Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        SUBSTITUSI Mn DAN Ti PADA STRUKTUR FASA MAGNETIK BARIUM HEXAFERRITE MELALUI TEKNIK PEMADUAN MEKANIK (MECHANICAL ALLOYING) 
                    
                    Priyono K.; 
Azwar Manaf                    
                     Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007 
                    
                    Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (296.496 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.17146/jusami.2007.0.0.5127                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
SUBSTITUSI Mn DAN Ti PADA STRUKTUR FASA MAGNETIK BARIUM HEXAFERRITE MELALUI TEKNIK PEMADUAN MEKANIK (MECHANICAL ALLOYING). Material dengan komposisi BaFe12-x-yMnxTiyO19 (x,y = 0 hingga 2,5) telah berhasil dibuat melalui proses Mechanical Alloying. Sintesis material diawali dengan pembentukan fasa Fe2-x-yMnxTiyO3 oleh komponen pembentuk fasa Fe2O3, MnCO3 dan TiO2 melalui pemaduan mekanik yang berlangsung delapan jam dan diikuti pemanasan pada suhu 1300 oC. Fasa hasil sintesis ini dipadu bersama BaCO3 menjadi komponen barium hexaferrite yang terbentuk setelah menjalani proses pemaduan selama 4 jam pada 1250 oC. Hasil identifikasi puncak pola difraksi menunjukkan secara baik terbentuknya fasa BaFe12O19 tetapi mengalami perubahan parameter kisi pada kisaran a = 5,8487 Å hingga 5,9108 Å, sedangkan konstanta kisi c pada kisaran 22,8146 Å hingga 23,2093 Å yang disebabkan oleh substitusi secara parsial ion Fe oleh ion Mn dan ion Ti. Substitusi parsial ini juga mengakibatkan berubahnya sifat magnet keras menjadi lunak yang ditunjukkan dengan penurunan koersivitasnya secara signifikan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENGARUH HIGH-ENERGYMILLING TERHADAP SIFAT MAGNETIK BAHAN BARIUM HEKSAFERIT (BaO.6Fe2O3) 
                    
                    Akmal Johan; 
Ridwan Ridwan; 
Azwar Manaf; 
Wisnu Ari Adi                    
                     Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 7, No 1: OKTOBER 2005 
                    
                    Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (758.879 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.17146/jusami.2005.7.1.5009                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
PENGARUH HIGH-ENERGYMILLING TERHADAP SIFAT MAGNETIK BAHAN BARIUM HEKSAFERIT (BaO.6Fe2O3). Telah dilakukan penelitian mengenai sifat magnetik bahan serbuk barium heksaferit dari pengaruh proses high-energy milling yang diikuti perlakuan annealing pada suhu 1000oC selama 3 jam, masing-masing pengukuran dilakukan pada suhu ruang. Hasil pengukuran pola difraksi sinar-x sebelum dan setelah proses milling 5 jam, 10 jam, 15 jam, 20 jam dan 30 jam terlihat telah terjadi deformasi terhadap struktur kristal yang ditunjukkan dengan tinggi puncak yang semakin menurun dan semakin melebar sehingga didapatkan sifat kemagnetan yang semakin menurun. Dari proses milling didapatkan nilai koersivitas intrinsik 1,68 kOe sebelum proses milling dan 1,13 kOe setelah proses milling 30 jam serta nilai magnetisasi remanen 42,5 emu/gram sebelum proses milling dan 8,16 emu/gram setelah proses milling 30 jam. Namun setelah hasil proses milling disertai perlakukan annealing pada suhu 1000oC selama 3 jamterlihat telah terjadi perbaikan dan penumbuhan struktur kristal yang mengalami deformasi akibat proses milling, dengan ditunjukkan semakin meningkatnya nilai koersivitas intrinsik yaitu 2,09 kOe sebelum proses milling dan 4,39 kOe setelah proses milling 30 jam serta nilai magnetisasi remanen setelah proses milling hingga 30 jam cenderung kembali seperti sebelum proses milling yaitu sekitar 43 emu/gram.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PROTOTIPE INSTRUMEN PENGUKUR KERUGIAN INTI MATERIAL KOMPONEN INDUKTIP 
                    
                    Idris Novianto; 
Azwar Manaf                    
                     Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 3, No 2: FEBRUARI 2002 
                    
