Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN TEKANAN DARAH IBU BERSALINTERHADAP BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD CUT MEUTIA ACEH UTARA TAHUN 2016 Rajuddin Rajuddin; Ayu Aqmalia Sari; Nora Maulina
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3484

Abstract

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Salah satu cara untuk menurunkan BBLR adalah dengan mengetahui faktor-faktor risiko yang mendukung terjadinya BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hipertensi dan anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR yang merupakan dua dari beberapa faktor risiko. Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan metode total sampling yaitu jumlah sampel sebanyak 116 ibu  hamil. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan Nilai p<0,05 dianggap berhubungan secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kadar hemoglobin (anemia) pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah yaitu nilai p=0,02 dengan OR 2,64 juga terdapat hubungan antara tekanan darah (hipertensi) pada ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah yaitu nilai p=0,034 dengan nilai OR 2,74 yang berarti ibu hamil yang anemia dan hipertensi mempunyai risiko 3 kali lebih besar melahirkan bayi berat lahir rendah dari pada ibu yang tidak anemia dan hipertensi. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan  bahwa ada hubungan antara kadar hemoglobin dan tekanan darah ibu bersalin terhadap bayi berat lahir rendah  
PENILAIAN INDEKS KEBUGARAN JASMANI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2015 DENGAN METODE HARVARD STEP UP TEST Nora Maulina; Cut Asmaul Husna
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 3: No. 2 (November, 2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v3i2.443

Abstract

Pola hidup sehat identik dengan olahraga ataupun kebugaran jasmani. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kebugaran maupun kesehatan seseorang, diantaranya adalah faktor latihan atau aktivitas fisik, pola makan, pengaturan istirahat dan lingkungan hidup yang higienis. Ada beberapa cara untuk mengukur kebugaran jasmani yaitu dengan tes kerja (Exercise Test), contohnya Harvard Step Up Test dengan metode naik turun bangku dengan kecepatan yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang penilaian indeks kebugaran jasmani mahasiswa program studi pendidikan dokter FK Unimal angkatan 2015. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimental one group pre and post test design. Subjek penelitian adalah mahasiswa prgram studi pendidikan dokter FK Unimal angkatan 2015 yang diambil dengan tehnik convenient sampling. Analisis data dilakukan secara univariat untuk mendeskripsikan denyut nadi, berat badan, tinggi badan, dan kebugaran jasmani dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata lama naik turun bangku (NTB) adalah 167,93 detik (SD= 34,31), rata-rata nadi sebelum adalah 62,48 detik (SD=4,61) dan nadi setelah 61,84 detik (SD=4,86). Nilai rata-rata tinggi badan responden adalah 158,57 cm (SD=8,04) dengan  tinggi badan minimal 143 cm dan tinggi badan maksimal 176 cm. Nilai rata-rata berat badan responden adalah 59,48 kg (SD=14,01) dengan berat badan minimal 40 kg dan berat badan maksimal 105 kg. Dan sebanyak 22 (50%) responden mempunyai Indeks Kebugaran Jasmani kurang dan 22 (50%) responden mempunyai Indeks Kebugaran Jasmani sedang.
DERAJAT pH SALIVA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH YANG MENGKONSUMSI KOPI TAHUN 2020 Harvina Sawitri; Nora Maulina
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous Vol. 7 : No. 1 (Mei, 2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v7i1.4729

Abstract

 Kopi merupakan salah satu minuman yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia dan memiliki aroma yang khas yang tidak dimiliki oleh bahan minuman lainnya. Minum kopi saat ini sudah menjadi bagian penting dari gaya hidup sebagian besar orang, karena kopi dianggap mampu mengurangi depresi akibat dari banyaknya dan padatnya aktivitas masyarakat sehari-hari, termasuk mahasiswa. Kebiasaan minum kopi dapat menyebabkan perubahan pH saliva karena kandungan sukrosa pada kopi, yaitu dimana sintesa ekstra sel sukrosa lebih cepat daripada gula lainnya, sehingga lebih cepat diubah menjadi asam oleh mikroorganisme di dalam rongga mulut. Penurunan pH saliva dapat menyebabkan  demineralisasi  elemen-elemen  gigi  dengan cepat, sedangkan kenaikan pH dapat membentuk kolonisasi bakteri yang menyimpan juga meningkatnya pembentukan kalkulus. Saliva dengan pH  kritis yaitu 5,5 dapat mengakibatkan disolushidroksiapatit yang disebut demineralisasi pada gigi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Kedokteran Universitas Malikussaleh untuk mengetahui derajat pH saliva pada mahasiswa yang mengkonsumsi kopi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh angkatan 2016-2018 dengan jumlah sampel 60. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan disain cross sectional, yaitu studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan dengan mengamati status paparan, penyakit atau outcome lain secara serentak pada individu- individu dari suatu populasi pada suatu saat
PERSEPSI DOKTER MUDA DALAM MENGHADAPI WABAH CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) DI BLUD RUMAH SAKIT CUT MEUTIA TAHUN 2020 Harvina Sawitri; Nora Maulina
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous Vol. 7 : No. 1 (Mei, 2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v7i1.3227

