Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

RANCANG BANGUN PROTOTYPE KONTROL DAN MONITORING SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH SECARA TERPUSAT BERBASIS PLC DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Abiyyu Mustiko Aji; Suhanto Suhanto; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.053 KB)

Abstract

Kontrol distribusi pompa air di Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya saat ini masih dilakukan secara manual dalam pengoperasiannya, karena itulah peneliti bermaksud untuk merancang sistem distribusi air di Poltekbang Surabaya menjadi kontrol distribusi air secara terpusat menggunakan Progammable Logic Control (PLC). Rancangan ini diharapkan dapat memudahkan kerja dan efisiensi waktu oleh teknisi yang bertugas mengontrol dan memonitoring apabila terjadi gangguan. Dengan menggunakan dasar-dasar teori mengenai relai, PLC dan komponen elektronika lainnya, peneliti merancang kontrol distribusi air secara terpusat menggunakan Human machine interface (HMI) sebagai tampilan dengan Personal Computer (PC) sensor tegangan, arus, dan tekanan sebagai pembaca data, dimana hasil pembacaan ini akan diproses oleh PLC yang kemudian akan mengaktifkan relai dan menyalakan pompa air dan mengisi Pressure Tank sehingga dapat di tamping dahulu, setelah itu mengalirkan air menuju bak penampungan. Pompa akan mati bergantian ketika level air dalam Pressure Tank terisi sesuai tekanan yang telah di tentukan.
RANCANG BANGUN PROTOTYPE KONTROL DAN MONITORING SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH SECARA TERPUSAT BERBASIS PLC DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Abbiyu Mustiko Aji; Suhanto Suhanto; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.053 KB)

Abstract

Kontrol distribusi pompa air di Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya saat ini masih dilakukan secara manual dalam pengoperasiannya, karena itulah peneliti bermaksud untuk merancang sistem distribusi air di Poltekbang Surabaya menjadi kontrol distribusi air secara terpusat menggunakan Progammable Logic Control (PLC). Rancangan ini diharapkan dapat memudahkan kerja dan efisiensi waktu oleh teknisi yang bertugas mengontrol dan memonitoring apabila terjadi gangguan. Dengan menggunakan dasar-dasar teori mengenai relai, PLC dan komponen elektronika lainnya, peneliti merancang kontrol distribusi air secara terpusat menggunakan Human machine interface (HMI) sebagai tampilan dengan Personal Computer (PC) sensor tegangan, arus, dan tekanan sebagai pembaca data, dimana hasil pembacaan ini akan diproses oleh PLC yang kemudian akan mengaktifkan relai dan menyalakan pompa air dan mengisi Pressure Tank sehingga dapat di tamping dahulu, setelah itu mengalirkan air menuju bak penampungan. Pompa akan mati bergantian ketika level air dalam Pressure Tank terisi sesuai tekanan yang telah di tentukan.
RANCANGAN SELEKTOR GUN LIGHT DENGAN OTOMATISASI SCREEN BERBASIS ARDUINO UNO UNTUK PEMBELAJARAN DI POLTEKBANG SURABAYA Gabriel Jefry Hamonangan Situmorang; Romma Diana Puspita; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.278 KB)

