Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Stres Kerja Pada Karyawan Bagian Produksi PT. X Khodir, Abdul; Nurwidawati, Desi
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 3 (2023): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v10i03.57766

Abstract

Persaingan dan tuntutan dari pekerjaan banyak menimbulkan tekanan-tekanan yang muncul dalam diri pekerja. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya kecemasan hingga menimbulkan sesuatu yang merugikan seperti stres kerja. Stres kerja merupakan suatu keadaan dimana karyawan mengalami sebuah tekanan baik fisik maupun psikis yang sudah melebihi batasan tertentu. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi berkembangnya stres kerja adalah kecerdasan emosional. Peran kecerdasan emosional adalah sebagai jembatan pengelolaan stres yang terjadi pada karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja pada karyawan bagian produksi PT. X. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif eksplanatif. Peneliti ingin mengetahui bagaimana hubungan antar variabel. Data kuantitatif didapatkan melalui pembagian kuesioner. Hasil penelitian ini dilakukan terhadap 292 karyawan bagian produksi PT.X yang kemudian diperoleh hasil penelitian menujukkan angka korelasi yang siknifikan (-0.635). Artinya kecerdasan emosional memiliki hubungan negatif yang tinggi terhadap stres kerja karyawan PT.X. Artinya apabila kecerdasan emosional yang dimiliki karyawan tinggi maka stres kerjanya rendah, sebaliknya apabila kecerdasan emosional yang dimiliki karyawan rendah maka stres kerja tinggi.
Gambaran Brand Image pada E-Commerce X Candra, Ricky; Nurwidawati, Desi
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 11 No. 1 (2024): Character Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v11i1.62118

Abstract

Perkembangan teknologi dan internet telah mengubah cara manusia melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk jual beli yang kini lebih mudah dan cepat melalui perangkat seluler. E-commerce, sebagai bagian penting dari kehidupan modern, memungkinkan transaksi jual beli barang dan jasa secara online, memudahkan akses dan transaksi tanpa batasan waktu dan tempat. Pertumbuhan e-commerce yang pesat menciptakan persaingan ketat, mendorong perusahaan untuk membangun citra merek yang kuat sebagai strategi utama untuk memenangkan persaingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan juga menjelaskan gambaran dari brand image di e-commerce X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek pada penelitian ini sebanyak 200 partisipan yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang menggunakan e-commerce X dengan kriteria yang sudah ditentukan. Partisipan merupakan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang telah melakukan pemebelian secara berulang pada e-commerce X. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji T-test Student. Hasil analisis data menunjukan nilai signifiansi 0,058 (p<0,005). Hal tersebut membuktikan bahwa tidak adanya perbedaan signifikan antara subjek perempuan dan laki-laki terhadap brand image. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin tidak memiliki pengaruh terhadap pemilihan e-commerce berdasarkan brand image e-commerce.
Gambaran Perilaku Fanatisme Pada Penggemar Kpop di Kota Surabaya Nanda, Salsabilla; Nurwidawati, Desi
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 3 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunitas fans Kpop secara kolektif akan melakukan kegiatan yang didasari oleh antusias mereka akan idola mereka. Kekuatan ikatan dalam komunitas dan terlibatnya perasaan kerap kali termanifestasi dalam kegiatan tersebut, yang mana bisa merupakan kegiatan positif maupun negatif. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran fanatisme penggemar Kpop di Kota Surabaya ditinjau dari demografi gender, usia, pendidikan, dan pekerjaan. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Skala pengukuran disusun berdasarkan teori fanatisme Thorne dan Bruner dan diuji cobakan pada 30 responden. Responden dipilih dengan teknik purposive sampling dan dapat diperoleh sebanyak 118 responden penelitian yang terdiri penggemar Kpop yang berdomisili di Surabaya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Independent Samples T-Test dan Uji One Way Anova untuk melihat perbedaan fanatisme pada setiap kelompok dalam demografi penelitian. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan tingkat fanatisme antar kelompok dalam demografi gender (0.195>0.05), usia (0.613>0.05), pendidikan (0.453>0.05), dan pekerjaan (0.288>0.05).
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA PEMAIN GAME ONLINE Nugraha, Arya Kusuma; Nurwidawati, Desi
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 3 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya barang virtual semacam diamond dan juga skin yang bisa dibeli dalam permainan berbasis online, memunculkan fenomena bersifat negatif diantara para pemain, yaitu kecenderungan berperilaku konsumtif. Kontrol diri yang baik akan dapat meminimalkan tindakan konsumtif. Penelitian ini mempunyai tujuan yakni untuk mengetahui korelasi antara kontrol diri dengan perilaku konsumtif pada pemain game online. Metode yang dipakai dalam penelitian yaitu kuantitatif dengan teknik korelasional yang berarti akan mengungkap hubungan antar kedua variabel yang diteliti. Teknik sampling menggunakan teknik accidental karena populasi infinit, maka penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Malhotra dan didapatkan sampel penelitian adalah 260 pemain, dengan sampel tryout 60 pemain. Skala kontrol diri dan Skala perilaku konsumtif digunakan, dengan analisis korelasi Pearson melalui JASP. Hasilnya, terdapat hubungan signifikan <0,001 (p<0,05) dengan skor koefisien korelasi -0,538, artinya ada hubungan cukup kuat dan bersifat negatif, semakin baik atau tinggi kontrol diri yang dimiliki, maka perilaku konsumtif akan semakin rendah, begitupun sebaliknya.
MEMBANGUN GENERASI TANGGUH : IMPLEMENTASI PSIKOEDUKASI RESILIENSI BAGI GURU DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA Halida, Arfin Nurma; Jannah, Miftakhul; Nurwidawati, Desi; Santosa, Rizky Putra; Nuryananda, Tirta Firdaus
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v5i2.7837

