Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain

Pelatihan Teater Monolog Berbasis Cerita Lokal di SMK Telkom Makassar Andi Taslim Saputra; Asia Ramli; Arifin Manggau; Muh Kurniawan Adi Kusuma; Selfiana Saenal; Satriadi Satriadi; Faizal Erlangga Makawi
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.683 KB) | DOI: 10.26858/srq.v1i2.36286

Abstract

Aktivitas kesenian sempat mati suri selama masa pandemi di tahun 2019 yang diakibatkan oleh covid-19, baik yang ada di masyarakat umum, maupun di lingkungan sekolah. Dalam konteks pendidikan seni yang dilaksanakan di sekolah tentunya mendapatkan dampak negatif yang besar. Dampak tersebut adalah pembelajaran seni akan kesulitan dalam pelaksanaan praktek. Pasca pandemi, lahir beragam metode-metode pengajaran dalam lingkup seni, khususnya teater. Pelaksanaan pembelajaran praktek teater yang menyesuaikan kondisi covid tentu harus dilaksanakan di sekolah. Hampir dua tahun pembelajaran teater dilaksanakan secara daring sejak covid masuk di Indonesia. Pada tahun 2022, aturan pemerintah tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dicabut kemudian pelaksanaan pembelajaran diarahkan untuk tatap muka. Sehingga, sekolah kemudian dibuka kembali dalam pengajaran tatap muka. Akibat lamanya proses pembelajaran secara daring, sebagian besar guru-guru mengalami kendala dalam pengajaran praktek karena pembelajaran secara tatap muka dibutuhkan waktu untuk menyesuaikan kembali dan pengetahuan teater secara praktek mulai tumpul serta perlu di asah kembali. Atas dasar hal itu, pelatihan teater monolog menjadi satu bentuk atau upaya untuk pembelajaran teater setelah pandemi. Pada masa pandemi terdapat keterputusan pengetahuan sekaligus siswa mulai mendapatkan budaya baru, sehingga pelatihan ini mencoba mengangkat cerita lokal agar siswa mengetahui dan mendapatkan pengetahuan sejarah pahlawan lokal yaitu cerita kepahlawanan Datu Museng ketika di masa penjajahan. Pelatihan teater monolog ini akan dilaksanakan di sekolah SMK Telkom Makassar. Metode pelatihan yang dilaksanakan yakni, (1) mengidentifikasi cerita lokal yaitu cerita Datu Museng; (2) Proses kreatif: a. pembuatan dan pembedahan naskah, b. dramatik reading, c. blocking, d. memadukan musik dan properti, e. pemantapan aksi, dialog, musik, setting dan properti; dan terakhir adalah (3) Penyajian Pertunjukan.  
PKM MEWARNAI DENGAN PEWARNA ALAMI Jalil Jalil; Syahruni Syahruni; Muhammad Suyudi; Satriadi Satriadi
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v1i2.39300

Abstract

Mitra Program Kemitraan Komunitas (PKM) ini adalah siswa SD Negeri 60 Majene. Masalahnya adalah: (1) pengelolaan pembelajaran menggambar dan mewarnai di tingkat sekolah dasar kurang dapat meningkatkan kreatifitas siswa., (2) beberapa sekolah yang memiliki siswa dalan keadaan ekonomi lemah tidak sanggup untuk membeli bahan pewarna untuk pembelajaran menggambar dan mewarnai., (3) tidak adanya pelatihan menggambar dan mewarnai yang dibuat sedemikian rupa agar lebih menyenangkan untuk tingkatan sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah: (1) diskusi awal, (2) diskusi bahan pewarna alam, (3) persiapan bahan, (4) pelaksanaan kegiatan, (5) praktek, (6) evaluasi, dan (7) pameran. Hasil yang dicapai adalah (1) kegiatan ini menghasilkan beberapa perubahan kepada peserta, yakni; peningkatan kreatifitas, khususnya dalam menentukan bahan pewarna yang dibuat sendiri dari lingkungan sekitar mereka, (2) kegiatan menggambar dan mewarnai ini meningkatkan kreatifitas terhadap siswa di SD Negeri 60 Majene
PELATIHAN TEATER MENGEKSPLORASI INTERAKSI BUDAYA SUKU MAKASSAR DAN ABORIGIN BAGI SISWA SD DAN SMP DI KOTA MAKASSAR Andi Taslim Saputra; Asia Ramli; Arifin Manggau; Prusdianto Prusdianto; Satriadi Satriadi
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i1.46428

