Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

FORMULATION OF FOOD BAR BASED ON BANANA, OAT, AND SPINACH FLOUR AS A SOURCE FIBER SNACK FOR DASH DIET (DIETARY APPROACHES TO STOP HYPERTENSION) Annisa Inas Ariyanti; Hidayah Dwiyanti; Teguh Jati Prasetyo
Journal of Global Nutrition Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1151.652 KB) | DOI: 10.53823/jgn.v2i1.30

Abstract

The prevalence of high blood pressure (hypertension) in Indonesia has increased. One of the best dietary recommendations for people with hypertension is Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). Various product innovations have been developed to support the implementation of the DASH diet, one of them is a food bar. Potential ingredients that support the diet are banana, oat, and spinach. In addition to containing high fiber and potassium, these three ingredients are also low in sodium, so they are good for heart health. This study aims to determine the formulation of a food bar that has an acceptable sensory characteristic and high fiber content. The research design was non-factorial experimental study using a randomized block design (RAK). The treatment that was tried was the proportion of raja banana : composite flour (oat : spinach flour = 1 : 3) consisting of 4 formulas: P1 (90%:10%), P2 (85%:15%), P3 (80%:20%), and P4 (75%:25%). The result was analyzed using SPSS software. Proportion of banana with composite flour has a significant effect on the results of hedonic variables (taste, aroma, flavor, overall) and hedonic quality (texture quality, color quality, taste quality, aroma quality, flavor quality). The highest fiber content was found in the product formula P4 (3.8g/100g), while the lowest food fiber content was in the food bar formula P1 (1.57g/100g). The result of Effectiveness Index to determine the best formula was P1. The higher amount of composite flour, the lower sensory value of the food bar. However, the higher amount of composite flour, the higher dietary fiber content in the food bar.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMANFAATKAN BITTERN MENJADI TAHU SEHAT DI KOPERASI MEKARSARI SEJAHTERA, KABUPATEN BREBES Indah Setiawati; Djeimy Kusnaman; Teguh Jati Prasetyo
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.12065

Abstract

Koperasi Mekarsari Sejahtera merupakan badan usaha yang berjalan dalam bidang produksi garam yang berada di Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Koperasi ini hanya baru dapat memproduksi garam rebus dan garam kelor. Dalam produksi garam rebus akan menghasilkan hasil samping berupa cairan kuning kecoklatan yang biasa disebut bittern. Namun, bittern masih belum dimanfaatkan oleh para petani dan akan dibuang pada setiap akhir produksi garam rebus karena para petani garam rebus masih kurang keterampilan dalam pengolahannya. Bittern memiliki banyak manfaat dalam kesehatan dan dapat menjadi bahan koagulan. Bahan ini dibutuhkan dalam pembuatan tahu untuk menggumpalkan sari kedelai yang biasanya menggunakan bahan cuka.   Berdasarkan data tersebut, diperlukan peningkatan keterampilan pemanfaatan limbah bittern oleh petani garam agar dapat menjadi inovasi produk turunan garam yang cocok pada semua kalangan, seperti makanan tahu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para petani garam rebus Koperasi Mekarsai Sejahtera dalam pemanfaatan limbah bittern menjadi bahan koagulan pada tahu sebagai inovasi produk turunan dari garam rebus.  Kegiatan ini dilakukan dengan metode metode kegiatan difusi iptek dimana metode pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan dan demonstrasi atau percontohan. Hasil akhir dari kegiatan ini petani garam rebus memiliki keterampilan dalam memanfaatkan limbah bittern menjadi sebuah produk tahu yang memiliki peluang jual yang tinggi.
Differences In Patterns of Fiber Consumption and Physical Activity In Students With and Without Functional Constipation at Health Polytechnic, Tasikmalaya, Cirebon Area Yoga Adijaya; Yovita Puri Subardjo; Teguh Jati Prasetyo
Journal of Global Nutrition Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53823/jgn.v4i1.86