Abstract

AbstrakCoronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Gejalanya demam, batuk, dan sesak napas yang membutuhkan perawatan di RS. Orang yang lebih tua dan memiliki masalah medis mendasar seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan kanker lebih berisiko untuk mengalami penyakit yang serius. Kasus coronavirus pertama kali ditemukan di Cina. Setelah itu, dalam beberapa minggu, virus ini menyebar ke seluruh bagian negara Cina dan dalam kurun waktu 1 bulan menyebar ke negara lainnya, termasuk Italia, Amerika Serikat, dan Jerman hingga ke Asia. Kematian akibat virus ini telah mencapai 580.045 kasus. Tingkat kematian akibat penyakit ini mencapai 4-5% dengan kematian terbanyak terjadi pada kelompok usia di atas 65 tahun. Tenaga medis berperan penting menolong pasien di rumah sakit, klinik dan tempat medis lainnya. Semua tenaga medis termasuk dokter, perawat dan bidan serta dokter muda akan mengorbankan waktu, pikiran dan tenaga untuk memerangi penyebaran virus. Seluruh tenaga medis dari berbagai profesi dan kelompok yang terlibat dalam merawat pasien akan sangat mudah tertular coronavirus. Penelitian ini bertujuan mengetahui Persepsi (termasuk pengetahuan dan sikap) dokter muda dalam menghadapi wabah Coronavirus. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Cut Meutia pada tahun 2020 dengan menggunakan rancangan penelitian Cross-Sectional dan metode sampling Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar dokter muda mempunyai pengetahuan yang baik (67%), sikap yang baik (68%) dan persepsi yang baik (72%) dalam menghadapi pandemi COVID-19 ditempat pendidikannya. Namun masih banyak persepsi yang salah tentang virus COVID-19 seperti masih terpengaruh dengan postingan media sosial (54,7%), terpengaruh dengan perbincangan pandemi virus Corona di media massa (50,7%) dan 34,7 % menganggap anda virus COVID-19 adalah senjata biologi.
HUBUNGAN USIA, LAMA BEKERJA DAN DURASI KERJA DENGAN KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PENJAHIT SEKTOR USAHA INFORMAL DI KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2018 Nora Maulina; Laila Syafitri
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 5: No. 2 (November, 2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v5i2.2080

Abstract

Kelelahan mata adalah gangguan pada mata karena otot-otot akomodasi mengalami stres saat harus melihat objek yang berukuran kecil dan pada jarak yang dekat. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya kelelahan mata adalah usia, lama bekerja, dan durasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, lama bekerja dan durasi kerja dengan keluhan kelelahan mata pada penjahit sektor usaha informal di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden.Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang selanjutnya dianalisis menggunakan analisis chi square. Hasil penelitian didapatkan penjahit yang mengalami kelelahan mata sebanyak 66,7%, gambaran usia penjahit yang terbanyak adalah 26 sampai 35 tahun (35%),  lama kerja terbanyak adalah diatas 3 tahun (68,3%), dan durasi kerja terbanyak adalah 3 sampai 7 jam perhari (73,3%). Analisis statistik menggunakan uji chi square menunjukkan p value > 0,05. Kesimpulan  penelitian ini tidak terdapat hubungan usia, lama bekerja dan durasi kerja dengan keluhan kelelahan mata pada penjahit sektor usaha informal di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe tahun 2018.
HUBUNGAN KONSUMSI MINUMAN RINGAN DENGAN pH SALIVA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TAHUN 2019 Nora Maulina; Harvina Sawitri; Anna Millizia
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 6: No. 2 (November, 2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v6i2.2221

