Anwar Yoesoef
Unknown Affiliation

Published : 45 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PERKEMBANGAN ETNIS ACEH DI KOTA TAKENGON TAHUN 1950 - 2015 Arizka Amanda; Anwar Yoesoef; Nurasiah .
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 2 (2017): April, Kajian Isu Kebudayaan dan Etnisitas
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengangkat masalah tentang kedatangan etnis Aceh serta eksistensi mereka hingga pada saat ini di Kota Takengon. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan sejarah kedatangan serta interaksi sosial etnis Aceh dengan etnis-etnis lain yang terdapat di Kota Takengon. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode sejarah dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu wawancara dengan informan, dokumentasi pada arsip Badan Pusat Statistik, serta observasi lapangan ke berbagai lokasi yang terdapat etnis Aceh.  Informan dalam penelitian ini meliputi Ketua Organisasi Masyarakat Aceh Pesisir (KMAP), orang-orang tua yang sudah cukup lama menetap di daerah tersebut, serta beberapa informan yang terdiri dari berbagai profesi pekerjaan. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa kedatangan etnis Aceh ke Kota Takengon sangat erat hubungannya dengan budaya merantau serta adanya keinginan untuk memperbaiki taraf hidup. Masuknya etnis Aceh di Kota Takengon terjadi dalam beberapa periode (1) masa pra kemerdekaan yang dimulai sejak masa kerajaan, (2) masa kemerdekaan pada tahun 1945, (3) masa pasca kemerdekaan dari tahun 1945 hingga pada saat ini. Kendati demikian puncak kedatangan mereka banyak terjadi pada tahun 1960-an ketika mulai banyaknya aktifitas perdagangan di Kota Takengon. Jumlah etnis Aceh di Kota Takengon berada diurutan ketiga setelah etnis Gayo dan etnis Jawa. Sehingga jika dikategorikan mereka termasuk sebagai etnis minoritas. Bidang pekerjaan mereka cukup bervariatif mulai dari pedagang, wiraswasta hingga PNS. Banyaknya keterlibatan mereka di sektor ekonomi membuat mereka memiliki peranan penting dalam perekonomian di  Kota Takengon. Sehingga mereka banyak tersebar di beberapa daerah Aceh Tengah terutama di perkotaan. Interaksi etnis Aceh dengan penduduk setempat terjalin dengan baik. Hal tersebut terlihat dengan minimnya konflik lintas etnis yang terjadi di Kota Takengon.Kata kunci: Etnis Aceh, Kota Takengon, Perkembangan.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN TEKNIK THREE STEP INTERVIEW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SIGLI TAHUN AJARAN 2017/2018 Arif Muttaqin; Anwar Yoesoef; Teuku Abdullah
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 3, No 2 (2018): April, Pendidikan dan Kajian Tentang Sejarah
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTLearning model hightly affects the learning outcomes that a teacher wants to achieve. To obtain high student learning outcomes, one of the method is the application of collaborative learning model with three step interview technique. This study entitled "The influence of collaborative learning model with three step interview technique on the achievement of learning history subjects of students of 11th grade SMA Negeri 1 Sigli 2017/2018". The purpose of this study is to determine the effect of collaborative learning model with three step interview techniques on the achievement of learning History of 11th graders in  SMA Negeri 1 Sigli academic year 2017/2018. This research uses quantitative approach and experiment method. The population in this study is all students of class XI SMAN 1 Sigli and the sample consists of 40 students of experiment and control class. Technique of collecting data in research done by giving test and documentation. Based on the result of the research, it is known that (1) for experimental class normality test obtained X2 count = 23,6 and X2 table = 28,8 and test of control class normality resulted X2 count = 2,22 and X2 table = 28,8, it is said that the experiment class data and control class are normally distributed, (2) The homogeneity test of the two sampled classes is homogeneous because the results obtained are Fcount = 1.44 and Ftable = 4, 41, so the data of both classes are homogeneous or derived from the population