Abstract

Infrequent fiber consumption patterns and light physical activity can cause functional constipation. The purpose of this study was to analyze differences in fiber consumption patterns and physical activity in students with and without functional constipation at the Tasikmalaya Health Polytechnic, Cirebon Region. This study uses a cross-sectional, using a stratified random sampling technique involving 100 students. Data collection using Rome III questionnaire, Food Frequency Questionnaire, and International Physical Activity Questionnaire. Bivariate analysis using Chi-Square test and Fisher's Exact test. The results showed that students with frequent fiber consumption patterns were 39% and rarely 61%, with Chi-square (p = 0.384). While students with light physical activity were 89%, and 11% heavy, with the results of the Fisher's Exact (p = 0.053). It can be concluded that this study shows that there is no significant difference between fiber consumption patterns and physical activity in students with and without functional constipation.
Optimalisasi Potensi dan Pengetahuan Kader Posyandu Balita di Desa Datar Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas Pingkan, Alya Aulia; Mariesta, Dhea; Nikma, Fatikha Valent; Faizatunnisa, Hilya; Indah, Citra Nur; Prasetyo, Teguh Jati
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): JIPPM - Desember 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.191

Abstract

Kekurangan gizi pada janin hingga anak berusia dua tahun dan terjadi pada jangka waktu yang lama atau kronis akan menyebabkan pertumbuhan fisik anak menjadi terhambat dan berisiko mengalami pendek (stunted). Partisipasi kader posyandu dalam pelaksanaan pencegahan stunting merupakan contoh penerapan salah satu lima pilar penanganan stunting pemerintah, yaitu pilar ketiga melalui koordinasi dan konsolidasi program nasional, daerah, dan masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu dalam upaya pencegahan stunting pada balita melalui pemberdayaan kader di Desa Datar, Kecamatan Sumbang. Metode pelaksanaan dalam program pengabdian masyarakat ini melalui program penyuluhan pencerdasan kepada 23 kader posyandu di Desa Datar, meliputi pengisian Pretest, pemberian materi mengenai tumbuh kembang anak, Kartu Menuju Sehat (KMS), pengukuran antropometri anak, serta praktik cara pengukuran antropometri, dan diakhiri pengisian post-test. Hasil dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh PPK Ormawa HIMAGI Unsoed mengalami peningkatan pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata pengetahuan sebelum edukasi sebesar 71,8%, kemudian meningkat menjadi 78,4 % setelah diberikan edukasi.
Perbedaan Jenis Transportasi ke Sekolah, Aktivitas Fisik Dan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar Di Perdesaan Dan Perkotaan Kabupaten Banyumas Lalita, Auralia Nabillah; Khoiriani, Izzati Nur; Rahmah, Hiya Alfi; Prasetyo, Teguh Jati; Sulistyaning, Afina Rachma; Wicaksari, Sifa Aulia
Jurnal Gizi dan Kuliner (Journal of Nutrition and Culinary) Vol 4, No 2 (2024): EDISI AGUSTUS
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jnc.v4i2.63143

Abstract

: Letak geografi yang berbeda dapat menyebabkan aksesibilitas dan gaya hidup penduduk di wilayah perdesaan maupun perkotaan menjadi berbeda. Hal tersebut dapat berdampak pada pemilihan jenis transportasi pada anak sekolah sehingga dapat mempengaruhi pada keteraturan aktivitas fisik hingga ke status gizi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jenis transportasi ke sekolah, aktivitas fisik dan status gizi pada anak sekolah dasar di wilayah perdesaan dan perkotaan Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain studi cross sectional pada 387 anak sekolah dasar kelas 4-6 di perdesaan dan perkotaan Kabupaten Banyumas, pengambilan sampel menggunakan teknik cluster dan proposional sampling. Pengambilan data penelitian ini dilakukan secara langsung ke sekolah dasar menggunakan instrument kuesioner CPAQ untuk aktivitas fisik. Usia dan data antropometri berat badan serta tinggi badan juga diambil untuk penentuan status gizi. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menujukkan terdapat perbedaan signifikan pada jenis transportasi ke sekolah (p= 0,000) dan status gizi (p=0,000), namun tidak ada perbedaan signifikan pada aktivitas fisik anak sekolah dasar perdesaan dan perkotaan di Kabupaten Banyumas (p=0,306). Kesimpulan terdapat perbedaan pada jenis transportsi ke sekolah dan status gizi serta tidak terdapat perbedaan aktivitas fisik anak sekolah dasar di perdesaan dan perkotaan Kabupaten Banyumas Kata kunci: Aktivitas Fisik, Anak sekolah dasar, Jenis Transportasi, Perdesaan dan           Perkotaan, Status Gizi
Edukasi Gizi Demo Porsi dan Jajanan Sehat kepada Pengelola, Wali Santri dan Santri TPQ Roudlotul Munnawwaroh Banyumas Khoiriani, Izzati Nur; Prasetyo, Teguh Jati; Sulistyaning, Afina Rachma; Wicaksari, Sifa Aulia; Nafisah, Lu'lu
Jurnal Pengabdian Gizi dan Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): Agustus
Publisher : Ikatan Sarjana Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53823/jpgkm.v2i1.78