Abstract

Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2017 menyebutkan bahwa 23,4% penduduk Indonesia Mempunyai maslah kesehatan gigi mulut dan hanya 29,6% penduduk diantaranya yang menerima perawatan dan pengobatan dari tenaga kesehatan gigi. Hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat masyarakat yang belum menyadari pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Derajat keasaman (pH) saliva merupakan faktor penting yang berperan dalam rongga mulut, agar saliva dapat berfungsi dengan baik maka susunan serta sifat dari saliva harus tetap terjaga dalam keseimbangan yang optimal, khususnya derajat keasaman. Salah satu penyebab ketidakseimbangn saliva adalah pemilihan minuman ringan bersoda. Penurunan pH saliva dapat menyebabkan demineralisasi elemen-elemen gigi dengan cepat, sedangkam keneikan pH dapat membentuk kolonisasi bakteri yang menyimpan juga meningkatkan kalkulus.
ANALISIS FORMALIN MI BASAH DI PASAR INPRES KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016 Putri Eka Sari; Nora Maulina; Harvina Sawitri3
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 2: No. 2 (November, 2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v2i2.403

Abstract

Mi merupakan salah satu bentuk olahan pangan yang disukai oleh berbagai kalangan masyarakat karena penyajiannya yang cepat. Pedagang sering menggunakan bahan pengawet agar mi bisa bertahan lama dan tidak cepat rusak, salah satu pengawet yang digunakan adalah formalin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar formalin pada mi basah di pasar Inpres Kota Lhokseumawe tahun 2016. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional laboratoris. Didapatkan 8 sampel dari pedagang mi basah di Pasar Inpres. Analisa kualitatif menggunakan reagen 1 (HCHO 1) sebanyak 4,5 mL yang kemudian di tambahkan reagen II (HCHO 2) sebanyak 3 mL. Perubahan warna dari bening kekuningan menjadi keunguan menandakan kandungan formalin dalam mi basah dan semua sampel berubah menjadi keunguan. Analisa kuantitatif menggunakan alat spektrofotometri. Didapatkan kadar formalin terendah pada sampel E dengan kandungan formalin 8,5 mg/dL dan tertinggi pada sampel H dengan kandungan formalin 75,5 mg/dL. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah semua sampel mi basah di Pasar Inpres Kota Lhokseumawe tahun 2016 mengandung formalin yang diatas ambang maksimal.Mi merupakan salah satu bentuk olahan pangan yang disukai oleh berbagai kalangan masyarakat karena penyajiannya yang cepat. Pedagang sering menggunakan bahan pengawet agar mi bisa bertahan lama dan tidak cepat rusak, salah satu pengawet yang digunakan adalah formalin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar formalin pada mi basah di pasar Inpres Kota Lhokseumawe tahun 2016. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional laboratoris. Didapatkan 8 sampel dari pedagang mi basah di Pasar Inpres. Analisa kualitatif menggunakan reagen 1 (HCHO 1) sebanyak 4,5 mL yang kemudian di tambahkan reagen II (HCHO 2) sebanyak 3 mL. Perubahan warna dari bening kekuningan menjadi keunguan menandakan kandungan formalin dalam mi basah dan semua sampel berubah menjadi keunguan. Analisa kuantitatif menggunakan alat spektrofotometri. Didapatkan kadar formalin terendah pada sampel E dengan kandungan formalin 8,5 mg/dL dan tertinggi pada sampel H dengan kandungan formalin 75,5 mg/dL. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah semua sampel mi basah di Pasar Inpres Kota Lhokseumawe tahun 2016 mengandung formalin yang diatas ambang maksimal.
GAMBARAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI PANTI JOMPO KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2017 Khaidir Khaidir; Nora Maulina
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 4: No. 1 (Mei, 2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v4i1.801

