Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

KAJIAN TATA KELOLA KOTA TUA MENGGALA KABUPATEN TULANG BAWANG LAMPUNG SEBAGAI KAWASAN CAGAR BUDAYA Indra Cahya, Lia Yuliana; Eni, Sri Pare; Sudarwani, Margareta Maria
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Arsitektur ARCADE Juni 2023
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Menggala City has several strategic areas to be preserved, such as in the East Menggala area, Gedong Aji, Old Market, and River Harbor, so that these areas can be used as Cultural Heritage Areas, because there are historical buildings, in the form of a king's staircase site, ancestral tombs. and traditional houses on stilts. This research was conducted to analyze the Menggala Old Town Area as a city that has many historical relics, as well as to organize the Management of the Menggala Old Town Area to become a Cultural Heritage Area and a tourist destination. The method applied uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection techniques through direct observation, interviews, questionnaires, and photo documentation. The results obtained by the Management of the old town area of Menggala City have not been properly touched by the local government, traditional leaders and the people in Menggala City. Development of concepts in the management of Cultural Heritage Areas, it is necessary to place areas and management that are intended as cultural centers so that sustainability is maintained. As well as the need for support and commitment from the local government in preserving the Menggala old city as a cultural heritage areaKeyword: Cultural Heritage, Menggala, GovernanceAbstrak: Kota Menggala salah satu kota tua yang perlu di lestarikan, seperti di daerah Menggala Timur, Gedong Aji, Pasar Lama, dan Pelabuhan Sungai, sehingga di daerah tersebut bisa dijadikan sebagai Kawasan Cagar Budaya, karena terdapat bangunan bersejarah, berupa situs tangga raja, makam leluhur dan bangunan tradisional rumah panggung. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Kawasan Kota Tua Menggala sebagai kota yang mempunyai banyak peninggalan bersejarah, dan perlu ditata Kelola Kawasan Kota tua Menggala agar dapat dijadikan Kawasan Cagar Budaya dan destinasi wisata. Metode penelitian yang diterapkan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan atau observasi langsung di lapangan, interview atau wawancara, serta foto dokumentasi. Hasil yang didapat tata kelola Kawasan kota tua kota Menggala belum terjamah dengan baik dari pemerintah daerah, tokoh adat maupun masyarakat yang ada di kota Menggala. Pengembangan konsep dalam tata Kelola Kawasan Cagar Budaya,  diperlukan adanya penempatan Kawasan dan tata Kelola yang memang peruntukannya sebagai pusat budaya agar kelestarian tetap terjaga. Hal ini perlukan kerjasama antara masyarakat dan komitmen dari pemerintah daerah dalam melestarikan kota tua Menggala sebagai Kawasan cagar budayaKata Kunci: Cagar Budaya, Menggala, Tata kelola  
PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU, STUDI KASUS PERUMAHAN PONDOK CIKUNIR INDAH, BEKASI Manusama, Victor Joel; Siahaan, Uras; Sudarwani, Margareta Maria
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Arsitektur ARCADE Juni 2023
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Green open space (GOS) can guarantee the sustainability of the urban development of settlements. The use of green open space, among others, is to accommodate children's play activities and community gatherings and maintain the ecosystem in the region. However, along with its growth, the function of the GOS is often misused by residents, one of which is as a car park, business activities (grocery stores) and the indifference of residents in managing greening land (parks) that are left abandoned. This research is located in the city of Bekasi which is one of the satellite cities of Jakarta and has a fairly high population density. The object of observation is located in jatibening village, pondok cikunir indah housing complex. This study aims to determine the utilization and role of GOS in community settlement areas and identify the type and characteristics as well as the quality and quantity of GOS. Data collection in addition to literature studies is also through interviews / interviews with respondents (housing residents) and direct documentation on the object of observation.Keyword: green open space, the residential of pondok cikunir indahAbstrak: Ruang terbuka ‘hijau (‘RTH) dapat menjamin keberlanjutan perkembangan perkotaan permukiman. Pemanfaatan ruang terbuka ‘hijau antara lain adalah untuk menampung aktivitas bermain anak dan temu warga serta menjaga ekosistem di wilayah tersebut. Namun seiring pertumbuhannya, fungsi dari ‘RTH sering disalahgunakan warga salah satunya sebagai tempat parkir mobil, aktifitas bisnis (toko kelontong) serta ketidakpedulian warga dalam mengurus lahan penghijauan (taman) yang dibiarkan terbengkalai. Penelitian ini berlokasi di kota Bekasi sebagai kota satelit Jakarta yang memiliki kepadatan masyarakat tinggi. Objek pengamatan terletak di kelurahan Jatibening, kompleks perumahan Pondok Cikunir Indah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan dan peranan ‘RTH di kawasan permukiman masyarakat serta melakukan identifikasi tipe dan karakteristik serta kualitas dan kuantitas ‘RTH. Pengumpulan data selain melalui studi literatur juga melalui wawancara/interview dengan narasumber (penghuni/pengurus perumahan) serta dokumentasi langsung pada objek pengamatan.Kata Kunci: ruang terbuka ‘hijau, perumahan pondok cikunir indah
Pengembangan Kawasan Wisata Situ RawalumbuGuna Menciptakan Zona Hijau dan Biru di Kota Bekasi: The Development of Situ Rawalumbu Tourism AreaUse to Create Green and Blue Zone in Bekasi City Galuh Widati; Sri Pare Eni; Sahala Simatupang; Margareta Maria Sudarwani
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 3 No. 1 (2021): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v3i1.2697