Abstract

Literasi gizi disebutkan sebagai faktor kunci dalam pemilihan makanan sehat yang diikuti dengan pola makan sehat oleh anak-anak. TPA atau Taman Pendidikan Al-Quran dapat menjadi posisi yang strategis untuk dapat menjadi tempat pendidikan kesehatan terutama terkait pola hidup sehat sejak dini. TPQ Roudlotul Munawwaroh merupakan Taman Pendidikan Al-Quran yang juga peduli terhadap Pendidikan gizi dan Kesehatan para santri dan juga wali santrinya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalisasi peran TPQ untuk menjadi media edukasi gizi dan kesehatan bagi masyarakat pada umumnya dan santri beserta wali santri pada khususnya. Kegiatan ini dapat meningkatkan literasi gizi santri dan wali santri, serta meningkatkan efikasi diri pada pengajar TPQ untuk terus memberikan edukasi gizi dan kesehatan secara berkelanjutan kepada masyarakat melalui program Pendidikan di TPQ. Tahapan kegiatan yang dilakukan yaitu : 1. Penyusunan media dan topik edukasi, 2. FGD dengan Pengelola TPQ, 3. Edukasi Demo Porsi kepada Wali Santri, 4. Edukasi Demo Jajanan Sehat Buah kepada Santri. Kegiatan demo porsi dapat memberikan wawasan yang baru kepada para wali santri terkait besar porsi sesuai dengan gizi seimbang di keluarga. Kegiatan Demo Jajanan Sehat Buah dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman para santri untuk mengonsumsi buah dan juga memberikan saran dan rekomendasi topik edukasi sehat bagi TPQ kepada pengelola, wali santri maupun para santri.
Upaya Promotif Untuk Meningkatkan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Melalui Pendidikan Sarapan Sehat Kepada Siswa dan Guru Prasetyo, Teguh Jati; Khoiriani, Izzati Nur; Wijaya, Triyadi Hendra; Wicaksari, Sifa Aulia
Jurnal Pengabdian Gizi dan Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): Agustus
Publisher : Ikatan Sarjana Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53823/jpgkm.v2i1.79

Abstract

Sarapan merupakan kegiatan makan di pagi hari yang dilakukan sebelum melakukan aktivitas dengan komposisi makanan yang mencakup zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur. Sarapan merupakan sumber energi bagi anak sekolah untuk melakukan aktivitas dan belajar di sekolah. Kegiatan ini dilakukan di SDN Kemiri 03 dengan melibatkan 10 guru dan 33 siswa kelas 5 dan 6. Kegiatan ini terdiri atas 3 kegiatan utama yaitu penyusunan Media dan Materi pelatihan untuk guru dan siswa, Traning of Trainer bagi Guru SD dan Edukasi dan Demo Sarapan Sehat kepada Siswa. Berdasarkan hasil kegiatan diketahui bahwa hanya ada 15 dari 33 siswa yang terbiasa melakukan sarapan. Sementara untuk guru sudah terbiasa sarapan namun belum memenuhi kategori sarapan sehat. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kebiasaan sarapan sehat baik bagi guru maupun siswa.
Differences in Dietary Density Between Physical Activity Group and Tele-nutrition Counseling with Physical Activity Group Teguh Jati Prasetyo; Winda Alisa Putri; Izzati Nur Khoiriani; Arfin Deri Listiandi; Katri Andini Surijati; Hiya Alfi Rahmah; Afina Rachma Sulistyaning; Sifa Aulia Wicaksari; Gumintang Ratna Ramadhan
Journal of Global Nutrition Vol 4 No 2 (2024)
Publisher : Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53823/jgn.v4i2.101

