Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Indikator Rumah Tangga Miskin Provinsi Jawa Timur Menggunakan Structural Equation Modelling Bootstrap Aggregating (SEM BAGGING) Eko Saputro Eko Saputro; Bambang Widjanarko Otok
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.874 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i1.3186

Abstract

Masalah kemiskinan hingga saat ini sangat sulit diatasi. Hal ini dikarenakan tingkat kemiskinan hanya dapat diukur dari masalah ekonomi sedangkan masalah kemiskinan sebenarnya lebih kompleks. Untuk mengatasi masalah kemiskinan pemahaman dan sudut pandang mutlak diperlukan sehingga diperoleh gambaran yang tepat. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa variabel antara lain kesehatan, ekonomi, SDM dan kemiskinan itu sendiri yang dipengaruhi berbagai indikator. dengan menggunakan uji kelayakan model pengukuran dan uji kelayakan model struktural mendapatkan model yang cukup baik akan tetapi terdapat hubungan yang tidak signifikan secara t-statistik yaitu antara kesehatan terhadap kemiskinan dan ekonomi terhadap kemiskinan. untuk memperkecil bias dilakukan structural Equation Modelling Bootstrap Aggregating (SEM BAGGING) menggunakan 50, 60, 70, 80, 90, 100. Dimana model terbaik adalah pada jumlah replikasi sebanyak 70 kali. Sehingga diperoleh hasil Kesehatan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekonomi dengan koefisien jalur sebesar -0,3. SDM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Ekonomi dengan koefisien jalur sebesar 1,077. Variabel laten kesehatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap SDM dengan koefisien jalur sebesar 0,835. Kesehatan berpengaruh positif dan tidak signifikan pada Kemiskinan dengan koefisien jalur sebesar 0,103. Begitu pula dengan Ekonomi berpengaruh negatif dan tidak signifikan pada Kemiskinan dengan koefisien jalur sebesar -0,19 kurang dari nilai t-tabel sebesar 1,96. SDM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kemiskinan dengan koefisien jalur sebesar -0,76.
Pengembangan Indikator dan Penentuan Rumah Tangga Miskin di Propinsi Jawa Timur Menggunakan Spatial Structural Equation Modeling Ari Fitriani; Bambang Widjanarko Otok
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.586 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i1.3187

Abstract

Salah satu fenomena sosial yang menjadi persoalan bagi banyak  kalangan, adalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan permasalahan yang mendasar bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Banyak kalangan akademisi yang mengangkat masalah ini dalam penelitian. Kemiskinan tidak hanya menggunakan faktor ekonomi tapi  juga faktor lain seperti faktor sosial politik, lingkungan, kesehatan, pendidikan dan budi pekerti. Dalam penelitian ini digunakan beberapa variabel laten antara lain kesehatan, ekonomi, SDM dan kemiskinan yang dipengaruhi berbagai indikator. Namum, karena kondisi geografis setiap wilayah Indonesia khususnya di Jawa Timur berbeda maka terdapat indikasi adanya efek spasial. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan penggabungan antara Structural Equation Modeling dan spatial agar kesimpulan yang dihasilkan lebih akurat. Setelah dilakukan analisis didapatkan hasil bahwa seluruh variabel indikator signifikan terhadap konstruk. Model pengukuran yang didapatkan adalah kesehatan berpengaruh negatif terhadap ekonomi dengan koefisien jalur sebesar 0,543, SDM berpengaruh positif terhadap ekonomi dengan koefisien jalur sebesar 1,305. Variabel laten kesehatan berpengaruh positif terhadap SDM dengan koefisien jalur sebesar 0,883, dan SDM berpengaruh negatif terhadap kemiskinan dengan koefisien jalur sebesar 0,98.
Bootstrap Aggregating Multivariate Adaptive Regression Splines (Bagging MARS) untuk Mengklasifikasikan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jombang Oktiva Dhani Arleina; Bambang Widjanarko Otok
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.236 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.8067