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul Pelatihan Teater Mengeksplorasi Budaya Suku Makassar dan Aborigin Bagi siswa SD-SMP di Kota Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk mentransfer pengetahuan lokalitas kepada siswa SD-SMP dengan menggunakan instrumen teater. Faktanya, siswa SD-SMP sangat minim pengetahuan budaya terkhusus di Kota Makassar. Hal ini dikarenakan budaya urban atau budaya Modern mendominasi, misalnya siswa tersebut cenderung beraktivitas bermain game, tiktok, dan media-sosial lainnya. Pelatihan ini diikuti oleh 25 siswa dan siswi beberapa sekolah baik dari tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kota Makassar. Pada tahap pelaksanaan pelatihan dibagi ke dalam tiga tahap yakni Metode Pemaparan Konsep, Metode Distribusi Materi Pertunjukan ke Peserta Didik dan Metode Penyajian atau Pengujian Pertunjukan. Tahap terakhir dari kegiatan ini yakni penyajian pertunjukan diikuti oleh 25 siswa yang dengan penuh semangat dan tentunya pengetahuan terkait budaya Makasar dan interaksi budaya dengan suku Aborigin menghadirkan banyak hal hubungan dapat dimengerti dengan baik.
PELATIHAN TARI PAKARENA BAGI SISWA PENYANDANG TUNARUNGU SLB PEMBINA TK. PROVINSI SULAWESI SELATAN Andi Padalia; Andi Taslim Saputra; Bau Salawati; Satriadi Satriadi; Andi Fauziyah Hijrina Fatimah
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i2.53790

Abstract

Tarian sangat jarang dibawakan oleh orang-orang tuna rungu.. Meneliti kegiatan sekolah khusus, kami melihat bahwa penyandang  tunarungu jarang mengikuti kegiatan menari.. Berdasarkan data observasi awal, siswa yang mengikuti kegiatan menari jumlahnya tidak lebih banyak dibandingkan siswa yang menari.. Penyandang tunarungu mempunyai sedikit motivasi untuk melakukan kegiatan menari.. Hal inilah yang dialami oleh penyandang tunarungu yang bersekolah di TK SLB Pembina.. Provinsi Sulawesi Selatan.. Hal ini merupakan permasalahan yang memerlukan solusi yang mengantisipasi dan mendorong siswa Tunarungu untuk berpartisipasi dalam menari.. Salah satu kegiatannya adalah penguatan tradisi penyandang tunarungu melalui pelatihan tari profesional yang mengandung nilai budaya lokal, nilai moral, nilai pendidikan, dan nilai hiburan.. Pelatihan tari Expertena dengan konsep permainan dalam bentuk permainan untuk kelompok mitra  sangat cocok untuk membantu siswa sadar dan melestarikan budaya.. Program kegiatan mahasiswa ini menggunakan siklus hidup pengembangan multimedia, metode ini meliputi konsep, desain, pengumpulan dokumentasi.. ,Merakit, Menguji, Mendistribusikan Tari Pakarena dapat digunakan dalam pelatihan khusus untuk merangsang penyandang tunarungu agar berkreasi dan menghidupkan ciri khas dalam konteks identitas daerah.. Tim pengabdian masyarakat kami memberikan solusi penguatan nilai-nilai tradisional dalam bentuk paket tari Pakarena untuk mengatasi permasalahan kompleks yang dihadapi penyandang tunarungu.. Agenda, tujuan, gagasan dan jenis pelatihan dijelaskan pada kegiatan pertama yaitu tahap konsep.. Langkah kedua adalah pengumpulan  dan ringkasan data.. Ketiga, adegan uji coba tari Expertena.. Langkah terakhir ini menjadi wadah untuk mengevaluasi dan mendeskripsikan potensi  peserta pelatihan melalui pemasukan tari Pakarena ke dalam kehidupan  sehari-hari..
PELATIHAN TARI PADDUPPA PADA UPT SMP NEGERI 5 POLONG BANGKENG UTARA KABUPATEN TAKALAR Jamilah Jamilah; Heriyati Yatim; Andi Padalia; Nurachmy Sahnir; Satriadi Satriadi
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 3, No 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v3i1.61834