Abstract

Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Apabila seseorang memasuki masa usia lanjut, terjadi berbagai perubahan baik yang bersifat fisik, mental, maupun sosial. Perubahan-perubahan tersebut akan menempatkan individu usia ini pada posisi serba salah yang akhirnya hanya menjadi sumber akumulasi stres dan frustasi belaka. Stres dapat menyerang semua orang, baik anak-anak, orang dewasa maupun lanjut usia (lansia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres pada lansia di panti jompo kota lhokseumawe tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan croos sectional dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Jumlah sampel yang diambil sebnyak 55 responden. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa tingkat stres paling tinggi adalah tingkat stres sedang yaitu sebanyak 25 orang (45,4%), tingkat depresi paling tinggi yaitu depresi sedang sebanyak 25 orang (45,4%), tingkat kecemasan tertinggi yaitu normal sebanyak 19 orang (34,5), didapatkan juga usia terbanyak yaitu usia 60-74 sebanyak 31 orang (56,3%), didapatkan juga lansia dengan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan  sebanyak 34 orang (61,9%), didapatkan juga lansia terbanyak berpendidikan dasar (SD/SMP) yaitu sebanyak 40 orang (72,8%).
ESTIMASI TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG TULANG FEMUR PERKUTAN PADA MAHASISWA SUKU ACEH UNIVERSITAS MALIKUSSALEH Nora Maulina; Muhammad Fajar Al Fadhil
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 4: No. 2 (November, 2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v4i2.1035

Abstract

Tinggi badan merupakan salah satu identitas fisik terpenting pada seseorang. Pada beberapa kasus seperti mutilasi, ledakan bom, kecelakaan pesawat terbang, gempa bumi, tsunami dan tanah longsor, tinggi badan tidak dapat diukur karena anggota tubuh yang tidak utuh lagi, sehingga diperlukan suatu formula untuk mengetahui tinggi badan berdasarkan anggota tubuh yang tersisa. Tulang femur memiliki korelasi yang paling baik dengan tinggi badan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu formula estimasi tinggi badan berdasarkan panjang tulang femur perkutan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional pada 43 mahasiswa suku Aceh Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi pearson dan uji regresi linier sederhana. Didapatkan hubungan yang kuat antara tinggi badan dengan panjang tulang femur dengan koefisien korelasi pada tulang femur kanan 0,941 dan pada tulang femur kiri 0,945. Hasil analisis regresi linier sederhana didapatkan formula: tinggi badan = 87,520 + 1,705 x (panjang tulang femur kanan), tinggi badan = 87,119 + 1,715 x (panjang tulang femur kiri). Formula ini dapat diterapkan pada Suku Aceh.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Preventif Penyakit Degeneratif Guna Peningkatan Derajat Kesehatan Warga Desa Reulet Timur Cut Sidrah Nadira; Mulyati Sri Rahayu; Nora Maulina; Oktaduta Muhammad; Rizki Akbar
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 2, No 1 (2023): Jurnal Malikussaleh Mengabdi April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v2i1.9328

Abstract

Gerakan masyarakat hidup sehat merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Angka kejadian penyakit degeneratif semakin meningkat. Permasalahan yang terjadi salah satunya adalah ketidak tahuan penderita akan kondisi kesehatanya. Minimnya tingkat pemahaman dan kesadaran diri untuk melaksanakan pemeriksaan rutin sehingga penyakit degeneratif berkembang dan beberapa diantaranya berkembang menhjadi penyakit paliatif, maka perlu upaya kegiatan pelatihan penatalaksanaan kesehatan masyarakat terkait penyakit degenerative dan paliatif. Melalui metode penyuluhan maka pemeliharaan kesehatan masyarakat dapat dimulai dari kesadaran setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat luas. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan edukasi pengetahuan kepada masyarakat desa Reulet Timur tentang pentingnya mengetahui tentang penyakit degeneratif dan memberi pengetahuan terhadap penyakit degeneratif seta pencegahan yang harus diketahui terkait pengurangan risiko penyakit degeneratif. Melalui program pengabdian ini, pengetahuan masyarakat desa Reulet Timur dapat menumbuhkan kesadaran dan memotivasi para lansia untuk mau dan mampu memantau dan memecahkan masalah kesehatan yang terjadi pada dirinya secara mandiri dan konsisten., kesadaran dari para lansia untuk selalu mejaga pola hidup yang baik agar dapat mencegah terjadinya penyakit degeneratif dan terbentuknya kader agar dapat mengevaluasi para lansia agar selalu menjaga kesehatannya.