Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Tantangan Implementasi Sistem Pendidikan Berbasis Nilai Islami (SPBNI) di Aceh Rizanna Rosemary; Saiful Mahdi
Jurnal Pencerahan Vol 7, No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh dan Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1049.736 KB) | DOI: 10.13170/jp.7.1.2052

Abstract

Pendidikan merupakan aspek penting dalam pembangunankarena dapat mendidik sumberdaya manusia berkualitas yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan dan kemajuan daerah.Sebagai daerah dengan otonomi khusus, Aceh memiliki keleluasaan dalam mengatur pemerintahan daerahnya berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA), termasuk di dalamnya bidang pendidikan. Ketentuan tentang penyelenggaraan pendidikan di Aceh termaktub dalam Pasal 6 Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, dan Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) Nomor 11 Tahun. Berdasarkan amanat tersebut, disusunlah Sistem Pendidikan Berbasis Nilai Islami (SPBNI) dalam Rencana Strategis (Renstra) Pendidikan Aceh sebagai salah satu pilar dari empat pilar Sistem Pendidikan di Aceh.Kondisi ini berbeda dengan Sistem Pendidikan Nasional yang hanya memiliki tiga pilar pendidikan, meliputi aksesibilitas, peningkatan mutu dan daya saing, serta peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik. Berbeda dengan proses perumusan indikator ketiga pilar pendidikan lainnya, penyusun Renstra Pendidikan Aceh mengalami kesulitan dalan menentukan indikator keberhasilan SPBNI yang dituntut dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Indikator yang berhasil dirumuskan selama ini hanya berupa pengukuran SPBNI yang bersifat simbolik, misalnya rasio mushalla per sekolah, atau rasio buku pelajaran Agama Islam dengan buku mata pelajaran lainnya.Hal ini telah memunculkan kritikan dari masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah, khususnya penyelenggara pendidikan yang dianggap belum berhasil merumuskan indikator yang mencerminkan tujuan SPBNI, khususnya indikator-indikator yang mengukur nilai-nilai substantif yang dapat tercermin dalam perilaku peserta didik. Melalui metode penelitian campuran (mixed method), yaitu kuantitatif (survei) dan kualitatif (FGD dan interview), diperoleh hasil bahwa stakeholder pendidikan memandang SPBNI lebih tepat dijadikan sebagai fondasi bagi Sistem Pendidikan di Aceh, dan bukan sebagai pilar.Masih belum jelas dan konkretnya konsep SPBNI yang dipahami baik oleh stakeholder pendidikan dan pelaksana pendidikan, menjadikan implementasi SPBNI di lapangan berjalan tidak maksimal.Mayoritas responden mengakui bahwa penerapan SPBNI masih sebatas mengukur simbol-simbol keagamaan Islam, bukan mengukur nilai-nilai, khususnya akhlakul karimah peserta didik. Hal ini antara lain disebabkan oleh minimnya sosialisasi, dan proses pengrekrutan tenaga pendidik yang tidak tepat, disamping masih lemahnya peran keluarga dan masyarakat yang seharusnya bersinergi dengan pihak sekolah dalam penerapan SPBNI
KAJIAN EMPIRIS PROGRAM DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA) TERHADAP KETANGGUHAN MASYARAKAT PESISIR DALAM MENGHADAPI BENCANA TSUNAMI: STUDI KASUS DI DUA GAMPONG PESISIR KABUPATEN ACEH BESAR Saroji .; Saiful Mahdi; Eka Sri Mulyani
Jurnal Ilmu Kebencanaan : Program Pascasarjana Unsyiah Vol 3, No 4: November 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Kebencanaan : Program Pascasarjana Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.214 KB)

Abstract

Coastal area is the most tsunami prone area. Many efforts have been done either by government or non-government organizations to minimize disaster impact. Resilient village program (Destana Program) is one of those efforts that is aimed to obtain community resilience in facing disasters. The purpose of this research is to examine Destana Program that had been done by two different organizations toward community resilience in coastal area after tsunami: study case of two villages in Aceh Besar. The data within this research were collected by delivering questionnaires, interviews and direct observation in relation to community resilience. The collected data were tested by using independent sample t-test and categorized based on the average. The results show that is differences between Destana Program which is conducted by Local Management Agency of Aceh Besar and by non-government organization. The results also indicate that resilience score of Gampong Kahju is higher than Gampong Pulot and the score of trained people is higher than untrained people. Resilience level of these two villages after Destana Program was conducted is in Destana Madya, it means that the resilience of these two coastal villages is in moderate level in facing tsunami.
Hubungan antara Karakteristik Geuchik dengan Tingkat Kesejahteraan Gampong (Studi Kasus Aceh Selatan) Saiful Mahdi; Disna Fitria; Fitriana A.R.
STATISTIKA: Forum Teori dan Aplikasi Statistika Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : Program Studi Statistika Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jstat.v12i2.1061

