Binar Panunggal
Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang

Published : 47 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS ANTIOKSIDAN, TOTAL FENOL DAN KADAR KOLESTEROL PADA KUNING TELUR ASIN DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK JAHE Susanti, Tika Mei Indah; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.662 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i4.10173

Abstract

Latar Belakang: Kadar kolesterol pada kuning telur cukup tinggi, mengakibatkan konsumsi kolesterol berlebih dapat meningkatkan perkembangan radikal bebas dalam tubuh. Jahe mengandung senyawa fenolik aktif seperti gingerol dan shogaol yang memiliki efek antioksidan. Penambahan ekstrak jahe dalam pembuatan telur asin dapat meningkatkan kandungan antioksidan, total fenol dan kadar kolesterol kuning telur.Tujuan: Menganalisis kandungan antioksidan, total fenol dan kadar kolesterol pada telur asin dengan penambahan variasi ekstrak jahe.Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap satu faktor dengan 4 variasi perlakuan yakni P0 (kontrol atau tanpa penambahan ekstrak jahe), P1A (Zingiber officinale var. Officinarum), P1B (Zingiber officinale var. Ammarum) dan P1C (Zingiber officinale var. Rubrum) dengan lama pemeraman 14 hari. Analisis antioksidan menggunakan DPPH, total fenol menggunakan Folin-Ciocalteu dan kadar kolesterol menggunakan CHOD-PAP.Hasil: Kandungan antioksidan, total fenol, kolesterol dengan penambahan esktrak jahe 15,82-42,51%; 13,8-43 mg GAE/gr; 813,95-720,08 mg/100 gr kuning telur. Terdapat perbedaan kandungan antioksidan, total fenol dan kadar kolesterol yang bermakna pada semua kelompok perlakuan (P1A, P1B, P1C). Perbedaan selisih kandungan antioksidan, total fenol dan kadar kolesterol tertinggi yaitu pada P1C sebesar 32,9%, 38,33 mg GAE/gr dan 143,67 mg/100 gr kuning telur.Kesimpulan: Perbedaan selisih kandungan antioksidan, total fenol dan penurunan kadar kolesterol tertinggi terdapat pada kuning telur asin dengan penambahan ekstrak jahe merah (P1C) dibandingkan dengan P1A dan P1B.
Kadar Serum Selenium Pada Remaja Akhir Usia 17-19 Tahun Berdasarkan Status Obesitas dan Stunting Hidayat, Yusuf; Sulchan, Mohammad; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 7, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.268 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v7i4.22279

Abstract

Latar Belakang : Remaja yang obesitas dan stunting ditemukan mengalami penurunan kadar selenium di tubuh. Penurunan kadar selenium berdampak terhadap kejadian stress oksidatif yang merupakan prekursor berbagai masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan kadar serum selenium pada remaja akhir usia 17-19 tahun berdasarkan status obesitas dan stunting.Metode : Penelitian cross-sectional ini dilakukan pada 88  remaja usia 17-19 tahun yang dibagi dalam 4 kelompok berdasarkan status obesitas dan stunting. Obesitas ditentukan dengan nilai WHtR >0.5 untuk perempuan dan >0.51 untuk laki-laki. Stunting ditentukan dengan TB/U >-2 SD. Kadar serum selenium ditentukan menggunakan ICP-OES. Perbedaan kadar serum selenium dianalisis dengan uji Annova.Hasil : Rerata kadar serum selenium pada kelompok stunted-obesity sebesar 277,5±96,4, stunted-non obesity 418±93,4, non stunted-obesity 304±64,9, dan non stunted-non obesity 330±112,2. Terdapat perbedaan signifikan kadar serum selenium pada kelompok.Simpulan : Kadar serum selenium pada seluruh kelompok tergolong lebih tinggi dibanding nilai normal. Kelompok stunted-obesity dan non stunted-obesity memiliki kadar serum selenium yang lebih rendah dibanding kelompok non stunted-non obesity, sedangkan kelompok stunted-non obesity memiliki kadar selenium serum yang lebih tinggi dibanding kelompok non stunted-non obesity.
HUBUNGAN ASUPAN FITAT DENGAN STATUS SENG SERUM PADA ANAK SEKOLAH DASAR Suryaningtyas, Ratih; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 5, No 2 (2016): April
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.752 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i2.16364

