Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Differences in Dietary Density Between Physical Activity Group and Tele-nutrition Counseling with Physical Activity Group Prasetyo, Teguh Jati; Putri, Winda Alisa; Khoiriani, Izzati Nur; Listiandi, Arfin Deri; Surijati, Katri Andini; Rahmah, Hiya Alfi; Sulistyaning, Afina Rachma; Wicaksari, Sifa Aulia; Ramadhan, Gumintang Ratna
Journal of Global Nutrition Vol 4 No 2 (2024)
Publisher : Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53823/jgn.v4i2.101

Abstract

Obesity is one of the risk factors for non-communicable diseases. Lifestyle changes such as physical activity and improved diet through tele-nutrition counseling are effective ways to overcome obesity. The study aims to determine the difference in dietary density in the group given physical activity and tele-nutrition counseling with the group physical activity in obese adults. Quasy-experimental research design with the untreated control group design with dependent pretest and posttest samples. A total of 55 respondents aged 19-25 years were taken using purposive sampling. Respondents were divided into two groups: intervention I (physical activity and tele-nutrition counseling) and intervention II (physical activity). Food consumption data was taken by 2x24H recall interview. Data analysis used Paired Sample Test, Independent Sample Test, Wilcoxon, And Mann Whitney. Respondents with obesity I nutritional status were 49.05% and obesity II were 50.95%. There is a difference in dietary energy density in intervention I (p = 0.047). There is no difference in food nutrient density in intervention I (p = 0.480). There was no difference in dietary energy density (p = 0.548) and food nutrient density (p = 0.307) in intervention II. There was no difference in dietary energy density (p = 0.589) and food nutrient density (p = 0.134) between intervention I and intervention II after treatment. There was a difference in dietary energy density before and after treatment in intervention I. There was no difference in muscle mass and dietary density between intervention I and intervention II after treatment.
Association between Distribution Timeliness and Plate Waste of High Energy High Protein Diet in Hospital Khoiriani, Izzati Nur; Mawadda, Ferinda Rahma; Wicaksari, Sifa Aulia; Prasetyo, Teguh Jati; Rahmah, Hiya Alfi; Handayani, Sri
Journal of Global Nutrition Vol 4 No 2 (2024)
Publisher : Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53823/jgn.v4i2.103

Abstract

Plate waste of patients is one of quality indicators of food service management in hospitals. High energy and protein diet often produced high plate waste which may related to some factors. This study aimed to assess the correlation between portion size accuracy and distribution time with plate waste among patients with high energy-protein diet in Hospital. The study design was cross-sectional study which participated 56 meal of patients in total. The data collection is conducted during August 2023. Variables of study consist of portion size accuracy, distribution time and plate waste. All of data were analyzed using Independent T-Test and Chi Square tests. The study showed that the average of food portions was not accurate and meal serving was accurate. Average plate waste ≥20% was found in staple foods, plant-based protein, vegetables, and extra food, while animal protein <20%. There was no correlation between portion size accuracy with plate waste. However, there was a correlation between timeliness of serving with plate waste of staple food, animal protein, and extra food. The study concluded there was no correlation between portion size accuracy of food with plate waste. However, there was a correlation between distribution time with plate waste of staple food, animal protein, and extra food.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMANFAATKAN BITTERN MENJADI TAHU SEHAT DI KOPERASI MEKARSARI SEJAHTERA, KABUPATEN BREBES Setiawati, Indah; Kusnaman, Djeimy; Prasetyo, Teguh Jati
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.12065

Abstract

Koperasi Mekarsari Sejahtera merupakan badan usaha yang berjalan dalam bidang produksi garam yang berada di Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Koperasi ini hanya baru dapat memproduksi garam rebus dan garam kelor. Dalam produksi garam rebus akan menghasilkan hasil samping berupa cairan kuning kecoklatan yang biasa disebut bittern. Namun, bittern masih belum dimanfaatkan oleh para petani dan akan dibuang pada setiap akhir produksi garam rebus karena para petani garam rebus masih kurang keterampilan dalam pengolahannya. Bittern memiliki banyak manfaat dalam kesehatan dan dapat menjadi bahan koagulan. Bahan ini dibutuhkan dalam pembuatan tahu untuk menggumpalkan sari kedelai yang biasanya menggunakan bahan cuka.   Berdasarkan data tersebut, diperlukan peningkatan keterampilan pemanfaatan limbah bittern oleh petani garam agar dapat menjadi inovasi produk turunan garam yang cocok pada semua kalangan, seperti makanan tahu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para petani garam rebus Koperasi Mekarsai Sejahtera dalam pemanfaatan limbah bittern menjadi bahan koagulan pada tahu sebagai inovasi produk turunan dari garam rebus.  Kegiatan ini dilakukan dengan metode metode kegiatan difusi iptek dimana metode pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan dan demonstrasi atau percontohan. Hasil akhir dari kegiatan ini petani garam rebus memiliki keterampilan dalam memanfaatkan limbah bittern menjadi sebuah produk tahu yang memiliki peluang jual yang tinggi.
Perbedaan Jenis Transportasi ke Sekolah, Aktivitas Fisik Dan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar Di Perdesaan Dan Perkotaan Kabupaten Banyumas Lalita, Auralia Nabillah; Khoiriani, Izzati Nur; Rahmah, Hiya Alfi; Prasetyo, Teguh Jati; Sulistyaning, Afina Rachma; Wicaksari, Sifa Aulia
Jurnal Gizi dan Kuliner (Journal of Nutrition and Culinary) Vol. 4 No. 2 (2024): EDISI AGUSTUS
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jnc.v4i2.63143

