Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS KULIT KAKAO (Theobroma cacao L.) DAN KOMPOS KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminata L.) TERHADAP PERBAIKAN SIFAT FISIKA DAN KIMIA TANAH PADA PEMBIBITAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) Di MAIN NURSERY Rina Maharany; Megawati Siahaan; Muhammad Syawaluddin Hasibuan
Jurnal Agro Estate Vol 4 No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v4i2.179

Abstract

Seiring dengan kenaikan produksi CPO (Crude Palm Oil) setiap tahunnya, maka menyebabkan peningkatan luas areal kebun kelapa sawit. Di Indonesia luas lahan marginal masih sangat banyak. Kompos kulit kakao dan kulit pisang kepok merupakan sumber bahan organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman. Oleh karena itu diperlukan perbaikan tanah dipembibitan kelapa sawit dengan meningkatan ketersediaan unsur hara dan sifat kimia tanah, melalui pemberian atau penambahan pupuk organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos kulit kakao, kompos kulit pisang serta interaksi perlakuan antara kompos kulit pisang dan kulit kakao terhadap perbaikan sifat fisik, dan kimia tanah di pembibitan kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di areal pembibitan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan Medan mulai bulan Januari - Agustus 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos kulit pisang kepok berpengaruh nyata terhadap parameter kadar air dengan nilai terbaik adalah 24,77 yang terdapat pada perlakuan P3 (450 g/tanaman). Dan parameter kemasaman tanah (pH) dengan nilai terbaik adalah 5,68 yang terdapat pada perlakuan P3 (450 g/tanaman). Kompos kulit kakao menunjukkan pengaruh nyata terhadap parameter kadar air dengan nilai terbaik adalah 24,35 % yang terdapat pada perlakuan P3 (600 g/tanaman). Dan parameter kemasaman tanah (pH) dengan nilai terbaik adalah 5,75 yang terdapat pada perlakuan P3 (600 g/tanaman). Interaksi antara perlakuan kompos kulit kakao dan kompos kulit pisang juga menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap parameter N-total dengan nilai terbaik adalah 0,13 yang terdapat pada perlakuan K1P2 (400 g kompos kulit kakao dan 350 g kompos kulit pisang).
ANALISA KESENJANGAN (GAP) PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA TIGA TAHUN TANAM DI AFDELING V KEBUN LAMA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I Rina Maharany; Sri Murti Tarigan; Saddam Al Ghazali
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 15, No 1 (2019): Bernas February 2019
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5314.835 KB)