Abstract

Latar belakang: Defisiensi seng pada anak-anak ditemukan tinggi pada negara berkembang. Defisiensi seng dapat disebabkan oleh malabsorpsi seng di dalam usus akibat tingginya konsumsi sumber makanan nabati. Makanan nabati mengandung senyawa fitat yang memiliki kemampuan kuat untuk mengikat seng sehingga menghambat penyerapan seng didalam usus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan fitat dan kadar seng serum pada anak sekolah dasarMetode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional. Jumlah subjek penelitian adalah 32 anak sekolah dasar (usia 9-12 tahun) di SD IT Taqwiyatul Wathon dan SDN 02 Bandarharjo, Kota Semarang. Subjek dipilih dengan metode simple random sampling. Data yang dikaji meliputi karakteristik subjek, asupan fitat, dan kadar seng serum. Data asupan diperoleh melalui wawancara langsung menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionare sedangkan kadar seng serum menggunakan metode Atomic Absorbant Spechtrophotometry (AAS). Data dianalisis menggunakan uji Pearson’s.Hasil: Sebanyak 75 % kadar serum subjek termasuk dalam kategori defisiensi dengan nilai rerata 37.58 ± 22,76 µg/dl.  Nilai rerata asupan fitat sehari adalah 1035 ± 342,36 mg. Terdapat hubungan positif antara asupan fitat dan kadar seng serum pada subjek namun tidak signifikan (r =0,211, p <0,245)Simpulan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan fitat dan kadar seng serum pada anak sekolah dasar.
HUBUNGAN GANGGUAN MAKAN DAN KUALITAS DIET DENGAN STATUS ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI MODELLING SCHOOL Bintang, Fransisca Natalia; Dieny, Fillah Fithra; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 8, No 3 (2019): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.903 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i3.25806

Abstract

Latar belakang: Remaja yang berprofesi sebagai model sering merasa takut jika mengalami kenaikan berat badan memiliki kecenderungan membatasi asupan makan. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan makan dan anemia. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara gangguan makan dan kualitas diet dengan status anemia pada remaja putri di Modelling School.Metode: Penelitian observasional dengan desain cross-sectional melibatkan 55 remaja putri berumur 12-19 tahun yang dipilih secara consecutive sampling dan dilakukan di Sekolah Model Semarang. Kadar hemoglobin (Hb) diukur dengan metode Cyanmethemoglobin, gangguan makan menggunakan kuesioner Eating Disorder Diagnostic Scale (EDDS), dan kualitas diet diukur dengan formulir food frequency questionnaire (FFQ), kemudian dihitung skor kualitas dietnya menggunakan panduan Diet Quality Index International (DQI-I). Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Subjek yang mengalami anemia sebanyak 25 orang (45,5%). Gangguan makan ditemukan pada 29 subjek (52,7%) dengan 11 orang mengalami bulimia nervosa. Persentase remaja putri (63,6%) yang memiliki kualitas diet rendah pada penelitian ini lebih banyak dibandingkan dengan remaja (36,4%) yang memiliki kualitas diet tinggi. Hasil menunjukkan subjek (41,4%) yang anemia juga mengalami gangguan makan (p=0,243), dan subjek (45,7%) yang anemia memiliki kualitas diet yang rendah (p=0,959). Kualitas diet rendah (65,5%) ditemukan lebih banyak pada kelompok yang mengalami gangguan makan (p=0,866). Simpulan: Tidak ada hubungan antara gangguan makan dan kualitas diet dengan status anemia pada remaja putri di modelling school (p > 0,05)
ANALISIS KADAR SAPONIN DAN TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT PADA YOGURT GANYONG (Canna edulis) SINBIOTIK SUBSTITUSI KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris l.) Dewi, Listiyani Kusumo; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 5, No 1 (2016): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.341 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i1.16351

