Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Local Wisdom Values for Managing the Conservation Forestarea in Mountain Kaba Selupu Rejang Sub-District Framujiastri, Novira Esa; Iskarni, Paus; Yunita, Mirna
Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Vol 4 No 1 (2020): Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education (SJDGGE)
Publisher : Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.729 KB) | DOI: 10.24036/sjdgge.v4i1.303

Abstract

This study aims to determine the local wisdom values for managing the conservation forest area in mountain Kaba Selupu Rejang Sub-District. This research is classified as a descriptive study with a qualitative approach. The selection of informants is based on snowball throwing techniques. Informants in this study consisted of village heads, traditional leaders, and supporting community members. Data collection is done through observation, documentation, and interviews with several speakers. The data analysis technique used is the analysis of Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT). The results showed that the local wisdom of the community could improve the management of the mountain Kaba conservation area, which was divided into strengths, weaknesses, opportunities, and threats to the values ​​of that local wisdom.
wisata PEMANFAATAN VEGETASI MANGROVE BERBASIS INSENTIF EKONOMI UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN DI KAMPUNG SEJAHTERA PULAU BAAI KOTA BENGKULU Mirna Yunita; Melvi Yansi; Dedi Guntar; Jarno Jarno
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v6i1.1605

Abstract

Kerusakan mangrove di Kota Bengkulu adalah salah satu kerusakan yang terjadi di Indonesia, menyebabkan perubahan garis pantai mencapai 50-90m dan menurunnya hasil tangkapan dan pendapatan. Pengembangan Ekowisata Hutan mangrove ramah lingkungan, adalah solusi untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan menekan hilangnya spesies serta habitat khas hutan bakau. Kegiatan pemanfaatan mangrove berbasis insentif ekonomi dapat dijadikan unsur pendukungan dalam pengembangan ekowisata, namun hal ini belum dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah, disebabkan masih banyaknya masyarakat yang belum memahami pemanfaatan mangrove untuk kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan melalui pengambilan data lapangan seperti survey untuk mengetahui potensi mangrove di kawasan kampung sejahtera, yang kemudian menggali pemanfaatan vegetasi mangrove untuk aktivitas ekonomi oleh masyarakat melalui observasi, dokumentasi dan wawancara, setelah itu dilakukan pengelolaan data yang diperoleh melalui analisis literature untuk menentukan usaha berbasis insentif ekonomi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat. Berdasarkan hasil temuan dari keempat spesies mangrove yang bisa dimanfaatkan untuk aktivitas perekonomian ada 3jenis, yaitu: 1) Jenis Sonneratia Caseolari:, dodol mangrove, Kue Baytat Toping Slai Mangrove, sirup Pidada; 2) Rhizophora Mucronata:Kerupuk Buah Mangrove Rhizophora Anti Diare dan Pewarna Batik; 3) Avicenia Marina: Tepung Mangrove.
Pengelolaan Lanskap Hutan Mangrove Pulau Baai Kota Bengkulu Berbasis Pengembangan Ekowisata Ramah Lingkungan Mirna Yunita; Warsa Sugandi; Edwar Edwar; Zairin Zairin
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v5i1.1186

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan kebijakan mengenai pengelolaan hutan mangrove sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini: 1) observasi; 2) wawancara; dan 3) dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT yang mengambarkan secara jelas mengenai peluang dan ancman eksternal yang dihadapi dan kemudian disesuaikan dengan kekuatan yang dimilikinya. Hasil pengeumpulan data dan analisis dapat dirumuskan sebelas kebijakan: 1) Mengelola kegiatan kepariwisataan untuk kegiatan pendidikan, dengan membuat museum yang bercerita jenis vegetasi dan hewan mangrove; 2) Membina masyarakat untuk membuat sebuah kampung yang unik, seperti: kampung yang memiliki ketrampilan berbahasa inggris, pembatik dari bahan mangrove; 3) Membagi ruang lanskap untuk area penerimaan, pelayanan wisata, ruang penyangga, ekowisata dan tata hijau; 4) Membuat restoran dan homestay ramah lingkungan; 5) Mengedukasi masyarakat pemberi jasa sewa kapal tentang keamanan wisatawan menyewa kapal. 6) Memperbaiki bekas bangunan restoran; 7) Membangun tower pemantau; 8) Membuat tempat sampah diarea obyek wisata; 9) Membuat pamphlet untuk menjaga kebebersihan lingkungan; 10) Membuat walkway sebagai pendukung kegiatan kepariwisataan; 11) Menyediakan area pembibitan dan memberikan jasa bagi wisatawan yang ingin melakukan penanaman mangrove.
Perencanaan Pembelajaran Geografi Berbasis Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sma Negeri 2 Kota Bengkulu Lola Octalia; Fevi Wira Citra; Edwar Edwar; Warsa Sugandi Karman; Nurmintan Silaban; Mirna Yunita; Muhammad Alfi
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v6i2.2517

