepung Ikan Dengan Tepung Bulu Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan Lele (Clarias Sp.) Sentosa, Edi; Madinawati; Hasanah, Nur; Hermawan, Roni; Mangitung, Septina F.
Arborescent Journal Vol 2 No 2 (2025): Mei
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/arj.v2i2.880

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi pengaruh pemberian pakan yang mengandung tepung bulu ayam terhadap laju pertumbuhan dan tingkat hidup ikan lele. Pemilihan ikan lele didasarkan pada kemudahan budidaya, pertumbuhan pesat, dan toleransi terhadap area terbatas. Namun, biaya pakan yang tinggi menjadi kendala utama dalam budidaya ikan ini. Eksperimen dilakukan selama 60 hari di Balai Benih Ikan (BBI) Tatanga, Palu, menggunakan desain acak lengkap dengan empat variasi persentase tepung bulu ayam dalam pakan (0%, 10%, 15%, dan 20%), dan setiap perlakuan diulang lima kali. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penambahan tepung bulu ayam secara signifikan memengaruhi pertumbuhan ikan lele. Pemberian pakan dengan 20% tepung bulu ayam menghasilkan peningkatan bobot total tertinggi, yaitu 5,61 gram, sementara tingkat kelangsungan hidup ikan tercatat antara 68% hingga 88%.
Empowerment of Small-Scale Fishermen in Labuan Salumbone Village, Labuan Sub-District, Donggala District: Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil di Desa Labuan Salumbone Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Mardjudo, Ahsan; Abadiah, Ani Khuyatul; Usman, Hasrudin; Madinawati, Madinawati
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.mattawang3723

Abstract

The purpose of community service activities is to empower fishing communities through training in making bubu as a fishing gear that is generally used by local fishermen. Bubu fishing gear is made of woven bamboo in a rectangular shape. It is a type of fishing gear used by local fishermen to catch demersal fish (local: stone fish). Through community service activities, it is expected to improve the skills of fishing communities in the region. The specific target is to train 30 fishermen from Labuan Salumbone village. The method developed in the implementation of this service activity is education and training in making bubu fishing gear. Education and training in making bubu is an activity to introduce and train fishing communities in making bubu as a fishing gear that can produce catches of various types of fish. In addition, this activity uses a learning by doing approach through groups that have been trained, namely learning while working / doing business. The implementation of community service activities begins with the socialization process of community service activities by the service team from the Alkhairaat University Faculty of Fisheries lecturers and lecturers of the Tadulako University Aquaculture study program. This socialization aims to introduce the community to the activities that will be carried out. Furthermore, training activities for making bubu were carried out which were attended by 23 fishermen.