and (3) hypothesis test result using calculated t-test resulted tcount = 2.37 and ttable value at significant level α = 0,05 (one side test) with dk = 38 is 1.69 (Ha accepted if tcount ttable) , where tcount = 2.65 and ttable = 1.69 or 2.65 1.69 then Ha accepted. Hence, the research hypothesis that student learning outcomes that are taught by using collaborative learning model with three step interview technique better than student learning outcomes are taught without using collaborative learning model with three step interview technique or conventional method are accepted.Keywords : collaborative learning, learning achievement, three step interview technique ABSTRAKModel pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar yang ingin dicapai oleh seorang guru. Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang tinggi, salah satunya ialah penerapan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step interview. Penelitian ini berjudul pengaruh model pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step interview terhadap prestasi belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sigli Tahun Ajaran 2017/2018. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step interview terhadap prestasi belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sigli tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Sigli dan sampelnya terdiri dari 40 siswa kelas eksperimen dan kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan memberikan test dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa (1) untuk uji normalitas kelas eksperimen di peroleh X2 hitung = 23,6 dan X2 tabel =  28,8 dan uji normalitas kelas kontrol diperoleh X2 hitung = 2,22 dan  X2 tabel = 28,8, maka dapat dikatakan data kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal, (2) Uji homogenitas kedua kelas yang dijadikan sampel bersifat homogeny dikarenakan hasil yang diperoleh ialah Fhitung = 1,44 dan Ftabel = 4, 41, jadi data kedua kelas bersifat homogen atau berasal dari populasi yang sama, dan (3) hasil uji hipotesis menggunakan uji-t hitung diperoleh thitung  = 2,37 dan nilai ttabel pada taraf signifikan α = 0,05 (uji satu pihak) dengan dk = 38 adalah 1,69 terima Ha  jika thitung   ttabel, dimana diperoleh thitung  = 2,65 dan ttabel = 1,69 atau 2,65 1,69 maka Ha  diterima. Hipotesis penelitian yang menyatakan hasil belajar siswa yang di ajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step interview lebih baik dibandingkan hasil belajar  siswa yang diajarkan tanpa menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step interview atau metode konvensional. Kata Kunci:  prestasi belajar, pembelajaran kolaboratif ,teknik three step interview.
PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DENGAN SISWA YANG TIDAK MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR SISWA KELAS XII IPS SMA N 3 BANDA ACEH Yuni Yusrianti; Anwar Yoesoef; Zainal Abidin
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 4 (2017): Nopember, Sejarah Kota dan Sejarah Pedesaan
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKeberadaan lembaga bimbingan belajar atau les sangat memberikan peran bagi peningkatan prestasi siswa SMA N 3 Banda Aceh. Keberadaan lembaga ini bertujuan meningkatkan tingkat kemampuan siswa terutama dalam aspek kognitif atau pengetahuan. Penelitian ini berjudul Perbandingan Prestasi Belajar Antara Siswa yang Mengikuti Bimbingan Belajar dengan Siswa yang Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Siswa Kelas XII IPS SMA N 3 Banda Aceh. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Untuk menganalisis perbandingan prestasi belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas XII IPS SMA N 3 Banda Aceh antara siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya ialah penelitian komparatif. Populasi dalam penenlitian ini ialah seluruh siswa kelas XII/IPS yang berjumlah 68 orang yang terdiri dari 2 kelas. Sampel pada penelitian ini adalah 46 orang siswa, diambil secara acak atau random. Metode yang digunakan kuantitatif yang menekan analisisnya pada angka. Teknik pengumpulan data penelitian ini dengan dokumentasi dan pengolahan data menggunakan SPSS statistik uji t disusun dalam tabel yang disajikan dalam laporan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai correlation 0,288 dan nilai Sig 0,183, sehingga dapat di ketahui nilai P-value = 0,000 maka dalam penelitian ini terdapat perbedaan antara siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan yang tidak mengikuti bimbingan belajar (BIMBEL), pada mata pelajaran sejarah siswa kelas tiga SMA N 3 Kota Banda Aceh. Kata Kunci : Perbandingan, Prestasi Belajar, Bimbingan Belajar (BIMBEL) 