Abstract

Perencanaan Pembelajaran Geografi Berbasis Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah guru geografi dan siswa yang mengikuti pembelajaran geografi di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan pada perencanaan pembelajaran geografi berbasis daring, dilakukan dengan menganalisis program dan menganalisis materi terlebih dahulu kemudian melakukan penyusunan program dan menyiapkan penjadwalan, lalu menyiapkan bahan ajar dan media yang akan digunakan untuk pembelajaran daring
Kajian Potensi Fisik Dan Non Fisik Menuju Pengembangan Desa Tertinggal Di Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma Mirna Yunita; Warsa Sugandi Karman; Fevi Wira Citra; Muhammad Alfi; Riki Nopiansyah; Dedi Guntar; Yuneva Yuneva; Winda Ade Ariani
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v6i2.2539

Abstract

Seluma Utara sub-district is one of the areas whose villages are classified as underdeveloped and even quite apprehensive, the three villages that are categorized as quite apprehensive are Sikalak Village, Sinar Pagi, and Talang Banyan Village, based on the results of observations and interviews, the cause of the lagging of these three villages is road access that has not There is still sufficient clay, the low level of public education, natural resources that are not managed properly, and the absence of electricity, this causes difficulties in carrying out activities. The study of physical and non-physical potential is a method that can be used to develop a strategy for developing underdeveloped villages in North Seluma District, especially in three villages, namely Sikalak Village, Sinar Pagi and Talang Banyan Village. The findings obtained are: 1) physical potential: a) the land is used for agriculture and contains mineral coal; b) cold climate; c) highlands; d) the majority of the community, apart from farming, also raise poultry for their daily needs and to sell them; 2) Non-physical potential: a) the distance traveled by people who will travel from the village is very far and there is no transportation that can transport people outside the village but using their own vehicle; b) road facilities that are quite apprehensive are obstacles for the community to enter and exit the village; c) other infrastructure facilities such as education and health are not available in the area. From these findings, strategies for developing underdeveloped villages in the North Seluma region can be drawn up in particular: 1) conduct socialization in various fields; 2) carry out training and empowerment of agriculture and livestock in the community. build 3) village road facilities that connect with other areas; 4) build a power grid; 5) build educational facilities; 6) build health facilities; 7) build a traditional hall.
Persepsi Masyarakat Tentang Kesehatan Lingkungan Sekitar Limbah Pabrik Tahu Sumber Mulya Di Kelurahan Kebun Tebeng Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu Mirna Yunita; Edwar Edwar
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v1i1.143

Abstract

The background of the establishment of factories to Know Sumber Mulya At Village Kebun Tebeng Bengkulu city in the middle of settlements on the health of the community. The purpose of this study was to determine the public perception of the health of the environment around the plant waste tebeng knows the Village Gardens District of the Great Queen City of Bengkulu. the research method used is quantitative descriptive, with a population of this study were 312 heads of the family of four RT-powered plant waste that is RT.2, RT.3, RT.4, RT.18, and samples were taken as many as 15% of the total head of the family or as many as 47 heads of family. The research results obtained the highest score of the variable public perception of environmental health around the sewage plant to know the source mulya is 102 and 63 lowest scores, the ratio between the average score - to the maximum score is 66.4%, the level of understanding of respondents on the public perception of the variables environmental health around the sewage plant to know the source mulya included in the Good category.
Study Faktor Internal Untuk Pengelolaan Ekowisata Mangrove Di Pulau Baai Kota Bengkulu Mirna Yunita; Edwar Edwar
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.887 KB) | DOI: 10.32663/georaf.v4i2.965

