p-Index From 2020 - 2025
5.116
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Hukum Khaira Ummah AGRISAINS Unnes Science Education Journal Journal of Accounting and Management Innovation Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an dan Tafsir Jurnal Basicedu RELIGIA Iqtishoduna: Jurnal Ekonomi Islam Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Education Achievement: Journal of Science and Research Journal of Accounting and Management Innovation El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Talaa : Journal of Islamic Finance TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Fikruna : Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Kemasyarakatan Jurnal Akuntansi dan Manajemen Bisnis (JAMAN) Ulumul Qur'an: Jurnal Kajian Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Jurnal Basicedu Jurnal Multidisiplin West Science Religia : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Prosiding Seminar Nasional Rekayasa dan Teknologi (TAU SNAR- TEK) Jurnal Keuangan dan Perbankan Syariah Jurnal Ar Ro'is Mandalika (Armada) Armala : Jurnal Pendidikan dan Sastra Bahasa Arab El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin Dan Filsafat Mitra Sains Canonia Religia: Jurnal Studi Teks Agama dan Sosial Values: Jurnal Kajian Islam Multidisiplin Asian Journal of Multidisciplinary Research Sunan Ampel International Conference of Political and Social Sciences Ma'had Aly Journal Of Islamic Studies Al-Bunyan: Interdisciplinary Journal of Qur'an and Hadith Studies Jurnal Keislaman Journal of Islamic Finance and Syariah Banking (Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir) El-Hikmah Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Tilawah: Journal of Al-Qur'an Studies Reflektika
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Religia : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman

Pluralisme di Mata Santri dan Pelajar di Jawa Barat Abdul Muiz
Religia Vol 18 No 1: April 2015
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v18i1.621

Abstract

Agama akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat setelah banyaknya aksi kekerasan yang dilakukan atas nama agama. Kekerasan itu berawal dari tuduhan tentang kafir dan Islamnya seseorang hingga berakhir dengan pemaksaan agama atau bahkan pengrusakan dan pembunuhan. Beberapa lembaga pemerhati keragaman melaporkan bahwa Jawa Barat adalah zona merah bagi kebhinekaan. Tulisan ini memotret pandangan dan sikap para pelajar dan santri tentang pluralisme. Hal ini dimaksudkan untuk melihat dua hal. Pertama, bagaimana pandangan mereka tentang pluralisme sekaligus dasar teologis yang melatar belakangi pandangan tersebut. Kedua, apakah pandangan tersebut memberi pengaruh pada sikap mereka dalam relasi agama atau interagama. Untuk mencapai itu, peneliti mewawancarai secara mendalam beberapa pelajar dan santri dengan melihat latar belakang sekolah, pesantren dan lingkungannya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pandangan santri dan pelajar terhadap keragaman terbagi dua. Ada yang menerimanya sebagai sunnatullah dan karenanya harus disikapi dengan baik. Ada juga yang menolak perbedaan tersebut dengan dasar kebenaran itu tunggal. Namun itu, sikap terhadap perbedaan tidak menunjukkan anarkhisme, baik yang menolak pluralisme apalagi yang menerimanya.
PLURALISME DI MATA SANTRI DAN PELAJAR DI JAWA BARAT Muiz, Abdul
Religia: Jurnal Ilmu-Ilmu KeIslaman Vol 18 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v18i1.621

Abstract

Agama akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat setelah banyaknya aksi kekerasan yang dilakukan atas nama agama. Kekerasan itu berawal dari tuduhan tentang kafir dan Islamnya seseorang hingga berakhir dengan pemaksaan agama atau bahkan pengrusakan dan pembunuhan. Beberapa lembaga pemerhati keragaman melaporkan bahwa Jawa Barat adalah zona merah bagi kebhinekaan. Tulisan ini memotret pandangan dan sikap para pelajar dan santri tentang pluralisme. Hal ini dimaksudkan untuk melihat dua hal. Pertama, bagaimana pandangan mereka tentang pluralisme sekaligus dasar teologis yang melatar belakangi pandangan tersebut. Kedua, apakah pandangan tersebut memberi pengaruh pada sikap mereka dalam relasi agama atau interagama. Untuk mencapai itu, peneliti mewawancarai secara mendalam beberapa pelajar dan santri dengan melihat latar belakang sekolah, pesantren dan lingkungannya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pandangan santri dan pelajar terhadap keragaman terbagi dua. Ada yang menerimanya sebagai sunnatullah dan karenanya harus disikapi dengan baik. Ada juga yang menolak perbedaan tersebut dengan dasar kebenaran itu tunggal. Namun itu, sikap terhadap perbedaan tidak menunjukkan anarkhisme, baik yang menolak pluralisme apalagi yang menerimanya.
LESBI AKADEMIK POTRET RELIGIUSITAS MAHASISWI PERGURUAN TINGGI ISLAM Muiz, Abdul
Religia: Jurnal Ilmu-Ilmu KeIslaman Vol 20 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/religia.v20i1.679

Abstract

In the terms of gender and sexuality, homosexual often has been accused as part of western culture, since Indonesian culture—and Islam—reputedly said it was aganist the western culture that uphold the freedom in many ways. Islam rejected the existence of homosexual. However there were some of them whom is born and raised in the islamic educational environments like Pesantren or islamic universities. This phenomena has become paradox from that thesis which lesbianism is not born from the womb of western culture. Even lesbianism itself is created by their own relational ideas. How the lesbians constructing religiousity over aganist the rigidity of textual commentation is the main question in this journal. And it has been founded that the lesbians feels their sexual orientation differences from early stage. That different kind of perception become their basis of behavior and interpreting life itself. Thus, their construction of religious commentary is not exactly similar with the majorities.