INTERAKSI SOSIAL ANTARA ETNIS JAWA, ACEH DAN GAYO DI KAMPUNG PUJA MULIA KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN 1950-2015 Emi Syahri; Anwar Yoesoef; Nuasiah ,
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 2 (2017): April, Kajian Isu Kebudayaan dan Etnisitas
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This study raised the question of how the social interaction between ethnic Javanese, Acehnese and Gayo in Kampung Mulia Puja District of Bandar years 1950-2015. The purpose of this study is (1) to know the history of the arrival of Javanese and Acehnese in Kampung Puja Mulia District of Bandar years 1950-2015 (2) to determine the social interaction between ethnic Javanese, Acehnese and Gayo in Kampung Puja Mulia District of Bandar years 1950-2015. The data collection is done in three ways, namely informant interviews, archival documentation on the village, and direct observation to Kampung Mulia Puja. Informants in this study include Sarak Opat and citizens of ethnic Javanese, Acehnese and Gayo ethnic who live in the village. The method used is descriptive and critical history with a qualitative approach. The results of this study were (1) the history of the arrival of Javanese and Acehnese in Kampung Puja Mulia started since 1950 when this occurs spontaneous migration from other areas to other parts of Aceh one of them is Kampung Puja Mulia up until now their number continues to grow. (2) social interaction between ethnic Javanese, Acehnese and Gayo in Kampung Puja Mulia went well and in harmony, their mutual respect, cooperation in various fields between the members of the community in Kampung Puja Mulia thus refers to the alignment and balance of the views or actions in social interaction. This study suggested could be a material consideration Bener Meriah District Government and the community to maintain peace and more attention to the life and social interaction between ethnic in Kampung Mulia Puja.Keywords: Social Interaction, Kampung Puja Mulia.ABSTRAK Penelitian ini mengangkat masalah tentang bagaimana interaksi sosial antara etnis Jawa, Aceh dan Gayo di Kampung Puja Mulia Kecamatan Bandar tahun 1950-2015. Tujuan penelitian ini adalah (1)untuk mengetahui sejarah kedatangan etnis Jawa dan Aceh di Kampung Puja Mulia Kecamatan Bandar pada tahun 1950-2015 (2) untuk mengetahui interaksi sosial antara etnis Jawa, Aceh dan Gayo di Kampung Puja Mulia Kecamatan Bandar pada tahun 1950-2015. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yakni wawancara dengan informan, dokumentasi pada arsip kampung, dan observasi langsung ke Kampung Puja Mulia. Informan dalam penelitian ini meliputi Sarak Opat serta warga dari etnis Jawa, etnis Aceh, dan etnis Gayo yang berdomisili di kampung tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan sejarah kritis dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah (1) sejarah kedatangan etnis Jawa dan Aceh di Kampung Puja Mulia dimulai sejak tahun 1950 pada saat ini terjadi migrasi spontan dari daerah lain ke wilayah Aceh Tengah salah satunya yaitu Kampung Puja Mulia hingga sampai sekarang ini jumlah mereka terus bertambah. (2) interaksi sosial antara etnis Jawa, Aceh dan Gayo di Kampung Puja Mulia berjalan dengan baik dan harmonis, mereka saling menghargai, bekerjasama diberbagai bidang antar sesama masyarakat di Kampung Puja Mulia sehingga mengacu pada keselarasan dan keseimbangan pandangan atau tindakan dalam melakukan interaksi sosial. Disarankan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bener Meriah dan masyarakat untuk memelihara perdamaian dan lebih memperhatikan kehidupan serta interaksi sosial antar etnis di Kampung Puja Mulia. Kata kunci: Interaksi Sosial, Kampung Puja Mulia.
