Nutritional status and reproductive performance of Bali cows in smallholder farming integrated system of palm oil-cattle. This study aimed to determine the status of nutritional adequacy and reproductive performance of Bali cows on smallholder farms in an integrated system of oil palm-cattle. The cattle were raised under intensive, semi-intensive and extensive management. The research was conducted from August 2020 to January 2021 in Sungai Selan and Romadon Village, Sungai Selan District, Central Bangka Regency, Bangka Belitung Islands Province. The material used was 127 Bali cows which were reared under a full intensive management (34 heads), semi-intensive management (48 heads), and extensive management(45 heads). The parameters observed were the daily nutrients consumed, and the reproductiveability, which included by age, body condition score, age at puberty, age at first mating, service per conception, age at first birth, calf birth weight, age of weaning, postpartum lust, and calving interval. Research result showed that the protein consumption of cows reared in an integrated system of oil palm-cattle under semi-intensive and extensive managementdid not fulfill the requirements for pregnancy and lactation. In addition, the extensive management also found to be lacks of Calsium for pregnancy and lactation. Furthermore the intensive rearingmanagementscused delayed age at first mating, increased S/C, increased age at first birth, slightly increased calf birth weight, and reduced calf weaning age. Keywords: Nutritional status, Bali cow,reproductive performance, palm oil-cattle integration system ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kecukupan nutrisi dan kinerja reproduksi induk sapi Bali pada peternakan rakyat melalui sistem integrasi sawit-sapi yang dipelihara dengan pola intensif, semi intensif dan ekstensif.Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 sampai dengan Januari 2021 di Kelurahan Sungai Selan dan Desa Romadon Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bahan yang digunakan adalah induk sapi Bali sebanyak 127 ekor yang dipelihara dengan sistem integrasi sawit-sapi dengan pola intensif, semi intensif, dan ekstensif masing-masing sebanyak 34 ekor, 48 ekor, dan 45 ekor. Parameter yang diamati adalah nutrisi pakan harian yang dikonsumsi, dan reproduksi yang meliputi umur, body condition score (BCS), umur pubertas, umur pertama kawin, service per conception (S/C), umur beranak pertama, berat lahir pedet, umur sapih pedet, berahi setelah melahirkan, dan selang beranak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi protein induk sapi Bali yang dipelihara pada sistem integrasi sawit-sapi dengan pola pemeliharaan semi intensif dan ekstensif belum memenuhi kebutuhan untuk kebuntingan dan laktasi. Selain itu pada pola ekstensif menunjukkan kekurangan kalsium (Ca) untuk kebuntingan dan laktasi. Pola pemeliharaan intensif menundaumur pertama kawin, meningkatkan S/C, meningkatkan umur beranak pertama, meningkatkan berat lahir pedet, mempercepat umur sapih pedet. Kata kunci: Status nutrisi, sapi Bali, performan reproduksi, integrasi sawit-sapi