                    Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (671.205 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.17146/jusami.2002.3.2.5254                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
PROTOTIPE INSTRUMEN PENGUKUR KERUGIAN INTI MATERIAL KOMPONEN INDUKTIP. Telah dilakukan studi mengenai pengukuran kerugian inti lembaran material komponen induktip FeSiC non- oriented menggunakan metoda AC Epstein, melalui proses demagnetisasi sinyal bolak-balik dengan frekuensi 50 Hz. Pengembangan awal suatu metode pengukuran standar juga dilakukan, yaitu dengan mengintegrasikan personal komputer denan rangkaian penguji Epstein. Keadaan saturassi dicapai sekitar 2T, dimana harga kerapatan fluks eksternal yang diberikan sangat kecil, sehingga harga polarisasi magnet hampir sama dengan harga kerapatan fluks total. Pengukuran kerugian inti difokuskan pada kondisi kerapatan fluks diatas 1,5 T hingga mencapai keadaan saturasi. Kerugian inti pada 1,53 T sekitar 6,22 W/kg pada pengukuran manual dan 5,59 W/kg dengan personal komputer. Studi juga membuktikan bahwa material magnet lunak ini mempunyai kerugian inti yang kecil, ditandai dengan hanya sebagian kecil persentase arus eksitasi yang hilang karena kerugian inti.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        EFEK MEDAN MAGNET PADA PENURUNAN KESADAHAN DAN PENCEGAHAN PEMBENTUKAN KERAK CaCO3 
                    
                    Nelson Saksono; 
Elisabeth A. S.; 
Setijo Bismo; 
Roekmijati W.; 
Azwar Manaf                    
                     Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007 
                    
                    Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (108.795 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.17146/jusami.2007.0.0.5142                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
EFEK MEDAN MAGNET PADA PENURUNAN KESADAHAN DAN PENCEGAHAN PEMBENTUKAN KERAK CaCO3.Metode MWT (Magnetic Water Treatment) merupakan alternatif potensial yang dapat digunakan untuk mengurangi terbentuknya deposit kerak CaCO3, namun hingga saat ini aplikasi metode ini masih mengundang kontroversi karena pengaruhnya yang belum jelas. Di sisi lain, masih terdapat pro dan kontra di kalangan para penelitimengenai pengaruh dan efektivitas proses magnetisasi itu sendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut dan komprehensif yang dapat menjelaskan efektivitas metode ini secara lebih ilmiah. Penelitian ini dilakukan untukmenguji pengaruhmedan magnet terhadap presipitasi CaCO3 saat magnetisasi dan tendensi presipitasi setelah magnetisasi filtrasi dari sampel air sadah yang disirkulasi melewati medan magnet.Medan magnet dihasilkan dari beberapa pasang magnet permanen berbasis Nd-Fe-B dengan kuat medan 5200 Gauss. Jumlah CaCO3 yang terbentuk diukur dengan metode titrasi kompleksometri EDTA (Ethylene Diamine Tetra-acetic Acid). Variabel kondisi operasi meliputi laju alir dan waktu sirkulasi. Magnetisasi menyebabkan kenaikkan presipitasi relatif sebesar 13,1 % saat magnetisasi dan penurunan presipitasi relatif sebesar 60,5 % sesudah magnetisasi filtrasi untuk laju alir 1,33 L/min dan waktu sirkulasi 30 menit. Penelitian ini menunjukkan bahwa magnetisasi air sadah dapat meningkatkan presipitasi CaCO3 saat magnetisasi dan mengurangi tendensi presipitasi CaCO3 setelah magnetisasi filtrasi.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        MATERIAL MAGNETIK BARIUM HEKSAFERIT TIPE-M UNTUK MATERIAL ANTI RADAR PADA FREKUENSI S-BAND 
                    
                    Priyono Priyono; 
Azwar Manaf                    
                     Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 11, No 2: FEBRUARI 2010 
                    
                    Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (490.074 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.17146/jusami.2010.11.2.4576                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
MATERIAL MAGNETIK BARIUM HEKSA FERITTIPE-M UNTUK MATERIAL ANTI RADAR PADA FREKUENSI S-BAND.Dalam makalah ini dibahas preparasi dan evaluasi karakteristik senyawa material penyerap (absorber) gelombang mikro dengan komposisi BaFe12-2x MnxTixO19 (x = 0,0 hingga 1,5) yang diperoleh melalui proses subsitusi senyawa dasar barium heksaferit (BaO.6Fe2O3) melalui alur pemaduan mekanik (mechanical alloying). Pembentukan fasa material penyerap diawali dengan substitusi ion Mn dan ion Ti terhadap ion Fe dalam komponen material Fe2O3 pada suhu 1.300 oC. Material hasil substitusi dipadukan secara mekanik dengan komponen BaCO3 untuk membentuk fasa heksaferit tipe-M setelah reaksi padat. Identifikasi puncak difraksi sinar-X dari material hasil pemaduan mekanik ini menunjukkan secara meyakinkan bahwa telah terbentuk material fasa tunggal BaFe12-2x MnxTixO19. Evaluasi material mencakup ukuran rata-rata butir dan karakteristik serapan gelombang mikro pada rentang frekuensi 1 GHz hingga 6 GHz. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi serapan gelombang pada frekuensi ~ 2.000MHz dan ~ 3.500MHz dengan koefisien refleksi yang relatif tinggi pada rentang frekuensi yang tersedia. Keberadaan ion Mn dan ion Ti mampu memperlebar frekuensi serapan terutama pada daerah 3.500 MHz.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PEMBANGKIT PULSA ARUS SEBAGAI SUMBER ARUS DENGAN METODA ISI-BUANG MUATAN KAPASITOR UNTUK PEMBUATAN MAGNET 
                    