Abstract

Latar Belakang : Saponin merupakan salah satu senyawa fitokimia dalam ganyong dan kacang merah yang bermanfaat bagi kesehatan. Adanya potensi yang dimiliki ganyong dan kacang merah dapat dikembangkan menjadi minuman fungsional salah satunya produk yogurt.Tujuan : Mengetahui perubahan kadar saponin dan total bakteri asam laktat pada yogurt ganyong (Canna edulis) sinbiotik dengan substitusi kacang merah (Phaseolus vulgaris L.).Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor yaitu substitusi sari kacang merah (0%,10%,20%,30%). Analisis kadar Saponin menggunakan metode spektofotometer dan total bakteri asam laktat menggunakan total plate count. Analisis statistik kadar saponin dan total bakteri asam laktat menggunakan uji One Way Anova dengan uji lanjut Tukey.Hasil : Kadar saponin berbeda nyata pada semua perlakuan, sedangkan total bakteri asam laktat berbeda nyata pada perlakuan kontrol dengan substitusi sari kacang merah 30%; substitusi sari kacang merah 10% dengan 30%; substitusi sari kacang merah 20% dengan 30%; substitusi sari kacang merah 30% dengan semua perlakuan. Kadar saponin (1.0395 mg/100g) dan total bakteri asam laktat (3,4x107 cfu/ml) yogurt ganyong paling tinggi terdapat pada perlakuan substitusi sari kacang merah 30% dan perlakuan kontrol dengan kadar saponin (0.0027 mg/100g), total bakteri asam laktat (4,7x103 cfu/ml) paling rendah.Simpulan : Kadar saponin dan total bakteri asam laktat terjadi peningkatan dengan adanya substitusi sari kacang merah pada yogurt ganyong. 
ASUPAN ENERGI, LEMAK, SERAT, DAN PERSEPSI IBU TENTANG OBESITAS PADA ANAK OBESITAS DAN NON-OBESITAS Subiakti, Dita Adi; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 2, No 4 (2013): Oktober 2013
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v2i4.3827

Abstract

Latar Belakang: Asupan makanan menjadi faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya obesitas pada anak. Persepsi ibu tentang obesitas akan mempengaruhi pola makan anak. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan asupan makanan (energi, lemak, dan serat), serta persepsi ibu tentang obesitas berdasarkan status obesitas anak.Metode: Sebanyak 92 anak berusia 9-12 tahun ikut serta dalam penelitian ini. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penentuan status obesitas anak menggunakan indikator Indeks Massa Tubuh berdasarkan Umur (IMT/U), yaitu obes bila IMT/U >2SD, dan non-obes bila IMT/U <2SD. Data asupan makanan diperoleh melalui wawancara menggunakan formulir recall 24 jam, sedangkan data persepsi ibu diperoleh melalui wawancara mendalam. Data kuantitatif persepsi ibu diperoleh menggunakan kuesioner persepsi ibu tentang obesitas, untuk selanjutnya data di skoring dan dibagi menjadi 3 kategori, yakni baik, sedang, dan kurang.Hasil: Rerata asupan energi, lemak, dan serat pada anak obes secara berturut-turut sebesar 1609,85±135,91 kkal, 61,10±9,1 gram, dan 6,12±1,61 gram, sedangkan rerata asupan energi, lemak, dan serat pada anak non-obes secara berturut-turut adalah 1297,5±69,6 kkal, 44,50±5,46 gram, dan 7,21±1,55 gram. Analisis menunjukkan pada kelompok anak obes, jumlah ibu yang memiliki persepsi baik, sedang, dan kurang berturut-turut yaitu 1 (2,18%), 25 (27,17%), dan 19 (20,65%). Pada kelompok non-obes, jumlah ibu yang memiliki persepsi baik, sedang, dan kurang berturut-turut yaitu 15 (16,30%), 31 (33,70%), dan 0 (0%).Simpulan: Terdapat perbedaan asupan energi, lemak, dan serat pada anak obesitas dan non-obesitas (p<0,05). Terdapat perbedaan persepsi ibu tentang obesitas pada anak obes dan non-obes (p<0,05).
PRAKTIK PEMBERIAN MPASI (MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU) PADA ANAK STUNTING DAN TIDAK STUNTING USIA 6-24 BULAN Nurkomala, Siti; Nuryanto, Nuryanto; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 7, No 2 (2018): April
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.816 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v7i2.20822