Abstract

Gun light adalah suatu alat yang digunakan untuk pemanduan pesawat pada saat keadaan darurat saat radio milik Tower atau pesawat mengalami gangguan. Mode pancaran warna Gun light dalam penerbangan diatur dalam peraturan yang ditetapkan ICAO dalam Annex 2. Informasi yang dikirimkan oleh petugas Air Trafic Controller (ATC) menggunakan Gun light meliputi perintah untuk landing, take off, dan lain sebagainya baik untuk pesawat yang sedang terbang maupun dengan kendaraan atau pesawat yang berada di darat Pentingnya keberadaan Gun Light dalam suatu bandara adalah dapat membantu ATC dalam memberikan pelayanan pemanduan ketika keadaandarurat juga diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan NO.44 tahun 2002 tentang “Tatanan Kebandaruadaraan”tetapi saat ini pengoperasian gun light masih menggunakan cara manual untuk pengoperasian dalam mode flashing ini tentu menyebabkan salah paham antar pilot dan petugas ATC apabila frekuensinya tidak tepat, selain itu pengoperasian untuk penggantian warnanya sendiri masih menggunakan cara manual dengan cara memutar tuas depan. Tujuan dari penelitian ini adalah, untuk melakukan otomatisasi gun light agar bisa memberikan informasi yang tepat ketika melakukan pemanduan dan memudahkan cara pengoperasiannya di lapangan.
PENGARUH TIDAK BEROPERASINYA PAPI (PRECISION APPROACH PATH INDICATOR) TERHADAP PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN DI PERUM LPPNPI CABANG NABIRE Moch. Highga Pratama Gunadi; Arnaz Olieve; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.953 KB)

Abstract

Sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam Annex 14 bab 5 visual approach slope indicator systems pada sub chapter 5.3.5.1 dan UU Penerbangan No 1 tahun 2009, bandar udara haruslah menyediakan PAPI sesuai dengan standard yang telah ditetapkan guna menghindari hal yang tidak diinginkan yang berpotensi mengganggu keselamatan dan kelancaran operasi penerbangan. Tidak beroperasinya PAPI di runway 16 dikarenakan rusaknya instalasi AFL (Airfield Lighting System) yang disebabkan oleh beberapa faktor berpengaruh negatif terhadap pelayanan navigasi penerbangan di Perum LPPNPI Cabang Nabire, dikarenakan letak geografis bandara berdekatan dengan bukit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengurangi resiko serta meningkatkan tingkat pelayanan, keselamatan, serta efisiensi jalannya arus penerbangan di Perum LPPNPI Cabang Nabire. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data secara observasi, wawancara, studi kepustakaan, dokumentasi, dan kuesioner untuk mengumpulkan data. Hasil dari metode kuesioner menunjukan bahwa 91,7% setuju PAPI yang tidak beroperasi memberikan kendala serta 16,7% setuju faktor ATS di di Perum LPPNPI Cabang Nabire sudah tercapai sudah tercapai. Dari hasil penelitian peneliti didapatkan solusi yaitu perbaikan pada instalasi PAPI tidak akan mengganggu penerbangan, selain itu PAPI juga perlu diperiksa ulang untuk mengetahui kondisi PAPI.
ANALISA KAPASITAS TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA Widyantara Mahdi; Supriadi Supriadi; Fitrady Pahala
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.485 KB)