                    Djati Handoko; 
Hasan Fahad; 
Budhy Kurniawan; 
Azwar Manaf                    
                     Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 3, No 2: FEBRUARI 2002 
                    
                    Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (333.143 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.17146/jusami.2002.3.2.5256                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
PEMBANGKIT PULSA ARUS SEBAGAI SUMBER ARUS DENGAN METODA ISI-BUANG MUATAN KAPASITOR UNTUK PEMBUATAN MAGNET. Telah dibuat dan dianalisis sebuah instrumen pembangkit arus yang besar dengan metoda pengisian dan pembuangan muatan pada kapasitor. Arus listrik yang dihasilkan berbentuk pulsa dengan besar 0,25 kA. Rangkaian yang dibuat seperti terlihat pada gambar menggunakan 2 buah kapasitor dengan kapasitansi 3300 mF/350V yang dihubungkan secara paralel. Proses pengisian dan pembuangan muatan dilakukan dengan membuka/menutup saklar (menggunakan SCR) yang dapat diatur waktunya menggunakan timer. Analisis dilakukan terhadap perubahan lama waktu pengisian terhadap besar tegangan kapsitor yang dihasilkan. Pada kasus ini timer dan SCR sangat memegang peranan. Ternyata waktu yang dibutuhkan untuk mencapai harga tegangan maksimum berada pada orde milidetik. Untuk membuktikan keberhasilan instrumen ini dilakukan pengujian terhadap bahan magnet yang berbasis Nd-Fe-B dan SmCo. Magnet yang diperoleh memiliki intensitas medan magnet yang lebih besar bila dibandingkan dengan yang menggunakan sistem elektromagnet biasa.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        MAGNET PERMANEN NANOKOMPOSIT Nd-Fe-B/α-Fe 
                    
                    Azwar Manaf                    
                     Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 7, No 1: OKTOBER 2005 
                    
                    Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (1112.926 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.17146/jusami.2005.7.1.5006                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
MAGNET PERMANEN NANOKOMPOSIT Nd-Fe-B/α-Fe.Magnet nanokomposit adalahmagnet multi-fasa campuran antara fasamagnet keras dengan koersivitas yang tinggi danmagnet lunak dengan magnetisasi total yang tinggi. Kedua fasa magnetik ini memiliki ukuran fasa magnet dalam skala nanometer sehingga berlangsungnya efek antar fasa menimbulkan sifat kemagnetan yang menarik. Kekuatan magnet permanen nanokomposit Nd-Fe-B/α-Fe terletak pada fasa magnetik utama Nd2Fe14B yang memiliki anisotropy constant sangat tinggi (4,5 x 106 J.m-3) dan nano kristal α-Fe yang memiliki magnetisasi total tertinggi (2,16 T). Fenomena yang menarik dari campuran kedua jenis fasa magnetik ini dalam struktur nanokomposit adalah loop histeresis yang dihasilkan merupakan loop histeresis layaknya suatu magnet permanen meskipun di dalam material magnet terdapat fasa magnet lunak (α-Fe). Disamping itu, magnetisasi remanen dari magnet nanokomposit memiliki nilai di atas nilai teoritik fasa utama meskipun magnet bersifat isotropi. Dengan demikian implikasi dari struktur nanokomposit material magnet dari pandangan ilmiah, mengundang suatu perbaikan pemahaman terhadap perilaku magnetisasi magnet permanen selama ini. Dari sudut teknologi, diperlukan inovasi dalam proses preparasi untuk menghasilkan magnet nanokomposit. Dalam paper ini dibicarakan hasil penelitian terhadap magnet nanokomposit Nd-Fe-B/α-Fe yang dipersiapkan melalui teknologi proses rapid solidification dan mechanical alloying. Hasil tinjauan model micromagnetic terhadap magnet nanokomposit dari beberapa kelompok peneliti juga disampaikan pintas.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENGARUH SINTERING TERHADAP SIFAT MAGNETIK BAHAN KOMPOSIT Co-AlxOy 
                    
                    Sri Mulyaningsih; 
Setyo Purwanto; 
Wisnu Ari Adi; 
Azwar Manaf                    
                     Jurnal Sains Materi Indonesia EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007 
                    