Abstract

Kemiskinan merupakan masalah sosial utama setiap negara, terutama negara berkembang termasuk Indonesia. Fokus penelitian ini adalah pada kemiskinan di Kabupaten Jombang karena peningkatan IPM dan ekonomi Kabupaten Jombang tidak disertai penurunan angka kemiskinan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011, hal ini diduga karena pemberian bantuan untuk rumah tangga miskin di Kabupaten Jombang belum tepat sasaran, sehingga perlu adanya metode pengklasifikasian bantuan yang diharapkan rumah tangga miskin agar bantuan dapat tepat sasaran. MARS merupakan salah satu metode klasifikasi yang difokuskan untuk mengatasi permasalahan dimensi tinggi dan diskontinuitas pada data.Ketepatan atau tingkat akurasi klasifikasi metode MARS dapat ditingkatkan menggunakan metode resampling yaitu bagging.Penelitian ini akan menerapkan MARS bagging dalam mendapatkan model pengkla-sifikasian rumah tangga miskin berdasarkan bantuan yang diharapkan di Kabupaten Jombang. Hasil pemodelan MARS disimpulkan bahwa probabilitas rumah tangga miskin di Kabupaten Jombang yang membutuhkan bantuan primer sebesar 0,789 dan probabilitas membu-tuhkan bantuan sekunder sebesar 0,211, serta terdapat 14 variabel yang mempengaruhi bantuan yang diharapkan rumah tangga miskin di Kabupaten Jombang. Keakuratan klasifikasi metode MARS sebesar 69,40 persen, sedangkan keakuratan metode bagging MARS terbaik diantara 25, 50, 100, 150, 200, 250, dan 500 replikasi adalah 69,63 persen. Sehingga dalam penelitian ini, metode bagging MARS lebih tepat digunakan untuk mengklasifikasikan bantuan yang diharapkan rumah tangga miskin di Kabupaten Jombang.
Pemodelan Spatial Structural Equation Modeling pada Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jombang Mastari Rizki Fadillah; Bambang Widjanarko Otok
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.719 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.8159

Abstract

Masyarakat miskin merupakan suatu kondisi dimana fisik masyarakat yang tidak memiliki akses ke sarana dan prasarana dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan pemukiman yang jauh di bawah standar kelayakan serta mata pencaharian yang tidak menentu. Indikator-indikator untuk menetukan suatu keluarga termasuk dalam rumah tangga miskin mencakup dalam dimensi ekonomi, kesehatan, dan sumber daya manusia (SDM). Pemerintah memi-liki berbagai program penanggulangan kemiskinan yang ter-integrasi mulai dari program penanggulangan kemiskinan ber-basis bantuan sosial, program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat serta program penang-gulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan usaha kecil. Penelitian ini memodelkan program bantuan rumah tangga miskin di Kabupaten Jombang berdasarkan indikator kesehatan, ekonomi, dan SDM dengan menggunakan Spatial Structural Equation Modeling (SEM Spasial). Hasil pemodelan SEM dipe-roleh bahwa bantuan rumah tangga miskin di Kabupaten Jom-bang dipengaruhi oleh variabel kesehatan dan SDM. Sedangkan model spasial pada persamaan struktural SEM disimpulkan bahwa bantuan rumah tangga miskin di Kabupaten Jombang dipengaruhi oleh kesehatan, ekonomi dan SDM. Hasil pemodelan spasial pada persamaan struktural memiliki nilai kesesuaian model yang lebih baik dibandingkan model SEM, sehingga model spasial lebih sesuai diterapkan dalam menentukan model rumah tangga miskin di Kabupaten Jombang.
Second-Order Confirmatory Factor Analysis pada Kemiskinan di Kabupaten Jombang Masnatul Laili; Bambang Widjanarko Otok
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.241 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.8161

