Articles
Hubungan antara Workplace Wellbeing dengan Readiness to Change pada Guru SMK X
Aini, Nadia Vita Nurul;
Nurwidawati, Desi
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 12 No. 01 (2025): Character Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/cjpp.v12n01.p291-304
Guru ialah salah satu pendukung dalam perubahan pendidikan, sebab memiliki peran strategis sebagai agent of change yang berkontribusi terkait pembentukan karakter dan budaya di sekolah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui korelasi antara workplace well-being dengan readiness to change pada guru SMK X. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat korelasional. Pengambilan sampel secara jenuh diterapkan dalam teknik sampling, di mana subjek penelitian terdiri dari 100 orang guru. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen skala ukur psikologis dari variabel workplace well-being dan variabel readiness to change. Analisis data pada penelitian ini menerapkan uji korelasi pearson product moment dan menggunakan perangkat lunak JASP 17.03 for windows. Hasil analisis data didapatkan bahwa kedua variabel memiliki nilai koefisien korelasi 0.710 dengan nilai signifikansi 0.001 (p < 0.05). Hal ini menyatakan bahwa hubungan antara workplace well-being dengan readiness to change termasuk kategori yang kuat. Workplace well-being yang semakin tinggi, maka readiness to change yang ditampakkan guru juga akan tinggi, begitu sebaliknya workplace well-being yang rendah, maka readiness to change yang ditampakkan guru rendah pula. Abstract Teachers are one of the supporters in educational change, because they have a strategic role as agents of change who contribute to character building and culture in schools. This study aims to determine the correlation between workplace wellbeing and readiness to change in SMK X teachers. This research uses quantitative methods that are correlational in nature. Saturated sampling was applied in the sampling technique, where the research subjects consisted of 100 teachers. The data collection technique used psychological measuring scale instruments from workplace wellbeing variables and readiness to change variables. Data analysis in this study applied the Pearson product moment correlation test and used JASP 17.03 for windows software. The results of data analysis showed that the two variables had a correlation coefficient of 0.710 with a significance value of 0.001 (p < 0.05). This states that the relationship between workplace well-being and readiness to change is in the strong category. The higher the workplace wel-lbeing, the higher the readiness to change shown by the teacher, and vice versa, the lower the workplace well-being, the lower the readiness to change shown by the teacher.
PKM Internasional: Membangun Flourishing Guru Sekolah Indonesia di Luar Negeri melalui Pelatihan Psikologis
Olievia Prabandini Mulyana;
Umi Anugerah Izzati;
Desi Nurwidawati;
Dinda Cahya Novianti;
Cherina Safa Wardhani
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 6 No. 3 (2025)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37339/jurpikat.v6i3.2579
This community service program aims to enhance the flourishing or psychological well-being of teachers through psychological training. Teachers face high work-related stress due to the challenges of working in a non-conducive immigrant environment. The intervention included training on self-management, time and energy regulation, assertive communication strategies, reflection, and action planning. The implementation consisted of four weekly sessions using lectures, discussions, simulations, and roleplay. Evaluation results showed an increase in the average flourishing score from 174.4 to 178.5 and a decrease in the number of participants in the very low flourishing category. These findings indicate that the training had a positive impact on teachers’ psychological well-being. This program highlights the importance of targeted psychological support for teachers in high-risk environments and can be replicated in similar contexts.
Hubungan Konsep Diri Dengan Kematangan Karir Pada Siswa SMK Muhammadiyah 1 Kemlagi Mojokerto
Taufiqi, Dinda Elok Mursyidah;
Nurwidawati, Desi
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 4 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Siswa-siswi SMK biasanya diminati oleh seseorang yang telah memiliki keinginan untuk mempersiapkan dan mematangkan kemampuan yang dimilikinya demi mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan keahliannya. Konsep diri positif harus ada di dalam diri seseorang agar lebih mengenali dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan dari konsep diri dengan kematangan karir yang dilakukan kepada siswa SMK yang masih duduk di bangku kelas XII. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yang menggunakan uji korelasi pearson untuk membuktikan adanya hubungan dari variabel X dan variabel Y. Pengujian ini menggunakan JASP, hasilnya menunjukkan hubungan yang signifikan yakni p 0,015 dan nilai dari korelasinya adalah 0,265. Interpretasi nilai koefiesian korelasi tersebut adalah hubungan konsep diri dengan kematangan karir adalah lemah.
Hubungan Work Life Balance dengan Subjective Well-Being pada Mahasiswa Yang Bekerja Part-Time Di Surabaya
Astuti, Nadiah Wahyu;
Nurwidawati, Desi
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 3 (2023): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/cjpp.v10i03.54197
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara work life balance dengan subjective well-being pada mahasiswa yang bekerja sistem part-time di Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dan menggunakan analisis data berupa pearson correlation product moment. Penelitian ini melibatkan sejumlah 116 subjek. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala work life balance berdasarkan teori Fisher (2009) dan skala subjective well-being berdasarkan teori Diener (2009). Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah quota sampling dan snowball sampling. Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,709. Hasil tersebut mengartikan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara work life balance dengan subjective well-being pada mahasiswa yang bekerja sistem part-time di Kota Surabaya. Tanda positif pada nilai koefisien korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel searah artinya jika work life balance pada mahasiswa yang bekerja part-time tinggi maka subjective well-being yang dimiliki mahasiswa tersebut pun tinggi, begitupun sebaliknya semakin rendah work life balance pada mahasiswa yang bekerja part-time maka semakin rendah subjective well-being yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut.