Penggunaan Strategi Belajar Formasi Regu Tembak Terhadap Keaktifan Belajar Sejarah Siswa MAN 4 Aceh Besar Samsul Kamal; Anwar Yoesoef; Alamsyah '
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 5, No 1 (2020): Februari, 2020, Social Culture, History of Humanities
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya siswa dalam menanggapi serta memahami penjelasan guru ketika pembelajaran berlangsung di karenakan guru tidak menerapkan model pembelajaran yang bervariasi. Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Penggunaan Strategi Formasi Regu Tembak Terhadap Keaktifan Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS MAN 4 Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Berdasarkan hasil analisis data observasi dan angket yang telah dilakukan bahwa nilai rata-rata persentase observasi pada kelas eksperimen 80% - 90% yang dikategorikan sangat baik dan pada kelas kontrol 60%-70 yang dikategorikan cukup, sedangkan hasil angket yang diperoleh kelas eksperimen terdapat sebanyak 42,04% peserta didik menyebutkan “sangat setuju” strategi pembelajaran formasi regu tembak membuat peserta didik aktif dan inovatif dalam pembelajaran, sebanyak 52,49%peserta didik menyebutkan “setuju” terhadap strategi formasi regu tembak, dan hanya 5,45% yang mengatakan “tidak setuju”. Hasil yang diperoleh pada kelas kontrol yang memilih “sangat setuju” hanya 11,56% peserta didik, dan yang memilih “setuju” sebesar 51,81% peserta didik, sedangkan yang memilih “tidak setuju” mencapai 37,95% peserta didik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran strategi formasi regu tembak terhadap keaktifan belajar siswa pada pembelajaran sejarah.  Lack of students in responding to and understanding teacher explanations when learning takes place because the teacher does not apply a varied learning model. This study aims to determine the effect of the Use of Team Shoot Formation Strategies on the Active Learning History of Class XI IPS MAN 4 Aceh Besar Students. This research is using experimental method. Based on the analysis of observational data and questionnaires that have been done that the average value of the percentage of observations in the experimental class 80% - 90% are categorized very well and in the control class 60% -70 are categorized sufficiently, while the questionnaire results obtained by the experimental class are as many as 42.04% of students said they "strongly agree" learning strategies for firing squad formation made students active and innovative in learning, 52.49% of students said they "agreed" with the firing squad formation strategy, and only 5.45% said "disagree". The results obtained in the control class who chose "strongly agree" only 11.56% of students, and those who chose "agree" amounted to 51.81% of students, while those who chose "disagree" reached 37.95% of students. So it can be concluded that there is an influence of the use of the learning strategy of firing squad formation strategies on student learning activeness in learning history.