Abstract

Kemiskinan tidak lagi hanya dianggap sebagai dimensi ekonomi, melainkan telah meluas hingga ke dimensi sosial, kesehatan, pendidikan dan politik. Salah satu daerah yang sedang menghadapi krisis tersebut adalah Kabupaten Jombamg. Hal ini membuat kabupaten di Provinsi Jawa Timur tersebut menjadi salah satu kabupaten yang tepat untuk menjadi lokasi penelitian mengenai kemiskinan dan juga karena menghadapi persoalan berkenaan dengan masalah kesejahteraan sosial. Pada penelitian ini kemiskinan dipandang melalui 3 dimensi yaitu ekonomi, kesehatan, dan SDM. Analisis dilakukan semua 306 desa/kelurahan di Kabupaten Jombang dengan Second-Order CFA. Indikator yang membentuk secara signifikan variabel laten ekonomi yaitu persentase RTM yang hanya sanggup membeli satu set pakaian baru dalam setahun (X3), penguasaan bangunan tidak milik sendiri (X4), tidak memiliki aset dengan nilai Rp.500.000 (X5), penghasilan kepala rumah tangga perbulan dibawah RP.600.000 (X6), hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari (X7), dan mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam sehari (X8). Sedangkan untuk variabel laten kesehatan yaitu tidak sanggup membayar pengobatan di puskesmas/poliklinik (X9), sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai (X10), jenis lantai bangunan tempat tinggalnya terbuat dari tanah/bambu/kayu (X12), jenis dinding terbuat dari bambu/rumbia/kayu (X13), tidak mempunyai jenis atap dari genteng (X15), tidak mempunyai fasilitas tempat buang air besar atau bersifat umum (X16), dan tidak mempunyai septictank untuk fasilitas tempat pembuangan air tinja (X17). Serta menyimpulkan bahwa Indikator ekonomi dan SDM membentuk kemiskinan.
Klasifikasi Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jombang Berdasarkan Faktor-faktor yang Mempengaruhi dengan Pendekatan CART (Classification and Regression Trees) Riza Inayah; Bambang Widjanarko Otok; Santi Wulan Purnami
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.368 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.8162

Abstract

Tingkat kemiskinan di Kabupaten Jombang dapat dikatakan relatif sulit bergerak turun dimana masih ada kurang lebih 73.720 Kepala Keluarga (KK) miskin dari 344 ribu KK yang tersebar di 302 desa dan 4 kelurahan. Pada penelitian ini ingin diperoleh informasi yang akurat mengenai klasifikasi status kemiskinan rumah tangga miskin di Kabupaten Jombang berdasarkan faktor-faktor yang diduga dominan mempengaruhi pengklasifikasian dengan pendekatan CART (Classification and Regression Trees). CART termasuk salah satu metode statistik dengan teknik pohon keputusan untuk melakukan analisis klasifikasi dengan pendekatan non-parametrik yang struktur pohonnya diperoleh melalui penerapan prosedur binary recursive partitioning. Unit analisis dalam penelitian ini adalah rumah tangga miskin di Kabupaten Jombang dengan jumlah 73.720 rumah tangga. Variabel penelitian meliputi satu variabel respon yaitu status kemiskinan rumah tangga miskin (Rumah Tangga Sangat Miskin atau RTSM, Rumah Tangga Miskin atau RTM, dan Rumah Tangga Hampir Miskin atau RTHM) serta ada delapan belas variabel prediktor. Diperoleh hasil bahwa diantara 73.720 rumah tangga miskin di Kabupaten Jombang tahun 2010, sebanyak 15,8 persen termasuk kelas RTSM, kemudian 39,6 persen termasuk RTM, dan paling banyak yaitu 44,6 persen termasuk kelas RTHM. Variabel terpenting atau paling dominan berpengaruh dalam menentukan status kemiskinan suatu rumah tangga miskin pada penelitian ini yaitu penghasilan rata-rata per bulan (Rp) dengan skor tingkat kepentingan variabel tersebut sebesar 100. Keakuratan hasil klasifikasi oleh penerapan pohon klasifikasi yang optimal untuk data learning sebesar 40,986 persen sedangkan data testing sebesar 39,654 persen.
Pemodelan Kemiskinan di kabupaten Jombang dengan Pendekatan Multivariate Adaptive Regression Splines (MARS) Millatur Rodliyah; Santi Wulan Purnami; Bambang Widjanarko Otok
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.523 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.8166