Abstract

Situ adalah wadah genangan air di atas permukaan tanah yang terbentuk secara alami maupun buatan yang sumber airnya berasal dari mata air, air hujan, dan/atau limpasan air permukaan. Situ dapat dimanfaatkan secara ekologis dan ekonomis yaitu sebagai habitat berbagai jenis hewan, tumbuhan, daerah resapan air, sumber air bagi kehidupan, pengendali banjir dan pengatur iklim, sebagai lahan perikanan, penghasil sumber daya alam, serta sarana wisata dan olahraga (Puspita et al, 2005). Situ Rawa Lumbu terletak di Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat. Kondisi Situ Rawa Lumbu saat ini mengalami pendangkalan akibat pembuangan sampah/limbah dari pemukiman sehingga air mengalami pencemaran. Dengan demikian, kawasan di sekitar situ mengalami krisis air bersih. Hal ini berdampak kepada pengaruh lingkungan alam khususnya dalam konservasi Kawasan Situ. Sebagai solusi dari permasalahan tersebut, maka diperlukan usaha pelestarian kawasan situ Rawa Lumbu, perlunya penataan pada Kawasan Situ Rawa Lumbu yang ramah lingkungan dengan tujuan melestarikan Kawasan konservasi dan meningkatkan sumber daya manusia sekitar. Oleh karena itu Program Studi Arsitektur Universitas Kristen Indonesia merencanakan Kegiatan Usulan Desain Kawasan Wisata Situ Rawa Lumbu Kota Bekasi yang diharapkan dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan kota Jakarta dan sekitarnya, dengan memperhatikan prinsip Pembangunan Yang Berkelanjutan. Kata kunci: kawasan wisata, pengembangan, situ rawalumbu, zona biru, zona hijau.
Workshop dan Lomba Kreativitas Pemanfaatan Daur Ulang Sampah Di Cawang Jakarta Timur Margareta Maria Sudarwani; Sri Pare Eni; Galuh Widati; Sahala Simatupang
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 4 No. 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v4i2.4161

Abstract

Garbage in the capital city is one of the problems that need to be concerned. There have been many government and community programs that have sought management from management to waste cultivation from problems to blessings. In line with this movement, the Architecture Study Program, Faculty of Engineering, Christian University of Indonesia in Community Service activities invites Cawang Urban Village residents to be creative and innovate about the presence of waste in the environment so that in the future waste will not be a burden from life, but can reduce waste, utilize waste by useful creativity. This activity is expected to be able to fill the busyness, eliminate boredom but can produce useful works. Thus in the new normal era after the Covid 19 pandemic, residents of Cawang, East Jakarta can make creative and useful things by using used items in their respective homes as interior decoration elements related to the ceiling, walls and floors. The competition activity is a series of activities starting from socialization, workshops on the use of used goods for interior decoration elements. The competition was attended by representatives from each of the Neighborhood Associations (RT) of Cawang Urban Village, East Jakarta.
DESAIN PENGEMBANGAN RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) DI KOMPLEKS KANTOR KELURAHAN KRAMATJATI JAKARTA TIMUR Margareta Maria Sudarwani
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 6 No. 1 (2024): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v6i1.5630

Abstract

In the Kramatjati Sub-District Office Complex, there is an Integrated Child-Friendly Public Space (RPTRA) built on a vacant land formerly occupied by a soy sauce factory. RPTRA Mustika Kramatjati has successfully revitalized the area, preventing urban decay that could lead to the emergence of slums, abandonment, and increased crime rates. However, due to population growth, this RPTRA faces limitations in accommodating activities, and its densely packed schedule leads to insufficient maintenance. Therefore, redesign or reengineering is necessary to make this RPTRA more effective in facilitating community activities and providing comfort. In this collaborative program, The Faculty of Engineering of Architecture UKI partners with stakeholders to propose a redesign of RPTRA as the primary solution to address these issues. It is hoped that this Community Service Team can make a tangible contribution to optimizing the RPTRA's function in accordance with the established RPTRA Management Guidelines. This initiative involves field observations, data collection, design presentations to stakeholders, and engages professors and students from the Architecture Program at the Faculty of Engineering, Universitas Kristen Indonesia, as a contribution to the community in the field of architecture.
Re-Layout Lantai 1 dan Ruang Lurah Pada Gedung Kantor Kelurahan Kramatjati Jakarta Timur Margareta Maria Sudarwani; Sally Septania; Sri Pare Eni; Grace Putri Dianty; Gabrielle Charles; Jourdan Lesilolo; Jessica Miracella Indri
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 6 No. 2 (2024): OKTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v6i2.6189