TEKNOLOGI PERTANIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT DI KECAMATAN MONTASIK KABUPATEN ACEH BESAR (1985-2016) Irva Zahara; Anwar Yoesoef; Nurasiah ,
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 3 (2017): Juli, Pendidikan dan Ide Perubahan Media
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKDalam perkembangan teknologi modern, teknologi pertanian telah membawa pengaruh terhadap perubahan kehidupan ekonomi dan budaya masyarakat di Kecamatan Montasik Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) Kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat di Kecamatan Montasik Aceh Besar sebelum menggunakan teknologi pertanian (2) Teknologi pertanian yang telah ada di Kecamtan Montasik Aceh Besar 1985-2016 (3) Pengaruh teknologi pertanian terhadap kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat di Kecamatan Montasik Aceh Besar 1985-2016.Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode sejarah. Sumber data yang digunakan adalah sumber primer berupa hasil wawancara dan sumber sekunderyaitu dokumentasi, buku dan jurnal. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalahobservasi, wawancara, dan dokumentasi.Bedasarkanhasilpenelitiandiperolehinformasibahwa (1) Penggunaan teknologi pertanian telah membawa perubahan ekonomi dan budaya masyarakat di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar.(2) Teknologi pertanian seperti traktor, pembangunan irigasi, pengggunaan bibit unggul dan pestisida telah meningkatkan hasil produksi padi hal ini bisa dilihat daritingkat pendidikan anak petani yang lebih baik, keadaan rumah petani yang sudah layak huni dan kepemilikan barang sekunder yang dimiliki para petani di Kecamatan Montasik Aceh Besar.Kata kunci:Pengaruh, Pertanian,Teknologi.    ABSTRACTIn the development of modern technology, agricultural technology has had an impact on the changing economic and cultural life of the community in the Montasik District of Aceh Besar. This study aims to determine (1) socio-economic and cultural life of the community in Montasik District of Aceh Besar before using agricultural technology (2) Agricultural technology that already existed in Kecamatan Montasik Aceh Besar 1985-2016 (3) The influence of agricultural technology on socio-economic and cultural life Community in Montasik Aceh Besar District 1985-2016. The approach used in this study is a qualitative approach using historical methods. Sources of data used are primary sources of interviews and secondary sources of documentation, books and journals. Data collection techniques used are observation, interview, and documentation. Based on the research results obtained information that (1) The use of agricultural technology has brought economic and cultural change in the District Montasik District Aceh Besar. (2) Agricultural technologies such as tractors, irrigation development, the use of superior seeds and pesticides have improved rice yields. This can be seen from the better education of children of farmers, the condition of decent farmers' homes and the ownership of secondary goods owned by farmers in District Montasik Aceh BesarKeywords: Influence, Agriculture,Technology. 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DENGAN STRATEGI JOYFUL LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII MTsN MEURAXA BANDA ACEH Nurul Fajri; Anwar Yoesoef; Muhammad Nur
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 1, No 1 (2016): Oktober, Sejarah, Sosiologi dan Kajian Sosial
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan kita. Beberapa model pembelajaran  yang dapat diterapkan guru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, tetapi beberapa sekolah tentu masih ada guru yang menerapkan model pembelajaran  kurang tepat dan kurang menarik dalam proses pembelajaran. Hasil observasi di MTsN Meuraxa Banda Aceh, memperlihatkan proses pembelajaran IPS didalam kelas cendrung membosankan dan kurang menarik perhatian siswa. Model kooperatif tife talking stick dengan strategi joyful learning merupakan salah satu cara untuk meningkatkan prestasi siswa. Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana pengaruh model pembelajaran  kooperatif tipe talking stick dengan strategi joyful learning terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran  IPS kelas VII MTsN Meuraxa Banda Aceh, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan  model pembelajaran  kooperatif tipe talking stick dengan strategi joyful learning dan untuk mengetahui  seberapa besar pengaruhnya terhadap prestasi  belajar siswa pada mata pelajaran  IPS kelas VII MTsN Meuraxa Banda Aceh.  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas Kelas VII MTsN Meuraxa Banda Aceh. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan cara tes yang dilakukan hanya tes akhir (post-test), yang digunakan untuk mengetahui aspek kemampuan siswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment dan data tersebut diolah dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan prestasi siswa pada kelas eksperimen lebih meningkat daripada kelas kontrol. Pada kelas VII-1 (kelas eksperimen) siswa yang mencapai ketuntasan sebesar 92 persen dan kelas VII-2 (kelas kontrol) siswa yang mencapai ketuntasan sebesar 36 persen. Perhitungan korelasi (r) untuk mencari pengaruh antar variabel X dan Y diperoleh hasil sebesar 0,96 yang menunjukkan nilai korelasi yang sangat tinggi dan juga diperoleh hasil dari uji hipotesis (uji-t) yaitu thitung 23,72 dan ttabel 1,67. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan erat antara variabel X (nilai hasil siswa belajar menggunakan model pembelajaran  kooperatif tipe talking stick dengan strategi joyful learning) dan variabel Y (nilai prestasi belajar konvensional). Dari hasil tersebut model pembelajaran  kooperatif tipe talking stick dengan strategi joyful learningmemberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas VII MTsN Meuraxa Banda Aceh.Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Model Pembelajaran Talking Stick, Joyful Learning, Prestasi Belajar.