Abstract

The productivity of oil palm fruit bunches increases rapidly and reaches a maximum at the age of 8-12 years, then decreases slowly with plants getting older to 25 years of economic age. This research was conducted in Afdeling V Kebun Lama PT. Perkebunan Nusantara I. This research was conducted in May until July 2018. This research was using descriptive analysis, by using oil palm productivity data in Afdeling V Kebun Lama PT. Perkebunan Nusantara I. The results showed that the average number of bunches per tree in 2015-2017 was 7.59% lower than the potential, the average bunch weight was 32.06% lower than the potential, and the average productivity of FFB was lower 37.47 % of potential. The gap in oil palm productivity in Afdeling V Kebun Lama PTPN I was influenced by several factors, namely rainfall factors, plant age factors, fertilization factors, number of tree stands per hectare (SPH), and plant disease factors.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAYAM MERAH (Amaranthus gangeticus) TERHADAP PEMBERIAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA Rina Maharany
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 12, No 3 (2016): Bernas Oktober 2016
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.184 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman bayam merah terhadap pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit dan pupuk urea. Penelitian dilaksanakan di Desa Sei Alim Hassak, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara, jarak dari Universitas Asahan ± 10 km dengan topografi datar berada pada ketinggian sekitar 25 m dpl pada areal pertanian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan dua faktor yang diteliti yaitu 1) Faktor pemberian Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) sebanyak 8,4 l/plot terdiri atas 3 macam perlakuan yaitu : L1 = LCPKS diberikan dipermukaan tanah, L2 = LCPKS diberikan dengan cara mencampurkan dengan tanah, L3= LCPKS diberikan disekitar rizosfer. 2)Faktor pemberian konsentrasi pupuk Urea (U) terdiri atas 5 taraf perlakuan yaitu: U1 = 25 g/l larutan, U2 = 50 g/l larutan, U3 = 75 g/l larutan, U4 = 100 g/l larutan. Dari kedua faktor diatas diperoleh kombinasi perlakuan sebanyak 3 x 4 = 12 perlakuan. Variabe pengamatan Tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai), Berat per tanaman sampel (g), Produksi bayam merah per plot (kg). Pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit memberikan respon terhadap peubah amatan tinggi tanaman bayam merah umur 2 MST, jumlah daun tanaman bayam merah umur 2 MST dan berat per tanaman sampel. Tinggi tanaman bayam merah yang tertinggi umur 2 MST yaitu 13,40 cm yang terdapat pada perlakuan L1, jumlah daun tanaman bayam merah yang terbanyak umur 2 MST yaitu 2,88 helai yang terdapat pada perlakuan L1, dan berat pertanaman sampel yang tinggi pada tanaman bayam merah terdapat pada perlakuan L1 yaitu 18,48 g. Pemberian pupuk urea pada tanaman bayam merah tidak memberikan respon terhadap peubah amatan tinggi tanaman, jumlah daun, berat per tanaman sampel, dan produksi bayam merah per plot. Interaksi antara pemberianlimbah cair pabrik kelapa sawit dan pemberian pupuk urea terhadap tanaman bayam merah tidak menunjukkan respon terhadap peubah amatan tinggi tanaman, jumlah daun, berat per tanaman sampel, dan produksi bayam merah per plot.
APLIKASI GIS PADA PEMETAAN TATA GUNA LAHAN DI AFDELING A KEBUN BUKIT KAUSAR (PT. BUKIT KAUSAR JAMBI) Rina Maharany; W Simbolon; Bob Bonapasogit Hutagaol
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 15, No 2 (2019): Bernas July 2019
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.33 KB)

Abstract

Dewasa ini penggunaan peta pada segala bidang semakin meningkat, terutama peta situasi karena perubahan dari bentuk permukaan bumi yang berkaitan dengan aktifitas manusia dari tahun ke tahun selalu ada sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Tujuan penelitian adalah untuk memberikan informasi lahan dari peta secara spasial di afdeling A, luas areal, jaringan jalan, dan luas areal tanaman di afdeling A, serta dapat menjadi alternatif tambahan dalam pemetaan luas lahan dan monitoring atau pemetaan dengan objek lainnya. Penelitian ini dilaksanakan di Afdeling A Kebun Bukit Kausar PT. Bukit Kausar Jambi. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli – Agustus 2018. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan rancangan penelitian deskriptif yaitu suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menyusun data yang berkaitan dengan tata guna lahan dan data realisasi di afdeling A, Kebun Bukit Kausar. Hasil dari penelitian ini adalah pemetaan tata guna lahan yang dituangkan dalam bentuk peta digital dan peta kertas yang dapat memberikan informasi spasial pada afdeling A Kebun Bukit Kausar PT. Bukit Kausar Jambi.
CONCEPTUAL MODEL OF INTERCEPTION TO ANTICIPATE RUNOFF Rina Maharany; J. Bambang Rahadi W; A. Tanggul Sutan Haji
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 12, No 2 (2016): Bernas Juli 2016
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.493 KB)

