Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Farmasi Galenika

Profil Penggunaan Obat Kortikosteroid Pada Pasien Rawat Jalan Di Salah Satu Rumah Sakit Kota Bandung Ida Lisni; Nenden Ufiyani; Entris Sutrisno
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Farmasi Galenika Volume 6 No. 2
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kortikosteroid mempunyai spektrum indikasi yang luas dapat digunakan sebagai terapi pengganti, menekan peradangan dalam berbagai penyakit inflamasi dan juga untuk autoimun. Namun dengan spektrum indikasi yang luas dan penggunaanya yang berpekepanjangan dapat menyebabkan berbagai efek samping seperti chusing sindrom, hiperglikemia, hipertensi, dll . Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat kortikosteroid pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit dan untuk menilai ketepatan pemberian obat kortikosteroid berdasarkan dosis dan potensi interaksi obat. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan metode deskriptif yang dilakukan secara retrospektif. Metode penelitian ini meliputi penetapan kriteria pasien yang akan dikaji, penetapan kriteria obat dan menetapkan kriteria penggunaan obat, kemudian dilakukan pengumpulan atau pengorganisasian data, pengkajian data secara kuantitatif dan kualitatif lalu dilakukan pengambilan keputusan serta saran. Jumlah resep pasien rawat jalan yang menggunakan obat kortikosteroid selama bulan Februari 2018 sebanyak 290 resep. Pasien yang paling banyak menerima obat kortikosteroid adalah pasien perempuan (59,40%) pada usia dewasa (68,63%) dengan obat yang paling banyak diresepkan adalah metilprednisolon 4 mg (28,97%). Dosis yang diberikan terdapat dosis lebih (1,14%), dosis kurang (1,90% ) dan dosis tepat (96,96%). Sedangkan potensi interaksi obat yang terjadi yaitu pada tingkat mayor (40,38%) dan moderat (69,23%) dengan mekanisme secara farmakokinetik (42,11%) dan interaksi secara farmakodinamik (57.89%).
Analisis Hubungan Polifarmasi Dengan Potensi Interaksi Obat Pada Peresepan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Mulyani, Yani; Siti Balqis, Salwa; Sutrisno, Entris; Anggriani, Ani
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Farmasi Galenika Vol 11 No 2
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70410/jfg.v11i2.332

Abstract

The IDF estimates that the prevalence of diabetes mellitus based on age will continue to increase from 2021 to 2045 (24.0% vs 24.7%). Patients with diabetes mellitus have comorbidities that result from elevated blood glucose levels, leading to polypharmacy and potential drug interactions. This study aims to determine the percentage of drug interactions and the relationship between polypharmacy and the potential for drug interactions in patients with type 2 diabetes mellitus at RSU Rama Hadi Purwakarta. The study was conducted using a cross-sectional, retrospective method, analyzing prescriptions of patients with type 2 diabetes mellitus at RSU Rama Hadi from September 1 to 30, 2022. Prescriptions were identified for interaction types and severity using drugs.com, Medscape, and Stockley's Drug Interaction Handbook, 9th edition, with results analyzed using Fisher's exact test. The study found that patients aged 56-65 years (40.1%) were more likely to suffer from type 2 diabetes mellitus, with females having a higher incidence compared to males (70.7% vs 29.3%). Among 147 prescriptions, 97% had drug interactions, with moderate severity predominating (97.8%), and pharmacodynamic interactions being the most common (76%). Fisher's exact test revealed a p-value of 0.001 (p < 0.005). Thus, it can be concluded that there is a significant relationship between polypharmacy and the potential for drug interactions in the prescriptions of type 2 diabetes mellitus patients at the pharmacy department of RSU Rama Hadi Purwakarta.