NEK ABU BAKONGAN: BIOGRAFI SEORANG TOKOH ULAMA DARI BAKONGAN KABUPATEN ACEH SELATAN (1905 - 2011) Khairuddin ,; Anwar Yoesoef; Mawardi .
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 3, No 3 (2018): Juli, Ide dan Prestasi dalam Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT The research, entitled "Nek Abu Bakongan: Biography of a Ulama Leader from Bakongan, South Aceh District (1905 - 2011)", aims to: (1) reconstruct the Biography of Nek Abu Bakongan (1905 - 2011), (2) explain how thought and the role of Nek Abu Bakongan in developing Islam Religious Education in Aceh especially Bakongan, and (3) explaining the factors that influenced the thought of Nek Abu Bakongan. This study uses a qualitative approach and historical method that consists of five steps: theme selection, heuristics, verification, interpretation and historiography. Data collection by observation, interview, documentation and literature study. Based on the results of research could seen that conclusion : (1) Abuya Tgk. Shaykh. H. Adnan Bin Mahmud or better known as Nek Abu Bakongan was born in March 1905 in Suak Beurembang, Manggeng Sub-district, South Aceh District, is a kharismatic scholar of Aceh. Education obtained by Nek Abu Bakongan especially is Islamic Religious Education, both about the science of fiqh, monotheism, hadith, tasawuf and others. During his lifetime, Nek Abu Bakongan has contributed a lot in Islamic education, such as establishing mosques, dayah / pesantren, spreading Islamic preaching and writing works of Islamic nuance, (2) Nek Abu Bakongan's thought in developing Islamic religious education in Bakongan, in the mosque, dayah, pesantren and through lectures and papers, and (3) the thought of Nek Abu Bakongan influenced by family factor (father) as well as place pengajiannya namely dayah Ahlussunnah Waljama'ah.Keywords: Biography, Nek Abu Bakongan.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PLANTET QUESTION TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NISAM KABUPATEN ACEH UTARA Desmira Annisa; T Abdullah; Anwar Yoesoef
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 4, No 2 (2019): Juni, Budaya dan Sastra
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Aktif Tipe Plantet Question terhadap Keaktifan Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nisam, Kabupaten Aceh Utara.” ini bertujuan menganalisis pengaruh model pembelajaran aktif tipe Plantet Question terhadap keaktifan belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Nisam, Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 1 Nisam yang berjumlah 126 siswa. Sampelnya adalah siswa kelas VIIIB sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIA sebagai kelas kontrol yang masing-masing terdiri dari 32 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis  persamaan persentase. Berdasarkan hasil analisis data angket yang telah dilakukan bahwa nilai rata-rata persentase angket yang diperoleh kelas eksperimen terdapat sebanyak 51,875% peserta didik menyebutkan “sangat setuju” model pembelajaran aktif tipe Plantet Question membuat peserta didik aktif dan inovatif dalam pembelajaran, sebanyak 42,03125% peserta didik menyebutkan “setuju” terhadap model pembelajaran aktif tipe Plantet Question, dan hanya 6,09375% yang mengatakan “tidak setuju”. Hasil yang diperoleh pada kelas kontrol yang memilih “setuju” sebesar 44,4% peserta didik, dan yang memilih “tidak setuju” mencapai 35,8% peserta didik, sedangkan yang memilih “sangat setuju” hanya 19,8% peserta didik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran aktif tipe Plantet Question terhadap keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPS. Berdasarakan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan  model pembelajaran aktif tipe Plantet Question memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keaktifan belajar IPS siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Nisam, Kabupaten Aceh Utara.Kata Kunci: model pembelajaran, Plantet Question, keaktifan belajar.