Abstract

Latar Belakang: Praktik pemberian MPASI berpengaruh terhadap pertumbuhan bayi dan anak. Pemberian MPASI yang tidak tepat dapat menyebabkan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik pemberian MPASI pada anak stunting dan tidak stunting usia 6-24 bulan. Metode: Penelitian cross-sectional dilakukan di Kabupaten Cirebon. Subjek terdiri dari 42 subjek stunting dan 42 subjek tidak stunting yang diambil dengan metode consecutive sampling. Praktik pemberian MPASI meliputi waktu pemberian MPASI pertama, variasi bahan MPASI, frekuensi pemberian MPASI, dan asupan zat gizi, didapatkan dari kuesioner food recall 3x24 jam. Stunting ditentukan dengan perhitungan Z-Score PB/U <-2 SD, sedangkan tidak stunting ditentukan dengan PB/U -2 s/d +2 SD. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square, Independent T-Test, dan Mann Whitney.Hasil: Rerata kecukupan asupan energi pada kelompok stunting adalah 70.14±21.91% total kebutuhan, sedangkan pada kelompok tidak stunting adalah 106.4±35.26% total kebutuhan. Total subjek pada kelompok stunting yang memiliki asupan energi kurang sebanyak 88.1%, asupan energi cukup sebanyak 9.5%, dan asupan energi berlebih sebanyak 2.4%, sedangkan asupan energi yang rendah, cukup, dan berlebih pada kelompok tidak stunting masing-masing sebanyak 33.3%. Asupan energi, protein, besi dan seng menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok stunting dan tidak stunting (p<0.05). Terdapat perbedaan variasi bahan MPASI antara kelompok stunting dan tidak stunting (p=0.008), sedangkan waktu pemberian MPASI pertama dan frekuensi pemberian MPASI tidak menunjukkan adanya perbedaan signifikan (p>0.05).Simpulan: Terdapat perbedaan variasi bahan MPASI dan rerata asupan energi, protein, besi, dan seng pada praktik pemberian MPASI antara anak stunting dan tidak stunting usia 6-24 bulan.
PENGARUH PEMBERIAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Poir) TERHADAP KADAR LEUKOSIT TOTAL TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK Rahma, Fadilla; Ardiaria, Martha; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 8, No 2 (2019): April
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.175 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i2.23815

Abstract

Latar belakang: Asap rokok merupakan salah satu sumber radikal bebas eksogen yang dapat menstimulasi sekresi mediator inflamasi sehingga tubuh memberikan respon inflamasi. Kadar leukosit dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat adanya inflamasi dalam tubuh. Ubi jalar ungu diketahui mengandung antioksidan yang berpotensi mengurangi efek negatif dari radikal bebas. Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian ubi jalar ungu terhadap kadar leukosit total tikus yang dipapar asap rokok.Metode: Jenis penelitian ini adalah post-test only control group design. Besar sampel penelitian berjumlah 24 ekor tikus wistar jantan yang dibagi ke dalam 4 kelompok, yaitu kelompok K(-), kelompok K(+) yang diberi paparan asap rokok, kelompok P1 yang diberi ubi jalar ungu 8 g/200 g BB, dan kelompok P2 yang diberi paparan asap rokok serta ubi jalar ungu 8 g/200 g BB. Perlakuan dilakukan selama 30 hari. Analisis statistik menggunakan uji One-way ANOVA. Hasil: Tidak terdapat perbedaan kadar leukosit total yang signifikan antar kelompok perlakuan (p=0,579). Kadar leukosit total tertinggi berada pada kelompok K(+) dengan nilai 23.56±3.10 x 103/mm3. Kelompok P2 memiliki kadar leukosit total sebesar 21.36±3.52 x 103/mm3.Simpulan: Pemberian ubi jalar ungu tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap kadar leukosit total tikus yang dipapar asap rokok.
PENGARUH PEMBERIAN SELAI KACANG TANAH DENGAN SUBSTITUSI BEKATUL TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL DAN HDL TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA Indra P, Ignatius Roy; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 4, No 2 (2015): April 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.124 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i2.10062

