Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Kesehatan di Lingkungan SD Negeri Ai Limung Ana Lestari; Luh Putu Sri Yuliastuti; Iga Maliga; Rafiah Rafiah; Asri Reni Handayani; Herni Hasifah; Nur Arifatus Sholihah
Jurnal Nusantara Berbakti Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Jurnal Nusantara Berbakti
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jnb.v2i1.292

Abstract

School-aged children have a habit of paying less attention to hand washing behavior, especially in the school environment. Although simple and effective, promoting hand washing for disease prevention is still a challenge. The habit of washing hands with soap is still a global concern because people still forget the habit of washing their hands. The focus of the activity is school-aged children who will become "Agents of Change" in the future. This activity was attended by students aged 7-12 years who attended Ai Limung State Elementary School and totaled 54 children. After following this counseling, it is hoped that students will always be able to maintain cleanliness, especially hand hygiene by diligently washing their hands with soap to prevent them from infectious diseases. The level of knowledge of the students after this counseling increased, this can be seen from their fluency in practicing how to wash their hands with soap and answering the questions given properly and correctly. It is hoped that this activity can increase knowledge and increase awareness of Ai Limung State Elementary School students about how important it is to wash your hands with soap to always maintain cleanliness to avoid germs
Analisis Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap dengan Pendekatan Metode Service Quality di Puskesmas Lape Hasifah, Herni; Maliga, Iga; Lestari, Ana; Sholihah, Nur Arifatus; Rafi'ah, Rafi'ah
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 5 No 1 (2025): JUPIN Februari 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.1246

Abstract

Kepuasan pasien menjadi hal yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Kualitas pelayanan kesehatan yang optimal dapat diketahui dari penilaian kepuasan pasien. Permasalahan mengenai kualitas pelayanan juga terjadi di Puskesmas Lape, adanya keluhan pasien ter-hadap pelayanan yang ada di ruang rawat inap. Pasien merasa tidak nyaman dan kondisi lingkungan pusk-esmas yang kurang bersih serta fasilitas yang kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap dengan menggunakan metode ser-vice quality di Puskesmas Lape. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode service quality berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan yaitu tangible, reliability, respon-siveness, assurance dan empathy. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 95 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari kelima dimensi kualitas pelayanan, dimensi tangible dan dimensi reponsivness yang mempunyai nilai p value < 0,05 yang artinya ada hubungan yang signif-ikan antara dimensi tangible dan responsivness dengan kepuasan pasien. Sehingga dapat simpulkan bah-wa dimensi tangible dan responsiveness merupakan dimensi paling dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pihak puskesmas dapat memperbaiki kualitas pelayanan yang belum maksimal serta diperlukan penelitian secara periodik dikarenakan adanya peru-bahan harapan dan persepsi pasien dari waktu ke waktu.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DALAM MENCEGAH KARIES GIGI ANAK USIA SEKOLAH Rahmawati; Maliga, Iga; Gustia Kesuma, Evi; Harmili; Hasifah, Herni
Journals of Ners Community Vol 12 No 2 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i2.1393