Abstract

: Letak geografi yang berbeda dapat menyebabkan aksesibilitas dan gaya hidup penduduk di wilayah perdesaan maupun perkotaan menjadi berbeda. Hal tersebut dapat berdampak pada pemilihan jenis transportasi pada anak sekolah sehingga dapat mempengaruhi pada keteraturan aktivitas fisik hingga ke status gizi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jenis transportasi ke sekolah, aktivitas fisik dan status gizi pada anak sekolah dasar di wilayah perdesaan dan perkotaan Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain studi cross sectional pada 387 anak sekolah dasar kelas 4-6 di perdesaan dan perkotaan Kabupaten Banyumas, pengambilan sampel menggunakan teknik cluster dan proposional sampling. Pengambilan data penelitian ini dilakukan secara langsung ke sekolah dasar menggunakan instrument kuesioner CPAQ untuk aktivitas fisik. Usia dan data antropometri berat badan serta tinggi badan juga diambil untuk penentuan status gizi. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menujukkan terdapat perbedaan signifikan pada jenis transportasi ke sekolah (p= 0,000) dan status gizi (p=0,000), namun tidak ada perbedaan signifikan pada aktivitas fisik anak sekolah dasar perdesaan dan perkotaan di Kabupaten Banyumas (p=0,306). Kesimpulan terdapat perbedaan pada jenis transportsi ke sekolah dan status gizi serta tidak terdapat perbedaan aktivitas fisik anak sekolah dasar di perdesaan dan perkotaan Kabupaten Banyumas Kata kunci: Aktivitas Fisik, Anak sekolah dasar, Jenis Transportasi, Perdesaan dan           Perkotaan, Status Gizi
The application of probability method to estimate micronutrient deficiencies prevalence of Indonesian adults Prasetyo, Teguh Jati; Hardinsyah, Hardinsyah; Baliwati, Yayuk Farida; Sukandar, Dadang
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 13 No. 1 (2018)
Publisher : The Food and Nutrition Society of Indonesia in collaboration with the Department of Community Nutrition, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.723 KB) | DOI: 10.25182/jgp.2018.13.1.17-26

Abstract

The objective of this study was to analyze micronutrient deficiencies (Ca, Fe, Zn, Vitamin A and C) of Indonesian adults using probability method (PBM) and cut-off point method (CPM). This research was conducted by analyzing secondary data from Total Diet Study of the Ministry of Health of Indonesia, obtained from 24-h food recall method. The subjects were 58, 014 adults aged 19-49 years. The nutrient requirement from Institute of Medicine were used as benchmark. Both PBM and CPM were applied to assess micronutrient deficiencies. The results showed that by applying PBM, the prevalence of calcium, iron, zinc, vitamin A and C deficiencies was 54.2%, 36.4%, 74.3%, 44.8% and 71.4% respectively; while the prevalence of calcium, iron, zinc, vitamin A and C deficiencies using CPM-100 was 63.9%, 42.5%, 80.7%, 55.8% and 81.7% respectively. PBM result showed more men than women were categorized as suffering from Zn, Vitamin A and C deficiencies; and more women were categorized as Ca and Fe deficiencies. The application of CPM-100 tended to result in overestimation compared to PBM. The nutrient densities of Ca, Fe, Zn, Vitamin A and C were higher in women than in men (p <0.05). The nutrient densities of Ca, Zn, vitamin A and C were below the recommended level for both men and women. This implies micronutrient deficiencies are prevalent among Indonesian adults thus there is a need to improve the quality of their diet. This can be achieved by increasing the consumption of protein source foods (fish, meat and legume), fruits and vegetables as sources of micronutrients.