Abstract

Research relating to interception still less, causing need to be done research of interception at some crop types, so that in the end will be gotten interception value magnitude which more specific. Crop applied in this research that is crop Kopi and Pinus. Interception analysis happened at crop will be modeled at equipment of test rainfall simulator. This research is expansion of conceptual model from method SCS ( The Soil Conservation Service) applied for calculation interception based on at various form of crop canopies. The purpose of thisobservation is : 1) Develops interception model as characteristic function of rain and farm closing characteristic, 2) Makes interception program to utilize Visual Basic 60, 3) co-signature big interception for crop Kopi and Pinus. Result of research it is known that interception at crop Kopi bigger than interception of crop Pinus with maximum storage potency value ( Sv) for crop Kopi 2,66 cm and Pinus 1,24 cm, and value Canopy Coefficient ( CC) for crop Kopi is 7,89 andPinus 8,89. Result of verification of modelling as according to example of calculation using method SCS ( The Soil Conservation Service) and Microsoft Excel. Keywords: Rainfall Simulator, Interception, metode SCS and canopy coefficient
Komposisi Limbah Tebu (Saccharum officinarum L.) pada Pembuatan Biodegradable Film Maria Heviyanti; Murdhiani Murdhiani; Rina Maharany
Agroteknika Vol 4 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v4i2.86

Abstract

Makanan olahan saat ini umumnya menggunakan bahan kemasan plastic sintetis. Penggunaan plastic sintetis untuk kemasan makanan olahan dapat meningkatkan pencemaran lingkungan karena sulitnya terdegradasi oleh alam. biodegradable film adalah solusi kemasan plastik yang ramah lingkungan. Biodegradable film merupakan plastic organik yang dapat dengan mudah terurai didalam tanah karena terbuat dari polimer hasil pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi bahan yang tepat agar mendapatkan biodegradable film yang berkualita ssebagai bahan kemasan makanan olahan. Pembuatan biodegradable film dimulai dengan pengumpulan ampas tebu dan pelepahnya yang kemudian dipotong dengan ukuran kecil agar mudah dihaluskan untuk mendapatkan selulosa. Selulosa yang dihasilkan direndam dengan NaOH, kemudian hasil rendaman disaring dan ditambah gliserol sebagai plasticer dan CMC sebagai stabilizer, lalu dicetak dan dijemur. Selanjutnya dilakukan pengujian di laboratorium sebelum diaplikasikan ke lapangan dan selanjutnya dapat di produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodegradable film yang baik terdapat pada perlakuan B1 dengan komposisi 75% ampas tebu dan 25% pelepah tebu dengan nilai parameter kuat tarik adalah 0,71 Mpa dan masih dibawah nilai standarisasi plastic biodegradable yaitu 1-10 Mpa. Biodegradable film yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai kemasan produk-produk ringan.
Perbaikan Sifat Biologi Tanah Perkebunan Karet (Havea brasiliensis) Dengan Menggunakan Teknik Biopori Rina Maharany
Agrium Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v16i2.1937

Abstract

The estimation of the International Rubber Study Group (IRSG) is estimated to be a lack of rubber supply in the period of the next two decades. For this reason, the government has set the target of developing Indonesian rubber production at 3-4 million tons/year by 2025. The production target can only be achieved if at least 85% of the currently less productive rubber plantation area is successfully rejuvenated with various technologies to improve soil productivity and using superior rubber clones.Biopori hole is a vertical hole into the ground to increase the rate of infiltration of rainwater. This research was done in rubber land Jaharun B of village, sub district of Galang, Deli Serdang district, on Februari until Agustus 2017. This research was used Randomized Blok Design Non Factorial with 4 dose of rubber litter treatment is K1 : Control, K2 : 3 kg, K3 : 3.5 kg, K4 : 4 kg.      The addition of rubber litter treatment by biopori was able to repair the biology characteristic of soil for all parameters {(C-organic (%), N-total (%), C/N and amount of soil microbial)}with the addition of rubber litter is 3.5 kg. The more given of rubber litter into the ground, it can to repair the chemical characteristic of soil in rubber plantation.  Keyword : Biopori, Biology Charateristic of Soil, Productivity in Rubber Plantation
Pemanfaatan Kotoran Sapi Dan Pupuk NPK Yara-Mila 16-16-16 Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Murdhiani Murdhiani; Rina Maharany
Agrium Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v17i1.2350