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor internal yang dijadikan bahan pertimbangan dalam pengelolaan ekowisata ramah lingkungan, metode yang digunakan penelitian ini adalah deskriptif. Tekhnik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini: Observasi; 2)Wawancara; dan 3)Dokumentasi. Hasil pengumpulan data ditemukan 21 faktor internal: A. Kekuatan: 1)pemandangan yang indah; 2)terdapat empat spesies vegetasi mangrove; 3)terdapat beberapa spesies hewan mangrove; 4)terdapat kampung binaan; 5)sudah ada lahan parkir; 6)toilet, taman dan penyewaan kapal bagi wisatawan; 7) tersedianya masjid; 8)adanya gapura penerimaan wisatawan yang dating di wilayah kampung binaan. B) Kelemahan: 1) belum ditentukannya ruang penerimaan, pelayanan wisata, ruang penyangga, tata hijau di lokasi obeyek wisata; 2) belum adanya loket portal karcis; 12) belum terdapat restoran dan penginapan, hanya ada pedagang kecil yang menjual makanan ringan; 3) kurangnya keamanaan yang didapat wisatawan ketika menumpangi kapal; 4) terbatasnya dana pemerintah untuk mengembangkan wisata mangrove; 5) belum adanya fasilitas pendukung kegiatan kepariwisataan; 6) belum adanya atraksi pendukung kegiatan kepariwisataan, 7) belum adanya pos penjagaan disekitar obyek wisata; 9) belum dimanfaatkannya lahan kering untuk membangun fasilitas pendukung kegiatan kepariwisataan; 10) terdapat bangunan restoran dan kapal yang sudah rusak; 11) belum terdapat tower pemantau; 12) belum adanya tempat membuang sampah; 13) belum sadarnya masyarakat dan wisatawan akan kebersihan lingkungan.
Revitalisasi Objek Wisata Pantai Kualo Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu Mirna Yunita; Edwar Edwar
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.848 KB)

Abstract

The background is not optimum management of coastal attractions qualo than other tourist attractions in the city of bengkulu so that the impact on the lack of interest tourists to visit opbjek this wisara and this impact also on the absence of PAD from this tourism activity. The purpose of this research is to formulate alternative development strategy in order to revitalize coastal beach attractions. The type of this research is descriptive qualitative conducted at the Department of Tourism and Culture of Bengkulu City, Muara Bangkahulu District, Society and tourists. Determination of informants conducted Purposive. Data collection is done through obervasi, interview, and documentation. Data management is done through SWOT analysis. The results can be formulated eight development strategies that must be done by the government.
wisata Pengembangan Desa Wisata di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara Mirna Yunita; Warsa Sugandi; Edwar Edwar; Yuneva Syukur; Fevi Wira Citra; Nurmintan Silaban
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v5i2.1099

Abstract

Against the background, the potential for tourism has not been managed into a single tourism package that can contribute to Local Original Revenue if it is managed properly. The purpose of this study is to formulate alternative strategies for developing tourism villages in Kemumu Village, Arma Jaya District, North Bengkulu by making physical, cultural and artificial potential into an attractive tour package. This type of research is a qualitative descriptive type conducted at the Office of Tourism and Culture of North Bengkulu Regency, Muara Bangkahulu District, Society and tourists. Determination of the informant is done purposively. Data collection is done through observation, interviews, and documentation. Data management is done through SWOT analysis. The results of the study can be formulated by six development strategies that the government must undertake: 1) improving access roads for connecting with other regions; 2) building supporting facilities around attractions (such as toilets, places of worship, restaurants, temporary dwellings, villas, parking lots and culture areas); 3) provide a place for cultural arts performances; 4) cooperating with farmers regarding permits to use terraced rice terraces or terraces for tourism activities (such as: tourists may participate in farming activities); 5) cooperating with private parties; 6) provide training to the community.
STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN LAHAT SUMATERA SELATAN (Study Objek Wisata TWA Bukit Serelo Kecamatan Merapi Selatan) Mirna Yunita; Dedi Hermon; Paus Iskarni
JURNAL GEOGRAFI Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1467.29 KB)

Abstract

Abstrak Dilatar belakangi kurang optimalnya pengelolaan pariwisata yang ada di Kabupaten Lahat khususnya Objek Wisata Taman Wisata Alam Bukit Serelo sehingga berdampak belum adanya sumbangsih PAD dari kegiatan Pariwisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan alternatif-alternatif strategi dan menyusun arah kebijakan Pengembangan Objek Wisata Taman Wisata Alam Bukit Serelo Kabupaten Lahat. Jenis penelitian ini adalah Mixed Methods yang dilakukan pada Dinas Priwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, Kecamatan Merapi Selatan, Masyarakat, dan wisatawan. Penentuan informan dilakukan secara Purposive. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, FGD dan pengisian angket analisis hirarki proses. Pengolahan Data dilakukan dengan analisis SWOT dan AHP. Hasil penelitian dapat dirumuskan sebelas strategi dan kebijakan pengembangan yang harus dilakukan pemerintah, yang menjadi prioritas utama kebijakan pengembangan objek wisata TWA Bukit Serelo adalah peningkatan sumber daya manusia birokrasi di lingkungan dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lahat.