PERKEMBANGAN SENI KARAWITAN DI GAYO LUT DESA DAMAR MULYO KECAMATAN ATULINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH DARI TAHUN 1984-2017 Nuriyanti Sarah; Teuku Abdullah; Anwar Yoesoef
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 4 (2017): Nopember, Sejarah Kota dan Sejarah Pedesaan
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABTRASCTThe research entitled "The development of Karawitan art in Gayo Lut village Damar Mulyo Atulintang District Central Aceh Regency tahun1984-2017" The purpose of this study is (1) to know how the development of Karawitan art presentation in the village Damar Mulyo Atulintang District Central Aceh District (2) To know the development of Karawitan art function in gayo lut village Damar Mulyo Atulintang District Central Aceh District (3) to find out how to put the existence of Karawitan art towards Gayo Lut society in Damar Mulyo Village, Atulintang Sub-district, Central Aceh Regency. In this study researchers used a qualitative approach and this type of research using historical method (history). To obtain the data required by researcher using data collecting technique with observation and interview get data obtained from traditional figure (elder), artist of Karawitan, gayo society included in list of informant.The development of Karawitan art in the village of Damar mulyo was brought by the Javanese ethnic community who transmigrated to Aceh in 1984, the beginning of Karawitan art performance was done three months after the delivery of tools from Java by the government, which until 2017 developing. Karawitan art in the village of Damar Mulyo rely on 13 tools that are played by the players (singers) art Karawitan with two singers (sinden) with Pelog and Selendro notation. Karawitan artists costume in Damar Mulyo village there from 1984 new wearing costumes in 2014. The costumes used are Blangkon placed on the head of male Karawitan players and wearing ladies dress, women wearing clothes dressing kebaya, awkward and conde in his head after the Shari'a Islam of sinden only use ordinary clothes and menggunkan hijab not using bun and conde. Keywords: Development of Karawitan ArtABSTRAKPenelitian yang berjudul “Perkembangan seni Karawitan di Gayo Lut desa Damar Mulyo Kecamatan Atulintang Kabupaten Aceh Tengah tahun1984-2017” tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana perkembangan penyajian seni Karawitan yang berada di desa Damar Mulyo Kecamatan Atulintang Kabupaten Aceh Tengah (2) Untuk mengetahui perkembangan fungsi seni Karawitan di gayo lut desa Damar Mulyo Kecamatan Atulintang Kabupaten Aceh Tengah (3) untuk mengetahui bagaimana penagaruh keberadaan seni Karawitan terhadap masyarakat Gayo Lut di desa Damar Mulyo Kecamatan Atulintang Kabupaten Aceh Tengah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini menggunakan metode sejarah (sejarah). Untuk memperoleh data diperlukan peneliti menggunakan tekhnik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendapatkan data diperoleh dari tokoh adat (sesepuh), pemain seni Karawitan, masyarakat gayo yang termasuk didalam daftar Informan. Perkembangan seni Karawitan di desa Damar mulyo di bawa oleh para masyarakat Etnis Jawa yang bertransmigran ke Aceh pada tahun 1984, awal mula pementasan seni Karawitan dilakukan tiga bulan setelah dikirimnya alat-alat dari Jawa oleh pemerintah, yang hingga pada tahun 2017 masi berkembang. Seni Karawitan di desa Damar Mulyo menggandalkan 13 alat yang di mainkan oleh para pemain (penabuh) seni Karawitan dengan dua penyanyi (sinden) dengan notasi Pelog dan Selendro. Kostum para pemain seni Karawitan di desa Damar Mulyo ada dari tahun 1984 baru mengenakan kostum pada tahun 2014. Kostum yang digunakan adalah Blangkon diletakkan dikepala pemain Karawitan pria dan menggunakan pakaian beskap, pakaian wanita pesinden menggunakan baju kebaya, sanggung dan konde di kepalanya