Abstract

Child development between the ages of 7 and 12 is a crucial phase, vulnerable to academic and social pressures, requiring appropriate intervention to maintain emotional stability. This study focuses on the urgency of strengthening the role of teachers as psychological facilitators through the implementation of a resilience psychoeducation program. Implemented at Warraphat School, Thailand, this community service program aims to equip educators with the competencies to develop resilient character in students. The implementation method employed a systematic, hybrid approach, encompassing initiation, material delivery, practical simulations, and measurable evaluation through pretests and posttests. The intervention results demonstrated significant program effectiveness, evidenced by an 18.9 percent increase in teacher understanding, with the average participant score increasing from 45.6 to 64.5. This improvement indicates that educators have successfully internalized the concept of resilience and mastered practical strategies for applying it in their learning. The main conclusion confirms that resilience psychoeducation effectively transforms the role of teachers from mere instructors to character-building agents capable of creating a supportive educational ecosystem. This is crucial for developing a generation of students who are adaptive, possess good emotional regulation, and are resilient in facing the dynamic challenges of future life. ABSTRAKPeriode perkembangan anak usia 7-12 tahun merupakan fase krusial yang rentan terhadap tekanan akademik dan sosial, sehingga memerlukan intervensi tepat untuk menjaga stabilitas emosi. Penelitian ini berfokus pada urgensi penguatan peran guru sebagai fasilitator psikologis melalui implementasi program psikoedukasi resiliensi. Dilaksanakan di Warraphat School, Thailand, program pengabdian ini bertujuan membekali pendidik dengan kompetensi dalam membentuk karakter tangguh siswa. Metode pelaksanaan menerapkan pendekatan hibrida yang sistematis, mencakup tahap inisiasi, penyampaian materi, simulasi praktik, serta evaluasi terukur melalui pretest dan posttest. Hasil intervensi menunjukkan efektivitas program yang signifikan, dibuktikan dengan peningkatan pemahaman guru sebesar 18,9 persen, di mana nilai rata-rata peserta meningkat dari 45,6 menjadi 64,5. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa para pendidik berhasil menginternalisasi konsep resiliensi serta menguasai strategi praktis untuk diterapkan dalam pembelajaran. Simpulan utama menegaskan bahwa psikoedukasi resiliensi efektif mentransformasi peran guru dari sekadar pengajar menjadi agen penguat karakter yang mampu menciptakan ekosistem pendidikan suportif. Hal ini krusial untuk mencetak generasi siswa yang adaptif, memiliki regulasi emosi yang baik, dan tangguh dalam menghadapi dinamika tantangan kehidupan masa depan.
Adaptation and validation of the hyper-independence scale among Indonesian university students using the Rasch model Gustin, Vera Yolanda; Nurwidawati, Desi; Agustin, Nisrina Nurika
REID (Research and Evaluation in Education) Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta & Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/reid.v11i2.90977

Abstract

This study aims to adapt and validate the hyper-independence scale among Indonesian university students. The adaptation process followed the guidelines of the International Test Commission, which included forward translation, expert review, and pilot testing. Data were collected from 200 university students across various study programs. Psychometric evaluation was conducted using the Rasch model to examine reliability, unidimensionality, and item functioning. The results demonstrated high reliability at both the person (0.93) and item (0.96) levels, supported by strong separation indices, satisfactory item fit. In the Rasch model, item fit statistics provide evidence of construct validity, as misfitting items indicate response patterns inconsistent with the expected measurement structure. Most items fell within the acceptable MNSQ range (0.7–1.3), with minor deviations that remained tolerable and did not compromise overall validity. The findings suggest that a proportion of students exhibit moderate to high levels of hyper-independence, which may hinder help-seeking behavior, reduce academic engagement, and contribute to mental health risks. Within Indonesia’s collectivistic cultural context, these tendencies may reflect shifting attitudes toward autonomy in higher education. Overall, the validated instrument can be used to identify hyper-independence tendencies in university settings and supports the development of educational interventions that balance independence with adaptive support utilization.