Abstract

Obesity is one of the risk factors for non-communicable diseases. Lifestyle changes such as physical activity and improved diet through tele-nutrition counseling are effective ways to overcome obesity. The study aims to determine the difference in dietary density in the group given physical activity and tele-nutrition counseling with the group physical activity in obese adults. Quasy-experimental research design with the untreated control group design with dependent pretest and posttest samples. A total of 55 respondents aged 19-25 years were taken using purposive sampling. Respondents were divided into two groups: intervention I (physical activity and tele-nutrition counseling) and intervention II (physical activity). Food consumption data was taken by 2x24H recall interview. Data analysis used Paired Sample Test, Independent Sample Test, Wilcoxon, And Mann Whitney. Respondents with obesity I nutritional status were 49.05% and obesity II were 50.95%. There is a difference in dietary energy density in intervention I (p = 0.047). There is no difference in food nutrient density in intervention I (p = 0.480). There was no difference in dietary energy density (p = 0.548) and food nutrient density (p = 0.307) in intervention II. There was no difference in dietary energy density (p = 0.589) and food nutrient density (p = 0.134) between intervention I and intervention II after treatment. There was a difference in dietary energy density before and after treatment in intervention I. There was no difference in muscle mass and dietary density between intervention I and intervention II after treatment.
Association between Distribution Timeliness and Plate Waste of High Energy High Protein Diet in Hospital Izzati Nur Khoiriani; Ferinda Rahma Mawadda; Sifa Aulia Wicaksari; Teguh Jati Prasetyo; Hiya Alfi Rahmah; Sri Handayani
Journal of Global Nutrition Vol 4 No 2 (2024)
Publisher : Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53823/jgn.v4i2.103

Abstract

Plate waste of patients is one of quality indicators of food service management in hospitals. High energy and protein diet often produced high plate waste which may related to some factors. This study aimed to assess the correlation between portion size accuracy and distribution time with plate waste among patients with high energy-protein diet in Hospital. The study design was cross-sectional study which participated 56 meal of patients in total. The data collection is conducted during August 2023. Variables of study consist of portion size accuracy, distribution time and plate waste. All of data were analyzed using Independent T-Test and Chi Square tests. The study showed that the average of food portions was not accurate and meal serving was accurate. Average plate waste ≥20% was found in staple foods, plant-based protein, vegetables, and extra food, while animal protein <20%. There was no correlation between portion size accuracy with plate waste. However, there was a correlation between timeliness of serving with plate waste of staple food, animal protein, and extra food. The study concluded there was no correlation between portion size accuracy of food with plate waste. However, there was a correlation between distribution time with plate waste of staple food, animal protein, and extra food.
The impact of training using the team game tournament method on anemia knowledge among youth red cross (PMR) members Fadhila, Annisa Rahma; Wahyurin, Izka Sofiyya; Prasetyo, Teguh Jati
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 13, No 2 (2025): June
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgi.13.2.139-144

Abstract

Background: Anemia incidence in adolescents can be prevented by increasing the peers' knowledge through training and consumption of iron foods variety. The Youth Red Cross (PMR) is one of the elements in schools that can create peer tutors. The Team Game Tournament (TGT) is a cooperative learning method that encourages teamwork, healthy competition and develops respondents' communication skills.Objective: This study aimed to determine the effect of training using the Team Game Tournament on anemia knowledge in Youth Red Cross (PMR) members.  Materials and Methods: Quasi-experimental study with one group pre-test and post-test on 37 Youth Red Cross (PMR) members from senior high school using the Team Game Tournament. Conducted in July 2023. Knowledge variables were measured using a questionnaire and were analyzed using the Wilcoxon test.Results: Characteristics of respondents aged 15-16 years (64.9%), female (78.4%), and grade 10 (51.4%). Up to 55.0% were exposed to anemia education for ≥6 months by health center workers (45.0%). The Team Game Tournament affected respondents' knowledge (p<0.05). The percentage increase in knowledge is 3,68.Conclusion: There’s a difference in anemia knowledge of Youth Red Cross (PMR) members before and after peer tutor training using the Team Game Tournament.