Abstract

Permintaan kacang panjang meningkat setiap tahunnya, sementara produksi belum dapat memenuhi permintaan pasar. Peningkatkan hasil tanaman kacang panjang dapat dilakukan secara intensifikasi dengan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik secara tepat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu pemberian kotoran sapi dengan 4 taraf, yaitu : K0 = 0 kg/ha (kontrol), K1 = 10 ton/ha (2,88 kg/plot), K2 = 15 ton/ha (4,32 kg/plot), K3 = 20 ton/ha (5,76 kg/plot) dan pemberian pupuk NPK  Yara-Mila 16-16-16 dengan 3 taraf, yaitu : Yo = 0 kg/ha (kontrol), Y1 = 15 kg/ha (43,2 g/plot), Y2 = 300 kg/ha (86,4 g/plot). Parameter yang diamati; tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga tanaman, produksi per tanaman dan produksi per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang kotoran sapi berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 2 minggu setelah tanam (MST) dan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 2, 4 dan 6 MST, dan produksi per plot. Jumlah daun terbanyak umur 2 MST adalah 8.44 helai pada perlakuan K3. Tinggi tanaman yang tertinggi umur 6 MST adalah 230.87 cm pada perlakuan K3. Produksi per plot terberat adalah 2.97 kg pada perlakuan K3.Pemberian pupuk NPK Yara-Mila 16-16-16 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 4 dan 6 MST. Tinggi tanaman yang tertinggi umur 6 MST adalah 218.64 cm pada perlakuan Y2. Interaksi antara kedua perlakuan menunjukkan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 4 MST, yaitu 16.93 helai pada perlakuan K1Y1. Kata Kunci : Kotoran Sapi, Pupuk NPK Yara-Mila, hasil
RESPON PEMBERIAN SEKAM PADI DAN LINDI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) Murdhiani; Rina Maharany
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.679 KB) | DOI: 10.33059/jupas.v6i2.1769

Abstract

Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 4 level perlakuan untuk faktor pertama dan 3 level perlakuan untuk faktor kedua. Faktor pertama pemberian dosis sekam padi terdiri dari 4 taraf, yatitu : S0 = 0 ton/ha (kontrol), S1 = 5 ton/ha (0,5 kg/plot), S2 = 10 ton/ha (1 kg/plot), S3 = 15 ton/ha (1,5 kg/plot). Faktor kedua pemberian dosis lindi terdiri dari 3 taraf, yaitu : Lo = (0 ml/L larutan/plot), L1 = 167 ml/L larutan/plot, L2 = 334 ml/L larutan/plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon tanaman jagung terhadap pemberian sekam padi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 6 MST, diameter batang 4 MST, dan berpengaruh nyata terhadap diameter batang umur 6 MST. Tinggi tanaman jagung tertinggi adalah 159,89 cm pada perlakuan S3. Diameter batang terbesar umur 4 MST adalah 15,14 cm pada perlakuan S2, dan umur 6 MST adalah 31,48 cm pada perlakuan S0. Pemberian lindi berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang umur 4 MST, dan produksi per plot. Diameter batang terbesar adalah 1,43 cm pada perlakuan L2, dan produksi per plot tertinggi adalah 1,93 kg pada perlakuan L2. Interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 6 MST dan berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang umur 4 MST. Tinggi tanaman tertinggi adalah 165, 44 cm pada perlakuan S3L0. Diameter batang terbesar adalah 20,07 cm pada perlakuan S2L2.
Perbaikan Sifat Kimia Tanah Perkebunan Karet (Havea brassiliensis) Dengan Menggunakan Teknik Biopori Rina Maharany; Eka Bobby Febrianto; Dina Arfianti Saragih; Delyana R Pulungan
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i1.6794