Abstract

Pengetahuan ibu mengenai kesehatan gigi pada anak merupakan suatu hal yang penting pada saat ini. Pengetahuan ibu mengenai kesehatan gigi dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya pengetahuan tentang penyebab masalah kesehatan gigi, akibat masalah kesehatan gigi, perawatan gigi anak, pengaturan makanan serta waktu memeriksakan gigi anak ke dokter gigi. Tingkat keparahan dari karies merupakan pengukuran seberapa parah karies gigi pada anak dengan kriteria DMF-T. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut dengan perilaku pencegahan karies gigi pada anak di SDN Batu Nisung. Jenis penelitan ini kuantitatif korelasional secara observasional. Total populasi dalam penelitian ini adalah 76 orang. Besar sampel dari penelitian ini sebanyak 64 responden yang diambil dengan teknik simple random sampling. Adapun kriteria utama yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah ibu yang memiliki anak yang bersekolah di SDN Batu Nisung dan bersedia menjadi responden. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu kuesioner dan lembar observasi pemeriksaan DMF-T. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak di SDN Batu Nisung kategori cukup 53.1% sedangkan kategori baik 17.2% pada kategori kurang. Pemeriksaan tingkat kejadian karies gigi mayoritas berada pada kategori sangat rendah 47.6%, kategori rendah 15,6%, kategori sedang 20,6%, kategori keparahan tinggi 15,6%, dan kategori keparahan sangat tinggi 1,6%. Hasil analisis menggunakan uji korelasi regresi sederhana mendapatkan hasil signifikansi 0,02, yang menunjukkan hubungan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak. Pengetahuan memiliki hubungan dalam mencegah kejadian karies gigi. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan faktor-faktor lain yang kemungkinan berkaitan dengan kejadian karies gigi pada anak termasuk pola asuh dan pola makan. DOI: 10.5281/zenodo.6005499
Peningkatan Kinerja Kader Melalui Pelatihan Kader Posyandu Bukit Tinggi Harapan 2 Di Desa Dete Kecamatan Lape Herni Hasifah; Iga Maliga; Lina Eta Sapitri; Ana Lestari
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 2 (2024): April-Juni 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i2.761

Abstract

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan Bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan masyarakat serta memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang memadai. Kader memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk merawat dirinya sendiri secara optimal. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kinerja kader. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui tiga tahapan yaitu 1) proses audiensi dan perizinan, 2) tahap pelaksanaan kegiatan dan 3) tahap evaluasi kegiatan. Berdasarkan hasil kegiatan diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader sebelum dan sesudah kegiatan dilakukan. Setelah kegiatan dilakukan diketahui mayoritas pengetahuan kader berada pada kategori baik (70%). Dengan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu, diharapakan agar masyarakat dapat termotivasi untuk datang memeriksakan kesehatan ke posyandu.
Penyuluhan Kesiapan Menghadapi Menarche Guna Mengurangi Kecemasan Pada Anak SD Ana Lestari; Iga Maliga; Rafi’ah Rafi’ah; Asri Reni Handayani; Herni Hasifah; Nur Arifatus Sholihah
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 2 (2024): April-Juni 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i2.769

Abstract

Menstruasi yang pertama kali terjadi pada remaja putri di sebut dengan Menarche. Remaja putri yang mengalami menarche akan merasa gelisah, bingung dan tidak nyaman. Ketidakstabilan psikologis, emosi, dan rendahnya pengetahuan siswi Sekolah Dasar menjadikan siswi cemas, takut dan tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan ketika mengalami menstruasi tersebut, tetapi mau tidak mau siswi tersebut harus siap menerima kondisi ini, oleh karena itu persiapan menjelang menstruasi penting untuk dipelajari untuk kesiapan jika menstruasi terjadi secara tiba-tiba. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswi Sekolah Dasar tentang Menarche. Penyuluhan ini dilakukan di SD Negeri Pungkit, Kecamatan Moyo Utara dengan jumlah peserta 27 siswi kelas V dan VI, pada tanggal 09 Juli 2024. Hasil yang diperoleh menunjukkan perubahan pengetahuan setelah mendapat penyuluhan kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa edukasi kesehatan tentang Menarche efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswi untuk meningkatkan persiapan mereka sebelum menstruasi, kurangnya pengetahuan menyebabkan siswi tidak siap dalam menghadapi menarche. Peneliti menyarankan guru bekerja sama dengan Puskesmas untuk melakukan Pendidikan kesehatan secara teratur tentang menstruasi sehingga Siswi akan siap ketika mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya.
Pembentukan Kader Remaja Sehat Kespro di SMA Negeri 1 Moyo Utara Ana Lestari; Luh Putu Sri Yuliastuti; Galuh Permatasari; Fitri Setianingsih; Iga Maliga; Rafi’ah Rafi’ah; Asri Reni Handayani; Herni Hasifah; Nur Arifatus sholihah
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 5 No. 1 (2025): Januari-Maret 2025
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34697/jai.v5i1.1289