Abstract

Di Aceh, pemimpin suatu desa disebut ”Geuchik” sedangkan daerah kepemimpinannya dinamakan”Gampong”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik-karakteristik kepemimpinanGeuchik yang bagaimana yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan suatu gampong. Pengolahandata menggunakan analisis regresi logistik. Peubah bebas yang terdiri dari 7 peubah yaitu yaitutingkat pendidikan, masa jabatan, umur, keterampilan konseptual, partisipasi, kemampuan delegasi,dan integritas seorang Geuchik. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa tingkatpendidikan dan keterampilan konseptual Geuchik berpengaruh nyata terhadap kesejahteraan suatugampong di Aceh Selatan.
Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Siklus Kejadian Siklon Tropis di Pasifik Selatan dan Utara Maulida, Putri; Anwar, Samsul; Siregar, Latifah Rahayu; Mahdi, Saiful
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 15, No 2 (2024)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v15i2.431

Abstract

ABSTRAKBadai siklon tropis merupakan salah satu bencana alam berbahaya yang memengaruhi kehidupan, harta benda dan lingkungan. Meskipun Indonesia bukan merupakan daerah lintasan siklon tropis, namun keberadaan siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia akan memengaruhi pembentukan pola cuaca di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh perubahan iklim sebelum dan sesudah tahun 1950 terhadap siklus kejadian siklon tropis dan membandingkan perubahan siklus kejadian siklon tropis yang terjadi di wilayah Pasifik Selatan dan Pasifik Utara. Sebanyak 2.709 data siklus hidup siklon tropis dianalisis dengan menggunakan analisis survival model regresi Cox Proportional Hazard (Cox PH) dan Kaplan Meier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim berpengaruh signifikan terhadap kejadian siklon tropis. Kejadian siklon tropis sesudah terjadinya perubahan iklim tahun 1950 cenderung berlangsung lebih lama dibandingkan sebelum perubahan iklim tahun 1950 (hazard rasio 1,489). Lebih rinci, siklon tropis yang terjadi di wilayah Pasifik Selatan sesudah adanya perubahan iklim tahun 1950 juga berlangsung lebih lama (hazard rasio 1,463) dan memiliki kecepatan pergerakan yang lebih besar (hazard rasio 1,052) jika dibandingan dengan siklon tropis yang terjadi sebelum tahun 1950 di wilayah tersebut. Selain itu, analisis deskriptif juga menunjukkan adanya peningkatan intensitas, durasi waktu, kecepatan dan jarak tempuh siklon tropis yang terjadi sesudah tahun 1950. Kata kunci: Cox proportional hazard, pasifik selatan dan utara, perubahan iklim, siklon tropis. ABSTRACTTropical cyclone (TC) is one of the most dangerous natural disasters that affect life, property and the environment. Although Indonesia is not a TC track, but the presence of TCs in the vicinity of Indonesia will affect the formation of weather patterns in Indonesia. This study aims to identify the effects of climate change before and after 1950 on the cycle of TC events and to compare changes in the cyclone of TCs that occur in the South and North Pacific regions. A total of 2,709 life cycle data for TCs were analyzed using the survival analysis regression model Cox Proportional Hazard (Cox PH) and Kaplan Meier. The results showed that climate change had a significant effect on the event of TCs. The occurrence of TCs after climate change in 1950 tends to last longer than before the climate change in 1950 (hazard ratio 1.489). In more detail, TCs that occurred in the South Pacific region after the climate change in 1950 also lasted longer (hazard ratio 1.463) and has a greater speed of movement (hazard ratio1.052) when compared to TCs that occurred before 1950 in the region. In addition, descriptive analysis also shows an increase in the intensity, duration, speed and distance traveled by TCs that occurred after 1950. Keywords: Cox proportional hazard, south and north pacific, climate change, tropical cyclone.
PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLAAN LABORATORIUM MELALUI PENERAPAN DAN SOSIALISASI GOOD LABORATORY PRACTICES (GLP) DI LABORATORIUM PANGAN UNIVERSITAS SAMUDRA Hadisugelar, Danar; Riza Juanda, Boy; Bahri, Syamsul; Mahdi, Saiful; Safrizal
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v3i1.11595