setelah peraturan syariat islam para sinden hanya menggunakan baju biasa dan menggunkan hijab tidak menggunakan sanggul dan konde. Kata Kunci: Perkembangan Seni Karawitan.ABTRASCTThe research entitled "The development of Karawitan art in Gayo Lut village Damar Mulyo Atulintang District Central Aceh Regency tahun1984-2017" The purpose of this study is (1) to know how the development of Karawitan art presentation in the village Damar Mulyo Atulintang District Central Aceh District (2) To know the development of Karawitan art function in gayo lut village Damar Mulyo Atulintang District Central Aceh District (3) to find out how to put the existence of Karawitan art towards Gayo Lut society in Damar Mulyo Village, Atulintang Sub-district, Central Aceh Regency. In this study researchers used a qualitative approach and this type of research using historical method (history). To obtain the data required by researcher using data collecting technique with observation and interview get data obtained from traditional figure (elder), artist of Karawitan, gayo society included in list of informant.The development of Karawitan art in the village of Damar mulyo was brought by the Javanese ethnic community who transmigrated to Aceh in 1984, the beginning of Karawitan art performance was done three months after the delivery of tools from Java by the government, which until 2017 developing. Karawitan art in the village of Damar Mulyo rely on 13 tools that are played by the players (singers) art Karawitan with two singers (sinden) with Pelog and Selendro notation. Karawitan artists costume in Damar Mulyo village there from 1984 new wearing costumes in 2014. The costumes used are Blangkon placed on the head of male Karawitan players and wearing ladies dress, women wearing clothes dressing kebaya, awkward and conde in his head after the Shari'a Islam of sinden only use ordinary clothes and menggunkan hijab not using bun and conde. Keywords: Development of Karawitan Art      ABSTRAKPenelitian yang berjudul “Perkembangan seni Karawitan di Gayo Lut desa Damar Mulyo Kecamatan Atulintang Kabupaten Aceh Tengah tahun1984-2017” tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana perkembangan penyajian seni Karawitan yang berada di desa Damar Mulyo Kecamatan Atulintang Kabupaten Aceh Tengah (2) Untuk mengetahui perkembangan fungsi seni Karawitan di gayo lut desa Damar Mulyo Kecamatan Atulintang Kabupaten Aceh Tengah (3) untuk mengetahui bagaimana penagaruh keberadaan seni Karawitan terhadap masyarakat Gayo Lut di desa Damar Mulyo Kecamatan Atulintang Kabupaten Aceh Tengah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini menggunakan metode sejarah (sejarah). Untuk memperoleh data diperlukan peneliti menggunakan tekhnik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendapatkan data diperoleh dari tokoh adat (sesepuh), pemain seni Karawitan, masyarakat gayo yang termasuk didalam daftar Informan. Perkembangan seni Karawitan di desa Damar mulyo di bawa oleh para masyarakat Etnis Jawa yang bertransmigran ke Aceh pada tahun 1984, awal mula pementasan seni Karawitan dilakukan tiga bulan setelah dikirimnya alat-alat dari Jawa oleh pemerintah, yang hingga pada tahun 2017 masi berkembang. Seni Karawitan di desa Damar Mulyo menggandalkan 13 alat yang di mainkan oleh para pemain (penabuh) seni Karawitan dengan dua penyanyi (sinden) dengan notasi Pelog dan Selendro. Kostum para pemain seni Karawitan di desa Damar Mulyo ada dari tahun 1984 baru mengenakan kostum pada tahun 2014. Kostum yang digunakan adalah Blangkon diletakkan dikepala pemain Karawitan pria dan menggunakan pakaian beskap, pakaian wanita pesinden menggunakan baju kebaya, sanggung dan konde di kepalanya setelah peraturan syariat islam para sinden hanya menggunakan baju biasa dan menggunkan hijab tidak menggunakan sanggul dan konde. Kata Kunci: Perkembangan Seni Karawitan.