Abstract

Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Kabupaten Jombang memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari tahun ke tahun, namun tidak diimbangi dengan penurunan angka kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan kemiskinan di Kabupaten Jombang sehingga diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Kabupaten Jombang dengan menggunakan metode MARS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model MARS terbaik adalah kombinasi BF=72, MI=2, dan MO=1 dengan nilai GCV sebesar 26,835, sehingga variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten Jombang adalah persentase RTM yang tidak mempunyai fasilitas septictank (X8), luas kavling tempat tinggalnya kurang dari 60 m2 (X2), tidak mempunyai jenis atap dari genteng (X4), sumber air minumnya berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/ sungai (X10), pendidikan terakhir kepala keluarganya tidak sekolah/ tidak tamat SD/hanya SD (X16), jenis lantai tempat tinggalnya dari tanah/bambu/kayu berkualitas rendah (X6), luas lantai bangunan tempat tinggalnya kurang dari 32 m2 (X3), sumber penerangan tidak mengguna-kan listrik (X9), tidak memiliki aset dengan nilai Rp 500.000 (X18), hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari (X14), bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah (X11), jenis dinding bangunan tempat tinggalnya terbuat dari bambu/ rumbia/kayu berkualitas rendah (X5), dan tidak mempunyai fasilitas tem¬pat buang air besar atau bersifat umum (X7).
Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daerah Tertinggal di Pulau Jawa Menggunakan Second-Order Confirmatory Factor Analysis (CFA) Dimas Achmad Fadhila; Bambang Widjanarko Otok
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.714 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.43216

Abstract

Suatu daerah dikatakan sebagai daerah tertinggal apabila pada daerah tersebut terdapat kabupaten yang masyarakat dan wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional. Pada penelitian ini, ketertinggalan daerah di Pulau Jawa diukur berdasarkan lima kriteria utama yaitu ekonomi, sumber daya manusia, infrastruktur, aksesibilitas, dan karakteristik daerah dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Penentuan Indikator Daerah Tertinggal oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Agar analisis pengujian teori daerah tertinggal menjadi lebih spesifik, digunakan metode Second-Order Confirmatory Factor Analysis (CFA). Pengolahan menggunakan First-Order CFA menunjukkan bahwa dari 28 variabel indikator, terdapat 21 variabel indikator yang telah valid dan dari 5 variabel laten terdapat 3 variabel laten yang reliabel, yakni Sumber Daya Manusia, Infrastruktur/Sarana Prasarana, dan Aksesibilitas. Pada pengolahan menggunakan Second-Order CFA model Daerah Tertinggal didapatkan model yang fit setelah adanya modifikasi.
Consistency and Asymptotic Normality of Maximum Likelihood Estimator in MARS Binary Response Model Bambang Widjanarko otok
Jurnal ILMU DASAR Vol 10 No 2 (2009)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.042 KB)

Abstract

A good  estimator has to fulfill some propertries such as unbiased, efficient and consistent. This research aims to study consistency and asymptotic normality of maximum likelihood estimator in MARS binary response model of Friedman, for predicting the continue response variable, at  predictor variables,  with linear combination of spline truncated.
Pengelompokan Kabupaten/Kota di Jawa Timur berdasarkan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi AIDS Rakhmah Wahyu Maya; Anisa Ramadhan; Ikacipta Mega Ayuputri; Bambang Widjanarko Otok
Inferensi Vol 2, No 1 (2019): Inferensi
Publisher : Department of Statistics ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.089 KB) | DOI: 10.12962/j27213862.v2i1.6807

Abstract

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan salah satu penyakit mematikan yang sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk menyembuhkannya. AIDS disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus tersebut menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Sebagian besar orang tertular AIDS dikarenakan faktor pendidikan, kemiskinan, kesehatan yang didapatkan oleh masyarakat dan tenaga kesehatan. Oleh karena itu, peneliti menganalisis cluster faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit AIDS di Jawa Timur pada tahun 2008. Analisis Cluster digunakan untuk mengelompokkan wilayah terjadinya penyakit AIDS. Penelitian tersebut membandingkan hasil pengujian analisis cluster Hirarki dengan menggunakan metode single linkage , complete linkage dan average linkage. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa jumlah cluster optimum yang  terbentuk adalah 3 cluster. Selanjutnya dilakukan analisis manova. Berdasarkan hasil manova dapat diketahui bahwa faktor Cluster berpengaruh terhadap variabel yang mempengaruhi penyakit AIDS di Jawa Timur.