                    Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (1201.555 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.17146/jusami.2007.0.0.5118                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
PENGARUH SINTERING TERHADAP SIFAT MAGNETIK BAHAN KOMPOSIT Co-AlxOy. Penelitian dilakukan dengan menghaluskan campuran serbuk kobal (Co) dan aluminium (Al)menggunakan High Energy Milling (HEM) dengan perbandingan Co73Al27 wt%, kemudian dipres dan dilanjutkan dengan proses sintering.Waktu milling divariasikan antara 4,5 jam, 12 jam dan 20 jam sedangkan proses sintering pada suhu 384 ºC dan 484 ºC. Setelah proses sinter ditemukan beberapa puncak-puncak baru yang diidentifikasi sebagai Co-Al2O4. Hasil pengukuran VSM menunjukkan proses milling dan sinter mengakibatkan nilai saturasi Ms menurun pada semua sampel. Sedang nilai koersivitas Hc untuk sampel hasil milling nilai tertinggi 367 Oe dicapai pada sampel 4,5 jammilling, sedang untuk 12 jam dan 20 jam adalah 275 Oe dan 317 Oe. Untuk sampel yang disinter nilai koersivitas cenderung naik yaitu pada sampel 12 jam milling dan sinter 384 ºC dan 484 ºC adalah 275 Oe, 285 Oe dan 305 Oe, dan untuk 20 jam milling 317 Oe, 345 Oe dan 345 Oe.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        KONTROL CATU DAYA DC 30V/15A MENGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89C52 DENGAN METODE LOOK-UP TABLE UNTUK APLIKASI SISTEM PEMAGNETAN 
                    
                    Arieko Abdillah; 
Lingga Hermanto; 
Azwar Manaf                    
                     Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 5, No 1: OKTOBER 2003 
                    
                    Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (787.385 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.17146/jusami.2003.5.1.5219                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
KONTROL CATU DAYA DC 30V/15A MENGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89C52 DENGAN METODE LOOK-UP TABLE UNTUK APLIKASI SISTEM PEMAGNETAN. Telah dilakukan penelitian mengenai sistem pengontrol arus DC berbasis mikrokontroler Atmel AT89C52. Mikrokontroler mengatur transistor yang akan diaktifkan guna melewatkan arus DC untuk menghasilkan medan magnet homogen. Sistem ini menghasilkan variasi arus DC dari 1,8 A hingga 12 A. Variasi arus tersebut menghasilkan nilai medan magnet terukur yang bernilai 23 mT hingga 325 mT. Pengolahan data masukan dan data yang tersimpan dalam mikrokontroler menggunakan metode look-up table. Rangkaian mikrokontroler dan rangkaian catu daya tersebut dipisahkan /diisolasi dengan menggunakan optocoupler. Sistem pengontrol arus DC ini dapat dijadikan model awal untuk pengontrol medan magnet untuk tujuan magnetisasi pada sistem pemagnetan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ANALISIS STRUKTURMIKRO MAGNET PERMANEN SISTEM NdFeB-SmCo 
                    
                    Taufik A. Bonaedy; 
Mabe Siahaan; 
Azwar Manaf                    
                     Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 7, No 1: OKTOBER 2005 
                    
                    Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (751.833 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.17146/jusami.2005.7.1.5016                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
ANALISIS STRUKTURMIKRO MAGNET PERMANEN SISTEM NdFeB-SmCo. Telah dilakukan penelitian magnet hibrida berbasis Sm2Co17 dan Nd2Fe14B dengan komposisi 80% Sm(Co,Fe,Cu,Zr)8.5 dan 20% Nd12Fe82B6 (% berat). Proses preparasi pembentukan struktur komposit yang dimaksud adalah melalui teknik konvensional metalurgi serbuk. Proses ball mill dilakukan pada serbuk dengan variasi waktu milling 2 jam sampai dengan 22 jam. Dari serbukmaterial hibrida hasil proses milling ini dilakukan pembuatan magnet hibrida melewati proses sintering dengan suhu sintering 1100 oC, 1130 oC, dan 1160 oC. Studi identifikasi fasa terhadap sampel magnet dengan XRD menunjukkan bahwa fasa magnet utama yaitu Sm2Co17 dan Nd2Fe14B dapat dipertahankan, meskipun telah menjalani proses perlakuan panas. Namun pada sampel magnet hibrida dengan ukuran serbuk semakin halus yaitu hasil penghalusan dengan waktu relatif lama diidentifikasikan fasa oksida berupa Sm2O3, NdO2, Nd2O3. Ditemukan bahwa suhu 1160 oC merupakan suhu pemadatan optimal untuk menjadikan fasa 2/17 sebagai fasa dominan pada sampel magnet hibrida.