Abstract

Masa remaja adalah periode yang rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi. Hal tersebut dapat mempengaruhi kehidupan dan perilaku pribadi, lingkungan keluarga maupun masyarakat dimana remaja tersebut berada. Untuk menyikapi perkembangan tersebut maka setiap remaja perlu menyiapkan diri dengan baik. Salah satu cara dalam menyiapkan diri adalah dengan meningkatkan pemahaman tentang kesehatan reproduksi dengan benar melalui berbagai cara yang dapat dipertanggungjawabkan. Sebagai bagian dari lingkungan yang dapat memberikan pengaruh pada remaja khususnya dalam menjaga kesehatan reproduksinya, maka sekolah berkewajiban membangun lingkungan yang dapat mendukung perkembangan kesehatan reproduksi remaja ke arah yang positif. Pembentukan kader kesehatan remaja bertujuan untuk meningkatkan kesehatan reproduksi remaja dan sebagai wadah untuk memfasilitasi kebutuhan kesehatan remaja, dengan melibatkan siswi untuk menjaga kesehatan reproduksi sesuai fase yang dialaminya dalam rentang kehidupan remaja. Sosialisasi dilakukan di SMA Negeri 1 Moyo Utara, Sosialisasi diawali dengan pengerjaan pre test kemudian dilanjutkan edukasi terkait kesehatan reproduksi remaja. Pengerjaan post test dilakukan setelahnya dengan harapan tercapainya output dari edukasi yaitu peningkatan nilai tes dengan rata-rata nilai 80%. Diharapkan dengan Pembentukan Posyandu Remaja ini dapat meningkatkan derajat kesehatan remaja serta meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi bagi para remaja.
The Effect of PrimaKu Application Education on Parents' Knowledge in Monitoring Children's Growth and Development in Dete Village, Lape District Hasifah, Herni; Iga Maliga; Ana Lestari; Rafi’ah, Rafi’ah
Jurnal EduHealth Vol. 16 No. 03 (2025): Jurnal EduHealt, Edition July - September , 2025
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The growth and development of Indonesian children still requires serious attention because the rate of growth and developmental delays remains high. About 5-10% of children experience common developmental delays. Two out of 1,000 babies experience motor delays; three to six babies experience developmental delays and hearing problems; and one in 100 children experience intellectual and language delays. This study aimed to determine the effect of the PrimaKu educational application on parents' knowledge of monitoring their children's growth and development. The study employed a quasi-experimental pre-test post-test design with a control group. The study sample consisted of 160 respondents. The results revealed that the average pre-test knowledge score was 2.73, with a standard deviation of 0.571. The average post-test knowledge score was 1.34, with a standard deviation of 0.635. The mean difference between the pre-test and post-test was 1.381, with a standard deviation of 0.734. The statistical test results yielded a p-value of 0.000, indicating a significant difference in respondents' knowledge before and after receiving education. Therefore, it can be concluded that the PrimaKu application education significantly improves mothers' knowledge of monitoring their children's growth and development.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA DI PUSKESMAS ALAS KABUPATEN SUMBAWA Hamdin, Hamdin; Hamid, Abdul; Sholihah, Nur Arifatus; Hasifah, Herni
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.45077