Abstract

Latar belakang: Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana kadar kolesterol LDL dalam darah meningkat dan kadar kolesterol HDL menurun di bawah batas normal. Rendahnya kadar kolesterol HDL dan tingginya kadar kolesterol LDL dapat meningkatkan risiko aterosklerosis dan penyakit kardiovaskuler.Selai kacang tanah dengan substitusi bekatul adalah salah satu produk olahan kacang yang kaya akan serat, MUFA dan aktivitas antioksidannya seperti tokoferol, tokotrienol dan orizanol.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar LDL dan HDL pada tikus hiperkolesterolemia akibat pemberian selai kacang dengan substitusi bekatul sebanyak 22,5 mg/gramBB/hari.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian randomized control groups pre-post design. Sampel penelitian ini sebanyak 34 ekor tikus jantan Sprague Dawley umur 6-8 minggu dengan berat badan ±80 gram yang dibuat hiperkolesterolemia dan dibagi menjadi 2 kelompok. Penelitian ini dilakukan di LPPT Universitas Gadjah Mada.Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kadar LDL dan HDL tikus, sedangkan variabel bebas adalah pemberian selai kacang tanah dengan substitusi bekatul 30% sebanyak 22.5 mg/gramBB/hari. Grup 1 adalah kelompok yang hanya diberikan pakan standar. Grup 2 adalah kelompok yang diberikan pakan standar dan selai.Hasil: Terdapat perbedaan kadar LDL dan HDL antar kedua kelompok setelah diberi selai kacang dengan substitusi bekatul 30%, namun pada grup 2 menunjukkan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan grup 1. Pada Grup 2, kadar LDL mengalami penurunan 24.88±8.11 mg/dl (p=0.000) dan kadar HDL mengalami peningkatan 14.95±4.42 mg/dl (p=0.000). Pada grup 1, kadar LDL mengalami penurunan sebesar 15.45±5.03 mg/dl (p=0.000) dan kadar HDL mengalami peningkatan sebesar 11.08±3.41 mg/dl (p=0.000).Simpulan: Pemberian selai kacang tanah dengan substitusi bekatul 30% dengan dosis 22.5 mg/gramBB/hari dalam waktu 2 minggu dapat menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL darah tikus hiperkolesterolemia
KANDUNGAN FLAVONOID, TOTAL FENOL, DAN ANTIOKSIDAN SNACK BAR SORGUM SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN SELINGAN PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Isdamayani, Linda; Panunggal, Binar
Journal of Nutrition College Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.561 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i4.10108