Abstract

Peningkatan jumlah pengguna transportasi udara mengakibatkan semakin meningkatnya tuntutan akan kenyamanan dan keamanan suatu bangunan terminal penumpang. Pada tahun 2018 Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta ini memiliki luas bangunan terminal penumpang domestik sebesar 11.430 m dengan luas ruang tunggu sebesar 2.150 m . Melihat pertumbuhan jumlah penumpang yang terus naik tiap tahunnya dirasa perlu diadakan penelitian tentang tingkat kelayakan dari segi luas bangunan terminal penumpang dan ruang tunggu keberangkatan untuk jangka pendek (5 tahun), menengah (10 tahun), dan panjang (20 tahun). Penelitian dimulai dengan pengumpulan data jumlah penumpang dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2018. Dari data tersebut dilakukan prediksi jumlah penumpang tahunan dengan metode statistik persen kenaikan rerata dan diperoleh jumlah penumpang pada tahun 2023 sebesar 11.009.633 penumpang, tahun 2028 sebesar 17.080.017 penumpang, dan tahun 2038 sebesar 41.107.324 penumpang. Selanjutnya, dari grafik Parquette, Ashfod dan Wright diperoleh jumlah penumpang pada jam puncak sebesar 4.404, 6.832, dan 16.443 penumpang yang kemudian dikalikan dengan luas yang disyaratkan untuk tiap penumpang menurut standar Japan International Cooperation Agency (JICA). Perhitungan luas ruang tunggu dilakukan dengan mengasumsi 80 % dari jumlah penumpang pada jam puncak, harus mampu ditampung di ruang tunggu. Dari jumlah tadi diasumsikan sekitar 80 % penumpang duduk dengan disediakan ruang seluas 15 kaki/1,4 m per penumpang, dan 20 % sisanya berdiri dengan ruang seluas 10 kaki /0,93 m per penumpang. Hasil analisis menyebutkan dalam 5 tahun ke depan (tahun 2023) saja luas bangunan terminal penumpang berdasarkan pada standar JICA sudah tidak layak digunakan untuk Terminal penumpang domestik memiliki kapasitas sebesar 2,2 juta penumpang/tahun. Dari hasil analisis pada tahun 2008 dengan jumlah penumpang eksisting sebesar 2.700.744 penumpang, terminal domestik sudah tidak dapat melayani kebutuhan penumpang karena mengalami kekurangan kapasitas sebesar 500.744 penumpang. Sedangkan menurut hasil prediksi menggunakan metode persen kenaikan rerata pada tahun 2023 jumlah penumpang naik menjadi 11.009.633 penumpang, dengan jumlah tersebut terminal kekurangan kapasitas sebesar 8.809.633 penumpang. Untuk ruang tunggu keberangkatan sendiri masih layak digunakan hingga tahun 2014 , selebihnya memerlukan perluasan. Dari hasil prediksi diperoleh kebutuhan luas ruang tunggu keberangkatan untuk 5 tahun kedepan (tahun 2023) 2019 sebesar 3.945,85 m2.
PROTOTYPE KONTROL OTOMATIS DAN MONITORING PEMISAH SOLAR DAN AIR PADA GROUND TANK SERTA PENGISIAN SOLAR KE MONTHLY TANK VIA WEB BERBASIS MIKROKONTROLER Afifah Dewi Yustisia; Prasetyo Iswahyudi; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.337 KB)

Abstract

Prototype ini menggunakan 2 buah elektroda tembaga yang jika bersentuhan dengan air, maka akan terjadi konduksi pada elektroda output dan akan keluar nilai tegangan. Nilai tegangan output dari sensor ini dihubungkan dengan mikrokontroler Arduino Mega 2560. Pada saat mikrokontroler menerima input, mikrokontroler akan mengaktifkan pin output untuk mengaktifkan buzzer sebagai indikator adanya air dalam tangki, serta mengaktifkan dua buah pompa yaitu pompa pembuangan air dan pompa pengisian bahan bakar. Dua pompa tersebut bekerja menggunakan sistem otomatisasi. Sensor ultrasonik sebagai sensor pembaca level ketinggian solar pada monthly tank, jika ketinggian terbaca kurang dari 50%, maka otomatisasi pada pompa pengisian solar bekerja. Informasi tentang kondisi on atau off sensor konduktivitas, pompa pengurasan air, pompa pengisian solar, serta persentase ketinggian yang dideteksi sensor ultrasonik dapat diketahui user melalui web PC. Hasilnya, sistem ini sangat berguna untuk membantu kinerja seorang teknisi yang sedang betugas. Efektif dalam mendeteksi adanya kandungan air dalam ground tank agar kemurnian bahan bakar tetap terjaga. Serta sistem pengisian bahan bakar ke monthly tank dapat bekerja secara otomatis, dengan pembacaan ketinggian kurang dari 50% terhadap ketinggian akuarium 13cm, yaitu kurang dari 6,5cm. Serta memonitoring kondisi on atau off pada sensor konduktivitas, pompa pengurasan air, pompa pengisian solar, dan pembacaan presentase sensor ultrasonik via web dapat diakses dengan baik oleh user melalui PC (Personal Computer).
PROTOTYPE SMART PARKING STAND MENGGUNAKAN KONSEP INTERNET OF THINGS BERBASIS MIKROKONTROLER DI APRON BANDAR UDARA Agus Syafrial Arifin; Prasetyo Iswahyudi; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.086 KB)