Abstract

Derajat kesehatan suatu negara dapat dilihat dari angka morbiditas dan mortalitas pada anak. Imunisasi merupakan salah satu program yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan. Keberhasilan program imunisasi dapat diukur dengan tercapainya UCI (Universal Child Immunization) yang dapat dilihat dari cakupan imunisasi dasar lengkap. Salah satu alasan terbanyak mengapa anak tidak diimunisasi antara lain karena keluarga tidak mengizinkan anak untuk diimunisasi, dan alasan lain adalah karena faktor sibuk, lokasi yang jauh, anak sering sakit dan tidak tahu tempat imunisasi. Faktor-faktor inilah yang mempengaruhi orang tua menolak atau menerima program imunisasi atau vaksin tertentu, termasuk juga faktor dukungan yang berasal dari keluarga. Tujuan untuk mengetahui dukungan keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada balita. Metode Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan  cross-sectional  yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Alas Kabupaten Sumbawa pada Bulan Oktober 2024. Pengambilan sampel menggunakan tehnik  purposive sampling  dengan kriteria inklusi ibu yang mempunyai anak balita. Hasil analisa data dari uji statistik  Chi-Square menunjukkan bahwa nilai p value (0,000) yang artinya ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan Imunisasi dasar pada balita. Dukungan keluarga  terbukti mempengaruhi kelengkapan imunisasi pada balita, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dukungan keluarga kepada ibu untuk mengimunisasikan anaknya antara lain dengan melibatkan keluarga dalam memberikan pengertian tentang manfaat imunisasi.                        
Determinant Factors Influencing Malaria Incidence in an Endemic Area of Sumbawa, Indonesia Hasifah, Herni; Rinenggantyas, Nikodimus Margo
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 11 No. 3 (2025): Vol 11, No 3, 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/bji.v11i3.276

Abstract

Introduction. Indonesia still records the incidence of malaria every year, as several malaria cases still occur in the country. Contributing factors and community aspects have a noteworthy effect on any malaria elimination activities. Methods. This study is a correlational study with a cross-sectional time approach. The population in this study were 59 respondents in Ropang sub-district, Sumbawa. The sampling technique used was simple random sampling. Bivariate analysis of statistical tests used was logistic regression. Results. There are two variables that have a significant effect on the incidence of malaria, namely knowledge and preventive behavior. The knowledge variable had a significance value of 0.019 (p < 0.05), and an odds ratio value of 0.235. The preventive behavior variable also showed a significant influence on malaria incidence with a significance value of 0.008 (p < 0.05). Meanwhile, the perception variable did not show a significant effect on the incidence of malaria, with a significance value of 0.359 (p> 0.05). Conclusion. The results of this study showed that knowledge and preventive behavior had a significant effect on the incidence of malaria in respondents, while perception did not show a statistically significant relationship. These findings provide a new contribution to the understanding of the determinants of malaria prevention behavior in the study area.
Environmental Health Impacts and Risks of Domestic Wastewater Issues in Small Island Maliga, Iga; Purwono, Suryo; Harini, Rika; Hasifah, Herni; Lestari, Ana
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 20 No. 4 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang in collaboration with Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI Tingkat Pusat) and Jejaring Nasional Pendidikan Kesehatan (JNPK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v20i4.15420

Abstract

The problem of domestic wastewater on small islands poses a significant threat to the surrounding marine ecosystem. Generally, residents of small islands tend to overlook the sanitation aspects of domestic wastewater. The contents of domestic wastewater can harm environmental ecosystems and act as vectors for diseases within the community. This study aims to assess the sanitation risk index of domestic wastewater and its impact on environmental and public health. The research was conducted on Bungin Island in May 2024, using a mixed-methods approach with a Sequential Explanatory Design. The study involved 274 households as respondents and six key informants. Research instruments included questionnaires, observation sheets, and interview guides. Data collected were analyzed using Microsoft Excel 2013 and IBM SPSS version 29.0, while interview and observation data were processed using NVIVO version 14.0. The findings indicate that residents generally do not perceive domestic wastewater as a potential problem. Bungin Island falls into the high-risk category for sanitation, impacting fish ecosystems, coral reefs, and contributing to marine pollution. Furthermore, it acts as a driving factor for diarrheal diseases and stunting in children. In conclusion, poor sanitation conditions have direct and indirect impacts on environmental ecosystems and public health. Integrated efforts are thus essential to address domestic wastewater issues on densely populated small islands.