Abstract

Latar Belakang: Sorgum merupakan pangan lokal yang mengandung komponen antioksidan seperti favonoid dan total fenol. Konsumsi sorgum dapat diolah menjadi produk makanan selingan berupa snack bar. Kandungan antioksidan pada sorgum bermanfaat sebagai pangan sumber antioksidan bagi penderita diabetes mellitus (DM) tipe 2. Diabetes mellitus (DM) tipe 2 ditandai dengan hiperglikemia yang meningkatkan stres oksidatif. Stress oksidatif dapat berkembang menjadi komplikasi makro maupun mikrovaskuler. Tujuan: Menganalisis kadar flavonoid, total fenol, dan aktivitas antioksidan pada snack bar dari tiga jenis sorgum.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian rancangan acak lengkap satu faktor menggunakan variasi jenis sorgum (merah, putih, dan coklat). Analisis kadar flavonoid menggunakan allumunium chloride colorimetric, total fenol menggunakan Folin-Ciocalteu, dan aktivitas antioksidan dengan DPPH. Hasil: Kadar flavonoid, total fenol, dan aktivitas antioksidan snack bar sorgum merah 0.015mg QE/g, 2.508 mg GAE/g, dan 53.431 %; snack bar sorgum putih 0.016 mg QE/g, 1.343 mg GAE/g, dan 38.987 %; dan snack bar sorgum coklat 0.018 mg QE/g, 4.679 mg GAE/g, dan 64.431%. Ada perbedaan kadar total fenol dan aktivitas antioksidan, namun tidak ada perbedaan kadar flavonoid pada snack bar sorgum. Ada perbedaan kandungan flavonoid, total fenol, dan aktivitas antioksidan antara biji sorgum dan snack bar sorgum. Simpulan: Snack bar sorgum coklat mengandung flavonoid, total fenol, dan aktivitas antioksidan tertinggi dibanding snack bar sorgum merah dan putih. Ada perbedaan kandungan flavonoid, total fenol, dan aktivitas antioksidan antara biji sorgum dan snack bar sorgum. Snack bar sorgum putih paling disukai oleh panelis.
Co-Authors Adriyan Pramono Ahmad Syauqy Anggraeni, Neni Anjani, Gemala Aryu Candra Asnelviana, Hana Ayu Rahadiyanti Balgis Balgis Bintang, Fransisca Natalia Chairunnisa, Estillyta Choirun Nissa Choirun Nissa Dea Mustika Hapsari, Dea Mustika Deny Yudi Fitranti Dewi Marfu’ah Kurniawati Dewi Mulad Sari Dewi, Clara Rashinta Dewi, Listiyani Kusumo Diana Nur Afifah, Diana Nur Dita Adi Subiakti Dwi Arum Sulistyaningsih Emma Kurniawaty, Emma Enny Probosari Etika Ratna Noer Etisa Adi Murbawani Fachrana Fachrana Febrian Saniarto Fillah Fithra Dieny Fitriyono Ayustaningwarno Gusria Yuana Haidar Asshidiqie Hartanti Sandi Wijayanti Henny, Via Anugrah Hertanto Wahyu Subagio Ignatius Roy Indra P, Ignatius Roy Iqlima Safitri, Iqlima Khikmaturrohman, Sya’bani Isnaen Khoiriyah, Dian Kirana, Stela Maris Adinda Budi Lestari, Rahma Wati Dwi Linda Isdamayani, Linda Lusia Yotista Enggal Parasthi Marsa, Firdaus Shadiqa MARTHA ARDIARIA Maulana, Reza Achmad Mohammad Sulchan Mohammad Zen Rahfiludin Muhammad Sulchan Mumpuni, Ocka Febrian Ningsih, Diajeng Dian Rahana Ningsih, Ryta Ristantia Nugrahani, Gardinia Nugraheni, Dini Nuris Zuraida Rakhmawati Nurkomala, Siti Nurmasari Widyastuti Nuryanto Nuryanto Pramono, Adryan Pratiwi, Hera Rachma Purwanti Rahayu, Gita Riski Rahma Wati Dwi Lestari Rahma, Fadilla Ratna Fathurrizqiah, Ratna Rejeki, Vina Puji Riani Arifin Rosmalinda, Yusie Setyawan, Fajar Siringoringo, Ester Theresia Siti Santiaji Pursriningsih, Siti Santiaji Sukmasari, Vintantiana Suryaningtyas, Ratih Tiara Aris Dahriani Tika Mei Indah Susanti, Tika Mei Indah Vintantiana Sukmasari Winarto, Zahra Qurrota A'yun Wiriesta Anggraini Yusuf Hidayat