Abstract

GLP (good laboratory practices) dapat didefinisikan sebagai standar-standar, aturan-aturan, prosedur-prosedur dan praktek kegiatan di Laboratorium. Penerapan GLP secara umum untuk meminimalkan kesalahan dalam kegiatan praktek, penelitian atau analisis. Status laboratorium pangan yang baru memiliki kekurangan seperti prosedur keamanan yang belum optimal, dan kurangnya panduan yang jelas saat berkegiatan di dalam laboratorium sehingga menyulitakan pengguna dalam berkativitas didalamnya. Untuk mengatasi permasalahan ini pengguna laboratorium perlu diperkenalkan dengan panduan berlaboratorium yang baik atau GLP sehingga akan meningkatkan keakuratan hasil pengujian, mengurangi resiko kecelakaan kerja, serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegitan oprasional di laboratorium. Terdapat peningkatan pemahaman pengguna labortaroium mengenai GLP sebesar 44% berdasarkan hasil survei dan pelaksanaan sosialisai GLP dari 43.3% menjadi 87,3% sehingga diharapkan penerapan prinsip GLP di laboratorium dapat berjalan lebih optimal.
KEGIATAN PKM PENERAPAN NILAI INTEGRITAS MENUJU WBK DI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS SAMUDRA Safrizal; Iswahyudi; Kasaf, Michel; Mahdi, Saiful; Hadisugelar, Danar; Alfisyahrin; Arief Diana, Muhammad
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v3i1.11653

Abstract

This community service activity aims to implement the Integrity Zone (ZI) initiative towards establishing a Corruption-Free Zone (WBK) within the Agribusiness Study Program of the Faculty of Agriculture at Samudra University. The primary issue addressed is the absence of ZI implementation, which poses a risk to transparency, accountability, and the quality of governance within the program. The methods employed include preliminary discussions, focus group discussions (FGDs), the provision of complaint boxes and online reporting platforms, seminars/workshops, the installation of informational banners (x-banners), and activity evaluations. The outcomes of the activity indicate a 26% increase in participants’ understanding of integrity values, the establishment of a complaint mechanism, and the formulation of a draft joint commitment to ZI. This initiative has had a positive impact on fostering a culture of integrity and enhancing the quality of public service. The success of the program demonstrates that collaborative and educational approaches are effective in promoting governance reform within higher education institutions.
EFFECTIVENESS OF SOME NON PATHOGENIC ENDOPHYTIC BACTERIA NUTMEG ON VIABILITY OF ORIGIN PLANT SEED RICE (Oryza sativa L) Saiful Mahdi; Danar Hadisugelar; Dianawati; Afriyani; Safrizal
International Review of Practical Innovation, Technology and Green Energy (IRPITAGE) Vol. 5 No. 1 (2025): March-June 2025
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/irpitage.v5i1.2968

Abstract

This study aimed to determine the effectiveness of several non-pathogenic endophytic bacteria isolated from nutmeg plants on the viability of rice seeds. The experimental design used was a non-factorial completely randomized design (CRD) with three replications. The study included 14 endophytic bacterial treatments and one control. The research was conducted at the Biological Control Laboratory, Plant Protection Study Program, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Banda Aceh, from August 2023 to September 2023. The results showed that the application of non-pathogenic endophytic bacteria from nutmeg had a highly significant effect on rice seed viability, particularly on growth potential and germination. The highest seed viability was observed in the treatment with the bacterial isolate S - S AG 1 I. Endophytic bacterial isolates from nutmeg plants were proven to enhance the viability of Ciherang rice seeds, especially in terms of growth potential and germination. The isolate S - S AG 1 I produced the best results, with a growth potential of 84.4% and germination rate of 77.8%
ANALYZING SOCIO-ECONOMIC RECOVERY ON SUMATRA ISLAND POST-COVID-19: A SPATIAL DURBIN MODEL APPROACH Lubis, Ibrah Hasanah; Mahdi, Saiful; Munawar, Munawar
MEDIA STATISTIKA Vol 17, No 2 (2024): Media Statistika
Publisher : Department of Statistics, Faculty of Science and Mathematics, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/medstat.17.2.209-220

Abstract

The COVID-19 outbreak was designated as a public health emergency that disturbed the world from January 2020 to May 2023 by the World Health Organization. This outbreak has drastically changed the order of socio-economic life. According to data Gross Domestic Product, it was recorded to grow by 5.03% in 2023 according to data from the Central Statistics Agency, which is still slightly below the pre-pandemic level of 5.17% in 2018. At the regional level, only 6 provinces experienced a higher Gross Regional Domestic Product growth rate in 2023 compared to 2018. These figures highlight the need for recovery efforts to be made to restore the condition of the community and the environment so that the socio-economic activities of the community can run well again. This study uses Google mobility report data and panel data spatial regression analysis to determine the factors that influence socio-economic recovery on the island of Sumatra and how the influence between regions in the recovery effort. The data used is panel data for 273 observation days in eight provinces.  By integrating spatial panel data methods with mobility-based proxies, this approach offers a new framework that is rarely applied in studies of post-COVID-19 socio-economic recovery in Sumatra.