Abstract

Ketika pesawat landing para petugas (AMC) Apron Movement Control langsung menentukan dimana lokasi pesawat akan diparkir, termaksud didalamnya para petugas (AMC) Apron Movement Control ini harus dapat membuat suatu pertimbangan dimana pesawat akan ditempatkan. Dari permasalahan tersebut maka dalam penelitian ini akan dibuat sistem monitoring slot parking stand dari jarak jauh menggunakan komunikasi wireless. Modul wireless yang akan digunakan adalah WiFi tipe WR-840N. Unit pengendali yang digunakan adalah wemos D1 mini yang masing-masing berada di slot parking stand. Untuk mengamati nyala lampu indikator di tampilan digunakan sebuah sensor infrared. Jika sensor mendeteksi adanya pesawat maka arduino akan menampilkan slot yang bersangkutan ke webserver. Terdapat 3 buah sensor infrared terpasang di unit arduino wemos D1 mini untuk menyalakan atau mematikan indikator. Pada tiap-tiap sensor memiliki cara kerja dan fungsi masing-masing , dimana apabila pesawat mainan tipe airbus yang berukuran 25x26 cm berada pada posisi sensor nomer 1 dan 3, 2 dan 3 maka sensor infrared tersebut dapat mendeteksi dan apabila pesawat berada pada posisi sensor nomer 1,2, atau 3 saja maka sensor tersebut tidak bekerja. Metode untuk tampilan hasil monitoring menggunakan visual studio code yang akan ditampilkan di personal computer dan juga bisa melalui smartphone. Dengan menerapkan sistem monitoring tersebut diharapkan (AMC) Apron Movement Control dapat dengan mudah memonitoring slot parking stand yang tersedia. Sehingga dengan metode ini juga kinerja teknisi menjadi lebih cepat dan efisien.
PERENCANAAN KONSTRUKSI RIGID PAVEMENT PADA APRON DI BANDAR UDARA DEWADARU KARIMUNJAWA Faiz Ardysyahputra; Supriadi Supriadi; Fahrur Rozi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandar Udara Dewadaru (IATA: KWB, ICAO: WAHU) terletak di Kepulauan Karimunjawa, tepatnya di Pulau Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pulau Kemujan adalah salah satu pulau dari 27 pulau yang berada di gugusan kepulauan Karimunjawa. Pulau ini bisa dikatakan telah menyatu dengan Pulau Karimunjawa dan hanya dipisahkan oleh sungai kecil saja. Jarak Bandar Udara Dewadaru dari pusat kota sekitar 22. Apron sebagai unsur yang paling penting untuk tempat pemarkiran pesawat. Kondisi apron di Bandar Udara Dewadaru Karimunjawa sangat rusak banyak butiran-butiran pada lapisan yang keluar. Kerusakan yang terjadi di apron ini adalah pelapukan dan butiran lepas (weathering and raveling) dari agregat serta material yang ada di apron. Kerusakan ini terjadi merata hingga seluruh apron, dan jika dihitung dengan tingkat kerusakan, apron ini tergolong dalam tingkat kerusakan yang berat. Dari hasil survey dan observasi telah dilakukan untuk perencanaan pergantian lapisan perkerasan pada apron yang semula flexible akan dirubah menjadi rigid. Oleh karena itu tugas akhir ini disusun guna menyampaikan bagaimana merencanakan tebal perkerasan apron yang standar dengan mengacu pada Federal Aviation Administration (FAA). Dan sesuai dari Rencana Induk Bandar Udara maka pengembangan dimensi apron yang direncanakan adalah 60 m x 50 m, dengan sebelumnya luas apron eksisting pada master plan lama yaitu 90 m x 50, jadi terdapat pelebaran sekitar 60 m. Untuk hasil struktur perkerasan menggunakan software FAARFIELD yang terdiri dari tebal slab beton 18 cm dan tebal base 16 cm untuk subgrade dengan CBR 11,17 %. Berdasarkan perhitungan RAB, maka anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi rigid pada apron dengan luas 7.500 m2 yaitu Rp 8.282.356.000,00.