Abstract

Penerapan budidaya karet yang baik menjadi salah satu tantangan di Indonesia, yang sebagian besar pelakunya adalah petani karet dengan tingkat pengelolaan kebun dan input produksi yang terbatas. Hal ini menyebabkan tingkat produktivitas karet rakyat masih jauh dibawah potensi produksi yang sesungguhnya. Penerapan teknik budidaya  (Best Management Practices) yang baik dan benar mulai dari pemilihan klon bibit unggul dan pemeliharaan menjadi kunci keberhasilan pembudidayaan karet di Indonesia. Penerapan konsep biopori sebagai teknik konservasi sederhana merupakan satu upaya dalam meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki sifat tanah (fisika, kimia dan biologi). Lubang biopori merupakan lubang vertikal ke dalam tanah yang berfungsi meningkatkan laju peresapan air hujan. Penelitian ini dilaksanakan di lahan karet Desa Jaharun B Dusun V, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, pada bulan Februari sampai dengan Agustus 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 4 perlakuan dosis serasah tanaman karet yaitu K1 : Kontrol, K2 : 3 kg, K3 : 3,5 kg, K4 : 4 kg.  Perlakuan penambahan serasah karet secara biopori berpengaruh sangat nyata terhadap perbaikan sifat kimia tanah untuk semua parameter pengamatan {pH, P-tersedia (ppm), K-dd (me/100 gr), Ca-dd (me/100 gr), Mg-dd (me/100 gr), dan KTK (me/100 gr)} dengan penambahan serasah karet sebanyak 3 kg. Semakin banyak
Co-Authors A. Tanggul Sutan Haji ABDUL RAUF Ade Junesa AG, Rosnina Aldo Dana Asneri Ahmad Lubis Ananda Afriandi Angga Triansyah Anggun Riskananda Syahren Aries Sukariawan Aries Sukariawan Asep Rahmat Hidayat Atminingsih Atminingsih Aulia Ananda Aulia Cahya Hasyanah Dlm Bifrans Andre Batubara Bob Bonapasogit Hutagaol Brefty Meysi Afrilia F Cahya Hasyanah Dlm, Aulia Delyana R Pulungan Delyana R Pulungan Delyana R. Pulungan Diana Elfrida Marpaung Dimas Napitupulu Dina Arfianti Saragih Dina Arfianti Saragih Dinni Saqina Dion Nantoyo Eka Bobby Febrianto, Eka Bobby Eka Boby Febrianto Eka Putri Sundari Elisa Khairanis Eva Rosdiana Fahrizal Fahrizal Giyanto Giyanto Guntoro Guntoro, Guntoro Harahap, Rizky Musarif Ika Ucha Pradifta Rangkuti Ingrid Ovie Yosephine J. Bambang Rahadi W Junaidi Junaidi Khairul Alfazar Khairul Imam Khoirul Fu’adh, Sukri Kusumaningtyas, Rizky Nirmala Marbun, Yohanes Jaya Mentari Mardiana Wahyuni Maria Heviyanti Maulina, Viny Megawati Siahaan Muhammad Kahfi Adam Muhammad Syawaluddin Hasibuan Muhammad Syawaluddin Hasibuan Murdhiani Murdhiani Murdhiani Murdhiani Murdhiani Murdhiani Murdhiani Murdhiani Murdhiani Mutiara Cahyani Nurhida Yani Lubis Ozi Rizal Marpaung Pada Mulia Raja Pratita, Dian Galuh Purjianto Purjianto Putri Sundari, Eka Raden Aris Sugianto Rafi Irmawan Rahmad Dian Rahmad Syahputra Reza Ade Nugraha Ritna Wahyuni Ritonga, Rizky Rastra Fahrezi Roosmawati, Febriana Rosdiana, Eva Rosnina nina A.G Rudi Gunawan Saddam Al Ghazali Sairul Hafiz Ikhwana Sakiah Sakiah Sayyid Murtadhah Nst1 Sianturi, Paris Silvia Anzitha Sitanggang, Elprida Kristina Sri Murti Tarigan SRI RAHAYU Sugianto, Raden Aris Sukri Khoirul Fu’adh T. Sabrina Tifany Aulia R Hasibuan Tifany Zia Aznur Tuty Ningsih W Simbolon Wagino Wagino Wagino Wahyuni, Mardiana Zaki Abdullah Najib