Hubungan antara Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya
Hikmah, Fiyki Nurul;
Nurwidawati, Desi
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 3 (2023): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/cjpp.v10i03.54206
Mahasiswa dengan rentang usia 18-21 tahun berada pada masa remaja akhir dimana pada masa ini pola konsumsi mulai terbentuk, salah satunya pada pembelian produk pakaian. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan dimana muncul fenomena perilaku konsumtif pada produk fashion berupa pakaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa universitas negeri Surabaya yang berjumlah 100 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan skala psikologi konsep diri dan perilaku konsumtif. Teknik analisa data menggunakan korelasi pearson product moment. Hasil analisis dari penelitian menujukkan bahwa taraf signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05), sehingga diartikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antar variabel. Hasil analisis didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar -0,617. Hasil ini kemudian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara konsep diri dengan perilaku konsumtif, semakin tinggi konsep diri, maka semakin rendah perilaku konsumtif.
Hubungan antara Psychological Capital dengan Work Engagement pada Karyawan PT. X
Pradini, Difina Aldiza;
Nurwidawati, Desi
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 3 (2023): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/cjpp.v10i03.54212
PT. X merupakan perusahaan yang berupaya meningkatan kualitas produk untuk menghadapi persaingan pasar. Oleh karena itu, PT. X memerlukan karyawan yang mampu terikat dengan pekerjaannya atau disebut dengan Work engagement. Work engagement memberikan dampak positif terhadap kinerja karyawan. Work engagement dipengaruhi oleh personal resources, salah satunya adalah psychological capital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara psychological capital dengan work engagement pada karyawan PT. X. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Subjek pada penelitian ini berjumlah 75 karyawan produksi divisi HS dengan minimal kerja 2 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala psikologis psychological capital dan skala work engagement. Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson product moment. Hasil analisis data menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), dimana hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara psychological capital dengan work engagement. Nilai koefisien korelasi yang didapatkan sebesar 0,725. Hal ini menunjukkan psychological capital dan work engagement memiliki hubungan yang searah. Semakin tinggi psychological capital yang dimiliki karyawan, maka semakin tinggi work engagement pada karyawan.
Hubungan antara Persepsi terhadap Lingkungan Kerja dengan Kepuasan Kerja pada Karyawan PT X
Pamungkas Turnip, Marcelliius Janu Ardian;
Nurwidawati, Desi
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 3 (2023): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/cjpp.v10i03.54341
Penelitian ini dilatarbelakangi karena pentingnya kepuasan kerja bagi karyawan dalam sebuah perusahaan karena dapat berdampak pada kinerja pegawai. Lingkungan kerja menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk memenuhi kepuasan kerja pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap lingkungan kerja dengan kepuasan kerja pada karyawan PT X. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mengukur korelasi antara persepsi terhadap lingkungan kerja dengan kepuasan kerja pada karyawan PT X. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang dengan 30 sebagai subjek tryout dan 70 untuk data penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara persepsi terhadap lingkungan kerja dengan kepuasan kerja pada karyawan PT X dengan nilai koefisien korelasi 0,847. karyawan ketika memiliki persepsi yang baik terhadap lingkungan kerjanya akan meningkatkan kepuasan kerja pada karyawan, sebaliknya ketika karyawan memiliki persepsi yang rendah terhadap lingkungan kerjanya akan menurunkan tingkat kepuasan kerja pada karyawan tersebut.
Hubungan Antara Motivasi Konsumen Dengan Keputusan Pembelian Di Gerai Es Kirm X
Adilah, Azzarin Valda;
Nurwidawati, Desi
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 3 (2023): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/cjpp.v10i03.54344
Maraknya pembelian produk di gerai es krim X di Indonesia mengharuskan produsen memahami faktor psikologis yang mengakibatkan pembelian produk meningkat, salah satunya yaitu faktor motivasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian di gerai es krim X. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan gerai es krim X yang berjumlah 92 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala motivasi konsumen dan skala keputusan pembelian. Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi pearson product moment. Hasil uji korelasi dengan menggunakan teknik analisis product moment menunjukkan bahwa nilai r sebesar 0,673 dengan signifikansi (p) sebesar 0,000. Berdasarkan angka korelasi yang dihasilkan dari analisis statistik menggunakan software pengolah data menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi konsumen dengan keputusan pembelian. Hubungan korelasi antar variabel masuk dalam kategori kuat dengan arah yang positif yang berarti jika motivasi konsumen tinggi maka keputusan pembelian akan meningkat dan jika motivasi konsumen rendah maka keputusan pembelian akan menurun.
Hubungan antara Persepsi Media Sosial dengan Keputusan Pembelian Pengunjung Kedai Semoga Sukses
Asnawi, Fajar;
Nurwidawati, Desi
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 10 No. 3 (2023): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/cjpp.v10i03.54761
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi media sosial dengan keputusan pembelian pada pengunjung Kedai Semoga Sukses. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek pada penelitian ini sebanyak 109 partisipan yang mengunjungi Kedai Semoga Sukses dengan kriteria yang telah ditentukan. Partisipan merupakan orang yang mengunjungi Kedai Semoga Sukses, berumur 18-25 tahun, dan sedang memakai media sosial Instagram. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment. Hasil analisis data menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,568 dan nilai signifikansi 0,01 (p<0,05). Nilai tersebut berarti terdapat hubungan yang cukup kuat dan signifikan antara variabel persepsi media sosial dan keputusan pembelian. Hasil yang diperoleh dari nilai signifikansi memberikan arti bahwa semakin tinggi persepsi media sosial maka semakin tinggi juga keputusan pembelian yang dilakukan oleh pengunjung kedai. Sebaliknya, semakin rendah persepsi media sosial oleh pengunjung kedai semoga sukses, maka akan semakin rendah juga keputusan pembelian yang dilakukan di kedai semoga sukses.