ANALISA KEBUTUHAN LUAS TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK UNTUK 10 TAHUN YANG AKAN DATANG DI BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU Feliandita Novitasari; Supriadi Supriadi; Fahrur Rozi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru berdasarkan kondisi eksisting saat ini memiliki kapasitas terminal yang idealnya 4 juta pax/tahun, dengan luasan bangunan terminal penumpang 25.779 m² untuk memenuhi fasilitas pelayanan bandar udara sesuai peraturan. Mencegah terjadinya kondisi terminal penumpang yang tidak nyaman pada tahun 2029, maka dalam rencana pengembangan terminal domestik diperlukan analisa kebutuhan luas terminal domestik dengan teknik pengambilan data jumlah penumpang 10 tahun terakhir. Metode yang digunakan yaitu metode regresi liniear untuk menghitung peramalan jumlah penumpang domestik atau prediksi kenaikan penumpang 10 tahun yang akan datang dan jumlah penumpang waktu sibuk sebagai analisa perhitungan kebutuhan ruang. Setelah menganalisa kondisi terminal penumpang domestik untuk 10 tahun yang akan datang menggunakan penumpang berangkat waktu sibuk 1.276 orang dan penumpang datang waktu sibuk 1.277 orang, maka diperlukan perluasan dengan menggunakan hasil yang didapatkan. Kapasitas ideal terminal domestik dapat mencapai 5 juta pax/tahun dengan menambahkan bangunan sesuai analisa kebutuhan terminal penumpang yang sudah dihitung sebanyak 7.721 m2. Sehingga total luas terminal domestik Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menjadi 33.500 m2.
RANCANGAN SISTEM KONTROL DAN MONITORING SUBSTATION DISTRIBUTION PANEL (SDP) BERBASIS WEB DI BANDARA UDARA Vica Pandu Aji; Rifdian IS; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sub Distribusi Panel merupakan salah satu alat yang mempunyai peran penting karena berhubungan langsung dengan sistem kelistrikan dibandara. Resiko permasalahan pada panel sangat kemungkinan bisa terjadi, dilain itu panel ini harus dipantau secara terus menurus. Sejauh ini sistem monitoring dan kontrol pada panel masih dilakukan secara manual dan tidak sedikit juga sudah ada yang menggunakan secara otomatis dikarenakan biaya yang cukup mahal. Untuk mempermudah dengan sistem monitoring dan kontrol secara otomatis dibutuhkan alat yang sangat berguna dan simple. Alat ini didesain dengan sistem kontrol dan monitoring pada Sub Distribution Panel berbasis web agar mempermudah kinerja teknisi atau penggunanya ,untuk alat ini menggunakan PZEM004-T untuk sensor, ESP 32 sebagai mikrokontroler dan ditampilkan melalui webiste yang berbasis IoT. Untuk kontrol dari alat ini menggunakan relay sebagai pemutus beban. Hasil dari alat ini bisa dikontrol dan dimonitoring dari jarak jauh. Hasil pengukuran sensor arus memiliki kesalahn eror sebesar 0.03%. Sedangkan dari pengukuran tegangannya memiliki kesalahan pembacaan eror sebesar 0.45%. Pengukuran tersebut masih wajar dalam batas toleransi pengukuran. Untuk tampilan download dari website berbentuk pdf yang sangat mempermudah dalam logbook. Kontrol pada alat juga sangat berfungsi dengan baik. Dengan penerapan sistem kontrol dan monitoring ini diharapan semua gangguan bisa diatasi dan dengan mudah diperbaiki, sehingga dengan metode ini kinerja teknisi menjadi lebih cepat dan efisien.