Abstract

ABSTRACT Comfort in the subdistrict office is an important factor in creating a productive work environment and supporting optimal public service performance. The subdistrict office is an entity that functions as a representation of the local government that is directly related to the needs of the community. Therefore, the comfort of the subdistrict office is crucial because it has the potential to improve the quality of public services, strengthen the relationship between the government and residents, and support employee welfare. Currently, the decreasing number of office employees has caused the Kramatjati Subdistrict Office to be too overloaded in accommodating activities and as a result of the office usage schedule, the Kramatjati Sucdistrict Office seems not to be optimally utilized, so it is necessary to redesign or re-design several rooms in the Kramatjati Subdistrict Office. so that it is more aesthetic and comfortable and more organized so that it can increase comfort in carrying out activities in the office. Therefore, the solution to the problem that was carried out was the Re-layout program for the 1st Floor and Subdistrict Head Room in the Kramat Jati Subdistrict Building. In this Collaboration Program, the UKI Architecture Study Program was asked for assistance from partners to provide design proposals for the Re-layout for the 1st Floor and Subdistrict Head Room. This activity involves lecturers and students of the Architecture Study Program, Faculty of Engineering, Indonesian Christian University as an effort to contribute to society in the field of architectural science. Keywords: re-layout, subdistrict head’s room, Subdistrict Office Building, Kramatjati.
Upaya Pelestarian Bangunan Bersejarah pada Rumah Tinggal Jalan Diponegoro Nomor 11 Jakarta Eka Prihatini; Sri Pare Eni; Margareta Maria Sudarwani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i7.60532

Abstract

Pelestarian bangunan bersejarah merupakan bagian penting dalam menjaga identitas budaya dan sejarah bangsa. Rumah tinggal di Jalan Diponegoro No. 11, Jakarta Pusat, yang merupakan kediaman Prof. Dr. (H.C.) H. Roeslan Abdulgani, memiliki nilai historis yang signifikan, baik sebagai hunian pribadi tokoh nasional maupun sebagai saksi berbagai peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, bangunan ini merepresentasikan gaya arsitektur kolonial yang khas dan masih terpelihara dengan baik, menjadikannya penting untuk dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis nilai-nilai sejarah, arsitektural, dan budaya yang terkandung dalam rumah tersebut, serta menelaah upaya pelestarian yang telah dan dapat dilakukan secara berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, melalui studi lapangan, observasi langsung terhadap kondisi bangunan, dan wawancara mendalam dengan penghuni rumah sebagai narasumber kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah ini memenuhi beberapa kriteria sebagai bangunan cagar budaya menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 2010, termasuk dari segi usia, gaya arsitektur, nilai historis, dan keterkaitan dengan tokoh nasional. Temuan ini menekankan pentingnya pengembangan strategi pelestarian yang mempertimbangkan prinsip keberlanjutan, intervensi minimal, dan nilai edukatif. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi nyata dalam upaya pelestarian bangunan bersejarah di Indonesia, serta memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya.
KAJIAN REDESAIN TEMPAT PELELANGAN IKAN PELABUHAN PAOTERE MAKASSAR DENGAN KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGI Lisal, Bunny; Siahaan, Uras; Sudarwani, Margareta Maria
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 12 No. 1 (2024): RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37971/radial.v12i1.454

Abstract

Kota Makassar menjadi salah satu jalur perdagangan Internasional. Pelabuhan Paotere dikategorikan sebagai pelabuhan tradisional/rakyat yang dimiliki oleh kerajaan Gowa-Tallo pada abad ke 14. Seiring perkembangan Tempat Pelelangan Ikan dalam 10 tahun terakhir, kapasitas Tempat Pelelangan Ikan tersebut terlampaui, sehingga menimbulkan banyak permasalahan, antara lain sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat, sirkulasi dan lahan parkir yang tidak memadai. Apabila melihat potensi yang ada dalam Kawasan Tempat pelelangan ikan tersebut dapat menjadi pusat sarana perikanan tidah hanya sekedar tempat pelelangan ikan ikan melainkan pusat kuliner, oleh oleh khas daerah dan berbagai tempat perdagangan UMKM sehingga dibutuhkan kajian untuk meredesain kawasan tersebut, khususnya Tempat Pelelangan Ikan yang akan dipenuhi oleh sarana dan prasaran penunjang yang sesuai dengan kebutuhan ruang serta standar dermaga pendaratan perikanan bahan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya agar Kawasan tersebut berkembang dan menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat dan Kawasan percontohan untuk wilayah Indonesia bagian timur dengan itu konsep ekologi arsitektur yang lebih mengembangkan konsep dengan menyatukan dengan lingkungan sekitar diantaranya keselarasan dengan klimatologi wilayah setempat bahkan kelanjutan Kawasan tersebut untuk ke masa akan datang masih terpenuhi secara kapasitas, fungsi dan bentuk arsitekturnya. Kata kunci: Kajian Redesain, Tempat Pelelangan Ikan, Pelabuhan Paotere, Arsitektur Ekologi