Abstract

Pelatihan tari dilakukan untuk (1) memberikan pembelajaran praktek tari Padduppa dan untuk meningkatkan pengetahuan bagi para guru dan siswa-siswi di UPT SMP Negeri 5 Polong Bangkeng Utara Kabupaten Takalar. (2) membuka wawasan siswa-siswi dan melestarikan akan budaya lokal yang ada di daerah. Dalam pelaksanaan pelatihan tari Padduppa, dilakukan secara bertahap yaitu tahap penyuluhan, tahap pelatihan dan tahap pagelaran atau pertunjukan. Pada kegiatan pelatihan tari Padduppa ini melibatkan tiga orang guru kelas, dua puluh lima orang siswi dan dua orang mahasiswa. Tari Padduppa merupakan tarian yang berasal dari etnik Bugis yang ditarikan untuk penjemputan tamu yang memakai properti Bosara yang berisi dupa berupa beras atau bunga yang akan ditaburkan ketika menjemput. Semua gerakan dilakukan secara bersamaan atau rampak simultan dengan pengolahan pola lantai dan level yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelatihan menunjukkan bahwa proses tari Padduppa dapat meningkatkan semangat kebersamaan dan kekompakan antar siswi, dalam menarikan tarian ini diiringi dengan musik tradisional gendang dan suling.
PENINGKATAN KOMPETENSI SENI MELALUI PELATIHAN BATIK DENGAN TEKNIK AQUA PRINT BAGI PESERTA DIDIK DAN GURU SDN PAO-PAO KAB GOWA Satriadi Satriadi; Muh Saleh Husain; Irfan Irfan
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i2.54029

Abstract

Guru kelas yang ada pada sekolah mitra memiliki kendala dalam pengajaran. Kita tau bersama bahwa guru kelas adalah guru yang bertanggung jawab pada kelas di sebuah sekolah dasar. Biasanya guru kelas mengajarkan pengetahuan umum di kelas yang menjadi tanggung jawabnya kecuali pelajaran tertentu misalnya pelajaran olahraga, pendidikan agama dan pendidikan seni budaya. Kendala yang biasa dihadapi oleh guru kelas adalah mereka harus mengisi kelas jika guru bidang studi tersebut tidak hadir. Jika guru seni budaya tidak masuk tugas guru kelas adalah mengisi kelas tersebut dengan memberikan materi seni tentunya. Sementara tidak semua guru kelas memiliki kompetensi untuk mengajarkan seni di kelas. Akibatnya, guru biasanya memberikan tugas menyanyi atau langsung menggambar. Kondisi seperti itu tentunya juga harus menuntut kreatifitas seni guru yang bersangkutan. Metode pelaksanaan kegiatan workshop meliputi; 1) Materi ceramah mengenai gambaran tentang batik Formika dengan teknik aqua print dan penjelasan mengenai teknik-teknik pembuatan Aqua print. 2) demonstrasi atau Praktek langsung pembuatan batik formika di depan para peserta workshop, 3) Diskusi dan tanya jawab seputar hal hal teknis pembuatan batik formika. Setelah kegiatan workshop ini, diharapkan ada perkembangan pada mitra dalam hal (a) Melatih kreativitas guru SD Negeri Pao-pao Kab. Gowa dalam membuat string masker hijab, (b) Menumbuhkan sikap percaya diri pada diri pada guru SD Negeri Pao-pao Kab. Gowa, (c) peningkatkan pemahaman dan kemampuan guru agar dapat menjadi guru produktif di lingkungan sekolah dasar dengan mengembangan keterampilan membua batik formika dengan teknik Aqua Print.